LK 2 Laila Qothrunnada P1337420619042
LK 2 Laila Qothrunnada P1337420619042
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. H DENGAN CEDERA KEPALA SEDANG (CKS)
DI RUANG SADEWA 2 RSUD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG
DISUSUN OLEH
LAILA QOTHRUNNADA
NIM. P1337420619042
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register, diagnose medis.
b. Keluhan utama
Biasanya klien datang ke RS karena terjadinya penurunan kesadaran akibat
trauma pada kepala.
c. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien datang ke RS karena mendapat trauma pada kepala, baik oleh
benda tumpul ataupun tajam, jatuh, dll. Dengan keluhan pusing atau sampai
terjadi pemurunan kesadaran.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pada riwayat penyakit dahulu dikaji apakah sebelumnya klien mengalami
cedera kepala, riwayat hipertensi, riwayat DM, dan apakah klien mempunyai
alergi obat.
e. Riwayat penyakit keluarga
Dikaji apakah keluarga ada yang pernah mengalami kejadian yang sama dan
adakah keluarga yang menderita hipertensi dan DM.
Pengkajian Fokus :
a. Pola Nutrisi
Biasanya terjadi mual, muntah serta penurunan nafsu makan.
b. Pola Eliminasi
Terjadi inkontinensia urin dan gangguan saat BAB.
c. Pola Personal Hygiene
Akan terjadi defisit perawatan diri akibat rasa pusing, lemah atau terjadi
penurunan kesadaran
d. Pola Istirahat dan Tidur
Gangguan pola tidur dapat berupa kesulitan tidur akibat rasa pusing atau
terjadi penurunan kesadaran
e. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Klien mengalami kegelisahan, rasa pusing atau sakit kepala pada lokasi
trauma dengan skala yang berbeda pada setiap individu.
f. Pola Respirasi
Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi), nafas
berbunyi, stridor, tersedak, ronki, mengi positif.
g. Pola Neurologis
Terjadi penurunan kesadaran, pusing, vertigo, hilang keseimbangan.
h. Pola Aktivitas dan Latihan
Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan sampai terjadi penurunan
kesadaran.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialami
baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan
bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (SDKI, 2016)
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi dan mengatasi masalah-masalah yang telah
diidentifikasi dalam diagnose keperawatan.
Tujuan perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan
untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan klien.
Kriteria proses perawatan membuat rencana tindakan asuhan keperawatan
untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan meliputi perencanaan
terdiri atas prioritas, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasama
dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan, perencanaan
bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien,
mendokumentasikan rencana keperawatan (Nursalam, 2007).
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan atau realisasi rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukkan. Kegiatan dalam pelakasanaan juga
meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama
dan sesudah dilakukkan tindakan, dan menilai data baru yang mungkin muncul
(Nikmatur Rohmah & Saiful Wahih, 2014)
5. Evaluasi Keperawan
Evaluasi keperawatan merupakan penilaian dengan cara membandingkan
perubahan keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
tahap-tahap perencanaan (Rohmah, 2012). Tujuan dari evaluasi ini adalah
untuk :
Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
Meneruskan rencana tindakan keperawatan
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CEDERA KEPALA
SEDANG DI RSUD KRMT WONGSONEGORO
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Klien / Pasien
1) Nama : An.H
2) Usia : 4 tahun
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Gemuh
5) Pendidikan : TK
6) Pekerjaan : Pelajar
7) Agama : Islam
8) Suku : Jawa
9) Tanggal Masuk : 22 Oktober 2021
10) Diagnosa medis : Cedera Kepala Sedang
11) No. CM : 552880
2. Penanggung Jawab
1) Nama : Ny. E
2) Umur : 21 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Hubungan dengan klien : Ibu
5) Alamat : Gemuh
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri kepala dan memar di area wajah.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien masuk IGD RSUD KRMT
Wongsonegoro Semarang pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 16.00 WIB
dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pasien datang dengan keluhan
post jatuh dari pohon setinggi 2 meter saat bermain bersama teman-
temannya, pasien tiba di RS dengan keadaan mimisan dan tidak sadar.
Pasien dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil TTV, pernafasan
24x/menit, nadi: 121x/menit, S: 37,5 ºC, SpO2 98%. Pasien mendapat terapi
infus RL 20 tpm, injeksi ranitidine 1x1, dan injeksi citicoline 2x1. Setelah
itu pasien dipindahkan ke ruang Sadewa 1 menggunakan bed.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak pernah kecelakaan
(jatuh) separah ini, keluarga pasien mengatakan dulu pernah jatuh namun
hanya luka luka ringan saja.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit
seperti yang dialaminya saat ini, keluarga pasien juga tidak ada yang
mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus dan tidak
ada yang mempunyai penyakit menular seperti HIV, TBC, hepatitis dan lain
sebagainya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4 M5 V6
BB : 15 kg TB : 70 cm
Suhu : 37,5 ºC, RR : 22 x/menit, Nadi : 98 x/menit, SpO2 : 95%
b. Pemeriksaan fisik (head to toe)
1) Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi.
a) Rambut : hitam, lurus, tidak berketombe, tampak bersih.
b) Mata : bentuk simetris, tidak tampak sekret, pupil isokor tidak ada
midriasis, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c) Wajah : bentuk oval
d) Hidung : bentuk simetris, tidak ada sumbatan, terdapat sekret.
e) Mulut : simetris, tidak menceng, mukosa lembab bibir
tidak sianosis, lidah kotor, tidak ada stomatitis.
f) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serum.
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada
peningkatan JVP.
3) Dada
a) Paru-paru
- Inspeksi : gerakan dada simetris, tidak tampak retraksi dinding
dada, tidak ada lesi.
- Palpasi : tidak idak terdapat krepitasi dan benjolan, focal
premitus teraba.
- Perkusi : terdengar sonor.
- Auskultasi : tvesikuler, tidak ada nafas tambahan.
b) Jantung
- Inspeksi : tampak iktus cordis
- Palpasi : tidak teraba nyeri
- Perkusi : terdengar pekak pada ICS 2 kanan dan kiri sampai
dengan ICS 5 kiri.
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tidak ada suara
tambahan.
4) Abodemen
- Inspeksi : Tidak adanya asites
- Auskultasi : Bising usus 12x/menit
- Perkusi : Tympani
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
5) Kulit : Kulit berwarna coklat, kulit terasa hangat, terdapat luka lebam di
wajah.
6) Ekstremitas
- Atas : Terpasang infus RL 20tpm ditangan kanan, tidak terdapat
edema pada ekstremitas atas, terpasang gips di sebelah kanan.
- Bawah : adanya luka dikaki sebelah kanan
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan MSCT Scan Kepala Tanpa Kontras
Kesan :
- Gambaran brain swelling
- Disertai tanda-tanda peningkatan TIK saat ini
- Fraktur os frontal kiri dan dinding lateral kavumnasi.
- Sinusitis etmoid dan maksilaris dupleks.
b) Foto Rontgen Antebrachi Dekstra AP-Lateral
- Struktur tulang tampak normal.
- Tampak buckling korteks pada os radius distal dekstra.
- Tak tampak lesi litik dan skelerotik pada tulang.
- Tak tampak penyempitan celah sendi
- Tak tampak lusensi dan klasifikasi soft tissue
Kesan :
Buckling korteks pada os radius distal dekstra.
c) Program Terapi
- Infus RL 15 tpm
- Ranitidin 1x2 mg
- Ketorolac inj 2x15 mg
- Citocilin inj 2x250 mg
- Manitol 4x40 cc
- Mecobalamin inj 1x250 mg
- Cefixime sirup 100mg (3x1 cth)
G. ANALISA DATA
NO TANGGAL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 25 Oktober DS: Pasien mengatakan nyeri Agen Nyeri akut
2021 kepala dan tangan pencedera (D.0077)
P: Nyeri kepala timbul saat fisik
bergerak/bergeser
Q: di tusuk-tusuk
R: kepala
S: Skala 4
T: Hilang timbul
DO: Pasien tampak meringis
kesakitan
2 25 Oktober DS: Keluarga klien Cedera kepala Risiko perfusi
2021 mengatakan pasien serebral tidak
mengalami post jatuh dari efektif (D.0017)
pohon setinggi 2 meter.
DO: pasien tampak menangis
memegangi kepala
Suhu: 36,6ºC
RR : 22x/menit
N: 91x/menit
GCS : E4V5E6
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
25/10/2021 Nyeri Akut b.d S: Pasien mengatakan nyeri berkurang Nada
(16.00) agen pencedera P: nyeri muncul ketika bergerak
fisik (D.0077) Q: ditusuk-tusuk
R: kepala
S: 3
T: hilang timbul
O: Pasien tampak lebih rileks
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi lokasi, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Berikan kolaborasi obat analgetik
25/10/2021 Risiko perfusi S: Pasien mengatakan pusing dan nyeri kepala Nada
(16.00) serebral tidak berkurang
efektif d.d O: Pasien tampak rileks dan nyaman
cedera kepala A: Masalah perfusi serebral tidak efektif teratasi
(D.0017) sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
- Berikan posisi semi fowler
26/10/2021 Nyeri Akut b.d S: Pasien mengatakan nyeri berkurang Nada
(15.30) agen pencedera P: nyeri muncul ketika bergerak
fisik (D.0077) Q: ditusuk-tusuk
R: kepala
S: 2
T: hilang timbul
O: Pasien tampak lebih ceria
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: Intervensi dihentikan, pasien boleh pulang
26/10/2021 Risiko perfusi S: Pasien mengatakan pusing dan nyeri kepala Nada
(15.40) serebral tidak sudah hilang
efektif d.d O: Pasien tampak rileks dan nyaman
cedera kepala Pasien tampak bisa melakukan aktivitas
(D.0017) A: Masalah perfusi serebral tidak efektif teratasi
P: Intervensi dihentikan, pasien boleh pulang
BAB IV
A. PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan “Asuhan Keperawatan Pada Klien Cedera Kepala Sedang
di RSUD wongsonegoro ”. Pengkajian pada klien yaitu An.H dilakukan pada tanggal
25 Oktober 2021. Selama penulis melakukan tahapan asuhan keperawatan banyak hal
– hal yang menjadi faktor pendukung penulis dalam melakukan asuhan keperawatan
ini , yakni adanya arahan dan bimbingan dari pembimbing lapangan (CI) , pembimbing
akademik maupun perawat ruangan, dan terjalin kerjasama yang baik antara penulis
dan keluarga klien. Sehingga memudahkan penulis dalam pembuatan laporan kasus ini.
Sedangkan faktor yang menjadi penghambat bagi penulis dalam melakukan asuhan
keperawatan ini adalah penulis mengalami kesulitan dalam hal pengumpulan data dan
pencatatan yang disebabkan oleh tidak lengkapnya catatan direkam medis pada klien.
B. SIMPULAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada klien CKS dengan Nyeri Akut
berhubungan dengan agen cidera fisik dan Risiko perfusi serebral tidak efektif
berhubungan dengan cedera kepala di Ruang sadewa 1 RSUD Wongsonegoro yang
dilakukan selama 2 x 24 jam sejak tanggal 25 Oktober 2021 sampai dengan 26 Oktober
2021 pada klien dengan menggunakan proses asuhan keperawatan, maka penulis
menyimpulkan sebagai berikut : Pasien mengeluh nyeri kepala dan diagnosa
keperawatan yang didapat yakni Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik
(D.0077) Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan cedera kepala
(D.0017).
DAFTAR PUSTAKA