Anda di halaman 1dari 2

4.1.

5 Pengendalian Limbah

Sebagai produsen penghasil polystyrene dan latex, PT Trinseo Materials Indonesia pasti
menghasilkan limbah. Limabah tersebut berupa padat, cair, dan B3. Berikut penjelasan mengenai
limbah di PT Trinseo Materials Indonesia:

1. Jenis limbah
a. Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT Trinseo Materials Indonesia adalah zat kontaminasi, drum
kontaminasi, catridge filtter, bag filter, majun, drum kosong, baterai, plastic, lampu, kertas.
b. Limbah cair
Limbah cair di PT Trinseo Materials Indonesia adalah drain,oli bekas, WMO.
c. Limbah B3
Limbah B3 pada PT Trinseo Materials Indonesia yaitu segala sesuatu yang terkontaminasi B3.
Terdapat dua jenis limbah B3 seperti limbah B3 padat dan cair. Limbah B3 padat berasal dari latex
kering, recovery Sedangkan limbah B3 cair berasal dari oli bekas, tumpahan bahan bakar, dan air
aki.

2. Upaya pengendalian limbah

PT Trinseo Materials Indonesia bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu PPLI dan Holcim.
Limbah tersebut disimpan di TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) yang dilengkapi dengan
APAR, dike, safety shower, dan rak bucket.
Prosedur penyimpanan limbah di TPS :
1. Ambil kunci waste area di control room PS dan catat, sebelum masuk ke area penyimpanan
sementara.
2. Tulis waste yang masuk atau keluar didalam waste log book.
3. Pastikan waste yang disimpan tidak tercampur dengan limbah/waste yang tidak sejenis (bila
perlu lihat).
4. Pastikan limbah/waste yang akan disimpan telah dipasang label&stiker GHS yang sesuai
jenis limbah/waste.
5. Pastikan drum packaging limbah telah tertutup dengan rapih, agar baunya tidak menyebar.
6. Gunakan pallet saat menyimpan limbah/waste dan isilah setiap pallet 4 drum agar
penumpukkan lebih mudah dan rapih.
7. Simpan limbah/waste sesuai dengan layout/ denah yang telah ditentukan.
8. Lokasi penempatan ini dapat berubah sesuai dengan keperluan.
9. Kembalikan kunci waste ke control room dan catat setelah penyimpanan benar.
10. Limbah tidak boleh lebih dari 90 hari, limbah dikirim ke pihak pengolah limbah yang berizin.
11. Lokasi penyimpanan limbah sementara dibersihkan dan dikontrol setiap minggu oleh EHS
site team.
12. Dalam hal kecelakaan/kebocoran ikuti emergency response plan.

Berikut penyimpanan limbah berdasarkan line, yaitu:


• Line 1 : waste kadarluarsa/ incidential
• Line 2 : oli bekas,WMO, Contaminated packaging, jug nalco
• Line 3 : SM, recycle, hydrocarbon, bag filter, majun, catridge filter
• Line 4 : latex kering,/ recovery oil
• Line 5 : latex kering
• Line 6 : drum kosong
• Line 7 : drum kosong
• Line 8 : VCN, AA, BD
• Line 9 : Baterai, lampu, ex botol lab

Anda mungkin juga menyukai