Anda di halaman 1dari 61

PELATIHAN TEKNIS EBTKE For Non EBTK (DISTANCE

LEARNING)

Materi 3 : BIOENERGI (BIOMASS – BIOGAS)

oleh:
PPSDM KEBTKE Nico Juni Ferson
Jakarta, 17 November 2022

©zainul@esdm.go.id
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PPSDM KEBTKE

PROFIL
▪ NICO JUNI FERSON
▪ WIDYAISWARA

▪ PPSDM KEBTKE KEMENTERIAN ESDM


▪ Email : nico.juni@esdm.go.id

2
01 Latar Belakang dan Kebijakan/ Regulasi
Bioenergi (Biomasa - Biogas)

Agenda 02 Program dan kegiatan Bioenergi


(Biomasa - Biogas)
Style 03 Pengusahaan Bioenergi
(Biomasa - Biogas)

04 Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi


(Biomasa – Biogas)

05 DISKUSI & TANYA JAWAB


.
LATAR BELAKANG DAN
KEBIJAKAN/REGULASI
PENGEMBANGAN BIOENERGI
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

APA YANG DIMAKSUD DENGAN BIOENERGI?

Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa


sebagai fraksi produk biodegradasi, limbah, dan residu dari
pertanian (berasal dari nabati dan hewani), industri
kehutanan dan terkait, dan sebagian kecil biodegradasi dari
limbah industri dan kota.
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

A P A I T U B I O M A S A ?
Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh
dari tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan
dimanfaatkan sebagai energi atau bahan dalam jumlah yang besar.

“Secara tidak langsung” mengacu pada produk yang diperoleh


melalui peternakan dan industri makanan.

Biomassa disebut juga sebaga “fitomassa” dan seringkali


diterjemahkan sebagai bioresource atau sumber daya yang
diperoleh dari hayati
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

KARAKTERISTIK BIOMASA U/ SUMBER ENERGI


➢ Bahan Baku Energi yang Berkelanjutan dan Terbarukan
Sumber daya biomassa dapat digunakan berulang kali dan bersifat tidak
terbatas berdasarkan siklus dasar karbon melalui proses fotosintesis.
Sebaliknya, sumber daya fosil secara prinsip bersifat terbatas dan hanya
untuk sementara.
Berasal dari feedstock-Bahan baku organic, baik Tanaman Penghasil
Energi (energy crop) maupun kegiatan usaha berbasis biomasa (side
product atau residu)
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
KARAKTERISTIK BIOMASA U/ SUMBER ENERGI
➢ Bersifat Netral karbon dan Ramah Lingkungan
✓ Bahan bakar biomassa juga menghasilkan CO2 melalui pembakaran,
tetapi CO2 akan diserap oleh tumbuhan semasa proses
pertumbuhan.
✓ Hal ini bisa dikatakan bahwa [pelepasan CO2] = [pengikatan CO2]
melalui proses pertumbuhan.
✓ Meningkatkan pemanfaatan energi biomassa menggantikan bahan
bakar fosil dapat menggantikan emisi CO2 yang dilepaskan oleh
bahan bakar fosil dan tidak berkontribusi pada peningkatan emisi
gas rumah kaca penyebab pemanasan global
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
KARAKTERISTIK BIOMASA U/ SUMBER ENERGI
➢ Bersifat Netral karbon dan Ramah Lingkungan

Gambar: Perbandingan sistem biomassa dan fosil pada siklus


keberlanjutan dan emisi karbon
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

KARAKTERISTIK BIOMASA U/ SUMBER ENERGI


➢ Bersifat Tersebar dan Pemanfaatan Lokal
✓ Tersebar di seluruh wilayah Indonesia (scatter) dan data
dimanfaatkan setempat (in-situ).
✓ Meningkatkan ketahanan energi nasional karena Biomassa
merupakan sumber daya domestik yang bisa diutamakan untuk
pemanfaatan domestik.
✓ peluang bagi negara berkembang untuk mendapatkan mata uang
asing melalui ekspor bioenergi
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

KARAKTERISTIK BIOMASA U/ SUMBER ENERGI


➢ Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
✓ Mendorong perbaikan taraf hidup di perdesaan/tempat sumber
biomasa yakni dari kegiatan pengumpulan biomassa secara
komersial maupun kegiatan produktif memanfaat ketersediaan
energi di wilayah setempat.
✓ peluang bagi negara berkembang untuk mendapatkan mata uang
asing (sumber devisa) melalui ekspor bioenergi
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
BENTUK FINAL PEMANFAATAN BIOENERGI
Biji Bunga Matahari
Kemiri Sunan
➢bahan bakar nabati (biofuels)
yakni Biodiesel dan Bioethanol;

Jarak Pagar
Biji Nyamplung

Biodiesel

Sawit

Biji Jagung
Biji Zaitun
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)

BENTUK FINAL PEMANFAATAN BIOENERGI


➢listrik biomassa padat dan biogas (biomass/biogas -based electricity).

PLTBg Pome
PLTSa
PLTBm
(pembakaran/insenerasi)

PLTBm (Gasifikasi)
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
KEBIJAKAN & REGULASI BIOENERGI (Biomasa – Biogas)
➢ UU No. 30 /2007 tentang Energi
➢ PP No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional
✓ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional;
✓prioritas pengembangan energi;
✓pemanfaatan sumber daya energi nasional; dan
✓cadangan penyangga energi nasional
➢ Perpres No. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk
Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional
➢ PerMen ESDM No. 44 Tahun 2015 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PLN berbasis
sampah kota
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
VISI INDONESIA 2045 DAN TANTANGANNYA

Visi Indonesia 2045 :


✓ mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik
dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi,
✓ ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah
satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia,
✓ pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan,
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat
dan demokratis.
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
VISI INDONESIA 2045 DAN TANTANGANNYA

Tantangannya: “Indonesia beralih dari pola


pertumbuhan yang digerakkan oleh sumber daya serta
bergantung pada modal dan tenaga kerja massal,
menjadi pola pertumbuhan yang berbasis produktivitas
tinggi serta inovasi”
DEFENISI DAN KEBIJAKAN/REGULASI PENGEMBANGAN BIOENERGI
(BIOMASA - BIOGAS)
PRIORITAS PENGEMBANGAN ENERGI NASIONAL
BERDASARKAN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
..
PROGRAM DAN KEGIATAN
BIOENERGI
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

PROGRAM PENGEMBANGAN BIOENERGI (Biomasa - Biogas)


✓ Program Pengembangan Biogas: diimplementasi Biogas
BIOGAS pada Skala rumah tangga & skala komunal atau industry;
✓ Dilaksanakan melalui anggaran pemerintah melalu program
mandiri energi, investasi swasta & semi komersial;
✓ Swasta & Pemerintah/Pemda melakukan pengembangan
secara komersial berupa PLTBg baik limbah cair sawit
(POME), limbah Tapioka maupun PLTSa Biogas landfill.
✓ Program Desa Mandiri Energi Berbasis Bioenergi:
pembangunan biogas skala rumah tangga dan komunal
✓ Program Pulau IKONIS Energi terbarukan di Pulau Sumba:
SAMPLE TEXT pembangunan biogas skala rumah tangga
✓ Program Biogas Kerja Sama Internasional “Hivos Biru”:
Total digester Biogas untuk skala rumah tangga > 9000 unit
BIOFUEL
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

PROGRAM PENGEMBANGAN BIOENERGI (Biomasa - Biogas)


✓ Program Pengembangan Biomasa diimplementasikan Biomasa
BIOMASA Skala rumah tangga & skala komunal atau industry;
✓ Dilaksanakan melalui anggaran pemerintah melalu program mandiri
energi, investasi swasta & semi komersial;
✓ Program Desa Mandiri Energi Berbasis Bioenergi: Gasifikasi
Biomasa
✓ Program Tungku sehat dan Hemat Energi (bahan bakar biomassa)
✓ Program Pulau IKONIS Energi terbarukan di Pulau Sumba: PLTBg
Sekam Padi
✓ Swasta & Pemerintah/Pemda melakukan pengembangan secara
komersial berupa PLTBm baik limbah cangkang sawit, bambu
maupun PLTSa insenerasi sampah
✓ Program co-firing biomasa pada PLTU Batubara
BIOGAS

BIOFUEL
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
BAURAN ENERGI NASIONAL

KENDALA
REALISASI
TARGET

Akhir Tahun 2021, Bauran energi


Kontribusi EBT dalam Penyebab meleset dari Target: baru terbarukan (EBT) mencapai
Bauran Energi Nasional di a. Pelaksanaan Proyek EBT Terhambat 11,5% atau setara dengan 168,7
akhir tahun 2021sesuai akibat Covid 19; juta barel setara minyak (MBOE)
RUEN ditargetkan b. Kenaikan penggunaan energi fosil; per akhir tahun 2021 lalu.
mencapai 14,5% atau Penyebab meleset dari Target: Angka bauran ini sedikit
setara 319,3 MBOE a. Penurunan penggunaan energi; mengalami kenaikan jika
b. Fluktuasi harga minyak dunia; dibandingkan dengan posisi
c. Fluktuasi nilai tukar rupiah bauran EBT per akhir 2020 lalu
d. Belum optimal pemanfaatan PLTA yang sebesar 11,2% atau setara
Rooftop dan co-firing PLTU 163,2 MBOE
Sumber:
1. https://newssetup.kontan.co.id/news/akhir-tahun-2021-bauran-energi-baru-terbarukan-ebt-mencapai-115.
2. Siaran pers kementerian ESDM NOMOR: 25.Pers/04/SJI/2022, Tanggal: 17 Januari 2022c
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
BAURAN ENERGI NASIONAL
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PROGRAM DAN KEGIATAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
CAPAIAN PENGEMBANGAN & RENCANA PENGEMBANGAN EBT
CAPAIAN LISTRIK EBT 2020 UPAYA PERCEPATAN EBT TAHUN 2022
menuju target 23% di tahun 2025
antara lain
➢ penyelesaian Rperpres Harga
EBT,
➢ penerapan Permen ESDM PLTS
Atap,
➢ Mandatori BBN,
➢ pemberian insentif Fiskal dan
Non Fiskal untuk EBT,
➢ kemudahan perizinan berusaha
✓ Periode 2017-2021, tambahan kap. PLT EBT 1.730 MW, kenaikan rata-rata dan
sebesar 4,3% per tahunnya. ➢ mendorong demand ke arah
✓ Kap. terpasang PLT EBT 2021 capai 654,76 MW dari target 854,78 MW. energi listrik, misal kendaraan
✓ Tambahan kap. PLT EBT 2021 sebesar 654,76 MW, tdd PLTA Poso Peaker
listrik, dan kompor listrik,"
Expansion #1-4, PLTA Malea, 3 unit PLTP, PLT Bioenergi, 18 unit PLTM,
dan 7 unit PLTS dan PLTS Atap.
Sumber:
1. https://newssetup.kontan.co.id/news/akhir-tahun-2021-bauran-energi-baru-terbarukan-ebt-mencapai-115.
2. Siaran pers kementerian ESDM NOMOR: 25.Pers/04/SJI/2022, Tanggal: 17 Januari 2022
...
PENGUSAHAAN BIOENERGI
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN BIOGAS

* Data Yayasan Rumah Energi per 31 Desember 2021: Program HIVOS BIRU dan YRE
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
SKEMA PROGRAM PENGEMBANGAN BIGAS SKALA RUMAH TANGGA DAN KOMUNAL
BERKELANJUTAN

* Data Yayasan Rumah Energi per 31 Desember 2021: Program HIVOS BIRU dan YRE
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

IMPLEMENTASI PEMBANGKIT BIOENERGI

PT Rezeki Perkasa PT Sumber Organik Kabupaten Belitung


PT Austindo Kota Surabaya
Sejahtera Lestari Nusantara, Belitung Prov. Bangka Belitung
Unit 1: 2 MW (LFG), COD 2015
Kalimantan Barat Pendanaan dari APBN
PLTBg on-Grid pertama Unit 2: 9 MW (Thermal Gasification),
Kapasitas: 2 x 2,8 MW
Kapasitas 15 MW Kapasitas 1,2 MW COD Semester 1 Tahun 2021
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

IMPLEMENTASI PEMBANGKIT BIOENERGI

PTTBm Mentawai
Kepulauan Mentawai
Terletak di Desa Madobag, Desa Saliguma, & Desa Matotonan untuk melistriki 1.233 KK

Kapasitas total 700kW


Teknologi Gasifikasi Biomasa Bambu
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KONDISI PENGUSAHAAN LISTRIK BERBASIS BIOENERGI (BIMASA – BIOGAS)
OBJEKTIVE UPAYA PENYELESAIANYA
GOAL
(TANTYANGAN SAAT INI ) ➢ Terus mengupayakan mencapai target bauran
EBT(khususnya Bioenergi) dalam bauran energi primer
Tarif Keekonomian (pasca FiT) tercapai
➢ Mengupayakan peningkatan kapasitas terpasang PLT
dan regulasi pendukung Berbasis Bioenergi baik dengan pendanaan APBN, Swasta
Ketentuan TKDN dan Kesukaran adaptasi dan Multilateral.
teknologi ➢ Menyusun peraturan, kebijakan dan insentif yang
Continuitas suplai feedstock dan terintegrasi dan bersinergi dengan sector lainnya
➢ Medorong peningkatan TKDN, Alih Teknologi, Riset dan
Keberlanjutan Usaha Pengembangan Sektor EBT (Bio CNG atau Material Maju
untuk energi Berbasis Biomasa) Mandatori pemanfaatan
Tingginya Biaya Investasi dan rendahnya Bioenergi (Renwable portfolio standard) dan investasi EBT
realisasi investasi sector EBT (Capaian 1,51 ➢ Meningkatkan proses bisnis internal sector EBT seperti
Miliar USD atau 74% dari target 2,04 ✓ Peningkatan angka Indeks Kepuasan Layanan,
✓ Indeks Efektivitas Binwas,
Miliar USD Tahun2021) ✓ Indeks Reformasi Birokrasi,
Variasi by produk Bioenergi ✓ Indeks Profesionalitas ASN, dan
✓ Nilai Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA).
Peningkatan Bauran EBT ➢ Penyelesaian regulasi prioritas dan standar subsektor
(Khususnya PLT Bioenergi) EBTKE
sesuai RUEN
PENGUSAHAAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
TARGET KINERJA SUBSEKTOR EBTKE TAHUN 2022
1. Porsi EBT dalam bauran energi primer sebesar 15,7% dengan energi yang dihasilkan sebesar 366,4
MBOE.
2. Penambahan kapasitas terpasang PLT EBT sebesar 335 MW dari PLTS Atap dan 648 MW dari PLT
EBT lainnya.
3. Implementasi B30 ditargetkan mencapai 10,1 Juta KL.
4. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 91 Juta Ton CO2e
5. Investasi di subsektor EBTKE sebesar 3,9 Miliar USD
6. Penerimaan Negara Bukan Pajak ditargetkan sebesar 1.553 Miliar Rupiah
7. TKDN di sub sektor EBTKE sebesar 70% pada PLTA, 35% pada PLTP, 40% pada PLTS, dan 40%
PLTB.
8. Membangun kerja sama internasional terkait studi pengembangan PLTN
9. Peningkatan angka Indeks Kepuasan Layanan, Indeks Efektivitas Binwas, Indeks Reformasi
Birokrasi, Indeks Profesionalitas ASN, dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA).
10. Penyelesaian regulasi prioritas dan standar subsektor EBTKE, yaitu RUU EBT, Rperpres Harga
Energi Terbarukan, Rkepmen SKEM Peralatan Pemanfaat Energi, dan SN dan SKKNI Subsektor
EBTKE (RWS/DKD).
….
KETEKNIKAN DAN
LINGKUNGAN BIOENERGI
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

Background Anaerobic Digestion


THE BIOCHEMISTRY COMPLEX ORGANIC MATTER
Conversion of organic compound in waste water under carbohydrates, proteins, fats
anaerobic conditions(absence of oxygen).
1
1 HYDROLYSIS
Complex organic molecules to soluble SOLUBLE ORGANIC MOLECULES
sugar, amino acids, fatty acids

2 ACIDOGENESIS
Small organic molecules to fatty acids 2

3 ACETOGENESIS
Conversion to acetic acid & CO2
VOLATILE FATTY ACIDS

4 METHANOGENESIS 3
Final conversion to methane (CH4)
ACETIC ACID H2 + CO2

The procedure on anaerobic digestion requires the


complete cooperation of all of the organisms
because if the non-methanogens didn't produce
the acetate and hydrogen then the methanogens
couldn't exist, conversely if the methanogens didn't
4 4
remove the H2 (interspecies hydrogen transfer) and
acetate then the fermentations would be limited by
the concentrations of the products. Therefore a
CH4 + CO2
consortium is needed.
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

GASIFIKASI

• Suatu proses konversi bahan bakar padat menjadi gas


mampu bakar
• Berlangsung dengan proses pembakaran dengan suplai
udara yang terbatas (20-40% udara stoikiometri)
(Guswendar, 2012).
• Terjadi pada reaktor atau yang disebut sebagai gasifier.

Gambar Reaktor Fixed bed Downdraft


(Basu, Prabir, 2010)
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

Macam Biomass Gasifier (Wamecke, 2000)


Mechanically Fluidically
Moved moved Special reaktor
feedstock feedstock

Downdraft Bubbling Spouted bed


Gasifier bed Gasifier gasifier

Circulating
Updraft Cyclone
Fluidized
gasifier gasifier
bed Gasifier

Crossdraft Entrained
gasifier bed gasifier
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

Gasifikasi Biomassa
Bahan bakar padat biomassa

Pengeringan
Pengeringan (Endoterm) = 100-200 °C
Menguapkan kadar air yang tersimpan pada biomassa Pirolisis
𝐻2 𝑂 𝑙 → 𝐻2 𝑂 𝑔

Udara Oksidasi Udara


Pirolisis (Endoterm) = 300-700° C
Reduksi
Dekomposisi termal biomassa menjadi gas, cair, dan padat
• Biomassa (C, H, O) → char (C), tar, gas (CO,CH4, H2)

Syngas

Proses Gasifikas Pada Reaktor Fixed Bed Downdraft


KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)

Gasifikasi Biomassa
Bahan bakar padat biomassa

Pengeringan
Pengeringan (Endoterm) = 100-200 °C
Menguapkan kadar air yang tersimpan pada biomassa Pirolisis
𝐻2 𝑂 𝑙 → 𝐻2 𝑂 𝑔

Udara Oksidasi Udara


Pirolisis (Endoterm) = 300-700° C
Reduksi
Dekomposisi termal biomassa menjadi gas, cair, dan padat
• Biomassa (C, H, O) → char (C), tar, gas (CO,CH4, H2)

Syngas

Proses Gasifikas Pada Reaktor Fixed Bed Downdraft


KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
SISTEM LANDFILL DAN PEMIPAAN GAS LANDFILL
• Sanitary landfill adalah proses penimbunan sampah pada
Sanitary Landfill lapisan tanah yang memiliki lekukan untuk kemudian ditutup
kembali dengan lekukan yang lain.
(Close Dumping) • Sanitary landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah
yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun di TPA
sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah
memenuhi syarat teknis pelindung lingkungan, setelah
ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat
seperti buldozer maupun track loader, kemudian ditutup
dengan tanah sebagai lapisan penutup setiap hari pada
setiap akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus secara
berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan. Dikelola
secara berkala dan ditumpuk secara bertahap.
• Sistem penimbunan sampah ini sama seperti kue lapis, yang
mana sampah ditimbun dengan lapisan tanah, kemudian
pada atasnya diberi sampah lagi, dan ditutup dengan
lapisan tanah lagi (layered by layered).
• Solusi efektif (tepat dan bermanfaat) terhadap pengelolaan
sampah pada TPA.
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
SARANA PADA TPA SISTEM SANITARY LANDFILL
Pengamatan Visual dari Sarana – Prasarana Eksisting di TPA
No Komponen Fasilitas TPA Keterangan
I. Komponen Proteksi Terhadap Lingkungan
Sistem Pelapisan Dasar dan Dinding
1.1 Above ground landfill, sistem pelapis dasar untuk zona lama belum diketahui.
Permeabilitas Rendah
Hanya dilakukan setelah zona ditutup, dgn tanah terpadatkan. Belum memenuhi spesifikasi teknis
1.2 Sistem Lapisan Penutup
lapisan penutup akhir.
Rusak sebagian. Aliran riil antara 0,5 s.d 1 m3/detik, sedangkan kapasitas pengaliran antara 2 – 3
1.3 Drainase sekeliling/permukaan
m3/detik.

1.4 Sarana Pengumpul dan Pemindah Lindi (SPPL) Tidak tersedia (pada zona eksisting).

Ada, perlu perbaikan., terdidi dari:


a. Kolam anaerobik: 40 x 20 x 4 m3.
1.5 Sarana Pengolah Lindi
b. Kolam fakultatif: 40 x 20 x 2 m3.
c. Kolam maturasi: 40 x 20 x 1 m3.

1.6 Sumur pantau Tersedia 2 buah, 1 di hulu dan 1 di hilir. Diameter 1 m dengan kedalaman 8 – 10 m.

Sarana Penanganan dan Pengelolaan gas


1.7 Sebagian telah ada pipa vertikal. Sebagian kecil telah tersalur ke instalasi pengolah metan.
sampah

1.8 Zona Penyangga dan Jalur Hijau Ada. Tebal jalur hijau bervariasi, masih terdapat yang memiliki ketebalan kurang dari 5 meter.

1.9 Sarana analisa air Tidak ada. Pencatatan hasil analisa kualitas air tidak tersedia.
Ada. Bersama Dinas Kesehatan kota Palembang, dilakukan penyemprotan insektisida secara
1.10 Sarana pengendalian vektor/insektisida
berkala.
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PENGURANGAN EMISI GRK
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KARAKTERISTIK LIMBAH BIOMASA
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI (BIOMASA - BIOGAS)
Adanya Tingkat Emisi GRK, Carbon Adanya Nilai Ekonomi Karbon (NEK)
Trading, Pengimbangan Emisi GRK. yakni nilai terhadap setiap unit emisi
Mekanisme MRV (Measurement, GRK dihasilkan dari kegiatan
Reporting, & Verification), dan Bursa manusia dan kegiatan ekonomi
Karbon mendorong pelaku usaha termasuk kegiatan u/ menghasilkan
pengguna /penghasil energi Energi.
melakukan enegy shifting ke EBT Adanya upaya Mitigasi
Perpres No. 98 Tahun 2021 Perubahan Iklim dengan
tentang usaha pengendalian untuk
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon mengurangi risiko akibat
Untuk meningkatkan
untuk Pencapaian Target Kontribusi yang perubahan iklim seperti
Ketahanan Iklim yakni Ditetapkan Secara Nasional dan ✓ kegiatan untuk
mengantisipasi, Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam menurunkan emisi atau
mempersiapkan dan Pembangunan Nasional meningkatkan
merespon dampak, risiko
penyerapan GRK dan
dan kerentanan akibat
✓ penyimpanan/penguatan
perubahan iklim pada
cadangan karbon dari
wilayah dan kehidupan Merupakan Komitmen nasional RI
berbagai sumber emisi.
masyarakat. terhadap penanganan perubahan
iklim global
…..
DISKUSI & TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai