Anda di halaman 1dari 15

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

COACHING
Pengajar Praktik sebagai Coach bagi Calon Guru Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ALUR H-11

PERCAKAPAN
COACHING
Alur percakapan TIRTA | Persiapan | Latihan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Panduan
Di akhir Sesi 2 ini, calon pengajar praktik diharapkan dapat menjawab
pertanyaan panduan berikut ini:
● Bagaimana jalannya alur percakapan coaching?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan Pemantik
● Apakah pertanyaan dan cara orang bertanya mempengaruhi pikiran dan
perasaan teman bicaranya?
● Bagaimana pertanyaan dan cara orang bertanya itu mempengaruhi pikiran
dan perasaan teman bicaranya?
● Percakapan yang seperti apa yang digunakan dalam coaching?
● Apa bedanya percakapan coaching dengan percakapan lainnya?
● Apa yang perlu dimiliki seseorang untuk dapat melakukan percakapan
coaching?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Penggunaan Kompetensi Coaching

Dalam Sesi Coaching Dalam Percakapan dengan


Tujuan Tertentu

• Dalam sesi coaching, akan ada alur • Bisa tidak terjadwal


tertentu yang harus diikuti. • Didorong oleh kebutuhan untuk
• Sesi coaching harus terjadwal memiliki teman berpikir menghadapi
• Lamanya 30-90 menit situasi tertentu atau kebutuhan untuk
mengetahui kemajuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ingat!
Selalu siapkan PRESENCE (Kehadiran Penuh) sebelum
melakukan sesi atau percakapan coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips untuk bisa Presence

HADIR SEPENUHNYA SABAR, SABAR, SABAR BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU

Pastikan Anda bisa hadir Menguatkan kualitas sabar di Berniat untuk tidak memberi label pada
sepenuhnya, agar memudahkan dalam diri, sehingga selama coachee atau apapun yang
untuk fokus kepada coachee. percakapan bisa merespons pada dikatakannya
saat yang tepat serta mampu
Jangan melakukan coaching saat memberikan ruang kepada Bangun kualitas keingintahuan Anda,
sulit untuk hadir sepenuhnya: coachee untuk bicara tahan diri untuk memberi nasihat atau
tanggal/jam sibuk Anda, sedang memberikan solusi.
sakit.
Pusatkan rasa ingin tahu pada apa
yang ada di balik ucapan-ucapan atau
pemikiran-pemikiran coachee.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ALUR PERCAKAPAN “TIRTA”

1 T (Tujuan) 3 R (Rencana Aksi)

2
Menyepakati topik pembicaraan Mengembangkan ide untuk

-I
-T
dan hasil pembicaraan alternatif rencana aksi/solusi

1
TIRTA
2 I (Identifikasi) 4 TA (Tanggung Jawab)

Menggali dan memetakan Berkomitmen akan langkah

-R
situasi saat ini. Hubungkan selanjutnya

4
fakta-fakta yang ada.

3
-T
A
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

T Tujuan ● Tujuan yang kita tentukan di sini adalah TUJUAN


PERCAKAPAN (30-90)’, bukan tujuan yang lain.

● Tujuan percakapan terdiri dari 2 hal:


○ Agenda/Topik Percakapan
I ○ Hasil dari Percakapan

Ada 2 Pertanyaan yang Harus diajukan:

R ● Pertanyaan tentang Agenda:


○ Apa yang topik/agenda percakapan kita kali ini?
● Pertanyaan tentang hasil:
○ Apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan dari
percakapan ini?

TA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

● Ini tahap saat coach membantu coachee


melihat/mengidentifikasi apa saja yang sebetulnya
T ada di dalam situasinya saat ini.
● Ini mencakup fakta yang kasat mata dan tak kasat
mata (perasaan, keinginan, dorongan)
● Tujuan tahap ini adalah memperjelas, menggali
I Identifikasi dan memetakan situasi

R Contoh pertanyaan:
● Situasinya sekarang seperti apa?
● Apa yang mempengaruhi hal itu?
● Situasi yang diinginkan seperti apa?
TA ● Apa yang bisa membuat itu terwujud?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

● Tahap ini adalah tahap mengeksplorasi


T gagasan/kemungkinan dan rencana.
● Jika coachee sudah bisa melihat situasi dengan cara
baru (tahap I) biasanya ia sudah siap diajak
mengeksplorasi gagasan atau alternatif baru
I ● Dari tahap ini bisa keluar 1-3 gagasan, tidak perlu
terlalu banyak. Yang penting setiap gagasan harus
dibuat spesifik dan detil.
● Di tahap ini, coach boleh brainstorming atau berbagi
R Rencana pengalaman jika diminta.

aksi Contoh Pertanyaan:


● Ada gagasan apa untuk ……?

TA ● Apa yang harus disiapkan untuk itu?


● Apa yang bisa memastikan hal itu berjalan?
● Apa kriteria… yang diinginkan?
● Apa lagi?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

● Di tahap ini, tugas coach adalah mengukuhkan


T komitmen coachee dan meminta coachee
membangun struktur akuntabilitasnya.
● Minta coachee menyimpulkan, jangan
coachnya.
● Coach mungkin perlu mencatat komitmen
I dalam bentuk action

Contoh pertanyaan:
● Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini
R ●
dari alternatif-alternatif tadi?
Kapan? Siapa yang perlu dihubungi?
● Bagaimana Bapak/Ibu memastikan ini bisa
berjalan?
● Siapa yang perlu dimintai dukungan?
TA Tanggung Pertanyaan penutup:
● Apa yang bisa disimpulkan dari sesi ini?
jawab ● Apa yang menjadi insight dari sesi ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Latihan Percakapan Sesi Coaching


dengan alur TIRTA
● Peserta yang menjadi coach melakukan percakapan dengan alur TIRTA
● T: tanyakan 2 pertanyaan tentang topik dan hasil percakapan
● I dan R dan TA: gunakan keterampilan mendengarkan aktif dan bertanya dengan pertanyaan berbobot
● TA: minta Coachee menyimpulkan
● Lakukan selama 15’ (kalau berdua) atau 10’ (kalau ber 3)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tata Cara Latihan Berpasangan


● Latihan terdiri dari 2 siklus untuk 2 peserta
● Siklus 1 (durasi 15’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Siklus 2 (durasi 15’): peserta 2 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang
berkesan? Apa lagi yang dialami?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tata Cara Latihan Kelompok Bertiga


● Latihan terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta
● Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3 menjadi pengamat
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Pengamat mengamati jalannya latihan
● Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 1 menjadi pengamat
● Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2 menjadi pengamat
● Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang
berkesan? Apa lagi yang dialami?

Anda mungkin juga menyukai