Anda di halaman 1dari 6

ENGINEERING SAFETY PRIME

[1504111] Analisis Keselamatan Pekerjaan Lifting dengan


Melibatkan Mobile Crane

Safety Prime 6 years ago

Advertisements

REPORT THIS AD

ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN LIFTING DENGAN MELIBATKAN MOBILE


CRANE

Erwin Ananta
Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fakultas Vokasi, Universitas Balikpapan

Pendahuluan

Pekerjaan lifting merupakan salah satu pekerjaan yang sering ditemui di lapangan


khususnya pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi sipil di pertambangan, pembangunan
gedung-gedung bertingkat, dan juga sering ditemui pekerjaan pada proses bongkar muat
di dermaga atau di pelabuhan, baik pelabuhan darat maupun pelabuhan laut.

Pekerjaan jenis ini merupakan pekerjaan dengan katagori risiko tinggi (high risk job)
akan kecelakaan pada saat pengoperasiannya. Gagalnya pengangkatan beban, rusaknya
alat peralatan, putusnya tali sling pengikat, rusaknya material yang diangkat, dan
kerusakan pada struktur bangunan disekitarnya, serta cidera atau bahkan terjadinya
kematian adalah bagian dari rangkaian risiko yang mungkin saja terjadi saat proses
pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting
gear).

Menurut ketentuan undang-undang keselamatan kerja dan peraturan Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, orang-orang yang mengoperasikan mobile
crane adalah orang yang telah lulus uji kompetensi dan memiliki surat izin operasional
(SIO) untuk mengoperasikan mobile crane sesuai dengan kelas pesawat angkat yang
dioperasikan. Surat izin operasional inipun berbatas waktu, sehingga apabila batas
waktunya habis, maka yang bersangkutan wajib dilakukan penilaian ulang untuk dinilai
kembali atas kemampuannya dalam mengoperasikan mobile crane. Begitu juga
dengan orang-orang yang bekerja untuk membantu proses pekerjaan pengangkatan
tersebut seperti Juru Ikat (Rigger) dan Personal Pemberi Isyarat (Dogsman),
yang merupakan orang-orang yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi
untuk pekerjaan lifting.

Pada dasarnya semua pekerjaan lifting memiliki potensi risiko dengan tingkat keparahan


masing-masing sesuai dengan berat beban dan kapasitas mobile crane yang digunakan,
dan kondisi lingkungan dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Sesuai identifikasi dan analisa, bahwa jika mengalami kegagalan dalam proses


pengangkatan, maka akibatnya akan berakibat fatal baik pada alat peralatan, material
yang diangkat, struktur disekitarnya, dan korban jiwa.

Oleh sebab itu pada saat akan melaksanakan pekerjaan pengangkatan, terutama pada
saat mengangkat dengan muatan beban yang berat dengan menggunakan mobile crane
dengan kapasitas besar, maka dibutuhkan izin kerja. Hal ini harus menjadi perhatian
karena pada kenyataannya berdasarkan data inspeksi masih banyak pekerjaan-
pekerjaan lifting tidak memiliki izin operasional dan tidak menggunakan peralatan
angkat standar yang memadai.

Adanya analisis keselamatan dan lingkungan kerja (JSA), penilaian risiko aktifitas
pekerjaan (work activities risk assessment – WARA), penggunaan alat-alat
keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD) secara memadai adalah upaya yang
bijak untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja secara dini.

Pada kenyataan di lapangan, banyak terjadinya korban jiwa pada saat pekerjaan


pengangkatan karena aspek-aspek keselamatan kerja tersebut tidak diindahkan dan
dipatuhi sebagaimana mestinya.
Penelitian ini adalah salah satu upaya untuk menemukan jawaban penyebab atas
terjadinya kegagalan proses lifting yang berakibat pada kecelakaan kerja pada proses
pekerjaan lifting di lingkungan pekerjaan konstruksi dan lingkup pekerjaan mobilisasi
dengan harapan hasil penelitian dalam jurnal ini nantinya dapat menjadi pedoman atau
rujukan untuk melaksanakan proses pekerjaan pengangkatan dengan baik, lancar, aman
dan selamat.

Rumusan Masalah

Kegagalan pada proses pekerjaan lifting dengan melibatkan mobile crane dan peralatan
angkat (lifting gear) merupakan pekerjaan teknis yang spesifik dimana dibutuhkan
orang-orang yang telah mendapat pelatihan yang memadai, lulus uji kompetensi,
memiliki izin untuk mengoperasikan mobile crane, serta bersertifikasi.

Untuk kemudahan pelaksanan penelitian, pada penelitian ini permasalahan penelitian


dirumuskan sebagai berikut:

(1) Akar Masalah.

Bahaya-bahaya akibat kegagalan pada proses pekerjaan pengangkatan dengan


melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear).

(2) Fokus Masalah.

Pengoperasian mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear) sesuai dengan regulasi
keselamatan kerja dan prosedur pengoperasian standar pengangkatan dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir.

(3) Sasaran.

Pekerjaan lifting dapat diselesaikan dengan baik, lancar, aman dan selamat.

Rumusan permasalahan diatas dapat diasumsikan bahwa jika semua pekerjaan


pengangkatan yang melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear)
dilakukan sesuai dengan regulasi keselamatan kerja yang berlaku dan sesuai prosedur
pengoperasian standar pengangkatan, maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik,
lancar, aman dan selamat.

Dalam jurnal penelitian ini, rumusan masalah dan batasan masalah yang melibatkan

pekerjaan angkat dibatasi hanya pada jenis penggunaan mobile crane dengan kapasitas
dibawah 150 (seratus lima puluh) ton, tipe lattice boom crawler crane dengan roda track
dan roda ban, serta dikerjakan di lingkungan pekerjaan bidang
konstruksi/pertambangan, dalam kurun waktu penelitian selama tiga tahun terakhir.
Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan jurnal penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan analisis
terhadap implementasi aspek-aspek keselamatan kerja bidang proses
pengangkatan dengan melibatkan pesawat angkat dan peralatan pengangkatan, dengan
merujuk kepada undang-undang keselamatan kerja, peraturan menteri tenaga kerja dan
transmigrasi tentang operator dan petugas pesawat angkat dan angkut,
ketentuan menteri tenaga kerja tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional
Indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor industri
minyak dan gas bumi hulu hilir bidang operasi pesawat angkat, angkut, dan ikat beban,
serta ketentuan-ketentuan tentang peralatan angkat yang berlaku.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sumbangsih untuk


memperkaya khasanah kepustakaan dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
pada Program Diploma IV Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Balikpapan. Juga
diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan menjadi dasar penelitian lanjutan dengan
lingkup penelitian yang lebih luas dan mendalam untuk jenis pekerjaan pengangkatan
khususnya pada mata kuliah keselamatan alat angkat dan angkut.

Disamping itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menemukan jawaban atas
permasalahan terkait bahaya kecelakaan kerja dalam kegagalan proses pekerjaan
pengangkatan dengan melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear).

Pendekatan Penelitian

Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang dipergunakan pada


jurnal penelitian ini. Penggunaan pendekatan studi kasus ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dan analisis fenomena, kejadian-kejadian, aktifitas sosial, sikap,
perilaku psikologis, perspektif, serta pemikiran seseorang baik secara
perorangan maupun kelompok akan keselamatan kerja.

Sasaran penelitian ini diarahan untuk menemukan data tentang


implementasi keselamatan kerja bidang pengangkatan dengan pesawat dan peralatan
angkat dengan meneliti aspek kesiapan kerja dan perilaku seseorang untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja melalui wawancara dengan narasumber, observasi
langsung di lapangan, dokumentasi, penelusuran data tertulis logbook operator,
dan dokumen-dokumen lainnya.

Dari perolehan data-data tersebut, kemudian dilakukan analisis secara kualitatif dengan


tujuan agar data yang telah diperoleh menjadi lebih bermakna. Analisis data pada
penelitian ini dimaksudkan sebagai penyederhanaan data agar lebih mudah dipahami
dengan memandang data sebagai hasil dari proses dengan memberikan interprestasi
yang didalamnya dimana terkandung makna yang memiliki rujukan nilai yang
bermakna.

Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan adalah proses yang akan
dilakukan dalam analisis ini, dimana ketiga alur kegiatan tersebut merupakan analisis
model interaktif.

Jurnal penelitian ini difokuskan sebagai salah satu upaya untuk menemukan jawaban
penyebab atas terjadinya kegagalan proses pengangkatan yang berakibat pada
kecelakaan kerja pada proses pekerjaan pengangkatan di lingkungan pekerjaan selama
tiga tahun terakhir.

Obyek penelitian melibatkan salah satu perusahaan asing yang berkantor pusat di
Brisbane Australia dengan lokasi proyek tersebar di wilayah Indonesia. Lokasi penelitian
dilakukan pada lokasi proyek di Sorowako (Sulawesi Selatan), Sangata (Kalimantan
Timur), Senakin dan Satui (Kalimantan Selatan), dimana kesemua lokasi tersebut
merupakan lokasi pertambangan mineral dan batubara yang dikelola oleh perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut.

Penelitian dilakukan dengan tahap pengamatan terhadap tahapan persiapan pekerjaan,


tahapan pelaksanaan di lapangan pekerjaan, tahapan evaluasi terhadap data hasil
pengamatan, penelusuran data dan dokumentasi yang dikumpulkan selama pelaksanaan
penelitian ini.

Faktor manusia memegang peranan penting dan dominan menciptakan peluang


terjadinya kecelakaan kerja dan menghadirkan penyakit akibat kerja dalam penelitian
ini. Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika sangat diperlukan
untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan pengangkatan yang melibatkan
pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja akan prosedur kerja, juga berperan
penting dalam upaya menghindarkan kecelakaan kerja.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui serangkaian penelitian atas
beberapa lokasi proyek seperti tersebut diatas dalam kurun waktu tiga tahun terahir,
maka pada jurnal penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak setiap pekerja untuk mendapatkan
lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari cidera akibat kerja dan penyakit yang
ditimbulkan oleh pekerjaan. Dalam hal ini, meskipun suatu perusahaan telah
menjalankan komitmen tinggi untuk menjunjung keselamatan dan kesehatan kerja
kepada para pekerjannya dengan ditunjang sistem manajemen perusahaan yang baik,
namun hal ini bukan menjamin kecelakaan kerja tidak terjadi pada perusahaan tersebut.
Namun setidaknya, dengan sistem manajemen perusahaan yang baik dapat mencegah
dan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.

(2) Ada tiga faktor yang menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja khususnya
pada pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane yaitu (a) Faktor manusia;
(b) Faktor Alat, Peralatan, dan Lingkungan Kerja; dan (c) Faktor Sistem Manajemen dan
Budaya Perusahaan.

(3) Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, faktor manusia memegang peranan
penting dan dominan menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja dan
menghadirkan penyakit akibat kerja.

(4) Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika sangat diperlukan
untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan pengangkatan yang melibatkan
pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja akan prosedur kerja, juga berperan
penting dalam upaya menghindarkan kecelakaan kerja.

Daftar Pustaka

Bird, E. Frank, Jr, dan Germain, L.G. 1986. Practical Loss Control Leadership. Published
by Institute Publishing, Devision of Loss Control Institute, George, USA.
Brauer, Roger L. 1994. Safety and Health for Engineers. New York: John Willey & Son,
Inc.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.09/MEN/VII/ 2010 tentang Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Angkut.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.245/MEN/V/ 2007 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas
Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi
Pesawat Angkat, Angkut, dan Ikat beban.
Moran, Mark McGuire. 1996. Construction Safety Handbook. Maryland: Government
Institute, Inc. Rockvile.

Anda mungkin juga menyukai