Anda di halaman 1dari 4

Konsep ALARP

Tingkat risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan kejadian dan keparahannya. Suatau
risiko yang kemungkinan terjadinya sangat tinggi, dan jika terjadi akan menimbulkan bencana dan
korban yang sangat besar, maka risiko tersebut dapat digolongkan sebagai ekstrem. Langkah
berikutnya setelah risiko ditentukan adalah melakukan evaluasi apakah risiko tersebut dapat diterima
atau tidak, merujuk kepada kriteria risiko yang berlaku atau ditetapkan oleh manajemen organisasi.
Risiko yang diterima sering diistilahkan sebagai ALARP – As Low As Reasonably Practicable, yaitu
tingkat risiko terendah yang masuk akal dan dapat dijalankan .
Tingkat atau peringkat dari risiko juga merupakan alat yang sangat penting pada
manajemen dalam pengambilan keputusan, karena melalui peringkat risiko pihak manajemen
dapat menentukan prioritas dan penanganan saat mengalokasikan sumber daya pada tahap
pekerjaan konstruksi berlangsung. Pada evaluasi risiko akan diperoleh gambaran-gambaran
informasi tentang risiko yang ada dalam parameter biaya maupun parameter lainnya. As Low
As Reasonably Practicable (ALARP) merupakan salah satu konsep yang menekankan
pengertian tentang “practicable” atau praktis untuk dolaksanakan. Artinya dalam
mengevaluasi prioritas dari risiko tersebut menimbang terhadap terjadinya risiko, dana, dan
waktu untuk mengendalikannya dilapangan. Dengan menggunakan metode dengan konsep ini
dapat memungkinkan dan memudahkan kita dalam menetapkan tujuan dan tugas para duty-
holders secara non preskriptif
Menurut AS/NZS 4360 (2004) ada tiga kategori region pada ALARP untuk meninjau
peringkat risiko antara lain :
1. Dapat diterima secara luas (broadly acceptable)
2. Dapat ditoleransi (tolerable)
3. Tidak dapat diterima/ tidak dapat ditoleransi (unacceptable).

Dalam konsep ALARP ) yang menekankan pengertian tentang “practicable” atau praktis untuk
dilaksanakan. Praktis untuk dilaksanakan artinya pengendalian risiko tersebut dapat dikerjakan atau
dilaksanakan dalam konteks biaya, manfaat, interaksi dan operasionalnya (Ramli, 2010). Kriteria
risiko diperlukan sebagai landasan untuk melakukan pengendalian bahaya dan mengambil keputusan
untuk menentukan sistem pengaman yang akan digunakan. Pada area merah (risiko tidak dapat
diterima) adanya risiko tidak dapat ditolerir, sehingga harus dilakukan langkah pencegahan. Pada
bagian hijau atau area ALARP, risiko dapat ditolerir dengan syarat semua pengaman telah dijalankan
dengan baik. Pengendalian lebih jauh tidak diperlukan jika biaya untuk menekan risiko sangat besar
sehingga tidak sebanding dengan manfaatnya. Pada area kuning risiko sangat kecil dan secara umum
dapat diterima dengan kondisi normal tanpa melakukan upaya tertentu (Ramli, 2010). Sedangkan
menurut Rijanto (2011), evaluasi risiko dilakukan dengan mendefinisikan peringkat/tingkat risiko
pada tindakan kontrol risiko.

‘Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan

Jambuluwuk Hotel & Resort Petitenget’, Jurnal Spektran, 5.1 (2017), 47–55
<https://doi.org/10.24843/spektran.2017.v05.i01.p06>

Ryan, Cooper, and Tauer, ‘済無 No Title No Title No Title’, Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents, 2013, 12–26
Wicaksono, Ronggo Yudo, ‘Risk Management Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Engine Room Kapal Feri Selat Madura Ii Surabaya’, Journal of Public Health Research
and Community Health Development, 1.1 (2020), 39
<https://doi.org/10.20473/jphrecode.v1i1.20455>
Dharma, A. A., Putera, I. G., & Parami, A. A. (2017). Manajemen Risiko Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort
Petitenget. Jurnal Spektran, 5(1), 1-87.
Alia, Cut, and Keumala Muda, ‘MODUL 07 PERENCANAAN Disusun Oleh’, 3 (2020), 1–8
Bayu Dharma, Anak Agung, I G. A Adnyana Putera, and A. A. Diah Parami Dewi,
‘Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan
Jambuluwuk Hotel & Resort Petitenget’, Jurnal Spektran, 5.1 (2017), 47–55
<https://doi.org/10.24843/spektran.2017.v05.i01.p06>
Ryan, Cooper, and Tauer, ‘済無 No Title No Title No Title’, Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents, 2013, 12–26
Wicaksono, Ronggo Yudo, ‘Risk Management Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Engine Room Kapal Feri Selat Madura Ii Surabaya’, Journal of Public Health Research
and Community Health Development, 1.1 (2020), 39
<https://doi.org/10.20473/jphrecode.v1i1.20455>

Anda mungkin juga menyukai