Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH

NAMA : Lalu Herman Firdaus

NIM : 202206020176

KELAS :C

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Susmiati

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (S-1) ALIH JENJANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2021/2022
Contoh kasus

Perawat B, pindahan dari bagian anak, diberikan tugas untuk mengelolah


bagian ruang bersalin (rooming in). perawat B tidak tau apa yang harus dilakukan,
karena tidak menguasai bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru
lahir, sehingga perawat B mengajukan keberatan. Sebagai kepala ruangan, anda
menilai bahwa perawat B orang yang kompeten terhadap tugas yang diberikan.
Dalamsituasi tersebut, anda mengalami konflik personal dan professional.

Pertanyaan :

Pilih strategi penyelesaian konflik yang sesuai berdasarkan hasil data dan
identifikasi masalah, kemudian susun rencana solusi yang anda tawarkan?

Jawaban :

 Strategi penyelesaian konflik


Strategi collaborating dimana kedua belah pihak mencoba menemukan
penyelesaian konflik yang bermutu dan memuaskan dengan berkomitmen
untuk berpartisipasi dan mencari resolusi. Konflik diidentifikasi, dicari
alternative, dipertimbangkan sampai kesulitannya dapat dipecahkan.
 Penyelesaian konflik
1. Pengkajian : Analisa situasi
a. Kategori konflik interpersonal : karena dalam kasus diatas kepala
ruangan mengalami konflik dengan perawat B
b. Perawat B keberatan dipindahkan ke ruangan bersalin karena tidak
menguasai melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
c. Yang terlibat dalam kasus di atas adalah kepala ruangan dan perawat
B
d. Perawat B kompeten terhadap tugas yg diberikan artinya situasi
berubah saat perawat B diberikan tugas

2. Analisa dan mematikan isu yang berkembang


A. Perawat B dipindahkan dari ruangan anak ke ruangan bersalin.
Namun, perawat B tidak menguasai bagaimana melakukan asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir
B. Masalah utamanya kepala ruangan memberikan tugas kepada perawat
B tetapi perawat B mengajukan keberatan dikarenakan perawat B
tidak menguasai asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Jadi kepala
ruangan tidak berhak menuntut perawat B harus langsung bisa
menguasai asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.

3. Tujuan
Sebagai kepala ruangan meminta agar perawat lain yang lebih
kompeten bisa mengajarkan kepada perawat asuhan keperawatan pada
bayi baru lahir

4. Identifikasi
Mengelola perasaan
Hindari respon emosional karena sikap setiap orang mempunyai respon
yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan

5. Intervensi
 Perawat B lebih memahami tentang asuhan keperawatn pada bayi
baru lahi.
 Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
yaitu metode collaborating.

Anda mungkin juga menyukai