uk
Provided by Portal E-Journal System PNUP (Politeknik Negeri Ujung Pandang)
ABSTRACT
The purpose of this research is to use low voltage power line as media to transfer the measurements result of
electrical quantities. The Arduino is used to read the electric quantity from the PZEM004T sensor output and
send it to the receiving device for being displayed on the LCD through low voltage power line (PLC). In
order to be able to communicate through the power lines, a signal modulation and demodulation device are
used, namely FSK KQ330. The results of this study indicate that the deviation of reading from the PZEM004T
sensor is 0.34% for voltage, 0.43% for current, 0.82% for real power and 4.11% for the calculation of total
energy in one hour (Wh). In addition, the sending of measurement data packets by transmitters through the
power line has been well received by the receiver with an average testing distance of ± 10 meters.
Keywords: Power Line Carrier Communication (PLC), Arduino Uno, PZEM-004T, FSK KQ330
1. PENDAHULUAN
Dalam perencanaan manajemen energi listrik, data hasil pengukuran besaran listrik merupakan
komponen inti dari rencana program pengelolaan energi listrik, dimana, nantinya, data tersebut digunakan
sebagai informasi dasar dalam melakukan audit dan analisis konsumsi energy (Wiyono, 2017). Agar audit
dan analisis konsumsi menjadi lebih akurat, kemampuan alat ukur dalam menentukan dan mengetahui jumlah
energi yang telah dikonsumsi perangkat ukur juga sangatlah penting untuk diperhatikan. Telah banyak peneliti
yang mencoba mengembangkan perangkat ukur energi listrik yang saat ini masih digunakan oleh PLN agar
energi listrik yang dikonsumsi dapat dimonitor ataupun di kontrol penggunaannya. Seperti yang dilakukan
oleh Temy dkk (2015), dimana tegangan dan arus beban pada rumah tingggal yang terukur dapat ditampilkan
pada sebuah LCD. Begitupula Sunanda dan Dinata (2014), Serta Diah dkk (2016) yang menjadikan hasil
pengukuran besaran listrik dapat diakses melalui laman web dengan memanfaatkan jaringan internet.
Dalam memonitor sebuah perangkat, permasalahan yang sering muncul adalah jarak atau jangkauan
yang dapat diakses oleh pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta kecepatan waktu
informasi itu didapat. Tidak cukup sampai disitu permasalahan kembali muncul ketika membahas seberapa
besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dari perangkat komunikasi yang diinginkan.
Ketika jarak untuk memoritor perangkat hanya berada pada lingkup rumah tinggal konsumen, media wireless
seperti wifi, bluetooth, radio dapat dimanfaatkan untuk membangun komunikasi. Sebaliknya jika monitoring
dibutuhkan dari jarak yang sangat jauh atau dari belahan bumi yang lain, WAN atau internet menjadi solusi
yang tepat. Hal ini diperlukan untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan dalam menyediakan infrastruktur
perangkat komunikasi. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mencoba memanfaatkan infrastruktur instalasi
yang telah tersedia seperti jala-jala listrik satu fasa sebagai media komunikasi untuk memberikan informasi
besaran listrik yang terukur.
Perangkat monitoring yang dirancang berbasis arduino uno ini bertujuan untuk menampilkan
informasi hasil pengukuran energi listrik antara lain arus, tegangan, daya nyata dan energi listrik secara real
time melalui media jala-jala listrik (Power Line Carrier Communication). Perangkat terdiri dari sensor,
processor, media komunikasi, dan layar penampil hasil pengukuran (LCD). Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan modul sensor energi meter PZEM 004T dan selanjutnya data pengukuran diolah oleh processor
sebelum dikirim ke perangkat penerima (receiver) melalui jala-jala listrik dengan menggunakan modul FSK
KQ330 sehingga dapat informasi hasil pengukuran dapat dimonitor saat itu juga pada layar LCD.
1
Korespondensi penulis: Andi Wawan Indrawan, Telp 081338163015, andi_wawan@poliupg.ac.id
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 72
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.72-77) 978-602-60766-4-9
2. METODE PENELITIAN
Tahapan penelitan yang dilakukan terdiri dari studi literatur, perancangan sistem, pencarian serta
pemilihan bahan, implementasi dan pengujian perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mendapatkan
data hasil pengukuran untuk selanjutnya dianalisa. Lokasi penelitian mengambil tempat di Lab. Mesin-mesin
listrik Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
2.1. Perancangan
2.1.1. Skema diagram Rangkaian
Skema diagram rangkaian dari perangkat yang dirancang seperti diperlihatkan pada Gambar 1.
Perangkat pengirim (transceiver) terdiri dari sensor energy PZEM-004T, mikrokontroler, LCD, dan modul
PLC. Sedangkan perangkat penerima receiver terdiri dari mikrokontroler Arduino, modul PLC dan LCD
untuk menampilkan data yang dikirim oleh transmitter.
Konfigurasi Arduino dengan modul sensor PZEM-004T terhubung melalui jalur komunikasi serial pin Tx dan
Rx dari arduino. Data hasil pengukuran sensor PZEM-004T dikirim dalam format hexadesimal. Gambar 2.
Menunjukkan konfigurasi rangkaian arduino dengan sensor PZEM-004T.
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 73
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.72-77) 978-602-60766-4-9
Data yang diterima oleh arduino selanjutnya diproses untuk selanjutnya ditampilkan pada LCD dan dikirim ke
perangkat pernerima melalui jala-jala listrik.
2.1.2.3. Konfigurasi Mikrokontroler dengan Modul Power Line Carrier (PLC) KQ330
Agar dapat mengirim dan menerima informasi data pengukuran melalui jala-jala listrik, arduino harus
terhubung dengan modul PLC KQ330 melalui port komunikasi serial. Modul PLC KQ 330 sendiri berguna
untuk mengirim dan menerima serial data dengan menumpang pada jaringan tegangan rendah yang ada.
Modul ini menyediakan bi-directional half duplex communication selama terdapat tegangan AC 220 Volt
dengan frekuensi 50 Hz.
2.1.2.4. Konfigurasi Mikrokontroler dengan LCD 16x2 dan driver LCD I2C
Agar dapat menampilkan hasil pengukuran, perangkat penerima maupun pengirim harus terhubung dengan
LCD. LCD yang digunakan memiliki 16 karakter dan 2 line. Untuk mempermudah dan meminimize
rangkaian pengawatan maka digunakan I2C driver LCD
Komunikasi antara arduino dengan sensor PZEM-004T dan modul PLC FSK KQ330 dilakukan dengan
menggunakan media komunikasi serial. Dalam diagram alir pada Gambar 6.a. mikrokontroler arduino pada
perangkat pengirim (transmitter) akan melakukan pengukuran besaran listrik dengan meminta data besaran
listrik dari modul sensor energi PZEM-004T. Selanjutnya data hasil pengukuran dikirim ke perangkat
penerima (receiver) melalui media jala-jala listrik tegangan rendah dengan menggunakan modul PLC FSK
KQ330. Agar diketahui bahwa data telah diterima seperti terdeskripsi dalam diagram alir Gambar 6.b,
transmitter melakukan crosscheck dengan menunggu informasi balik dari receiver bahwa data telah diterima.
Jika data telah diterima, maka transmitter akan melakukan pembacaan ulang untuk mendapatkan data terbaru.
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 74
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.72-77) 978-602-60766-4-9
Hal ini dilakukan secara terus menerus selama tidak ada perintah untuk tidak melakukan pembacaan besaran
listrik. Disisi lain, receiver akan menunggu adanya data yang dikirim oleh transmitter dan akan melakukan
pengolahan data setelah data diterima untuk ditampilkan pada LCD. Receiver akan mengkonfirmasi ke
transmitter jika data yang dikirim oleh transmitter telah diterima.
Gambar 7. Rangkaian pengujian akurasi pembacaan PZEM-004T dengan pembanding alat ukur standar
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 75
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.72-77) 978-602-60766-4-9
Pada rangkaian pengujian terdapat regulator tegangan yang berguna untuk mengatur besaran tegangan yang
diberikan ke beban sehingga dapat diketahui pola perubahaan arus I dan daya aktif. Berikut data hasil
pengujian pembacaan dari maing-masing sensor.
Tabel 2. Hasil pengujian beban hair dryer 1200 watt
Alat Ukur standar Alat Ukur Rancangan
Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya
(V) (A) (watt) (V) (A) (watt)
214 5,22 1116 214 5,21 1127,6
216 5,26 1138 218 5,24 1142,8
218 5,32 1159 222 5,28 1180,2
220 5,37 1181 222 5,34 1190,7
Pada tabel diatas diperlihatkan hasil pengujian pembacaan alat ukur dengan menggunakan alat ukur standar
(digital) dan alat ukur rancangan dengan menggunakan PZEM-004T. Beban yang digunakan pada pengujian
ini adalah hair dryer 1200 watt. Pengujian dilakukan dengan mengatur input tegangan jala-jala untuk melihat
perubahan arus dan daya aktif.
Pengujian selanjutnya dari sensor PZEM-004T adalah untuk mengetahui energi listrik yang dikonsumsi
dengan menghitung selisih pengukuran dari kondisi awal pembacaan energi listrik dengan pembacaan akhir
dalam rentang waktu satu menit hingga satu jam pemakaian. Lebih jelasnya hasil pengujian diperlihatkan pada
tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Hasil pengukuran dari sensor PZEM-004T dengan tegangan kerja 220 Volt selama 1 menit
Beban I V Konsumsi energi selama satu menit Daya Terukur
(A) (Volt) (Wh) (watt)
Motor pompa 380 watt 2.05 219 2 147,3
Lampu pijar 60 watt 0.26 220 1 59,62
Hair Dryer 1200 watt 5.33 220 18 1188
Berdaasarkan hasil pengukuran (tabel 2), dapat diketahui besar simpangan alat ukur besaran listrik dengan
modul PZEM-004T terhadap alat ukur standar adalah sebesar 0.34% untuk tegangan dan 0.43% untuk arus,
0.8% untuk daya nyata dan 4.11% untuk perhitungan total energi dalam waktu satu jam (Wh).
3.5. Hasil Pengujian pengiriman Data Hasil Pengukuran Melalui Media Jala-jala
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibaca melalui sensor energi dan selanjutnya
dikirim melalui media jala-jala listrik dapat terbaca dan ditampilkan pada LCD di sisi receiver dengan lokasi
dan jarak yang berbeda. Pengujian ini dilakukan di gedung Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang
lantai 1. Beban yang digunakan adalah motor induksi 1 phasa 380 watt dengan PF terukur sebesar 0,32 saat
kondisi motor tidak dibebani dan lampu pijar 60 watt pada fasa S.
Hasil pengujian tabel 4. Memperlihatkan bahwa data hasil pengukuran dapat diterima oleh perangkat receiver
dari ruang berbeda dan jarak yang berbeda pula. Ini menunjukkan bahwa penggunaan media jala-jala listrik
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 76
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.72-77) 978-602-60766-4-9
dapat digunakan untuk mengiriman informasi data selama terdapat aliran listrik pada penghantar tersebut
dengan tegangan sebesar 220 volt, dan frekuensi 50Hz.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat penulis simpulkan :
1. Hasil rancangan alat pengukuran besaran listrik dengan menggunakan modul PZEM-004T dapat dilakukan
secara real time dengan menampilkan besaran arus, tegangan, daya nyata dan akumulasi pemakaian energi
dengan simpangan alat ukur rancangan dibandingkan dengan alat ukur standard adalah sebesar 0,34%
untuk tegangan, 0.43% untuk arus, 0,82% untuk daya nyata dan 4,11% untuk energi.
2. Pengiriman data oleh perangkat transceiver melalui media jala-jala listrik tegangan rendah (power line)
dengan memanfaatkan modem PLC FSK KQ 330 dapat diterima oleh perangkat di sisi penerima (receiver)
dan di tampilkan pada layar monitor (LCD) sesuai dengan data besaran listrik yang dikirim oleh
transceiver.
3. Penggunaan jala-jala listrik sebagai media pembawa informasi menunjukan tingkat keberhasilan yang
tinggi dimana pengiriman dan penerimaan data dapat dilakukan dalam dari tempat yang berbeda selama
jala-jala masih teraliri tegangan 1 phasa 220 volt AC dengan frekuensi 50 Hz dan dalam fasa yang sama.
5. DAFTAR PUSTAKA
Arduino, 2017. Getting Started with Arduino and Genuino UNO. [Online] Available at:
https://www.arduino.cc/en/Guide/ArduinoUno[Diakses 12 March 2018].
Arihutomo, M., Rivai, M. & Suwito, 2012. Sistem Monitoring Arus Listrik Jala-Jala Menggunakan Power
Line Carrier. Intek ITS, Volume 1, pp. A150-A153.
Diah. r., Rizal, A. G. & Z. S., 2016. Rancang Bangun Sistem Monitoring Listrik Prabayar dengan
Menggunakan Arduino. Kinetik, Volume 1, pp. 47 - 54.
Nisha, S. P. P. & all, e., 2016. RF Based Data Communication Between Industrials PLC’s Using Kq330
Module. International Journal of Industrial Electronics and Electrical Engineering, Issue ISSN: 2347-
6982.
Nusa, Temy., 2015. Alat Monitoring Konsumsi energi Listrik Secara Real Time Berbasis Mikrokontroler.
Teknik Elektro dan Komputer, UNSRAT, Volume 4, pp. 19 - 26.
Sunanda, W. & Dinata, I., 2014. Penerapan Perangkat Wireless Monitoring energi Listrik Berbasis Arduino
dan Internet. Amplifier, Volume 4, pp. 21 - 23.
Wiyono, G., 2017. Perencanaan Manajemen energi (Energy Management Planning). [Online]
Available at: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-giri-wiyono-mt/d-perencanaan-
manajemen-energi-listrik.pdf[Diakses 5 February 2018].
Bidang Ilmu Teknik Elektro, Teknik Komputer & Jaringan, Teknik Mekatronika, Telekomunisasi… 77