Anda di halaman 1dari 5

DOSEN PENGAMPU : IVANSRI MARSAULINA

NAMA : CUT ROSIDA AMALIA


NIM : 2001032069
KELAS : EKSTENSI
MK : MANAJEMEN KONTROL

1.Berdasarkan pengambilan keputusan tbt coba anda jelaskn yg di maksud dgn ke 6 pengambil
keputusan tbs dan berikan contoh kasus dr setiap pengambilan keputusan di bawah ini masing-
masing 1 kasus.

A. Manajemen Pengambilan Keputusan


Kemampuan dan ketrampilan dalam membuat keputusan, terutama dalam masalah kedaruratan
merupakan hal yang sangat penting. Dalam konseling, pengambilan keputusan mutlak ada di
tangan klien, sedangkan DOKTER DAN PERAWAT membantu klien supaya keputusan yang
diambil merupakan suatu keputusan yang tepat.

B. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pola dasar berpikir dalam konteks organisasi meliputi:(1) Penilaian situasi (Situational
Approach): untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”.(2) Analisis persoalan (Problem
Analysis): dari pola pikir sebab-akibat.(3) Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan
pada pola berpikir mengambil pilihan.(4) Analisis persoalan potensial (Potential Problem
Analysis): didasarkan pada perhatian peristiwa masa depan, yang mungkin & dapat terjadi.1.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

C. INTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Berarti memilih alternatif, alternatif yg terbaik (the best alternative). Pengambilan
keputusan terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam
perhatian & dalam pemilihan alternatif yang tepat. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan
setelah evaluasi/ penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yang dikehendaki
pengambil keputusan.Lingkungan Situasi KeputusanLingkungan eksternal meliputi aspek sosial,
budaya, ekonomi, politik, alam dan pembatasan-pembatasan suatu negara berupa “quota”.
Sedangkan lingkungan internal meliputi mutu rendah, kurangnya promosi, pelayanan konsumen
tidak memuaskan dan sales/ agen tidak bergairah.

D. Upaya-Upaya Pengambilan Keputusan


(1) Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya3) Membantu klien mengevaluasi pilihan;
(4) Membantu klien menyusun rencana kerja(2) Membantu klien dalam mempertimbangkan
keputusan pilihan

1. Pengambil keputusan karena ketidak sanggupan:


memberikan kajian berlalu, tanpa berbuat apa-apa.(2) Pengambilan keputusan intuitif
bersifat segera, terasa sebagai keputusan yang paling tepat dalam langsung diputuskan.
Pengambil keputusan intuitif bersifat segera:
terasa sebagai keputusan yang paling tepat dalam langsung diputuskan.

Contoh kasus:
Ny. Michel usia 25 tahun, hamil pertama yang akan melahirkan di bidan X. Ny. Michel
tinggal di Amerika bersama seorang suami. Ny. Michel pendarahan hebat dan letak
janinnya sungsang. Namun, saat Ny. Michel akan dirujuk ke Rumah Sakit, ternyata
terjadi badai salju di luar sehingga bidan X tidak dapat melakukan apa-apa. Ny. Michel
pun meninggal dan bayi yang masih di dalam kandungannya tersebut saat diperiksa
masih berdetak denyut jantungnya. Lalu bidan X membicarakan hal ini pada suami Ny.
Michel, dan suaminya pun memaksa bidan X untuk melakukan sesuatu, yaitu seksio
caesaria karena ia tidak ingin anaknya meninggal juga. Awalnya bidan X tidak ingin
melakukan pelanggaran ini, namun jika bidan X tidak cepat mengambil keputusan, maka
bayi yang ada di dalam kandungan Ny. Michel akan ikut meninggal. Sehingga dengan
terpaksa bidan X melakukan seksio caesaria di rumahnya dengan menggunakan pisau
dapur dalam keadaan Ny. Michel telah meninggal. Jadi, bayi tersebut dapat diselamatkan
dan Ny. Michel telah meninggal dunia dari sebelum bidan X melakukan seksio caesaria
pada Ny. Michel.

2. Pengambil keputusan yang terpaksa, karena sudah kritis:


sesuatu yang harus segera dilaksanakan
3. Pengambil keputusan yang reaktif:
Pengambilan keputusan yang reaktif. Sering kali dilakukan dalam situsai marah dan
tergesa-gesaPengambilan keputusan yang ditangguhkan, dialihkan pada orang lain yang
bertanggung jawabPengambilan keputusan secara berhati-hatiTegaskan bahwa bidan
bertujuan untuk membantu klien dengan berhati-hati, bijaksana serta mengambil
keputusan yang didasarka pada pengetahuan, fakta dan juga mempertimbangkansemua
pilihan.
Contoh kasus:
Seorang remaja putri dengan usia kandungan baru 8 minggu, ia hamil di luar
nikah dan pasangannya pun tidak ingin mempertanggung jawabkan apa yang telah
mereka perbuat. Remaja putri tersebut datang ke bidan B berniat untuk menggugurkan
kandungannya tersebut. Dengan keadaan emosional yang meningkat, remaja putri
tersebut tidak dapat berpikir panjang sehingga menyuruh bidan untuk melakukan aborsi
pada kandungannya. Awalnya bidan B tidak ingin melakukannya, namun remaja putri
tersebut memaksa dan mengiming”kan bayaran dengan harga tinggi sehingga bidan B
berubah pikiran dan bersedia melakukan aborsi. Namun tindakan yang dipilih bidan B
dan remaja putri tersebut berakibat fatal dan terjadi pendarahan hebat pada remaja putri
tersebut sehingga remaja putri tersebut meninggal dunia.

4. Pengambil keputusan yang ditangguhkan:


dialihkan pada orang lain, memberikan orang lain yang bertanggung jawab.
Contoh kasus:
Ny. Dini usia 35 tahun, akan melakukan persalinan multipara dibidan X. Namun
plasenta pada kandungan Ny. Dini menutupi jalan lahir normal sehingga kandungan Ny.
Dini harus dilahirkan secara seksio caesaria. Tetapi bidan X tidak dapat melakukan
tindakan tersebut karena tindakan seperti itu sudah melanggar batasan kerja bidan. Jadi,
bidan X langsung melakukan tindakan untuk merujuk Ny. Dini ke Rumah Sakit dan
memindahkan tanggung jawab bidan X kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit tersebut.

5. Pengambil keputusan secara berhati-hati:


dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan.
Contoh kasus:
Seorang ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi yang
menahun atau mempunyai penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik
bagi calon ibu maupun bagi janin yang sedang dikandungnya. Bidan A
mempertimbangkan berbagai pilihan untuk mengaborsi, tetap melakukan persalinan
normal atau melakukan seksio caesaria. Namun, bidan A memilih aborsi terapeutik atau
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medis agar ibu hamil
tersebut dapat diselamatkan. Namun semua ini dilakukan atas dasar pertimbangan medis
yang akurat.

2.Buat lah Satu soal pilihan berganda Obsen A Sampai Obsen E. soal dr teori hari ini tampa
mengunakan kalimat pengertian dan kalimat kecuali.

Contoh Soal
1. Jelaskan Tipe keputusan Strectured dalam sistem penunjang keputusan…
A. Sebagian structured dan sebagian unstructured
B. Problem yang masih kabur dan cukup kompleks yang tidak ada solusi langsung bisa
dipakai
C. SPK untuk meningkatkan kualitas informasi, memberi beberapa alternatif solusi.
D. Problem yg rutin, berulang dan memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa
kuantitatif
E. Pengembangan ditingkatkan kepada efektivitas pengambilan keputusan manajer,
terutama dalam pekerjaan yang kompleks.
Jawaban: D. Problem yg rutin, berulang dan memiliki pemecahan yang standar berdasarkan
analisa kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai