Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Analisis Keselamatan

Pekerjaan Lifting dengan


Melibatkan Mobile Crane
11 April 2015Safety Prime

Jurnal Analisis Keselamatan Pekerjaan Lifting dengan


Melibatkan Mobile Crane
Oleh Erwin Ananta.
Staf Pengajar Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Universitas Balikpapan. 2015
Pendahuluan
Pekerjaan lifting merupakan salah satu pekerjaan yang sering ditemui di
lapangan khususnya pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi sipil
di pertambangan, pembangunan gedung-gedung bertingkat, dan juga sering
ditemui pekerjaan pada proses bongkar muat di dermaga atau di pelabuhan,
baik pelabuhan darat maupun pelabuhan laut.
Pekerjaan jenis ini merupakan pekerjaan dengan katagori risiko tinggi (high risk
job) akan kecelakaan pada saat pengoperasiannya. Gagalnya
pengangkatan beban, rusaknya alat peralatan, putusnya tali sling pengikat,
rusaknya material yang diangkat, dan kerusakan pada struktur bangunan
disekitarnya, serta cidera atau bahkan terjadinya kematian adalah bagian dari
rangkaian risiko yang mungkin saja terjadi saat proses pekerjaan pengangkatan
dengan melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear).
Menurut ketentuan undang-undang keselamatan kerja dan peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, orang-orang yang
mengoperasikan mobile crane adalah orang yang telah lulus uji kompetensi dan
memiliki surat izin operasional (SIO) untuk mengoperasikan mobile crane sesuai
dengan kelas pesawat angkat yang dioperasikan. Surat izin operasional inipun
berbatas waktu, sehingga apabila batas waktunya habis, maka yang
bersangkutan wajib dilakukan penilaian ulang untuk dinilai kembali atas
kemampuannya dalam mengoperasikan mobile crane. Begitu juga

dengan orang-orang yang bekerja untuk membantu proses pekerjaan


pengangkatan tersebut seperti Juru Ikat (Rigger) dan Personal Pemberi Isyarat
(Dogsman), yang merupakan orang-orang yang telah mendapatkan pelatihan
dan sertifikasi untuk pekerjaan lifting.
Pada dasarnya semua pekerjaan lifting memiliki potensi risiko dengan tingkat
keparahan masing-masing sesuai dengan berat beban dan kapasitas mobile
crane yang digunakan, dan kondisi lingkungan dimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
Sesuai identifikasi dan analisa, bahwa jika mengalami kegagalan dalam proses
pengangkatan, maka akibatnya akan berakibat fatal baik pada alat peralatan,
material yang diangkat, struktur disekitarnya, dan korban jiwa.
Oleh sebab itu pada saat akan melaksanakan pekerjaan pengangkatan,
terutama pada saat mengangkat dengan muatan beban yang berat dengan
menggunakan mobile cranedengan kapasitas besar, maka dibutuhkan izin kerja.
Hal ini harus menjadi perhatian karena pada kenyataannya berdasarkan
data inspeksi masih banyak pekerjaan-pekerjaan lifting tidak memiliki izin
operasional dan tidak menggunakan peralatan angkat standar yang memadai.
Adanya analisis keselamatan dan lingkungan kerja (JSA), penilaian risiko aktifitas
pekerjaan (work activities risk assessment WARA), penggunaan alat-alat
keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD) secara memadai adalah upaya
yang bijak untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja secara dini.
Pada kenyataan di lapangan, banyak terjadinya korban jiwa pada saat pekerjaan
pengangkatan karena aspek-aspek keselamatan kerja tersebut tidak diindahkan
dan dipatuhi sebagaimana mestinya.
Penelitian ini adalah salah satu upaya untuk menemukan jawaban
penyebab atas terjadinya kegagalan proses lifting yang berakibat pada
kecelakaan kerja pada proses pekerjaan lifting di lingkungan pekerjaan
konstruksi dan lingkup pekerjaan mobilisasi dengan harapan hasil penelitian
dalam jurnal ini nantinya dapat menjadi pedoman atau rujukan untuk

melaksanakan proses pekerjaan pengangkatan dengan baik, lancar, aman dan


selamat.
Rumusan Masalah
Kegagalan pada proses pekerjaan lifting dengan melibatkan mobile crane dan
peralatan angkat (lifting gear) merupakan pekerjaan teknis yang spesifik dimana
dibutuhkan orang-orang yang telah mendapat pelatihan yang memadai, lulus uji
kompetensi, memiliki izin untuk mengoperasikan mobile crane, serta
bersertifikasi.
Untuk kemudahan pelaksanan penelitian, pada penelitian ini permasalahan
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
(1) Akar Masalah.
Bahaya-bahaya akibat kegagalan pada proses pekerjaan pengangkatan dengan
melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear).
(2) Fokus Masalah.
Pengoperasian mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear) sesuai dengan
regulasi keselamatan kerja dan prosedur pengoperasian standar pengangkatan
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
(3) Sasaran.
Pekerjaan lifting dapat diselesaikan dengan baik, lancar, aman dan selamat.
Rumusan permasalahan diatas dapat diasumsikan bahwa jika semua pekerjaan
pengangkatan yang melibatkan mobile crane dan peralatan angkat (lifting gear)
dilakukan sesuai dengan regulasi keselamatan kerja yang berlaku dan sesuai
prosedur pengoperasian standar pengangkatan, maka pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik, lancar, aman dan selamat.
Dalam jurnal penelitian ini, rumusan masalah dan batasan masalah yang
melibatkan
pekerjaan angkat dibatasi hanya pada jenis penggunaan mobile crane dengan
kapasitas dibawah 150 (seratus lima puluh) ton, tipe lattice boom crawler
crane dengan roda track dan roda ban, serta dikerjakan di lingkungan pekerjaan

bidang konstruksi/pertambangan, dalam kurun waktu penelitian selama tiga


tahun terakhir.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan jurnal penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan analisis
terhadap implementasi aspek-aspek keselamatan kerja bidang proses
pengangkatan dengan melibatkan pesawat angkat dan peralatan pengangkatan,
dengan merujuk kepada undang-undang keselamatan kerja, peraturan menteri
tenaga kerja dan transmigrasi tentang operator dan petugas pesawat angkat
dan angkut, ketentuan menteri tenaga kerja tentang penetapan standar
kompetensi kerja nasional Indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta
panas bumi sub sektor industri minyak dan gas bumi hulu hilir bidang operasi
pesawat angkat, angkut, dan ikat beban, serta ketentuan-ketentuan tentang
peralatan angkat yang berlaku.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
sumbangsih untuk memperkaya khasanah kepustakaan dalam bidang
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada Program Diploma IV Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Universitas Balikpapan. Juga diharapkan dapat menjadi
bahan kajian dan menjadi dasar penelitian lanjutan dengan lingkup penelitian
yang lebih luas dan mendalam untuk jenis pekerjaan pengangkatan khususnya
pada mata kuliah keselamatan alat angkat dan angkut.
Disamping itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menemukan
jawaban atas permasalahan terkait bahaya kecelakaan kerja dalam kegagalan
proses pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane dan peralatan
angkat (lifting gear).
Pendekatan Penelitian
Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang dipergunakan pada
jurnal penelitian ini. Penggunaan pendekatan studi kasus ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dan analisis fenomena, kejadian-kejadian, aktifitas

sosial, sikap, perilaku psikologis, perspektif, serta pemikiran seseorang baik


secara perorangan maupun kelompok akan keselamatan kerja.
Sasaran penelitian ini diarahan untuk menemukan data tentang
implementasi keselamatan kerja bidang pengangkatan dengan pesawat dan
peralatan angkat dengan meneliti aspek kesiapan kerja dan perilaku seseorang
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui wawancara dengan
narasumber, observasi langsung di lapangan, dokumentasi, penelusuran data
tertulis logbook operator, dan dokumen-dokumen lainnya.
Dari perolehan data-data tersebut, kemudian dilakukan analisis secara
kualitatif dengan tujuan agar data yang telah diperoleh menjadi lebih bermakna.
Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan sebagai penyederhanaan data
agar lebih mudah dipahami dengan memandang data sebagai hasil dari proses
dengan memberikan interprestasi yang didalamnya dimana terkandung makna
yang memiliki rujukan nilai yang bermakna.
Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan adalah proses yang
akan dilakukan dalam analisis ini, dimana ketiga alur kegiatan tersebut
merupakan analisis model interaktif.
Jurnal penelitian ini difokuskan sebagai salah satu upaya untuk menemukan
jawaban penyebab atas terjadinya kegagalan proses pengangkatan yang
berakibat pada kecelakaan kerja pada proses pekerjaan pengangkatan di
lingkungan pekerjaan selama tiga tahun terakhir.
Obyek penelitian melibatkan salah satu perusahaan asing yang berkantor pusat
di Brisbane Australia dengan lokasi proyek tersebar di wilayah Indonesia. Lokasi
penelitian dilakukan pada lokasi proyek di Sorowako (Sulawesi Selatan), Sangata
(Kalimantan Timur), Senakin dan Satui (Kalimantan Selatan), dimana kesemua

lokasi tersebut merupakan lokasi pertambangan mineral dan batubara yang


dikelola oleh perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut.
Penelitian dilakukan dengan tahap pengamatan terhadap tahapan persiapan
pekerjaan, tahapan pelaksanaan di lapangan pekerjaan, tahapan evaluasi
terhadap data hasil pengamatan, penelusuran data dan dokumentasi yang
dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian ini.
Faktor manusia memegang peranan penting dan dominan menciptakan peluang
terjadinya kecelakaan kerja dan menghadirkan penyakit akibat kerja dalam
penelitian ini. Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika
sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan
pengangkatan yang melibatkan pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja
akan prosedur kerja, juga berperan penting dalam upaya menghindarkan
kecelakaan kerja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui serangkaian penelitian
atas beberapa lokasi proyek seperti tersebut diatas dalam kurun waktu tiga
tahun terahir, maka pada jurnal penelitian ini dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
(1) Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak setiap pekerja untuk
mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari cidera akibat kerja
dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Dalam hal ini, meskipun suatu
perusahaan telah menjalankan komitmen tinggi untuk menjunjung keselamatan
dan kesehatan kerja kepada para pekerjannya dengan ditunjang sistem
manajemen perusahaan yang baik, namun hal ini bukan menjamin kecelakaan
kerja tidak terjadi pada perusahaan tersebut. Namun setidaknya, dengan sistem
manajemen perusahaan yang baik dapat mencegah dan meminimalkan
terjadinya kecelakaan kerja.

(2) Ada tiga faktor yang menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja
khususnya pada pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan mobile crane yaitu
(a) Faktor manusia; (b) Faktor Alat, Peralatan, dan Lingkungan Kerja; dan (c)
Faktor Sistem Manajemen dan Budaya Perusahaan.
(3) Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, faktor manusia memegang
peranan penting dan dominan menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja
dan menghadirkan penyakit akibat kerja.
(4) Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika sangat
diperlukan untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan
pengangkatan yang melibatkan pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja
akan prosedur kerja, juga berperan penting dalam upaya menghindarkan
kecelakaan kerja.
Daftar Pustaka

Bird, E. Frank, Jr, dan Germain, L.G. 1986. Practical Loss Control
Leadership. Published by Institute Publishing, Devision of Loss Control
Institute, George, USA.

Brauer, Roger L. 1994. Safety and Health for Engineers. New York: John
Willey & Son, Inc.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturan


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.09/MEN/VII/ 2010
tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Keputusan


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.245/MEN/V/ 2007
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri
Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi Pesawat
Angkat, Angkut, dan Ikat beban.

Moran, Mark McGuire. 1996. Construction Safety Handbook. Maryland:


Government Institute, Inc. Rockvile.

Riddley, John, and Channing, John. 1994. Risk Management. New York:
John Willey & Son, Inc.

Sahab, Syukuri. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja. Jakarta: Bina Sumberdaya Manusia.

Anda mungkin juga menyukai