Anda di halaman 1dari 5

ii

Daftar Isi
Cover..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
Pengertian Mindfulness...................................................................................................1
Aspek Mindfulness...........................................................................................................1
Praktik Mindfulness........................................................................................................1
Daftar Pustaka.................................................................................................................3

ii
A. Pengertian Mindfulness
Menurut Baer (dalam Permana dkk., 2019) mindfulness merupakan proses pemusatan
kesadaran pada saat ini, menerima serta tidak menghakimi pengalaman baik atau buruk yang
terjadi dalam dirinya ataupun disekitarnya dengan penuh kesadaran. Baer dkk. (dalam
Permana dkk., 2019) juga menjelaskan bahwa seseorang akan mampu mindfulness jika
memiliki kesadaran diri dan penerimaan tanpa menilai. Mindfulness pada dasarnya
melibatkan kesadaran akan pengalaman dari waktu ke waktu secara jelas dan seimbang,
maksudnya terbuka terhadap realita saat ini, membiarkan semua pikiran, emosi, serta sensasi
memasuki kesadaran tanpa penghindaran atau perlawanan (Neff & Germer dalam Waney
dkk., 2020).
B. Aspek Mindfulness
Menurut Langer (dalam Waney dkk., 2020) terdapat empat aspek mindfulness yaitu,
memandang suatu situasi dari berbagai perspektif, melihat informasi yang diberikan dalam
situasi tersebut sebagai hal baru, memerhatikan konteks dimana individu menerima
informasi, dan membuat kategori baru dimana informasi ini dapat dengan mudah dipahami.
Selain itu, terdapat empat aspek mindfulness menurut Baer dkk. (dalam Permana dkk., 2019)
yaitu observe (mengamati), describe (menggambarkan), act with awareness (bertindak
dengan kesadaran), dan accept without judgement (menerima tanpa adanya penilaian).
C. Praktik Mindfulness
Stahl dan Goldstein (dalam Waney dkk., 2020) membagi praktik mindfulness dalam dua
kategori, yaitu praktik formal dan informal. Praktik formal sama seperti melakukan meditasi
dengan posisi duduk. Meditasi mindfulness formal ini dapat dipraktikkan dengan cara:
1. Mindfulness of breathing merupakan kesadaran terhadap pernapasan. Individu menyadari
kualitas pernapasan saat masuk dan juga keluar sehingga dapat memberikan pemahaman
tentang bagaimana segala sesuatu berubah dalam hidup.
2. Mindfulness of sensation merupakan kesadaran terhadap sensasi. Setelah menghabiskan
waktu dengan melakukan latihan pernapasan, individu akan memperluas kesadaran pada
sensasi fisik dengan cara mempertahankan perhatian pada pengalaman indrawi, yaitu dengan
menyadari setiap sensasi yang muncul dan hilang.
3. Mindfulness of hearing merupakan kesadaran terhadap apa yang didengar dan dapat
dilakukan dengan cara mendengarkan berbagai suara yang muncul dan hilang. Apapun suara
yang terdengar cobalah fokus hanya untuk mendengarkan suara saja tanpa memberikan
penilaian baik atau buruknya suara tersebut.
4. Mindfulness of thoughts and emotion merupakan kesadaran terhadap pikiran dan emosi.
Setelah berfokus pada suara maka individu akan mengubah objek meditasinya pada peristiwa
mental seperti pikiran dan emosi. Mindfulness melibatkan kemampuan seseorang untuk
melakukan observasi atau pengamatan dan merasakan pemikiran serta perasaan saat ia
muncul, berkembang, dan menghilang dari dalam diri kita. Individu tidak perlu menganalisa

iii
atau mencari tahu hal tersebut, melainkan dengan sederhana melihatnya sebagai bentuk
mental yang muncul dan menghilang.
5. Choiceless awareness merupakan aspek terakhir dan terluas dalam meditasi mindfulness.
Choiceless awareness sendiri merupakan kesadaran yang tidak dipilih atau kesadaran pada
saat ini. Dalam latihan ini, situasi atau moment saat ini menjadi objek utama perhatian atau
atensi. Choiceless awareness mengarahkan individu untuk menjadi sadar sepenuhnya
terhadap apapun yang muncul pada saat ini yang tidak ada akhirnya. Individu memperhatikan
apapun yang muncul dari dalam tubuh, pikiran, seperti sensasi, suara, fenomena sensori
lainnya, atau kejadian mental seperti pola pikir dan emosi.
Praktik mindfulness secara informal dapat dilakukan dengan cara sadar terhadap kebiasaan
dan perilaku sehari–hari. Berdasarkan Neff dan Germer (dalam Waney dkk., 2020),
mindfulness dapat dipraktikkan setiap saat sepanjang hari dengan cara sebagai berikut:
1. Pilih aktivitas biasa, seperti meminum secangkir kopi di pagi hari, mandi, atau
mengenakan pakaian. Pilih aktivitas yang dilakukan saat mengawali hari sebelum perhatian
terbagi-bagi ke berbagai arah.
2. Pilih satu pengalaman sensorik untuk dijelajahi, seperti sensasi saat meminum secangkir
kopi atau sensasi ketika air menyentuh tubuh saat mandi.
3. Benamkan diri dalam pengalaman tersebut, nikmati semaksimal mungkin. Kembalikan
pikiran pada sensasi lagi dan lagi ketika menyadari bahwa pikiran tersebut telah menghilang.
4. Bawa kesadaran tersebut sampai aktivitas selesai.
Mindfulness memberikan ruang bagi mental, dengan demikian individu memiliki kebabasan
untuk memilih cara merespon terhadap situasi tertentu (Neff & Germer dalam Waney dkk.,
2020).

iv
Daftar Pustaka:
Permana, L., Rahman, A. A., & Hidayat, I. N. (2019). Peran mindfulness dalam
meningkatkan behavioral self control pada remaja. Jurnal Ilmu Perilaku, 3(2), 110-117.
https://doi.org/10.25077/jip.3.2.110-117.2019
Waney, N. C., Kristinawati, W., & Setiawan, A. (2020). Mindfulness dan penerimaan diri
pada remaja di era digital. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 22(2), 73-81.
https://doi.org/10.26486/psikologi.v22i2.969

Anda mungkin juga menyukai