Makalah Cipta Ape
Makalah Cipta Ape
OLEH :
TK AL HIDAYAH SANANKULON
JL. KAHURIPAN DSN. SANANKULON RT 002 RW 003
DS. SANANKULON KEC. SANANKULON
KAB. BLITAR - JAWA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Direktorat PAUD Depdiknas menyatakan bahwa PAUD adalah suatu proses pembinaan
tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup
aspek fisik, dan nonfisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, moral
spiritual, motorik, emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditunjukan bagi anak-anak berusia pra
sekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensinya sejak dini, sehingga
mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak sesuai dengan tingkat usia dan tugas
perkembangannya.
Mentessori menyatakan rentang usia lahir sampai dengan 6 tahun anak mengalami masa
keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk
menerima berbagai rangsangan. Masa peka adalah masa terjadi kematangan fungsi fisik dan
psikis, anak telah siap merespons stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa peka
masing-masing anak berbeda, seiring laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara
individual. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, bahasa, gerak motorik, dan sosio emosional pada anak usia dini.
Berdasarkan uraian diatas, tahun-tahun pertama merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan seorang anak, sebab pada masa ini segala potensi yang dimiliki anak akan
berkembang baik potensi bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian, keadaan
jasmani, dan sosialnya. Dalam hal ini, setiap anak manusia yang dilahirkan kedunia telah
dilengkapi dengan berbagai potensi, termasuk potensi kreatif. Kreativitas merupakan
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa produk atau gagasan
baru yang dapat diterapkan dalam memecahkan masalah, atau sebagai kemampuan untuk
melihat unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Adapun kreativitas seseorang ditandai oleh beberapa ciri seperti yang dikemukakan oleh
Munandar bahwa ciri-ciri dari sikap kreatif yaitu: a). Mempunyai daya imajinasi kuat, b).
Mempunyai inisiatif, c). Mempunyai minat luas, d). Mempunyai kebebasan dalam berfikir, e).
Bersifat ingintahu, f). Selalu ingin dapat pengalaman-pengalaman baru, g). Mempunyai
kepercayaan diri yang kuat, h). Penuh semangat, i). Berani mengambil resiko, dan j). Berani
berpendapat dan memiliki keyakinan.
Perkembangan kreativitas dipandang sebagai hal yang sangat penting, karena dengan
kreativitas seseorang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya yang merupakan
kebutuhan pokok tertinggi dalam hidup manusia. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan
yang dilakukan pada anak usia dini unuk merangsang dan mengembangkan kreativitasnya.
Agar proses pengembangan kreativitas anak terarah maka perlu alat-alat permainan yang
sangat bernilai edukasi, atau yang sering disebut APE.
Dengan menggunakan APE, maka akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada
anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan
berbagai alternatif dalam pemecahan masalah. Bahan alam merupakan salah satu media yang
dapat digunakan untuk menyampaikan isi ataupun informasi yang hendak disampaikan kepada
anak didik guna mengembangkan kreativitasnya. Bahan alam merupakan bahan yang langsung
diperoleh dari alam, kemudian diolah menjadi suatu karya yang bermutu. Seperti yang
dijelaskan oleh Sudjana, “Bahan alam adalah bahan yang diperoleh dari alam untuk membuat
suatu produk atau karya. Bahan alam dapat dimanfaatkan sebagai media dalam belajar.”
Bahan alam yang digunakan disini berupa dedaunan sebab mudah ditemukan
dilingkungan sekitar kita tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik yang dapat dijadikan APE
yang sangat menarik bagi anak TK.
Keunggulan bahan alam selain mudah didapatkan, juga mudah dibentuk dan dijadikan
sebuah karya yang bernilai seni guna mengembangkan kreativitas anak. Untuk itu, Alat Peraga
Edukatif SMART MISTERY BOX (Kotak Misteri Pintar) ini akan memberikan manfaat edukasi
pada anak.
C. Tujuan
Alat permainan edukatif SMART MISTERY BOX (Kotak Misteri Pintar) ini mempunyai
sasaran untuk anak prasekolah yaitu 4-6 tahun, dengan harapan dapat memberikan stimulasi
pada kemampuan dasar yang dimiliki anak secara optimal dan menyeluruh.
E. Fungsi Alat Permainan Edukatif ” APE SMART MISTERY BOX (Kotak Misteri
Pintar)”
1. Melatih motorik halus dan seni
2. Menumbuhkan rasa percaya diri
3. Menumbuhkan pemgembangan nilai agama dan moral
4. Menumbuhkan pengembangan sosial emosional
5. Mengasah penguasaan kognitif
6. Mengasah penguasaan bahasa
F. Waktu
Untuk waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan APE ini kurang lebih 60 (tergantung
jumlah bidang pengembangan yang di munculkan).
G. Bahan Dan Alat
1. Bahan
a. Kardus Bekas
b. Tutup Botol Bekas
c. Biji Jagung
d. Biji Kacang Hijau
e. Daun
f. Kertas Lipat
g. Kertas Sokong
h. Pola Gambar Binatang
i. Pola Huruf Hijaiyah
j. Pola Bentuk Pohon
k. Karet Gelang
2. Alat
a. Gunting
b. Lem
c. Double Tip
d. Spidol
3. Cara Pembuatan
a. Potong kardus dengan gunting membentuk persegi panjang untuk kotak misteri pintar
masing-masing sisi ukuran P : 22 cm L : 18 cm kemudian tempel masing-masing
persegi panjang membetuk kotak lalu hias sesuai tema
b. Kemudian potong kardus lagi untuk kotak-kotak bahan alat bermain di dalam kotak
misteri pintar masing-masing kotak ukuran P : 18 cm L : 8 cm lalu hias menggunakan
kertas sokong
c. Menyiapkan bahan bermain yang akan ditempel dan di kreasikan pada masing kotak
yang di telah dibuat pada poin b diantaranya yaitu, pola gambar kupu-kupu, pola
gambar ikan, biji jagung, biji kacang hijau, pola huruf hijaiyah, pola bentuk pohon, dan
daun
d. Mengkreasikan semua bahan pada poin c pada kotak yang telah disiapkan pada poin b
sesuai tema dan tujuan aspek perkembangan menggunakan APE tersebut.
BAB II
CARA MENGGUNAKAN APE ”SMART MISTERY BOX (KOTAK MISTERI PINTAR)
A. Cara Penggunaan SMART MISTERY BOX (KOTAK MISTERI PINTAR)
Sebelum masuk kegiatan inti pada kegiatan awal pendidik mengawali kegiatan dengan
mengenalkan bagaimana cara penggunaan bagian-bagian yang akan menjadi edukasi pada
APE SMART MISTERY BOX (KOTAK MISTERI PINTAR) Adapun Cara Bermain adalah
sebagai berikut :
1. Guru memilih tema/bidang pengembangan yang akan di capai.
2. Anak di bentuk menjadi kelompok Besar
3. Anak diajak bersama-sama membuka Smart Mistery Box kira-kira alat bermain apa yang
tersembunyi dalam Kotak Misteri Pintar tersebut
4. Secara bersama-sama anak mengamati alat bermain yang muncul pada kotak misteri
pintar kemudian anak-anak secara bergantian mengikuti aturan bermain yang disampaikan
oleh guru
5. Pada alat bermain nomor 1 anak diajak untuk menyusun huruf membentuk kata sesuai
nama gambar dengan cara menempelkan pada kolom yang disediakan
6. Pada alat bermain nomor 2 anak diajak untuk mengenal konsep bilangan dengan cara
menghubungkan angka dengan gambar mengunakan karet gelang
7. Pada alat bermain nomor 3 anak diajak untuk mengenal huruf hijaiyah dengan cara
menyusun pada bentuk pohon yang ada pada alat bermain tersebut
8. Pada alat bermain nomor 4 anak diajak mengamati gambar kolase pada alat bermain
tersebut kemudian mengajak anak-anak berkolase dengan bahan alam sesuai contoh yang
muncul pada alat bermain tersebut.
BAB III
PENUTUP
2. Saran
Para guru diharapkan dapat berkreasi dan berinovasi membuat alat permainan
edukatif sendiri untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia prasekolah
demi memajukan dunia pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, D.M. 1975. Simulation Games: An Approach to Learning. Ohio: Jones Publishing
Company.
B.E.F. Montolalu, dkk. (2008). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Yuliani Nuraini Sujiono, 2013, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks