Anda di halaman 1dari 5

Risk Matrix

Risiko didefinisikan sebagai kombinasi fungsi dari frekuensi kejadian, probabilitas


dan konsekuensi dari bahaya risiko yang terjadi. Risiko dirumuskan sebagai berikut:
Risiko = f (frekuensi kejadian, probabilitas, dan konsekuensi)
Risk matrix atau matriks risiko adalah suatu matriks yang digunakan untuk menilai
risiko dan diperlukan untuk menentukan tingkat risiko dengan mempertimbangkan segala
kemungkinan dan probabilitas terhadap kategori keparahan konsekuensi. Dalam prakteknya,
matriks risiko adalah sebuah pendekatan yang berguna dimana probabilitas atau tungkat
keparahan bahaya tidak dapat diperkirakan dengan akurasi dan presisi.
Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis terlebih dahulu risiko yang ada.
Secara statistik, risiko dapat ditentukan dengan mengalikan probabilitas/likelihood dengan
konsekuensi. Setelah didapatkan hasil perhitungan, kemudian akan di masukkan ke dalam
risk matrix untuk mengetahui lebel risiko dari bahaya yang teridentifikasi.
Dengan menggunakan risk matrix, organisasi dapat menentukan risiko mana yang
harus diberikan prioritas dalam upaya pengelolaan risiko, dan menentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Risk matrix juga dapat membantu organisasi
dalam memperkirakan tingkat risiko yang masih dapat ditoleransi dan mengidentifikasi risiko
yang memerlukan pemantauan dan pengelolaan lebih lanjut.
Di Indonesia, saat ini belum ada standar pedoman yang spesifik untuk penggunaan risk
matrix. Namun, ada beberapa pedoman dan panduan yang dapat dijadikan acuan dalam
mengembangkan dan menerapkan risk matrix di Indonesia, di antaranya:
1. Pedoman Manajemen Risiko Pemerintah (PMRP)
Pedoman ini diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) sebagai panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan manajemen risiko.
PMRP menguraikan beberapa langkah dalam menerapkan manajemen risiko,
termasuk penggunaan risk matrix sebagai alat untuk mengevaluasi risiko.
2. ISO 31000:2018 Tentang Manajemen Risiko
Standar internasional ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pendekatan
yang sistematis dalam manajemen risiko.
3. SKKNI Manajemen Risiko
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Manajemen Risiko yang
dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai pedoman bagi
para profesional dalam mengimplementasikan manajemen risiko. SKKNI Manajemen
Risiko memuat beberapa keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh
seorang profesional dalam melaksanakan manajemen risiko, termasuk penggunaan
risk matrix.
Meskipun belum ada standar pedoman yang spesifik untuk risk matrix di Indonesia,
namun individu atau organisasi masih dapat mengembangkan risk matrix sesuai dengan
pedoman dan panduan yang ada, dan menyesuaikannya dengan konteks bisnis dan
regulasi di Indonesia.. Misalnya, tingkat keparahan bahaya dapat dikategorikan sebagai
bencana, kritis, mayor, atau minor. Kemudian tingkat kemungkinan terjadinya bahaya dapat
dikategorikan sebagai mungkin, tidak mungkin, dan langka.
Salah Satu penilaian risiko dapat berpedoman pada skala Australian Standard/New
Zealand Standard for Risk Management(AS/NZS 4360:2004). Matriks yang digunakan
berdasarkan tingkat keparahan atau severity dan kemungkinan/peluang atau probability
terjadinya bahaya.

Tabel tingkat keparahan:

Tabel kemungkinan terjadi (peluang)


Tabel Matriks Penilaian Risiko

Keterangan Matriks Risiko

CONTOH - Sistem Manajemen Keselamatan Matriks Risiko


Referensi
Azizi, M. A., Marwanza, I., Kemal, M. G., & Arbi, R. D. (2019). Metodologi pengukuran
tingkat risiko kestabilan lereng tambang terbuka. In National Symposium on Geomechanich
(Vol. 5, pp. 224-231). Diakses melalui
https://www.researchgate.net/profile/Masagus-Azizi/publication/335570138_Metodologi_Pe
ngukuran_Tingkat_Risiko_Kestabilan_Lereng_Tambang_Terbuka/links/
5d6e0060a6fdcc547d759594/Metodologi-Pengukuran-Tingkat-Risiko-Kestabilan-Lereng-
Tambang-Terbuka.pdf.

Sandy, N. E., Basuki, M., & Beu, M. M. Z. (2019). Penilaian Resiko Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pada Proses Reparasi di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Prosiding
Seminakel, 28-37. Diakses melalui
https://prosidingseminakel.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal/article/view/68.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA


NOMOR: KEP. 234 /MEN/ VI /2006 dilihat pada 14/3/2023 melalui
https://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/SKKNI%202006-234.pdf

Anda mungkin juga menyukai