PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KOMPOSIT – BRIDGE UPPER PIPE
PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
ASTRI NOVIANTI
M1C120012
02 DESKRIPSI PROYEK
04 TUGAS KHUSUS
05 PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kerja praktek adalah memperkenalkan ruang lingkup dan proses penerapan
teori atau pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan. Dengan adanya
kerja praktek ini, dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
terjun ke lapangan kerja secara langsung. Program magang atau Kerja
Praktek bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami, beradaptasi dan
menganalisis kondisi lingkungan yang ada di perusahaan atau organisasi,
serta mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Pekerja biasanya
mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi, dan mereka perlu memiliki lebih
banyak pengalaman dalam setiap tantangan dunia kerja di masa depan.
TUJUAN KERJA PRAKTEK
1 Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang pelaksanaan
suatu proyek konstruksi.
5
Dapat menyelesaikan kerja praktek dengan baik.
MANFAAT KERJA PRAKTEK
Lokasi pelaksanaan kerja praktek yaitu berada pada proyek pembangunan Bridge Upper Pipe
di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP), Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten
Pelalawan. Adapun keterangan mengenai objek Kerja Praktek dirincikan sebagai berikut:
Nama Proyek : Pembangunan Bridge Upper Pipe Blok FF
Alamat : Woodyard # Panel 6, PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP)
Waktu Pelaksanaan : 20 Juli – 20 September (60 hari kerja)
PEKERJAAN YANG DILIHAT
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, ruang lingkup pekerjaan yang diamati berupa
pembangunan jembatan yang berlokasi di PT RAPP yang meliputi pekerjaan yang disesuaikan
dengan time schedule pondasi bore pile yang telah dikerjakan sebelumnya, pekerjaan pile cap
dan tie beam, pekerjaan abutment dan wing wall column, pekerjaan head abutment.
TUGAS KHUSUS
Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi Bridge PT
Riau Andalan Pulp and Paper
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
DESKRIPSI UMUM PROYEK
Administrasi proyek merupakan suatu system instruksi laporan evaluasi koreksi secara terus
menerus dari suatu proyek dan juga sebagai media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan
berlangsung dan ditangani secara khusus.
1. Pre-Construction (PCM) atau Kick Off Meeting
2. Request
3. Rapat Lapangan (Site Meeting)
4. Laporan Kemajuan Pekerjaan (LKP)
5. Gambar Kerja (Shop Drawing)
6. Adendum, Amandemen Kontrak dan Contract Change Order (CCO)
7. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
8. Berita acara serah terima pertama pekerjaan
9. Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan
10. Dokumentasi Pelaksanaan
11. Gambar Realisasi
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disebut SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, peng-kajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 09 / PER / M / 2008).
Dalam pelaksanaannya di lapangan, Sistem Manajemen Keslamatan Konstruksi (SMKK) sudah dilakukan
dengan sangat baik. Semua pekerja kontraktor sudah memakai alat pelindung diri (APD) saat berada di area kerja
seperti helm proyek, sepatu safety, sarung tangan pada saat melakukan pekerjaan pembesian. Para pekerja juga
dihimbau untuk area yang hanya diizinkan karena akan berakibat fatal. Selain itu pihak Health Safety Security
Enviroment (HSSE) dari pihak owner selalu datang untuk mengawasi para pekerja supaya menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
BAB III
RENCANA DAN TAHAPAN
PELAKSANAAN KERJA
PRAKTEK
OBJEK KERJA PRAKTEK
Data teknis suatu proyek meliputi identitas proyek dan detail proyek. Berikut merupakan data
teknis proyek Pembangunan Bridge Upper Pipe PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), yaitu:
ORGANISASI DAN PERSONAL
PERALATAN KONSTRUKSI
Compression
Cutting Bar Truck Mixer Texting Scaffolding Buldozer
Machine
PERALATAN KONSTRUKSI
Pembersihan area
Pemasangan geonet Pengecoran Line Proses perakitan Pemasangan
setelah pemasangan
dan plastic sheet Concrete besi bekisting
pondasi bore pile
Membuka bekisting
Pemasangan plastic dan melanjutkan
Proses pemadatan sheet, wiremesh dan Pengecoran untuk bagian
bekisting selanjutnya
Manajemen Pelaksanaan Proyek
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan suatu pemikiran dan Upaya untuk men
jamin keutuhan dan kesempurnaan baaik jasmani maupun Rohani tenaga kerja pada
khusunya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju Masyarakat
adil dan Makmur (Mangkunegara, 2002). Pelaksanaan keselamatan dan Kesehatan kerja
yang baik diperlukan untuk meminimalkan kecelakaan dalam bekerja khususnya pada
proyek konstruksi. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang tingkat pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dan fasilitas-fasilitas keselamatan kerja di proyek
konstruksi agar kedepannya dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi
kecelakaan kerja pada proyek konstruksi.
PERALATAN KONSTRUKSI
Perlengkapan K3 terdiri dari alat pelindung diri (APD) dan peralatan lainnya yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan prosedur K3 di lokasi proyek. Alat Pelindung
diri (APD) merupakan kelengkapan standar yang wajib digunakan saat memasuki area ker
ja untuk menjaga keselamatan pekerja tersebut.
Helm Proyek Sepatu Safety Body Harness Sarung Tangan Safety Line
Seorang safety memiliki tugas yaitu mengukur, Dalam melaksanakan tugasnya PT Riau Andalan Pulp and
memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan Paper (PT. RAPP) melakukan evaluasi bidang keselamatan
dan kesehatan kerja dan menilang pekerja yang melanggar
dan kesehatan kerja, pihak K3 perusahaan melaku
keselamatan dan kesehatan kerja dengan tidak memakai
kan inspeksi ke seluruh area Perusahaan (safety
APD dengan benar dengan sanksi sebagai berikut:
patrol), dimana inspeksi ini difokuskan pada
1. Diberikan surat peringatan 1 dengan menahan id
penerapan sistem manajemen keselamatan dan badge pekerja selama 1 hari ditambah 7 hari dari
kesehatan kerja di perusahaan dan kondisi bahaya safety.
kecelakaan kerja baik dari tenaga kerja, lingkunga 2. Diberikan surat peringatan 2 (SP 2) dengan menahan
id badge pekerja selama 7 hari ditambah 7 hari dari
n maupun peralatan kerjanya.
safety.
3. Diberikan surat peringatan 3 (SP3) dengan menahan
id badge pekerja selama 14 hari ditambah 7 hari dari
safety.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak direncanakan, tidak terduga, tidak diharapkan serta tidak ada unsur
kesengajaan (Hinze, 1977). Menurut International Labour Organization (ILO), terdapat 3 faktor yang menyebab
kan kecelakaan kerja yaitu:
1. Faktor peralatan Teknis, biasanya menyangkut masalah keburukan pabrik, peralatan yang digunakan , mesin-
mesin yang sudah tidak layak pakai.
2. Faktor lingkungan kerja, meliputi lingkunan fisik tempat kerja maupun lingkungan sosial psikologis yang
lebih luas.
3. Faktor Manusia maksudnya tenaga kerja tidak mengetahui tata cara yang aman atau perbuatan yang berbaha
ya: tidak sanggup memenuhi persyaratan kerja sehingga terjadi tindakan di bawah standar, mengetahui
seluruh peraturan dan persyaratan kerja tetepi tidak mematuhinya.
Pada proyek Pembangunan Bridge Upper Pipe PT Riau Andalan Pulp and Paper belum pernah terjadi kecelakaan
kerja dari awal pekerjaan hingga menyelesaikan Kerja Praktek (KP). Jadi, terdapat 0 kasus kecelakaan kerja pada
proyek konstruksi tersebut.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penyusunan laporan Kerja Praktek ini didapat kesimplan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek tersebut tidak sepenuhnya dilaksanakan dengan
baik, karena terdapat pekerja yang mengabaikan keselamatan dengan tidak memakai full body harness (FBH) ketika melakukan
pekerjaan pada ketinggian dan ada juga yang memakai full body harness (FBH) tetapi tidak mencantolkan pengaitnya ke
scaffolding yang dinaiki sehingga bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
2. Pada proyek tersebut terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pengaruh cuaca yang tidak mendukung atau terjadi hujan deras
sehingga para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan dan akibatnya terjadinya hambatan satu pekerjaan yang berpengaruh
terhadap pekerjaan yang lain.
Saran:
1. Sebaiknya para pekerja lebih memperhatikan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pembangunan proyek, hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan saat bekerja serta memberikan sanksi terhadap para pekerja yang tidak menerapkan
SMKK dengan baik.
2. Lebih memperhatikan kedisiplinan terhadap waktu selama pelaksanaan proyek berlangsung sehingga pelaksanaan pekerjaan
boleh selesai dengan tepat waktu.
TERIMA KASIH