Anda di halaman 1dari 7

JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020

Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana


ISSN 2615-6571 (Online), ISSN 2615-6563 ((Print)
Tersedia online di http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN


KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS 7 ULU KOTA
PALEMBANG

KNOWLEDGE, ATTITUDE AND EDUCATION IN MOTHER WITH TODDLER


IN GENESIS HEALTH CENTER 7 ULU PALEMBANG

Arly Febrianti
Akper Kesdam II / Sriwijaya
arlyfebrianti@gmail.com

Submisi: 3 Februari 2020 ; Penerimaan: 10 Februari 2020; Publikasi : 14 Februari 2020

ABSTRAK
ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas dengan perhatian khusus pada radang paru
(Pneumonia) dan bukan penyakit telinga dan tenggorokan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan pendidikan ibu dengan kejadian ISPA pada balita
di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan
menggunakan metode survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu
yang berkunjung dengan membawa anak ISPA dan sampel penelitian ini sebanyak 30 responden.
Dari hasil analisis bivariat, ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian ISPA pada balita (p value 0,013), ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu
dengan kejadian ISPA pada balita (p value 0,002), ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan ibu dengan kejadian ISPA pada balita (p value 0,004). Diharapkan bagi ibu, dapat
aktif untuk mengikuti setiap penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan serta
menanyakan tentang materi yang belum dimengerti dengan harapan dapat mengubah perilaku
yang tidak sehat. Seperti menjauhi anak dari pemaparan langsung dari penderita ISPA, selalu
menjaga kebersihan rumah.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, ISPA.
ABSTRACT
ISPA is the upper respiratory tract disease with particular attention to lung inflammation
(pneumonia) and not the ear and throat diseases.
The purpose of this study is to determine the relationship of knowledge, attitudes and maternal
education with incidence of respiratory infection in infants in the region of Palembang City
Health Center 7 Ulu 2019. This type of quantitative research is conducted using survey methods
of analytic cross sectional approach. The number of samples of this study of 30 respondents.
From the results of bivariate analysis, no significant association between maternal knowledge of
the incidence of ARI in infants (p value 0.013), no significant relationship between maternal
attitude to the incidence of ARI in infants (p value 0.002), no significant association between the
incidence of maternal education ARI in infants (p value 0.004).
Expected for the mother, may be active to follow any counseling provided by health workers as
well as asking about the material that has not been understood in the hope of changing unhealthy
behaviors. As a child away from direct exposure of patients with ARI, always keeping the house
clean.
Keywords : Knowledge, Attitudes, Education and Gen ISPA

133 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020

PENDAHULUAN penyakit ini dapat dengan mudah menular


World Health Organization (WHO) seperti misalnya kontak langsung dengan
Tahun 2016 memperkirakan insidens penderita, sehingga bila tidak segera
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di ditangani akan menimbulkan angka
negara berkembang dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
kematian balita di atas 40 per 1000 balita (Sugiarto, 2014;21)
kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun Kematian pada penderita ISPA
pada golongan usia balita. Menurut WHO terjadi jika penyakit telah mencapai derajat
tahun 2016  13 juta anak balita di dunia ISPA berat, paling sering kematian terjadi
meninggal setiap tahun dan sebagian besar karena infeksi telah mencapai paru-paru
kematian tersebut terdapat di Negara atau pneumonia. Sebagian besar keadaan
berkembang, dimana pneumonia merupakan ini terjadi karena penyakit ISPA ringan
salah satu penyebab utama kematian dengan yang diabaikan. Jika penyakitnya telah
membunuh  4 juta anak balita setiap tahun menjalar ke paru-paru dan anak tidak
(Asrun, 2016;21). mendapat pengobatan serta perawatan
Menurut data Dinas Kesehatan Kota yang tepat, anak tersebut bisa meninggal.
Palembang, masih tingginya angka Balita (Adnan, 2011;34).
yang menderita ISPA pada tahun 2017. Terjadinya ISPA dipengaruhi atau
(Dinas Kesehatan Kota Palembang 2017). disebabkan oleh berbagai macam faktor
Di Indonesia, ISPA selalu menempati seperti virus, keadaan daya tahan tubuh,
urutan pertama penyebab kematian pada umur, jenis kelamin, status gizi, imunisasi,
kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA dan keadaan lingkungan (pencemaran
juga sering berada pada daftar 10 penyakit lingkungan seperti asap karena kebakaran
terbanyak di rumah sakit, survei mortalitas hutan, polusi udara, ditambah dengan
yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun perubahan iklim terutama suhu,
2005 menempatkan ISPA/Pneumonia kelembaban, curah hujan) merupakan
sebagai penyebab kematian bayi terbesar ancaman kesehatan bagi masyarakat
di Indonesia dengan persentase 22,30% terutama penyakit ISPA. Hal ini tidak
dari seluruh kematian balita (Mahmud, hanya disebabkan oleh faktor-faktor
2006;25) tersebut diatas tetapi juga dipengaruhi oleh
ISPA adalah proses infeksi akut perilaku ibu seperti pengetahuan, sikap dan
berlangsung selama 14 hari, yang dan tingkat pendidikan ibu. (Mulyono,
disebabkan oleh mikroorganisme dan 2009;19).
menyerang salah satu bagian, dan atau Dengan diketahuinya faktor-faktor
lebih dari saluran napas, mulai dari hidung yang bisa menyebabkan penyakit ISPA,
(saluran atas) hingga alveoli (saluran maka diharapkan penyakit ISPA
bawah), termasuk jaringan adneksanya, penanganannya dapat diprioritaskan.
seperti sinus, rongga telinga tengah dan Disamping itu penyuluhan kepada ibu-ibu
pleura (Adnan, 2011;7). tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan
Gejala awal yang timbul biasanya dan dilaksanakan secara
berupa batuk pilek, yang kemudian diikuti berkesinambungan, serta penatalaksanaan
dengan napas cepat dan napas sesak. Pada dan pemberantasan kasus ISPA yang sudah
tingkat yang lebih berat terjadi kesukaran dilaksanakan saat ini, diharapkan dapat
bernapas, tidak dapat minum, kejang, lebih ditingkatkan lagi. (Irfan, 2007;14).
kesadaran menurun dan meninggal bila Menurut hasil penelitian yang
tidak segera diobati. Usia Balita adalah dilakukan oleh Dodi (2008) di Puskesmas
kelompok yang paling rentan dengan Purwantoro I, bahwa dari 42 responden
infeksi saluran pernapasan. Kenyataannya yang termasuk pendidikan rendah (SD,
bahwa angka morbiditas dan mortalitas SMP) sebanyak 25 responden (59,5%)
akibat ISPA, masih tinggi pada balita di anaknya mengalami kejadian ISPA. Hasil
negara berkembang (Adnan, 2011;8). uji chi square menunjukkan ada hubungan
Penyakit ISPA utamanya pada balita yang signifikan antara pendidikan dengan
merupakan salah satu penyakit yang kejadian ISPA pada balita (p = 0,014).
termasuk dalam prioritas masalah karena Pada variabel pengetahuan didapat bahwa

134 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
dari 53 yang berpengetahuan kurang, independen dengan variabel dependen.
didapat sebanyak 30 responden (56,6%) (Nursalam, 2008;68)
anaknya mengalami kejadian ISPA. Hasil Variabel independen terdiri atas
uji chi square menunjukkan ada hubungan pengetahuan, sikap dan pendidikan ibu.
yang signifikan antara pengetahuan dengan Sedangkan variabel dependen adalah
kejadian ISPA pada balita (p = 0,013). kejadian ISPA pada balita.
Sedangkan pada variabel sikap didapat Menurut Nursalam (2008;101),
bahwa dari 79 responden yang bersikap populasi adalah setiap subjek yang
negatif didapat sebanyak 53 responden memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
(67,1%) anaknya mengalami kejadian Yaitu semua ibu yang membawa anaknya
ISPA. Hasil uji chi square menunjukkan yang berusia 1 – 5 tahun di wilayah kerja
ada hubungan yang signifikan antara sikap Puskesmas 7 Ulu Kota pada bulan
dengan kejadian ISPA pada balita (p = Desember Tahun 2019- Januari 2020.
0,001). Sampel adalah anggota dari populasi
Notoatmodjo (2010;106) ada 3 (tiga) yang dianggap mewakili seluruh populasi.
faktor yang membentuk perilaku, yaitu : 1) Pengambilan sampel dilakukan dengan
Faktor-faktor predisposisi (predisposing metode sampel non probality sampling
factors), yang terwujud dalam dengan metode accidental sampling
pengetahuan, sikap, kepercayaan, dimana seluruh populasi diambil sebagai
keyakinan, nilai-nilai, pendidikan dan lain sampel penelitian. Sampel dalam
sebagainya. 2) Faktor-faktor penelitian ini adalah semua responden
pendukung (enabling factors), yang yang datang ke Puskesmas 7 Ulu Kota
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia Palembang dari bulan Desember 2019-
atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas Januari 2020 selama 2 minggu sebanyak
atau sarana-sarana kesehatan, misalnya 30 responden. Adapun kriteria inklusi
puskesmas, obat-obatan, alat-alat sampel dalam penelitian ini adalah :
kontrasepsi, jamban dan sebagainya. 3) 1. Ibu yang membawa anaknya bero bat
Faktor-faktor pendorong (reinforcing dengan usia 1 – 5 tahun ke Puskesmas 7
factors) yang terwujud dalam sikap dan Ulu Kota Palembang
prilaku petugas kesehatan. 2. Ibu yang mampu berkomunikasi,
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka membaca dan menulis
penulis tertarik untuk melakukan 3. Ibu yang bersedia menjadi responden
penelitian tentang hubungan pengetahuan, Sumber data Penelitian ini adalah
sikap dan pendidikan ibu dengan kejadian Rekam Medik Puskesmas dan Observasi
ISPA pada balita di wilayah kerja Langsung Pada Ibu yang berkunjung
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun dengan membawa Balita yang menderita
2019. ISPA. Pengumpulan data dilakukan
sendiri oleh peneliti dengan wawancara
Tujuan Penelitian dan menggunakan kuesioner kepada ibu.
Tujuan dari penelitian ini adalah Bentuk kuesioner yang diajukan adalah
diketahuinya hubungan pengetahuan, sikap berupa pertanyaan terstruktur secara
dan pendidikan ibu dengan kejadian ISPA multiple choice.
pada balita di wilayah kerja Puskesmas 7 Analisa data Bivariat pada penelitian
Ulu Kota Palembang Tahun 2019. ini untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel yaitu variabel dependen (kejadian
Metode Penelitian ISPA) dengan variabel independen
Jenis penelitian yang dilakukan oleh (pengetahuan, sikap dan pendidikan)
peneliti adalah kuantitatif dengan dengan menggunakan rumus Chi-square
menggunakan metode survei analitik dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05)
melalui pendekatan cross sectional yaitu : (Hastono, 2007)
penelitian yang mempelajari dinamika
hubungan. Dimana seluruh datanya
dikumpulkan sekaligus dalam waktu yang
bersamaan dengan menggunakan variabel

135 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020

HASIL PENELITIAN Tabel 3


Univariat Distribusi Frekuensi Pendidikan di Puskesmas 7
Analisa ini dilakukan untuk Ulu Kota Palembang Tahun 2019
Pendidikan Jumlah Persen (%)
mengetahui distribusi frekuensi dan Tinggi 14 46,7
persentase dari variabel independen. Rendah 16 53.3
a. Pendidikan Jumlah 30 100,0
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengolahan data yang telah dilakukan, Berdasarkan table 3 di atas,
maka pada variabel pengetahuan mayoritas ibu berpendidikan rendah yaitu
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu baik sebanyak 16 responden (53,3%) dari 30
dan kurang baik seperti pada tabel di responden.
bawah ini
Tabel 1 d. Kejadian ISPA Pada Balita
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian dan
di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
pengolahan data yang telah dilakukan.
Tahun 2019
Pengetahuan Jumlah Persen Maka pada variabel kejadian ISPA pada
(%) balita dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu
Baik 13 43.3 Tidak ISPA dan ISPA seperti pada tabel di
Kurang Baik 17 56.7 bawah ini
Jumlah 50 100,0
Tabel 4
Berdasarkan table 1 di atas, Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA Pada Balita
mayoritas ibu berpengetahuan kurang baik di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun 2019
yaitu sebanyak 17 responden (56,7%) dari Kejadian ISPA Pada
Jumlah Persen (%)
30 responden. Balita
Tidaka ISPA 12 40,0
b. Tingkat Sikap ISPA 18 60.0
Berdasarkan hasil penelitian dan Jumlah 30 100,0
pengolahan data yang telah dilakukan,
didapatkan nilai mean sebesar 22,30. Maka Berdasarkan tabel 4 di atas, mayoritas
pada variabel sikap dikategorikan menjadi balita mengalami kejadian ISPA yaitu
2 (dua) yaitu positif dan negatif seperti sebanyak 18 responden (60%) dari 30
pada tabel di bawah ini. responden.
Bivariat
Tabel 2 Analisis ini dilakukan untuk
Distribusi Frekuensi Menurut Sikap Ibu di
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun 2019 mengetahui hubungan antara variabel
Sikap Jumlah Persen (%) independen (pengetahuan, sikap dan
Positif 16 53.3 pendidikan) dengan variabel dependen
Negatif 14 46.7 (kejadian ISPA pada Balita). Hasil analisis
Jumlah 30 100,0
dilakukan dengan tabulasi silang dilakukan
Berdasarkan table 2 di atas, pengujian dengan uji Chi Square dengan
mayoritas ibu memiliki sikap positif yaitu tingkat kemaknaan α = 0,05
sebanyak 16 responden (53,3%) dari 30
responden. a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
Kejadian ISPA Pada Balita
c. Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian dan Tabel 4 : Hubungan Pegetahuan Ibu dengan
Kejadian ISPA Anak Balita (1-5 Tahun) di
pengolahan data yang telah dilakukan.
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun 2019
Maka pada variabel pendidikan Kejadian ISPA Pada Balita
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu tinggi Pengeta Total Vaule
(P)
huan Ibu Tidak ISPA
dan rendah seperti pada tabel di bawah ini ISPA
Baik 9 68,2% 4 30,8% 13 100%
Kurang 3 17,6% 14 82,4% 17 100% 0,013
Baik
Jumlah 12 % 18 % 30 100%
Berdasarkan tabel 5 di atas, dari 13 ibu
yang berpengetahuan baik, didapat 4 balita
(30,8%) yang mengalami ISPA lebih kecil
136 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
jika dibandingkan dengan ibu yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
berpengetahuan kurang baik yaitu signifikan antara pendidikan ibu dengan
sebanyak 14 balita (82,4%) yang kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja
mengalami ISPA. Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun
Berdasarkan hasil uji Chi Square 2019.
didapatkan p value 0,013 <  (0,05)
menunjukkan bahwa ada hubungan yang Pembahasan
signifikan antara pengetahuan ibu dengan Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan
kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja kejadian ISPA Anak Balita (1-5 tahun)
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun Dari hasil analisis univariat,
2019 mayoritas ibu berpengetahuan kurang baik
b. Hubungan Sikap dengan Kejadian ISPA yaitu sebanyak 17 responden (56,7%) dari
Pada Anak Balita (1-5 tahun) 30 responden. Sedangkan hasil bivariat,
Tabel 6 dari 17 ibu yang berpengetahuan kurang
Hubungan Sikap Ibu dengan kejaidan Anak Balita baik didapat sebanyak 14 balita (82,4%)
(1-5 Tahun) di Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang yang mengalami ISPA lebih besar jika
Tahun 2019
Kejadian ISPA Pada
dibandingkan dengan ibu yang
Sikap balita Total Value berpengetahuan baik sebanyak 4 balita
Tidak ISPA ISPA (30,8%) yang mengalami ISPA.
Positif 11 68,8% 5 31,2% 16 100%
Negatif 1 7,1% 13 92,9% 14 100% 0,002 Hasil uji Chi Square didapatkan p
Jumlah 12 % 18 % 30 100% value 0,013 <  (0,05) menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan
Berdasarkan table 6 di atas, dari 16 ibu
antara pengetahuan ibu dengan kejadian
yang memiliki sikap positif, didapat 5
ISPA pada balita di wilayah kerja
balita (31,2%) yang mengalami ISPA lebih
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun
kecil jika dibandingkan dengan ibu yang
2019.
bersikap negatif yaitu sebanyak 13 balita
Menurut Notoatmodjo (2010),
(92,9%) yang mengalami ISPA.
bahwa pengetahuan adalah hasil „tahu‟,
Berdasarkan hasil uji Chi Square
dan ini terjadi setelah orang melakukan
didapatkan p value 0,002 <  (0,05) peindraan terhadap suatu obek tertentu.
menunjukkan bahwa ada hubungan yang Pengindraan terjadi melalui panca indra
signifikan antara sikap ibu dengan kejadian manusia, yakni : Indra penglihatan,
ISPA pada balita di wilayah kerja pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun Sebagian besar pengetahuan manusia
2019. diperoleh melalui mata dan telingga.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
c. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian
ISPA Pada Anak Balita (1-5 tahun)
penelitian yang dilakukan oleh Dodi
(2008) di Puskesmas Purwantoro I, didapat
Tabel 7 bahwa dari 53 yang berpengetahuan
Hubungan Pendidikan Ibu dengan kejaidan Anak kurang, didapat sebanyak 30 responden
Balita (1-5 Tahun) di Puskesmas 7 Ulu Kota
Palembang Tahun 2019
(56,6%) anaknya mengalami kejadian
Kejadian ISPA Pada ISPA. Hasil uji chi square menunjukkan
Pendidikan balita Total Value ada hubungan yang signifikan antara
Tidak ISPA ISPA
Tinggi 10 71,4% 4 28,6% 14 100%
pengetahuan dengan kejadian ISPA pada
Rendah 2 12,5% 14 87,5% 16 100% 0,004 balita (p = 0,013).
Jumlah 12 % 18 % 30 100% Setelah membandingkan hasil
Berdasarkan table 7 di atas, dari 14 ibu penelitian dan teori yang ada, maka
yang berpendidikan tinggi, didapat 4 balita peneliti berpendapat bahwa ada hubungan
(28,6%) yang mengalami ISPA lebih kecil yang signifikan antara pengetahuan ibu
jika dibandingkan dengan ibu yang dengan kejadian ISPA pada balita di
berpendidikan rendah yaitu sebanyak 14 wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu Kota
balita (87,5%) yang mengalami ISPA. Palembang Tahun 2019. Ini dikarenakan
Berdasarkan hasil uji Chi Square ibu masih memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai penyakit. Pengetahuan
didapatkan p value 0,004 <  (0,05)
ibu yang kurang dapat mempengaruhi
137 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020

kejadian ISPA pada balita. Karena ibu kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja
tidak mengetahui pencegahan atau Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun
pengobatan pada balita yang terserang 2019. Ibu yang memiliki sikap negatif
ISPA, seperti ibu tidak mengenai tanda dan tentang penyakit ISPA berarti tidak
gejala ISPA, serta penyebab dari penyakit mendukung praktek ibu dalam
ISPA tersebut, sehingga menyebabkan penanggulangan perawatan penyakit ISPA
kejadian ISPA pada balita terus berulang pada balita, sehingga dapat menyebabkan
kejadian ISPA secara terus menerus
Hubungan antara Sikap dengan Kejadian ISPA dialami oleh balita. Tetapi jika ibu
Anak Balita (1-5 tahun) memiliki sikap yang positif dalam
Dari hasil analisis univariat, mayoritas ibu penatalaksanaan ISPA maupun
memiliki sikap positif yaitu sebanyak 16 pencegahan ISPA, maka angka kesakitan
responden (53,3%) dari 30 responden. pada balita dapat diminimalkan, karena ibu
Sedangkan hasil bivariat, dari 16 ibu yang selalu berusaha untuk menjaga lingkungan
memiliki sikap positif, didapat 5 balita tetap bersih..
(31,2%) yang mengalami ISPA lebih kecil
jika dibandingkan dengan ibu yang Hubungan Pendidikan Ibu dengan
bersikap negatif yaitu sebanyak 13 balita Kejadian ISPA Pada Anak Balita
(92,9%) yang mengalami ISPA. Dari hasil analisis univariat, mayoritas ibu
Hasil uji Chi Square didapatkan p berpendidikan rendah yaitu sebanyak 16
value 0,002 <  (0,05) menunjukkan responden (53,3%) dari 30 responden.
bahwa ada hubungan yang signifikan Sedangkan dari hasil bivariat, dari 14 ibu
antara sikap ibu dengan kejadian ISPA yang berpendidikan tinggi, didapat 4 balita
pada balita di wilayah kerja Puskesmas 7 (28,6%) yang mengalami ISPA lebih kecil
Ulu Kota Palembang Tahun 2019. jika dibandingkan dengan ibu yang
Menurut Ajzen (2005), berpendidikan rendah yaitu sebanyak 14
mengemukakan bahwa sikap terhadap balita (87,5%) yang mengalami ISPA.
perilaku ini ditentukan oleh keyakinan Hasil uji Chi Square didapatkan p value
yang diperoleh mengenai konsekuensi dari 0,004 <  (0,05) menunjukkan bahwa ada
suatu perilaku atau disebut juga behavioral hubungan yang signifikan antara
believe. Believe berkaitan dengan pendidikan ibu dengan kejadian ISPA pada
penilaian-penilaian subjektif seseorang balita di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu
terhadap dunia sekitarnya, pemahaman Kota Palembang Tahun 2019.
mengenai diri dan juga lingkungannya. Pendidikan adalah suatu proses
Sedangkan menurut Notoatmodjo perubahan pada diri manusia yang ada
(2007), sikap adalah juga respon tertutup hubungannya dengan tercapainya tujuan
seseorang terhadap stimulus atau objek kesehatan perseorangan dan masyarakat
tertentu, yang sudah melibatkan faktor (Esi, 2010).
pendapat dan emosi yang bersangkutan Sedangkan menurut Ahmadi (2003),
(senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, pendidikan sangat berpengaruh dalam diri
baik-tidak baik, dan sebagainya). seseorang mengambil sikap, semakin
Hasil penelitian ini sejalan dengan tinggi pendidikan semakin matang dalam
penelitian yang dilakukan oleh Dodi bertindak.
(2008) di Puskesmas Purwantoro I, didapat Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa dari 79 responden yang bersikap penelitian yang dilakukan oleh Dodi
negatif didapat sebanyak 53 responden (2008) di Puskesmas Purwantoro I, bahwa
(67,1%) anaknya mengalami kejadian dari 42 responden yang termasuk
ISPA. Hasil uji chi square menunjukkan pendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 25
ada hubungan yang signifikan antara sikap responden (59,5%) anaknya mengalami
dengan kejadian ISPA pada balita (p = kejadian ISPA. Hasil uji chi square
0,001). menunjukkan ada hubungan yang
Setelah membandingkan antara hasil signifikan antara pendidikan dengan
penelitian dan teori yang ada, maka kejadian ISPA pada balita (p = 0,014).
peneliti berpendapat bahwa ada hubungan Setelah membandingkan antara hasil
yang signifikan antara sikap ibu dengan penelitian dan teori yang ada, peneliti

138 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
berpendapat bahwa ada hubungan yang Esi, Susanti, 2010. Faktor-faktor yang
signifikan antara pendidikan ibu dengan Berhubungan dengan Resiko
kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Terjadinya ISPA Pada Balita di
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun Puskesmas 4 Ulu Palembang Tahun
2019. Pendidikan ibu yang rendah 2010..Jurnal
mempunyai peranan penting dalam Hastono, Sutanto Priyo, 2007. Analisis
kaitannya dengan kejadian ISPA pada Data Kesehatan. Jakarta. FKM.
balita, karena ibu mengalami kesulitan Universitas Indonesia.
dalam menerima informasi yang diberikan Hidayat, A.A. Alimul, 2009 Metode
mengenai penyakit ISPA yang diderita Penelitian Keperawatan dan Tehnik
oleh balita. Pendidikan yang tinggi dapat Analisa Data. Salemba. Jakarta.
mempermudah seseorang dalam menerima Irfan, 2017. Hubungan Faktor Lingkungan
sesuatu yang baru, semakin tinggi dan Prilaku Dengan Kejadian
pendidikan seseorang semakin matang ISPA.Unhalu Kendari.
dalam bertindak. Kompas, 2017. ISPA salah satu
penyebab kematian bayi. Http : //
Kesimpulan kompas.co.id. Diakses 10 Januari
Berdasarkan hasil penelitian maka 2019.
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ada hubungan yang signifikan Muchlis, 2008 Hubungan Pengetahuan,
antara pengetahuan ibu dengan kejadian Sikap dan Tindakan Ibu dengan
ISPA pada balita di wilayah kerja Kejadian ISPA Pada Balita Di IRNA
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun ANAK RSMH Palembang Tahun
2019 (p value 0,013). 2008. Jurnal
Ada hubungan yang signifikan
antara sikap ibu dengan kejadian ISPA Mulyono, 2009. Kajian Infeksi Saluran
pada balita di wilayah kerja Puskesmas 7 Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita.
Ulu Kota Palembang Tahun 2019 (p value Universitas Sumatera Utara.
0,002).
Ada hubungan yang signifikan Nursalam, 2008 Konsep dan Penerapan
antara pendidikan ibu dengan kejadian Metodologi Penelitian Ilmu
ISPA pada balita di wilayah kerja Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis,
Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang Tahun dan Instrumen Penelitian. Jakarta.
2019 (p value 0,004).. Salemba Medika

Referensi Sugiarto, 2014. Hubungan Antara Faktor


Adnan, 2011. Faktor resiko kejadian ISPA Pengetahuan Sikap Dan Praktik Ibu
pada Balita di Wilayah Kerja Dengan Kejadian Infeksi Saluran
Puskesmas Sampara Kabupaten Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita
Konawe. Jurnal. Di Desa Tratebang Kecamtan
Ahmadi, 2003Psikologi Umum. Jakarta : Wonokerto Kabupaten Pekalongan.
PT. Rineka Cipta. Jurnal

Asrun, 2006 Faktor Risiko Kejadian Widoyono, 2011 Penyakit Tropis.


Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Epidemiologi, Penularan,
Magelang. Tesis , UGM. Yogyakarta Pencegahan dan Pemberantasannya.
Edisi Kedua. Penerbit : Erlangga.
Dodi, 2008 Hubungan Antara Pendidikan, Jakarta.
Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua
Dengan Upaya Pencegahan
Kekambuhan Ispa Pada Anak Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Purwantoro I. Jurnal

139 | Arly Febrianti : Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu Kota Palembang

Anda mungkin juga menyukai