Advertisements
REPORT THIS AD
Erwin Ananta
Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pendahuluan
Pekerjaan jenis ini merupakan pekerjaan dengan katagori risiko tinggi (high risk job)
akan kecelakaan pada saat pengoperasiannya. Gagalnya pengangkatan beban, rusaknya
alat peralatan, putusnya tali sling pengikat, rusaknya material yang diangkat, dan
kerusakan pada struktur bangunan disekitarnya, serta cidera atau bahkan terjadinya
kematian adalah bagian dari rangkaian risiko yang mungkin saja terjadi saat proses
pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting
gear).
Oleh sebab itu pada saat akan melaksanakan pekerjaan pengangkatan, terutama pada
saat mengangkat dengan muatan beban yang berat dengan menggunakan mobile crane
dengan kapasitas besar, maka dibutuhkan izin kerja. Hal ini harus menjadi perhatian
karena pada kenyataannya berdasarkan data inspeksi masih banyak pekerjaan-
pekerjaan lifting tidak memiliki izin operasional dan tidak menggunakan peralatan
angkat standar yang memadai.
Adanya analisis keselamatan dan lingkungan kerja (JSA), penilaian risiko aktifitas
pekerjaan (work activities risk assessment – WARA), penggunaan alat-alat
keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD) secara memadai adalah upaya yang
bijak untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja secara dini.
Rumusan Masalah
Kegagalan pada proses pekerjaan lifting dengan melibatkan mobile crane dan peralatan
angkat (lifting gear) merupakan pekerjaan teknis yang spesifik dimana dibutuhkan
orang-orang yang telah mendapat pelatihan yang memadai, lulus uji kompetensi,
memiliki izin untuk mengoperasikan mobile crane, serta bersertifikasi.
Pengoperasian mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear) sesuai dengan regulasi
keselamatan kerja dan prosedur pengoperasian standar pengangkatan dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir.
(3) Sasaran.
Dalam jurnal penelitian ini, rumusan masalah dan batasan masalah yang melibatkan
pekerjaan angkat dibatasi hanya pada jenis penggunaan mobile crane dengan kapasitas
dibawah 150 (seratus lima puluh) ton, tipe lattice boom crawler crane dengan roda track
dan roda ban, serta dikerjakan di lingkungan pekerjaan bidang
konstruksi/pertambangan, dalam kurun waktu penelitian selama tiga tahun terakhir.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan jurnal penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan analisis
terhadap implementasi aspek-aspek keselamatan kerja bidang proses
pengangkatan dengan melibatkan pesawat angkat dan peralatan pengangkatan, dengan
merujuk kepada undang-undang keselamatan kerja, peraturan menteri tenaga kerja dan
transmigrasi tentang operator dan petugas pesawat angkat dan angkut,
ketentuan menteri tenaga kerja tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional
Indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor industri
minyak dan gas bumi hulu hilir bidang operasi pesawat angkat, angkut, dan ikat beban,
serta ketentuan-ketentuan tentang peralatan angkat yang berlaku.
Disamping itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menemukan jawaban atas
permasalahan terkait bahaya kecelakaan kerja dalam kegagalan proses pekerjaan
pengangkatan dengan melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear).
Pendekatan Penelitian
Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan adalah proses yang akan
dilakukan dalam analisis ini, dimana ketiga alur kegiatan tersebut merupakan analisis
model interaktif.
Jurnal penelitian ini difokuskan sebagai salah satu upaya untuk menemukan jawaban
penyebab atas terjadinya kegagalan proses pengangkatan yang berakibat pada
kecelakaan kerja pada proses pekerjaan pengangkatan di lingkungan pekerjaan selama
tiga tahun terakhir.
Obyek penelitian melibatkan salah satu perusahaan asing yang berkantor pusat di
Brisbane Australia dengan lokasi proyek tersebar di wilayah Indonesia. Lokasi penelitian
dilakukan pada lokasi proyek di Sorowako (Sulawesi Selatan), Sangata (Kalimantan
Timur), Senakin dan Satui (Kalimantan Selatan), dimana kesemua lokasi tersebut
merupakan lokasi pertambangan mineral dan batubara yang dikelola oleh perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui serangkaian penelitian atas
beberapa lokasi proyek seperti tersebut diatas dalam kurun waktu tiga tahun terahir,
maka pada jurnal penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak setiap pekerja untuk mendapatkan
lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari cidera akibat kerja dan penyakit yang
ditimbulkan oleh pekerjaan. Dalam hal ini, meskipun suatu perusahaan telah
menjalankan komitmen tinggi untuk menjunjung keselamatan dan kesehatan kerja
kepada para pekerjannya dengan ditunjang sistem manajemen perusahaan yang baik,
namun hal ini bukan menjamin kecelakaan kerja tidak terjadi pada perusahaan tersebut.
Namun setidaknya, dengan sistem manajemen perusahaan yang baik dapat mencegah
dan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.
(2) Ada tiga faktor yang menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja khususnya
pada pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane yaitu (a) Faktor manusia;
(b) Faktor Alat, Peralatan, dan Lingkungan Kerja; dan (c) Faktor Sistem Manajemen dan
Budaya Perusahaan.
(3) Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, faktor manusia memegang peranan
penting dan dominan menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja dan
menghadirkan penyakit akibat kerja.
(4) Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika sangat diperlukan
untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan pengangkatan yang melibatkan
pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja akan prosedur kerja, juga berperan
penting dalam upaya menghindarkan kecelakaan kerja.
Daftar Pustaka
Bird, E. Frank, Jr, dan Germain, L.G. 1986. Practical Loss Control Leadership. Published
by Institute Publishing, Devision of Loss Control Institute, George, USA.
Brauer, Roger L. 1994. Safety and Health for Engineers. New York: John Willey & Son,
Inc.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.09/MEN/VII/ 2010 tentang Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Angkut.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.245/MEN/V/ 2007 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas
Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi
Pesawat Angkat, Angkut, dan Ikat beban.
Moran, Mark McGuire. 1996. Construction Safety Handbook. Maryland: Government
Institute, Inc. Rockvile.