PENDAHULUAN
Penentuan tata letak sudah pernah ada yang meneliti dengan tujuan untuk mengatur
seefisien mungkin letak fasilitas fasilitas sementara berdasarkan jarak tempuh pekerja (Gosno et
al., 2017). Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti hubungan antara jarak tempuh pekerja
dengan biaya proyek secara keseluruhan. Tentang keselamatan dalam proyek sudah pernah
ada penelitian sebelumnya yang membahas tentang hubungan keselamatan dan biaya dalam
proyek konstruksi (El-Rayes et al., 2005). Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti tentang
angka keamanan tingkat bahaya kecelakaan dalam suatu proyek.
Dalam penelitian ini,untuk mengoptimalkan site layout dalam suatu proyek ada dua
variable yang digunakan yaitu travel distance (TD) dan safety index (SI) yang dimaksud dengan
travel distance disini adalah jarak total perjalanan pekerja pada proyek dalam satu harinya dari
fasilitas satu kefasilitas lainya. Sedangkan safety index adalah indeks angka keamanan kerja
(tingkat bahaya kecelakaan) pada suatu zona dalam proyek. Semakin besar nilai safety
indexnya maka semakin besar pula tingkat bahaya kecelakaannya. Untuk pengklasifikasian
safety indexnya dapat dilihat pada bab berikutnya.
Proses perencanaan site facilities bukan merupakan pekerjaan yang mudah karena
masing - masing fasilitas dapat ditempatkan di lokasi yang berbeda – beda dan akan
mempengaruhi aktifitas proyek. Produktivitas kerja dalam sebuah proyek konstruksi sangat
ditentukan oleh pengaturan dan penempatan fasilitas proyek site facilities. Jika travel distance
dan safety index yang dihasilkan dalam penempatan site facilities besar, maka produktivitas
kerja dalam proyek tersebut kecil. Dan sebaliknya jika travel distance dan safety index yang
dihasilkan kecil, maka produktivitas kerja menjadi besar. Untuk itu diperlukan penempatan site
facilities yang benar agar produktiviras kerja dalam proyek menjadi besar sehingga proses
pengerjaan proyek menjadi optimal. Sehingga dalam penelitian ini diharapkan site layout yang
optimum dengan meminimalkan travel distance dan safety index. Selain itu tata letak fasilitas
yang tepat dapat mengurangi biaya penanganan bahan, meminimalkan waktu perjalanan
tenaga kerja, material, dan peralatan di lokasi sehingga akan meningkatkan keselamatan
kualitas konstruksi.
Pada proses perencanaan fasilitas-fasilitas site (site facilities), terdapat dua kondisi di
lapangan yaitu tata letak site yang setara (equal site layout) dan tata letak site yang tidak
setara
(unequal site layout). Tata letak site yang setara (equal site layout) digunakan manakala jumlah
fasilitas sama dengan jumlah tempat yang tersedia dalam proyek. Sedangkan tata letak site
yang tidak setara (unequal site layout) digunakan manakala jumlah fasilitas lebih sedikit dari
jumlah tempat yang tersedia dalam proyek serta merniliki lahan kosong yang tidak terpakai.
Pada penelitian - penelitian sebelumnya, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
optimasi site layout ini.
(Gosno et al., 2017) melakukan penelitian perencanaan site layout menggunakan metode
metaheuristik baru bernama symbiotic organisms search (SOS) atau pencarian simbiosis
organisme. (Syarief et al., 2014) melakukan penelitian tentang optimasi site layout mengunakan
metode Multi-Objectives Function dengan tujuan Untuk mendapatkan site layout yang optimum.
(Tam et al., 2001) melakukan penelitian tentang optimasi tata letak tower crane menggunakan
metode genetik algoritm dan terbukti menjadi pendekatan yang fleksibel dan efektif untuk
memecahkan masalah optimasi.