Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

“Keselamatan Permesinan”

DISUSUN OLEH :

MUH. ZAID ISKANDAR


D091181006

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Pekerja bangunan tewas dalam kecelakaan kerja pembangunan gedung Rumah Sakit Islam
(RSI) UNISMA Malang, Jawa Timur.
Insiden Kecelakaan :
Kecelakaan kerja ini terjadi pada Selasa (08/09/2020) siang. Kejadian berawal saat 11
orang pekerja naik ke lantai lima pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam UNISMA
dengan menggunakan lift rakitan.
Saat berada di lantai lima diduga tali sling lift putus hingga membuat 11 pekerja
terjatuh. 4 orang meninggal dunia dan 6 orang mengalami luka berat. Empat pekerja yakni
Lukman (35) asal Pakis, Subekti (30) warga Jabung, Kasianto (40) asal Pakis, serta Agus
Prataman (30) asal Pakis, seluruhnya warga Kabupaten Malang, Jawa Timur. Keempat korban
tewas mengalami luka parah di kepala akibat patahnya lift proyek bangunan gedung rumah
sakit. Saat ini, korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Saiful Anwar Malang kurang lebih pada pukul 18.00 WIB.
Untuk korban meninggal dunia, juga dievakuasi ke rumah sakit yang sama. Kasus
kecelakaan kerja ini masih dalam penyelidikan petugas Reskrim Polresta Kota Malang.
Pengerjaan proyek pembangunan gedung rumah sakit sembilan lantai tersebut diperkirakan
telah berlangsung selama enam bulan.
Identifikasi Penyebab Kecelakaan :
Unsafe Act :
 Menggunakan lift tanpa menaati peraturan yang telah ditetapkan seperti menaiki lift
dengan beban melebihi aturan penggunaan yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan
dalam penggunaannya.
 Lift yang digunakan tidak memenuhi aturan K3 dan Regulasinya dimana pada fungsi
dan kegunaan lift tersebut sesuai dengan perhitungan traffic analysis yaitu perhitungan
jumlah, kapasitas, dan kecepatan lift dalam suatu gedung disesuaikan dengan jumlah
dan populasi pengguna.
Unsafe Condition :
 Lift yang digunakan tidak memiliki izin SIO (Surat Izin Operasi).
 Lift yang sudah berumur dan jarang dilakukan pengecekan rutin (maintenance)
meningkatkan resiko kecelakaan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam K3 Lift Syarat dan Regulasinya dalam lingkungan
kerja :
1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, pengawasan dilakukan pada saat penyerahan gambar


rencana, K3 lift syarat dan regulasinya lebih ditekankan pada fungsi dan kegunaan lift tersebut
sesuai dengan perhitungan traffic analysis yaitu perhitungan jumlah, kapasitas dan kecepatan
lift dalam suatu gedung yang disesuaikan dengan jumlah dan populasi pengguna, sedangkan
gambar rencana meliputi gambar konstruksi lengkap dengan detailnya, perhitungan konstruksi,
spesifikasi dan sertifikasi material (Permen No 03/MEN/1999 Bab Ill Pasal 24 ayat (2)dan (4)).
2. Pemasangan
Tahap pemasangan, tahap assembling dari semua peralatan yang telah direncanakan
dan diproduksi sesuai gambar rencana.
Yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah:
 Dipasang oleh perusahaan yang memiliki surat ijin instalatur
 Memiliki surat ijin pemasangan
 Pemasangan diawasi oleh supervisor yang kompeten dan memiliki SIO (Surat Ijin
Operasi) penyedia pengawas pemasangan lift
 Pemasangan dilaksanakan oleh teknisi yang memiliki SIO adjuster,
 Dilaksanakan pemeriksaan dan pengujian oleh perusahaan riksa uji (PJK3 Riksa Uji)
dan disahkan oleh pengawas yang ditunjuk sebelum pesawat tersebut dipakai.
3. Pengoperasian
Setelah pesawat lift selesai dipasang dan telah memiliki surat ijin pemakaian lewat
serangkaian riksa uji, maka pesawat lift tersebut layak untuk digunakan, berikut ini hal-hal
yang perlu dilaksanakan agar pengoperasian pesawat lift dapat berjalan dengan baik dan aman
(setiap saat).
 Pengoperasian dikelola dan diawasi oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO
sebagai penyelia pengawas operasi lift.
 Dipergunakan dan dioperasikan dengan benar
 Dirawat dan diperbaiki secara benar oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO
perawatan dan perbaikan
 Memiliki manajemen kondisi darurat
4. Pemeliharaan
Mengingat elevator/ lift adalah alat transportasi angkut manusia dan barang yang unik,
maka pekerjaan perawatan pesawat lift bukan merupakan pekerjaan yang sederhana, karena:
 Banyaknya variasi teknologi yang dipergunakan pada lift memerlukan pengalaman
penanganan yang mendalam.
 Tingkat ketelitian yang tinggi untuk sebagian besar peraltan, baik itu peralatan mekanik
(terutama peralatan mekanik diruang luncur) ataupun peralatan elektrik (electronic,
komputer) sangat memerlukan tingkat ketelitian dan perhatian yang amat khusus.
 Umur masing-masing komponen sangat tergantung pada kondisi/lokasi gedung,
sehingga diperlukan pendataan dan pengamatan siklus yang lebih cermat.
Tugas Individu
“Keselamatan Permesinan”

DISUSUN OLEH :

MUH. ZAID ISKANDAR


D091181006

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA

Penyebab Dasar : Para pekerja tidak mengoperasikan lift dengan


aturan yang telah ditetapkan seperti menaiki lift dengan beban melebihi aturan
penggunaan.
Penyebab Tidak Langsung : Tidak melakukan penilian resiko (risk
assesment) sebelum menggunakan lift dan kurangnya perhatian pekerja dalam
perawatan (maintenance) komponen pada peralatan yang ada pada lift.
Penyebab Langsung : Lift yang digunakan tidak memenuhi aturan K3
dan Regulasinya dimana pada fungsi dan kegunaan lift tersebut sesuai dengan
perhitungan traffic analysis yaitu perhitungan jumlah, kapasitas, dan kecepatan
lift dalam suatu gedung disesuaikan dengan jumlah dan populasi pengguna.
Kecelakaan Kerja : 11 pekerja naik ke lantai 5 gedung
pembangunan Rumah Sakit namun saat lift berada di lantai 5, tali sling lift
terputus dan membuat 11 pekerja terjatuh.
Kerugian : 4 orang meninggal dunia dan 7 orang
mengalami luka berat. Empat pekerja yakni Lukman (35) asal Pakis, Subekti
(30) warga Jabung, Kasianto (40) asal Pakis, serta Agus Prataman (30).

Anda mungkin juga menyukai