Anda di halaman 1dari 49

cover Luar

UNIT PEMBELAJARAN STEM


BIOLOGI SMA

STRUKTUR, REPLIKASI, DAN PERAN VIRUS


DALAM KEHIDUPAN

OLEH:
DR. YENI HENDRIANI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JL. DIPONEGORO 12
BANDUNG
2020

1
I. Pendahuluan

A. Penjelasan Umum
Penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang sains, teknologi, enjiniring, dan
matematika, memiliki peran penting di dunia pendidikan. Integrasi bidang-bidang
keilmuan tersebut diharapkan menjadi kunci sukses bagi pembangunan suatu negara,
terutama dalam rangka persaingan pengembangan karir pekerjaan/ketrampilan abad 21 di
tataran global. Istilah STEM diluncurkan oleh National Science Foundation Amerika
Serikat pada tahun 1990-an sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat
bidang disiplin tersebut untuk meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang
menguasai bidang-bidang STEM, mengembangkan warga negara yang melek STEM, serta
meningkatkan daya saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover Research, 2011).
Pendekatan STEM mungkin saja melibatkan ilmu lainnya sebagai penunjang, seperti Ilmu
Pengetahuan Sosial, Bahasa dan Seni (Bybee, 2010; Sanders, 2009).
STEM memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan abad dua
puluh satu, seperti kemampuan beradaptasi, komunikasi, keterampilan sosial, pemecahan
masalah, kreativitas, pengendalian diri dan berpikir ilmiah (NRC 2012). Pendidikan
STEM fokus pada integrasi belajar dengan membangun hubungan di antara disiplin ilmu,
bukannya terpisah satu sama lain (Guzey, Harwell & Moore, 2014). Semua disiplin yang
membentuk STEM memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan abad
dua puluh satu seperti kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kerjasama,
kepemimpinan, pemikiran ilmiah, kemampuan beradaptasi, kewirausahaan, rasa ingin tahu
dan imajinasi, komunikasi, dan penggunaan akses ke informasi (Bybee, 2010).
Selanjutnya beberapa negara di Benua Asia mulai mengembangkan STEM di
negaranya untuk mengejar ketertinggalan atau semakin meningkatkan kompetensi SDM-
nya, seperti Jepang, Korea, India, Thailand, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia.
Pendidikan STEM sebagai suatu pendekatan interdisiplin pada pembelajaran, memberikan
peluang kepada guru untuk memberi gambaran kepada peserta didik pentingnya konsep,
prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan dalam
konteks nyata secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan STEM diharapkan dapat
dibentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis, dan
sistematis, serta meningkatkan kemampuan komunikatif, kolaboratif dan pemecahan
masalah. Dengan meningkatnya kompetensi SDM, diharapkan Negara kita dapat

2
menghadapi tantangan global serta dapat mampu meningkatkan perekonomian, sekaligus
untuk mewujudkan proyeksi Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar
ketujuh di dunia pada tahun 2030.

B. Topik Pembelajaran STEM (Struktur, Replikasi dan Peran Virus dalam


Kehidupan)
Unit pembelajaran ini berisi pembahasan tentang topik “Struktur, Replikasi dan
Peran Virus dalam Kehidupan” yang dipelajari peserta didik SMA di kelas X dalam mata
pelajaran Biologi. Topik Virus terpilih menggunakan pendekatan STEM karena
berdasarkan hasil kajian berisi cakupan pengetahuan atau sains yang terkait dengan
teknologi tertentu yang dapat direkayasa dengan mempertimbangkan perhitungan-
perhitungan matematika. Topik ini juga sekarang sedang menjadi isu internasional terkait
dengan wabah virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai belahan dunia sehingga
pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus
corona baru atau COVID-19 sebagai pandemik. Menurut
https://www.worldometers.info/coronavirus/ per tanggal 4 April 2020 sudah menginfeksi
1.117860 orang, yang meninggal sebanyak 59.203 orang dan yang sembuh 228.990 orang.
Dari sisi sains, topik ini akan membahas pengetahuan faktual tentang struktur dan bentuk
virus; pengetahuan konseptual mencakup penyebaran dan klasifikasi virus; pengetahuan
prosedural yang dapat dipelajari mencakup siklus reproduksi virus; serta pengetahuan
metakognitif tentang bagaimana jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus
Corona dan lainnya. Dari sisi teknologi, unit ini akan membahas tentang “teknologi
pengolahan dan pengemasan produk herbal untuk meningkatkan ketahanan tubuh”. Dari
sisi engineering atau rekayasa, siswa akan diminta untuk merancang pengolahan dan
pengemasan produk herbal yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh dengan melakukan
beberapa perhitungan matematika terkait dengan jumlah bahan dasar dan hasil produk
herbal.

C. Deskripsi Unit Pembelajaran


Secara umum unit pembelajaran ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama
“Pendahuluan” yang berisi penjelasan umum tentang topik yang dibahas, pembelajaran
STEM, dan deskripsi komponen-komponen unit pembelajaran. Bagian kedua merupakan
“Pedoman Guru” yang menguraikan tentang: 1) kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai; 2) tujuan pembelajaran; 3) analisis materi

3
Pembelajaran STEM dengan menguraikan setiap komponen; 4) desain pembelajaran
Struktur, Replikasi dan Peran Virus dalam Kehidupan dengan pendekatan STEM; 5)
kemampuan prasyarat guru ketika akan membelajarkan unit ini dan kemampuan prasyarat
peserta didik ketika akan mempelajari unit ini; 6) pengembangan keterampilan abad 21; 7)
Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter melalui pembelajaran yang disajikan, 8)
skenario pembelajaran yang mencakup pendekatan, model, dan metode yang akan
digunakan serta langkah-langkah pembelajarannya; 9) sumber belajar yang perlu
disiapkan guru; 10) Alat dan bahan yang diperlukan. Bagian ketiga menguraikan Penilaian
Pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada bagian ini dibahas teknik dan bentuk
penilaian yang digunakan serta instrumen penilaiannya, yaitu instrumen penilaian sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Bagian keempat berupa “Penutup”. Di bagian lampiran
dikemukakan Lembar Kegiatan untuk Peserta Didik (LKPD) dan Petunjuk Guru berupa
tips: Teknologi pengolahan dan pengemasan produk herbal dan pendalaman materi tentang
virus Corona.

4
BAB II
PEDOMAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Kompetensi Dasar:
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan.
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya.

2. Indikator
a. Mengindentifikasi struktur dan bentuk virus
b. Membedakan siklus litik dengan lisogenik.
c. Mengidentifikasi dan menggambarkan beberapa penyakit virus dan cara untuk
bertahan melawannya.
d. Menguraikan peran Virus dalam kehidupan
e. Menyusun klasifikasi virus
f. Merangkum dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus
g. Mengusulkan jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus Corona dan
lainnya, kemudian membuat poster sesuai dengan partisipasi yang diusulkan.
h. Mengidentifikasi jenis-jenis herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona
i. Menentukan herbal yang akan diolah dan dikemas berdasarkan manfaat zat yang
dikandungnya
j. Merancang pengolahan dan pengemasan produk herbal yang dapat meningkatkan
daya tahan tubuh untuk mencegah penularan virus Corona
k. Mengolah dan mengemas herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona
l. Mengevaluasi hasil produk dan perbaikan produk herbal.
m. Mempresentasikan hasil rancangan dan produk herbal
n. Menyusun laporan perancangan pengolahan dan pengemasan produk herbal dan
produk yang dihasilkan.

5
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran STEM Peserta Didik secara kreatif dapat menganalisis struktur,
replikasi dan peran virus dalam kehidupan serta kritis dalam melakukan kampanye tentang
bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya serta
memiliki sikap disiplin dan bekerjasama.

C. Analisis Materi Pembelajaran STEM


Sains Teknologi
 Struktur dan bentuk virus  Praktik teknologi pengolahan dan
 Perkembangbiakan virus. pengemasan produk herbal untuk
 Peran Virus dalam kehidupan meningkatkan daya tahan tubuh
 Klasifikasi virus  Menggunakan internet untuk mencari
 Dampak ekonomi dan sosial akibat informasi terkait jenis herbal serta
teknologi pengolahan dan
serangan virus
pengemasannya.
 Penanggulangan virus Corona dan
lainnya
Enjiniring Matematika
 Merancang pengolahan dan  Menghitung kebutuhan bahan dasar
pengemasan produk herbal untuk produk herbal dan hasil yang diperoleh
meningkatkan daya tahan tubuh. setelah pengolahan.
 Menentukan alat dan bahan yang akan  Menghitung kecepatan proses pengolahan
digunakan untuk pengolahan dan dan pengemasan produk herbal.
pengemasan produk herbal.
 Memprediksi kebutuhan bahan dasar dan
 Mengolah dan mengemas produk hasil yang diperoleh untuk skala produksi
herbal melalui serangkaian percobaan. yang lebih besar.
 Mengevaluasi hasil produk untuk  Menghitung biaya yang diperlukan untuk
perbaikan pengolahan dan proses produksi dan memprediksi laba
pengemasan. yang akan dihasilkan.

D. Desain pembelajaran “Struktur, Replikasi, dan Peran Virus bagi Kehidupan” dengan
pendekatan STEM
Label Konsep Deskripsi
Scientific & Topik/ Crosscutting
dan Definisi Kegiatan
Enginering Practice Materi Concept
konsep pembelajaran
 Identifikasi jenis-jenis  Teknologi Struktur,  Diskusi tentang • Sistem dan
herbal untuk Pengolahan replikasi, jenis-jenis, model sistem
meningkatkan dan dan peran herbal untuk
ketahanan tubuh virus bagi meningkatkan  Skala, proporsi,
pengemasan
(Asking) kehidupan ketahanan tubuh dan kuantitas
produk herbal

6
Label Konsep Deskripsi
Scientific & Topik/ Crosscutting
dan Definisi Kegiatan
Enginering Practice Materi Concept
konsep pembelajaran
 Identifikasi kandungan  Proses dan solusi
metabolit sekunder penentuan dalam teknologi
herbal (Asking) herbal yang pengolahan dan
 Diskusi pemecahan ma- pengemasannya
akan
.
salah teknologi pengo- digunakan
lahan dan pengemasan  Identifikasi  Merancang
produk herbal (imagine) kandungan pengolahan dan
 Merancang pengolahan metabolit pengemasan
dan pengemasan produk produk herbal.
sekunder
herbal (Plan)
 Menentukan alat dan  Mengujicoba
bahan untuk pengolahan produk herbal
dan pengemasan produk
 Melakukan
herbal. (Plan) evaluasi
 Melaksanakan terhadap
pengolahan dan produk
pengemasan produk
 Meredesain
herbal dan menguji
(desain ulang)
keoptimalannya melalui
rancangan
serangkaian percobaan.
(Create)  Mempresen-
 Evaluasi hasil produk tasikan produk
dan perbaikan.  Menyusun
(Improve): Menguji laporan
coba produk herbal
untuk menentukan
konsentrasi yang tepat.
 Melakukan desain ulang
pengolahan dan
pengemasan produk
herbal.
 Mempresentasikan hasil
rancangan dan produk
herbal yang dihasilkan.
 Menyusun laporan.

E. Kemampuan Prasyarat :
Guru :
1. Struktur dan bentuk virus: Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berukuran
sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Tersusun atas satu
jenis asam nukleat yaitu RNA atau DNA yang dikelilingi oleh mantel protein (kapsid)
yang dikodekan oleh virus. Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi

7
kimiawinya. Bentuk virus bervariasi, ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang,
silindariis, dan ada juga yang berbentuk T.
2. Perkembangbiakan virus: karena virus adalah patogen intraseluler obligat, mereka tidak
dapat bereplikasi tanpa tubuh dan metabolisme sel inang. Pada umumnya ada dua siklus
hidup virus, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
3. Peran Virus dalam kehidupan: memiliki 2 peran, yaitu sebagai mikroorganisme yang
menguntungkan misalnya dalam bidang rekayasa genetika dapat digunakan untuk cloning
gen dan virus yang merugikan karena menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan.
4. Klasifikasi virus: berdasarkan sifat-sifat dan ciri khas virus. Misalnya jenis asam nukleat,
ukuran, morfologi, dan adanya enzim spesifik. Nama famili ditandai dengan akhiran
viridae. Nama subfamili diberi akhiran virinae. Saat ini telah lebih dari 61 famili virus
telah diidentifikasi.
5. Dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus: Menurut Organisasi Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD), pertumbuhan ekonomi bisa turun menjadi yang
terburuk sejak 2009. Akibat yang ditimbulkan oleh wabah Corona dalam kehidupan sosial
para wanita di Asia diantaranya penutupan sekolah, meningkatnya kekerasan rumah
tangga, meningkatnya beban para pekerja rumah tangga migran.
6. Penanggulangan virus Corona dan lainnya: dengan meningkatkan daya tahan tubuh, missal
dengan meminum produk herbal.
7. Alternatif teknologi pengolahan dan pengemasan produk herbal untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
8. Alternatif rekayasa teknologi pengolahan dan pengemasan produk herbal untuk
meningkatkan daya tahan tubuh
9. Perhitungan skala dan dimensi produk herbal
10. Pendekatan STEM
11. Keterampilan proses sains
12. Keterampilan penggunaan IT

Siswa:

1. Ciri-ciri makhluk hidup


2. Keterampilan proses sains
3. Keterampilan melakukan praktikum
4. Keterampilan penggunaan IT

8
F. Pengembangan Keterampilan Abad 21
Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini, diharapkan
peserta didik memperoleh pengalaman yang dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuannya dalam berpikir kritis dan memecahkan permasalahan, kreatif, serta mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik

G. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter yang akan dibiasakan kepada peserta didik selama dan setelah proses
pembelajaran sistem pencernaan makanan adalah.
1. Religius: bersih, peduli lingkungan, saling tolong menolong
2. Nasionalis: rela berkorban dan semangat kebangsaan
3. Mandiri: kerja keras, kreatif, kegigihan
4. Gotong royong: menghargai, kerjasama
5. Integritas: kejujuran, tanggungjawab, dan komitmen moral

9
H. Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke 1 (3x45’)
1. Pendekatan: STEM Education
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
4. Tujuan Pembelajaran
a. Mengindentifikasi struktur dan bentuk virus
b. Membedakan siklus litik dengan lisogenik.
c. Mengidentifikasi dan menggambarkan beberapa penyakit virus dan cara untuk
bertahan melawannya.
d. Menguraikan peran Virus dalam kehidupan
e. Menyusun klasifikasi virus
f. Merangkum dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus
g. Mengusulkan jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus Corona dan
lainnya kemudian membuat poster sesuai dengan partisipasi yang diusulkan
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam 5’
 Pengkondisian Kelas
 Motivasi: Guru menunjukkan bebe-
rapa penyakit yang disebabkan oleh
virus dilanjutkan dengan mengajukan
pertanyaan
 Apersepsi: Guru meminta siswa
untuk menduga bagaimana cara
menyembuhkan penyakit yang
disebabkan oleh virus?
 Guru menyampaikan tujuan pembela-
jaran yang harus dicapai pada
kompetensi KD 3.4 dan KD 4.4
Kegiatan Inti 15’
Fase 1 Siswa diminta mengamati gambar atau
video virus Corona, mintalah siswa
Orientasi peserta didik
untuk membuat pertanyaan-pertanyaan
kepada masalah
terkait gambar atau video tersebut.
Pertanyaan yang dibuat siswa misalnya
sebagai berikut:
Mengapa Virus Corona dapat menyebar
dengan sangat cepat?
Apakah orang yang sudah sembuh dari
penyakit karena virus Corona masih
dapat menularkan virus Corona ke orang
lain?

10
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Bagaimana gejala klinis orang yang
sakit karena virus Corona?
Bagaimana cara menjaga kesehatan
tubuh supaya tidak terserang Virus
Corona?
Dengan bimbingan guru siswa
merumuskan permasalahan yang akan
dicari solusinya dalam pembelajaran ini,
misalnya: “Bagaimana struktur,
replikasi, proses penularan, dan jenis
partisipasi apa yang diusulkan dalam
menanggulangi virus Corona?
Pada tahap ini guru membantu peserta 15’
Fase 2
didik mendefinisikan dan mengorgani-
Mengorganisasikan sasikan tugas belajar yang berhubungan
peserta didik dengan masalah tersebut. Peserta didik
dikelompokkan secara heterogen, ma-
sing-masing kelompok mendiskusikan
bagaimana mencari informasi untuk
memecahkan masalah yang telah
dirumuskan.
 Siswa berdiskusi dalam kelompok 35’
Fase 3
dan mengumpulkan informasi
Membimbing tentang struktur, replikasi, proses
penyelidikan individu penularan, dan jenis partisipasi
dan kelompok yang diusulkan dalam
menanggulangi virus Corona
(LKPD 1).
 Siswa mengidentifikasi alternatif
solusi terkait masalah yang
dirumuskan sesuai dengan LKPD
 Guru membimbing siswa dalam
memecahkan masalah
Fase 4  Siswa berdiskusi dalam kelompok 40’
untuk menyimpulkan struktur,
Mengembangkan dan replikasi, proses penularan, dan cara
menyajikan hasil menjaga diri agar tidak terserang
karya Virus Corona.
 Siswa menyajikan solusi permasa-
lahan dalam bentuk laporan tertulis
dan poster.
 Siswa mempresentasikan laporan
pembahasan hasil temuan, alternatif
solusi permasalahan, dan menarik
kesimpulan.
Fase 5  Dengan bimbingan guru, siswa 10’
melakukan analisis dan evaluasi
Menganalisa dan pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi proses dilakukan.
pemecahan masalah

11
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
 Mendiskusikan langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan dengan
memperhatikan apakah langkah-
langkah tersebut sudah tepat atau
masih ada yang kurang atau perlu
dikembangkan.
Kegiatan Mereviu dan  Guru mereviu konsep yang belum 15’
Penutup mengevaluasi hasil dipahami siswa.
belajar.  Guru mengevaluasi hasil belajar
Memberi tugas mengenai materi yang telah
selanjutnya dipelajari siswa.
 Guru memberi tugas kepada
kelompok siswa untuk:
1) Mengidentifikasi jenis-jenis
herbal yang dapat meningkatkan
daya tahan tubuh untuk mencegah
penularan virus Corona
2) Menentukan herbal yang akan
diolah dan dikemas berdasarkan
manfaat zat yang dikandungnya
3) Membawa alat bahan yang
diperlukan untuk mengolah dan
mengemas herbal yang telah
dipilih kelompok pada pertemuan
berikutnya.

12
Pertemuan ke 2
1. Pendekatan : STEM Education
2. Model : PJBL STEM
3. Metode : Eksperimen, Diskusi
4. Tujuan Pembelajaran :
a. Mengidentifikasi jenis-jenis herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona
b. Menentukan herbal yang akan diolah dan dikemas berdasarkan manfaat zat yang
dikandungnya
c. Merancang pengolahan dan pengemasan produk herbal yang dapat meningkatkan
daya tahan tubuh untuk mencegah penularan virus Corona
d. Mengolah dan mengemas herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona
e. Mengevaluasi hasil produk dan perbaikan produk herbal.
f. Mempresentasikan hasil rancangan dan produk herbal
g. Menyusun laporan perancangan pengolahan dan pengemasan produk herbal dan
produk yang dihasilkan.
Langkah Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam 5’
 Pengkondisian Kelas
 Motivasi: Guru menunjukkan beberapa jenis
makanan dan minuman yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh.
 Apersepsi: Guru meminta siswa untuk
menduga mengapa makanan dan minuman
tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai pada pertemuan ke-2
Kegiatan Inti 1. Reflection  Guru menayangkan video tentang cara 10’
(membawa siswa meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah
ke dalam konteks berbagai macam penyakit.
masalah dan  Setelah selesai penayangan video guru
memberikan memberikan permasalahan : “Herbal apa yang
inspirasi agar dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk
siswa dapat mencegah Corona?
mulai  Guru menyampaikan tugas proyek yang akan
investigasi) dibuat siswa, yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi jenis-jenis herbal yang
dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona
b. Menentukan herbal yang akan diolah dan
dikemas berdasarkan manfaat zat yang
dikandungnya
c. Merancang pengolahan dan pengemasan
produk herbal

13
Langkah Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
d. Mengolah dan mengemas herbal yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh untuk
mencegah penularan virus Corona

2. Research  Siswa secara berkelompok mencari sumber- 10’


(penelitian, sumber informasi yang relevan tentang jenis-
mengumpulkan jenis herbal yang dapat meningkatkan daya
informasi dari tahan tubuh untuk mencegah penularan virus
sumber yang Corona, serta cara pengolahan dan
relevan) pengemasan produk herbal tersebut.
 Guru mengiring siswa menemukan pemecahan
masalah
3. Discovery  Siswa berdiskusi untuk menentukan herbal 35’
(penemuan,men yang akan diolah dan dikemas berdasarkan
jembatani hasil manfaat zat yang dikandungnya
penelitian  Siswa memilih alat dan bahan yang akan
dengan digunakan dalam pembuatan proyek
merancang  Guru meminta siswa untuk menuliskan semua
langkah- rencana/ide dari setiap anggota yang muncul
langkah proyek)  Guru meminta siswa dalam kelompok
menentukan ide terbaik
 Merancang pengolahan dan pengemasan
produk herbal yang dapat meningkatkan daya
tahan tubuh untuk mencegah penularan virus
Corona
4. Application  Siswa bersama teman sekelompoknya 30’
(siswa mengerjakan tugas proyek yaituu mengolah
memodelkan dan mengemas produk herbal berdasarkan
suatu rancangan yang dibuat
pemecahan  Guru meminta untuk mendokumentasikan
masalah, proses pembuatan produk secara detail
menguji model  Guru membimbing dan memberikan bantuan
yang dirancang, kepada kelompok yang membutuhkan bantuan
berdasarkan  Guru memberikan peer assessment untuk
hasil pengujian melihat keaktifan masing-masing peserta didik
siswa dapat  Setiap kelompok siswa melakukan uji coba
mengulang ke produk yang telah dibuat
langkah  Setiap kelompok siswa mengisi laporan hasil
sebelumnya) pembuatan proyek
5. Communication  Guru menyampaikan aturan presentasi 25’
(mempresentasik  Guru memonitor jalannya presentasi kelompok
an model dan  Setiap kelompok siswa mempresentasikan
solusi) hasil proyek yang telah diuji coba
 Guru memberikan kesempatan bertanya pada
kelompok lain
Kegiatan Penutup Mereviu/ Guru melakukan reviu tentang konsep yang belum 20’
mengevaluasi, dan dipahami siswa.
memberi tugas
selanjutnya Guru memberikan post tes

14
Catatan:
Diskusi siswa tentang penentuan produk herbal dan rancangan cara mengolah dan mengemas
produk herbal dapat dilakukan siswa di luar jam pelajaran sebelum pertemuan kedua,
sehingga pada saat pertemuan kedua siswa tinggal mempresentasikan hasil rancangannya.
Begitu juga dengan pengolahannya, siswa dapat membawa hasil pengolahan produk herbal
setengah jadi, sehingga di sekolah siswa tinggal mengemasnya. Dengan demikian waktu 3
jam pelajaran yang tersedia dapat mencukupi.

Sumber Belajar
1. Bahan ajar tentang virus corona dari Modul STEM Virus
2. Buku Paket
3. Internet

I. Alat dan Bahan


1. Oven listrik
2. Blender
3. Wadah untuk herbal
4. Stoples
5. Pisau
6. Talenan
7. Sendok
8. Tanaman herbal
9. Kapsul kosong

Tambahan
Lengkapi alat dan bahan lain yang diperlukan yang belum tercantum dalam daftar di atas.

15
BAB III
PENILAIAN PEMBELAJARAN

A. Teknik dan Bentuk Penilaian yang akan Digunakan


No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap - Penilaian Diri - Format Penilaian
2. Pengetahuan - Tes tertulis - Soal pilihan ganda
- Soal Uraian
- Penugasan - Tugas & Rubrik
3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Pengamatan
- Penilaian Proyek - Rubrik Penilaian

Rincian Instrumen Penilaian per Pertemuan


Pertemuan 1
Aspek Pengetahuan: Laporan LKS-non praktikum
Aspek Keterampilan: Penilaian Poster

Pertemuan 2
Aspek Pengetahuan: - Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian terbuka
- Penilaian laporan proyek
Aspek Keterampilam: - Penilaian praktik pembuatan dan pengujian produk herbal.
- Penilaian Produk
Aspek Sikap: Penilaian diri tentang sikap terhadap pembelajaran STEM

B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Pertemuan 2: Penilaian diri tentang sikap terhadap pembelajaran STEM

Nama :……………….
Kelas :…………….....
Isilah pernyataan berikut secara jujur, dengan cara memberi cheklis pada angka
yang sesuai. Catatan: 4 : sangat setuju, 3 : setuju, 2 : kurang setuju, 1 : tidak
setuju

16
No. Pernyataan 1 2 3 4
1. Saya sangat menyukai pembelajaran dengan pendekatan
STEM.
2. Dengan pembelajaran seperti ini, saya dapat memahami
konsep biologi dan kaitannya untuk membuat suatu
produk.
3. Pembelajaran STEM membuat pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan.
4. Saya menginginkan pembelajaran STEM dapat
digunakan pada mata pelajaran lain.
5. Ketika merancang produk herbal, saya merasa lebih
memahami kaitan antara sains, teknologi, enjiniring, dan
matematika.
6. Pembelajaran STEM membuat saya lebih kreatif
7. Pembelajaran STEM meningkatkan keterampilan
berpikir kritis saya.
8. Pembelajaran STEM membuat saya lebih mampu
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan
9. Pembelajaran STEM meningkatkan kemampuan saya
dalam bekerja sama dan berkolaborasi
10. Dengan pembelajaran STEM, saya lebih mampu
menerapkan pengetahuan yang saya peroleh dalam
kehidupan.

2. Penilaian Keterampilan
a. Pertemuan 1: Pembuatan Poster

No. Aspek yang dinilai


Isi Desain Gambar Ketersampaian Jumlah Nilai Akhir
Nama Siswa
Teks pesan score
1.
2.
3.
….

Keterangan : Rentang score yang diberikan 1-5 dengan memperhatikan hal-hal


sebagai berikut:

1. Isi atau teks


Singkat, padat, kaya informasi, dan jelas keterbacaannya.

2. Desain
Penggunaan warna menarik, ukuran elemen-elemen penyusun proporsional,
dan pesan yang ingin disampaikan menjadi pusat perhatian

17
3. Gambar
Menarik, bermakna sebagai penyampai pesan, dan orisinil.

4. Ketersampaian pesan
mudah dipahami oleh pembaca.

Nilai Akhir = jumlah score yang diperoleh x 100


20

b. Pertemuan 2: Format Penilaian Proyek


Materi Pelajaran : Nama Kelompok:
Nama Proyek : Kelas :
Alokasi Waktu :
No Tahapan Skor ( 1 – 5 )*
1 Tahap Perencanaan Alat dan Bahan
Tahap perancangan pengolahan dan pengemasan produk
herbal
2 Tahap Proses Pengolahan dan Pengemasan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Cara kerja pembuatan produk herbal
c. Cara kerja pengemasan produk herbal
d. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan
semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin
tinggi nilainya.

18
3. Penilaian Pengetahuan
a. Pertemuan 1: Penilaian LKS Non Praktikum

Lembar Penilaian Laporan Kelompok


Kelompok :
Kelas :
Tugas :
Tanggal :

No. Aspek yang dinilai Skor maksimal Skor yang


diperoleh
1. Menyatakan tujuan dengan benar 2
2. Menuliskan pertanyaan penelitian 3
minimal 3 pertanyaan
3. Menuliskan bagian-bagian virus dengan 3
benar
4 Menjelaskan alas an virus dapat 3
bereplikasi dengan benar
5. Membuat diagram Ven yang 5
menunjukkan persamaan dan perbedaan
siklus litik dengan siklus lisogenik
6. Menjelaskan masing-masing satu virus 6
yang menyebabkan penyakit pada
manusia, hewan, atau tumbuhan yang
menurut siswa paling membahayakan
7. Menguraikan cara agar virus berguna 3
bagi manusia
8. Menuliskan apa yang terjadi dalam 3
gambar dan alasannya menyatakan hal itu
9. Menuliskan cerita yang tepat berdasarkan 4
seri foto yang ada
10. Menjelaskan cara penularan virus 4
COVID-19 dan bagaimana seseorang
dapat tertular
11. Memprediksi pengaruh wabah COVID- 4
19 terhadap perayaan imlek
12. Menganalisis kepanikan dan ketakutan 4
yang terjadi dalam menanggapi wabah
virus corona
13. Mengevaluasi mengapa WHO 5
menyatakan bahwa wabah virus corona
sebagai pandemic.

19
No. Aspek yang dinilai Skor maksimal Skor yang
diperoleh
14. Menjelasan cara agar seseorang dapat 5
melindungi dirinya dan menuliskan peran
pemerintah untuk mencegah waba
Skor maksimal 54

Nilai Akhir = skor yang diperoleh/skor maksimal x 100

b. Pertemuan 2:
1) Rubrik Penilaian Laporan Proyek
Laporan Aspek Kriteria Skor
4 3 2 1
A.Isi : 1. Pendahuluan Sistimatis. Sistimatis. Sistimatis. Tidak
60 % Latar belakang Latar Latar sistimatis.
dan tujuan belakang dan belakang dan Latar
penulisan tujuan tujuan belakang dan
sangat sesuai. penulisan penulisan tujuan
sesuai. kurang sesuai. penulisan
tidak sesuai.
2. Desain Produk Bentuk fisik Bentuk fisik Bentuk fisik Bentuk fisik
herbal bagus, Inovasi bagus, bagus, Inovasi kurang bagus,
tinggi, Nilai Inovasi kurang, Nilai Inovasi
guna tinggi cukup, Nilai guna kurang kurang, Nilai
guna cukup guna kurang
3. Uji coba Langkah- Langkah- Langkah- Langkah-
Produk herbal langkah langkah langkah langkah
percobaan percobaan percobaan percobaan
sangat jelas dan jelas dan jelas dan kurang jelas
sangat tepat, tepat, alat tepat, alat dan tepat, alat
alat bahan yang bahan yang bahan yang bahan yang
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan
sangat lengkap lengkap kurang kurang
lengkap lengkap
4. Hasil dan Hasil uji coba Hasil uji coba Hasil uji coba Hasil uji coba
Pembahasan produk herbal produk herbal produk herbal produk herbal
sangat lengkap lengkap dan cukup kurang
dan dibahas dibahas lengkap lengkap dan
dengan sangat dengan cukup namun dibahas
rinci rinci pembahasan dengan
hasil kurang kurang rinci
rinci
4. Simpulan Menjawab Menjawab Tidak Tidak
tujuan, singkat tujuan tidak menjawab menjawab
dan padat singkat dan tujuan, tujuan, tidak
padat singkat dan singkat dan
padat padat
5. Daftar Pustaka Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan
alfabetis (, alfabetis tidak alfabetis tidak
referensi 10 (20ystem (20ystem alfabetis,
tahun terakhir, Harvard), Harvard), referensi
sitasi 100% referensi referensi 10 lebih dari 10
lebih dari 10 tahun tahun

20
Laporan Aspek Kriteria Skor
4 3 2 1
tahun terakhir, sitasi terakhir,
terakhir, ˂ 70% sitasi ˂ 70%
Sitasi 75%
Skor Perolehan
Nilai A (60%) = Skor Perolehan x 60%
B.Umum 1. Sistematika Sistematika Sistematika Sistematika sistematik,
40 % Laporan sangat baik baik cukup kurang
2. Isi Laporan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan
mendetail, mendetail, tidak tidak
bahasa sangat bahasa cukup mendetail, mendetail,
komunikatif, komunikatif bahasa cukup bahasa tidak
komunikatif komunikatif
3. Ketepatan Pengumpulan Terlambat 1 Terlambat 2- Terlambat >3
Waktu tugas sesuai hari dari 3 hari dari hari dari
dengan waktu waktu yang waktu yang waktu yang
yang ditentukan tditentukan ditentukan
ditentukan
Skore perolehan
Nilai B (40%) = Skor perolehan x 40%
Nilai Akhir = ((Nilai A + Nilai B) / 14,4) x 100

2) Soal Post test (tentang content, scientific skills, dan processes)


A. Pilihan ganda
1. Berikut ini yang bukan merupakan sifat-sifat dari virus adalah…
A. Virus dapat aktif pada mahluk hidup yang spesifik
B. Hanya memiliki satu macam asam nukleat(DNA atau RNA)
C. Bentuk dan ukuran virus bervariasi
D. Virus bukan sel jadi tidak memiliki protoplasma
E. Untuk reproduksinya hanya membutuhkan bahan organik saja.

2. Sifat virus yang mirip mahluk hidup adalah…


A. Berukuran ultramikroskopis
B. Dapat dikristalkan
C. Memiliki asam nukleat
D. Tidak dapat dihambat oleh antibiotik
E. Dapat mengalami perubahan wujud

3. Berikut ini yang tidak termasuk struktur virus:


A. Tubuh tersusun dari asam nukleat
B. Virus bersifat aselluler
C. Virus hanya memiliki RNA dan DNA saja
D. Virus berukuran lebih kecil dan bakteri
E. Bisa dikristalkan

4. Bakteri yang terinfeksi virus ketika berada dalam daur lisogenik tidak memperlihatkan
gejala terganggu karena ….
A. Virus belum matang
B. Virus tidak bersifat parasit

21
C. Virus belum menginjeksikan materi genetik
D. DNA virus belum aktif
E. Jumlah asam nukleat virus masih sedikitd

5. Virus mendapatkan amplopnya selama fase mana?


A. pelekatan
B. penetrasi
C. translasi
D. perakitan
E. pelepasan

6. Virus biasanya memulai infeksi dengan berinteraksi terlebih dahulu dengan reseptor
pada permukaan sel. Apa pernyataan yang paling tepat mengenai reseptor sel untuk
virus?
A. Reseptor sel untuk virus tidak memiliki fungsi seluler
B. Semua virus dalam satu famili menggunakan reseptor sel yang sama
C. Semua sel dalam inang yang rentan akan mengekspresikan reseptor virus
D. Keberhasilan infeksi suatu sel oleh suatu virus dapat melibatkan interaksi dengan
lebih dari satu jenis reseptor
E. Semua virus dalam satu famili menggunakan reseptor sel yang berbeda

7. Dalam suatu pemeriksaan virus disuatu laboratorium menggunakan metode serologi


diperoleh rapid tes, ternyata setelah diamati sudah expired. Akan tetapi pemeriksaan
telah dilakukan dan diperoleh hasil negatif. Sikap analis terhadap kasus tersebut adalah
A. Mengeluarkan hasil
B. Mengulang dengan metode yang sama
C. Mengambil sampel yang baru dari pasien
D. Cukup konsultasikan dengan dokter penanggung jawab
E. Mengerjakan dengan reagen baru, dan tidak expired

8. Kelompok penyakit dibawah ini yang disebabkan oleh virus yaitu…


A. Kolera, demam berdarah, influenza , polio
B. Hepatitis , tifus, cacar,influenza
C. Kolera , demam berdarah, influenza, TBC
D. Influenza, rabies, cacar, polio
E. Campak, polio, radang paru, cacar

9. Perhatikan klasifikasi berikut ini


a. Famili: Coronaviridae
b. Sub Famili: Coronavirinae
c. Sub Famili: Torovirinae
d. Alfa coronavirus
e. Beta coronavirus
f. Gamma coronavirus
g. Delta coronavirus

Manakah yang merupakan klasifikasi virus COVID-19?


A. a, b, e
B. a, b, d

22
C. a, b, g
D. a, c, d
E. a, c, f

10. Langkah pertama yang paling tepat dan efektif untuk mencegah virus Corona ketika
kita sampai ke rumah:
A. Menyemprotkan cairan desinfetan ke seluruh tubuh
B. Membasuh tangan secara benar dengan sabun
C. Membuka baju yang dipakai dari luar dan menggantinya
D. Berjemur dulu sebelum masuk rumah
E. Menyemprotkan cairan desinfektan ke tangan dan barang-barang yang kita bawa

B. Essai
1. Bagaimana prediksimu, jika pemerintah tidak menerapkan kebijakan bekerja di
rumah pada saat terjadi wabah Corona?
2. Apa permasalahan yang kamu temukan ketika merancang dan membuat produk
herbal tersebut? Bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut?
3. Apa kriteria yang kamu gunakan untuk menilai keberhasilan kamu dalam merancang
dan membuat produk herbal?
4. Mengapa kamu memilih kriteria tersebut? Apakah kriteria yang kamu pilih itu
signifikan dalam menunjukkan hasil yang optimal? Jelaskan alasanmu!
5. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebijakan social distance yang
diberlakukan oleh pemerintah?

23
BAB
PENUTUP

Unit pembelajaran STEM biologi SMA yang berjudul Struktur Replikasi, dan Peran
Virus dalam Kehidupan disiapkan sebagai pedoman guru untuk membelajarkan siswa SMA
kelas X semester 1. Materi unit pembelajaran disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan
pendekatan STEM. Siswa akan mempelajari sains, teknologi, enjinering, dan matematika
sebagai suatu kesatuan yang baru bukan potongan-potongan. Oleh karena itu guru yang akan
mengajar STEM harus dilengkapi dengan pengetahuan konten (content knowledge) yang
mendalam tentang STEM dan keterampilan pedagogis yang tinggi untuk mengajar siswa agar
dapat membantu siswa mencapai pemahaman mendalam tentangSTEM untuk pemanfaatan
selanjutnya dalam kehidupan dan karier mereka.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, guru diharapkan secara aktif menggali informasi,
memecahkan masalah dan melaksanakan berbagai kegiatan yang tersedia pada unit
pembelajaran ini. Disadari sepenuhnya oleh penulis bahwa isi unit pembelajaran ini masih
perlu penyempurnaan, oleh karena itu masukan-masukan untuk perbaikan terhadap isi unit
pembelajaran sangat kami harapkan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Bybee, R. W., 2010, Advancing STEM education: A 2020 vision. The Technology and
Engineering Teacher, 70(1), hlm. 30-35.

Center for Disease Control and Prevention, 2020, How Coronavirus Spreads,
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/how-covid-
spreads.html

Chen, Y., Liu, Q., Guo, D., 2020, Emerging coronaviruses: Genome structure, replication, and
pathogenesis, Journal of Medical Virology, Volume 92, Issue 4, DOI:
10.1002/jmv.25681.

Cornelia C. Bergmann, et all, 2020 Coronavirus Replication,


https://www.sinobiological.com/research/virus/coronavirus-replication

Guzey, S.S., Moore, T.J., 2014, Development of an Instrument to Assess Attitudes Toward
Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM),
https://www.researchgate.net/publication/266378675.

Harvard Health Publishing, 2020, Symptoms, spread and other essential information about the
new coronavirus and COVID-19, https://www.health.harvard.edu/diseases-and-
conditions/covid-19-basics

Fehr, A.R., and Perlman, S., 2015, Coronaviruses: An Overview of Their Replication and
Pathogenesis, Journal Methods Mol Biol ; 1282: 1–23. doi:10.1007/978-1-4939-2438-
7_1.
Hanover Research, 2011, K-12 STEM Education Overview, Washington DC,
https://www.hanoverresearch.com.

Li, G., Fan, Y., Lai, Y., Han, T., Li, Z., Zhou, P., Pan Pan, Wang, W., Hu, D., Liu, X., Zhang,
Q., Wu, J., 2020, Coronavirus infections and immune responses, Journal of Medical
Virology, Volume 92, Issue 4, DOI: 10.1002/jmv.25678

National Center for Immunization and Respiratory Diseases (NCIRD), 2020. Human
Coronavirus Types, USA. https://www.cdc.gov/coronavirus/types.html

National Research Council (NRC), 2012, Successful K-12 STEM Education: Identifying
Effective Approaches in Science, Technology, Engineering, and Mathematics, The NRC
Report, Washington DC.

Neelesh, T., -, Replication of Virus: Lytic and Lysogenic Cycle


http://www.biologydiscussion.com/biologyarticles

OIE, 2020, Questions and Answers on the 2019 Coronavirus Disease (COVID-19), World
Organisation for Animal Health, Paris, https://www.oie.int/en/scientific-
expertise/specific-information-and-recommendations/questions-and-answers-on-
2019novel-coronavirus/

25
Sanders, M., 2009, STEM, STEM education, STEMmania. The Technology Teacher, 68(4).pp.
20-26.

The New York Times, 2020, Lesson of the Day: ‘What Is the Coronavirus? Symptoms,
Treatment and Risks’ https://www.nytimes.com/2020/01/28/learning/lesson-of-the-day-
what-is-the-coronavirus-symptoms-treatment-and-risks.html

WHO, 2020, Corona Virus: Questions and Answers, Regional Office for the Eastern
Mediterrnean http://www.emro.who.int/health-topics/corona-virus/questions-and-
answers.html.

26
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1: Lembar Kerja Siswa
LKPD 1
STRUKTUR, REPLIKASI, DAN PERAN VIRUS

A. Tujuan
Tuliskan tujuan praktikum ini sesuai dengan kegiatan yang telah kamu lakukan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

B. Pertanyaan penyelidikan:
Apa yang ingin kamu ketahui tentang struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
tuliskan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini!
1. …………….....................................................................................................................
2. …………….....................................................................................................................
3. …………….....................................................................................................................

C. Alat dan Bahan


1. Alat tulis menulis
2. Laptop, untuk mencari informasi
3. HP, untuk mencari informasi
4. Bahan bacaan

D. Prosedur dan Observasi


1. Carilah artikel atau bahan bacaan yang berhubungan dengan virus, kemudian
diskusikan dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
2. Amati bagian-bagian penampang struktur novel coronavirus SARS-CoV-2 dikenal juga
sebagai 2019-nCoV dengan cermat. Cari dan tunjukkan bagian-bagian berikut ini:
corona/mahkota/spike, membran glikoprotein, protein amplop, protein nukleokapsid,
dan RNA

27
3. Dengan melihat struktur virus ini, sebutkan dua bagian utama dari semua virus.
4. Berdasarkan struktur virus tersebut, menurut Kamu apakah virus itu hidup atau tidak
hidup? Jelaskan!
5. Mengapa virus dapat bereplikasi?
6. Buatlah Diagram Ven yang menunjukkan persamaan dan perbedaan siklus litik
dengan siklus lisogenik.
7. Sebagian besar virus menyebabkan penyakit bagi manusia, hewan, atau tumbuhan,
jelaskan masing-masing satu virus yang menyebabkan penyakit pada manusia,
hewan, atau tumbuhan yang menurut Kamu paling membahayakan!
8. Bagaimana caranya agar virus berguna bagi manusia?

E. Diskusi
Dalam artikel “China’s Battle With a Deadly Coronavirus, in Photos" atau
“Pertempuran Cina dengan Virus Korona yang Mematikan, dalam Foto”, seorang
fotografer mendokumentasikan respons Pemerintah Cina terhadap wabah tersebut.
Perhatikan baik-baik foto di bawah ini dan jawab pertanyaan berikut (Strategi Berpikir
Visual):
1. Apa yang terjadi dalam gambar ini?
2. Apa yang Kamu lihat yang membuatmu mengatakan itu?

28
Sekarang, dengan menggunakan keterampilan pengamatan yang sama, lihat kedua foto berikut,
kemudian jawab pertanyaan di bawah ini.

a. Masker b.Resep mudah saat kamu dikarantina sendiri

3. Kisah apa yang diceritakan seri foto itu?


4. Apakah Kamu bisa memahami bagaimana virus ditularkan? Apa yang Kamu
perhatikan, mengapa seseorang dapat terkena virus tersebut?
5. Tahukah Kamu bahwa wabah itu terjadi pada saat Tahun Baru Imlek? Menurut
pendapatmu, bagaimana wabah itu mempengaruhi perayaan?

29
6. Mengapa ada begitu banyak kepanikan dan ketakutan dalam menanggapi virus
corona?
7. Mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11/3/2020 resmi
menyatakan bahwa wabah virus corona atau penyakit Covid-19 sebagai pandemic?
8. Apa yang bisa dilakukan seseorang untuk melindungi dirinya? Apa peran
pemerintah untuk mencegah wabah?

30
LKPD 2
TUGAS PROYEK PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN PRODUK HERBAL

A. Tujuan
Merancang dan membuat produk herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

B. Pertanyaan penyelidikan:
Apa yang ingin kamu ketahui tentang proses pengolahan dan pengemasanan produk
herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh? Tuliskan dalam bentuk pertanyaan
di bawah ini!
1. ……………..........................................................................................................
2. ……………..........................................................................................................
3. ……………..........................................................................................................

C. Cara Kerja
1. Buatlah rancangan proses pengolahan dan pengemasanan produk herbal yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh!
2. Tentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk pengolahan dan pengemasanan
produk herbal tersebut!
3. Buatlah produk herbal hasil rancanganmu dan ujilah keoptimalannya dengan
beberapa cara!

D. Hasil kegiatan
1. Rancangan pengolahan dan pengemasanan produk herbal
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pengolahan dan pengemasanan produk
herbal
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Gambar hasil akhir produk herbal
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

31
E. Diskusi
1. Bagaimana cara kamu merancang pengolahan dan pengemasanan produk herbal
yang dapat menongkatkan daya tahan tubuh?
2. Bagaimana inovasi yang kamu lakukan untuk merancang produk herbal tersebut?
3. Bagaimana kalkulasi kadar produk herbal yang kamu buat agar berdaya guna dan
optimal?
4. Bagaimana prediksimu, tentang keoptimalan produk herbal yang kamu buat?
5. Apa permasalahan yang kamu temukan ketika merancang dan membuat produk
herbal tersebut? Bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut?
6. Apa kriteria yang kamu gunakan untuk menilai keberhasilan kamu dalam merancang
dan membuat produk herbal?
7. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan di atas?

32
Lampiran 2: Petunjuk Guru

VIRUS CORONA: STRUKTUR, REPLIKASI, KLASIFIKASI, DAN PERANNYA


DALAM KEHIDUPAN

A. Karakteristik dan Struktur Virus


Virus merupakan suatu partikel yang masih ada yang memperdebatkan statusnya apakah
termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena dapat
dikristalkan, struktur berbeda dengan sel, dan tidak melakukan metabolisme sel. Virus
dikatakan benda hidup, karena memiliki asam nukleat ( DNA atau RNA) dan dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap
hakikat virus, sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup
dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak
memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.

Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasit obligat
intraseluler yang menginfeksi sel suatu organisme. Secara umum struktur virus bervariasi,
namun memiliki beberapa fitur utama yang sama, yaitu: 1) Cangkang protein pelindung atau
kapsid; 2) Genom asam nukleat berupa DNA atau RNA yang terselip di dalam kapsid; 3)
Lapisan membran yang disebut amplop (tidak semua virus memiliki amplop).

Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya. Bentuk virus
ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang berbentuk T.
Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron,
ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai
0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam
nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta milimeter

Sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home, dan Tournier(1966) adalah :


1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat
(DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
2. Struktur virus relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang mengelilingi atau
melindungi asam nukleat.

33
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus, sitoplasma
atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar
sel hidup.
4. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan
pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis asam
nukleat dan protein virus.
5. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan
metabolismenya.
6. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel
hospes tidak lama setelah dibebaskan.
7. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang
mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel hospes.
8. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi
lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung
di luar kapsid.

Komite Internasional tentang Taksonomi Virus (ICTV) telah memberi nama ilmiah untuk
Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 yaitu SARS-CoV-2. Virus ini juga dapat
disebut sebagai "virus COVID-19" atau "virus yang bertanggung jawab untuk COVID-19".
COVID19 mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh virus.

Coronavirus merupakan virus RNA berantai tunggal, memiliki amplop, berbentuk bulat,
berukuran mulai dari 26 hingga 32 kilobase, dan virus RNA terbesar yang diketahui. Mereka
disebut corona virus karena partikel virus menunjukkan adanya karakteristik 'corona'
(mahkota) yaitu protein lonjakan (tonjolan protein) di sekitar amplopnya. Corona virus
memiliki 4 (empat) struktur protein utama, yaitu 1) nukleokapsid yang terdiri dari RNA dan
protein nukleokapsid (N); 2) glikoprotein berupa spike (S) atau corona/mahkota; 3) protein
membran (M); dan protein amplop (E) (Li, dkk., 2020). Struktur virus Covid 19 ditunjukkan
pada Gambar 1. Beberapa strain CoV adalah zoonosis, artinya mereka dapat ditularkan
antara hewan dan manusia, tetapi banyak strain tidak zoonosis (OIE, 2020).

34
Gambar 1: Struktur SARS-CoV-2
Sumber: Li, dkk., 2020

B. Reproduksi Virus
Semua virus bergantung pada sel hidup untuk proses reproduksi dan metabolismenya. Jika
sendiri, virus tidak dapat mengkodekan semua enzim yang diperlukan untuk replikasi virus.
Tetapi di dalam sel inang, virus dapat memerintahkan sel inang untuk menghasilkan banyak
partikel virus. Bakteriofag atau virus yang menyerang bakteri bereplikasi hanya dalam
sitoplasma, karena sel prokariotik tidak memiliki nukleus atau organel. Namun virus yang
hidup di sel eukariotik bereplikasi di nukleus atau sitoplasma. Sebagian besar virus DNA
dapat bereplikasi di dalam nukleus, dengan pengecualian yang diamati pada virus DNA
besar, seperti poxvirus, yang dapat bereplikasi di sitoplasma. Virus RNA yang menginfeksi
sel-sel hewan sering bereplikasi di sitoplasma.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung menganggap infeksi virus sebagai kumpulan
gejala buruk yang kita dapatkan ketika kita tertular virus, seperti flu atau cacar air. Tetapi
apa yang sebenarnya terjadi di tubuh kita ketika kita terinfeksi virus? Pada skala
mikroskopis, infeksi virus berarti bahwa virus akan menggunakan sel tubuh kita untuk
membuat lebih banyak salinan dari diri mereka sendiri atau melakukan reproduksi/replikasi.
Siklus hidup virus adalah serangkaian langkah di mana virus mengenali dan memasuki sel
inang, "memprogram ulang" DNA sel inang dengan memberikan instruksi dalam bentuk
DNA atau RNA virus, dan menggunakan sumber daya sel inang untuk membuat lebih
banyak partikel virus.

35
Secara umum siklus hidup virus dapat dibagi menjadi lima langkah utama (meskipun rincian
langkah-langkah ini dapat berbeda untuk setiap virus) sebagai berikut:
1. Absorpsi atau pelekatan, virus mengenali dan mengikat sel inang melalui molekul
reseptor pada permukaan sel inang
2. Penetrasi, virus atau materi genetiknya memasuki sel.
3. Replikasi (pembentukan), virus akan mengambil alih proses metabolisme sel inang.
DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan untuk menggandakan asam nukleat
virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan menggunakan protein yang terdapat pada
sel inang untuk kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.
4. Perakitan, virus akan membentuk tubuh mereka. Pada tahapan ini, kapsid yang telah
terbentuk pada tahap sintesis akan mulai diisi dengan asam nukleat yang telah direplikasi
sehingga menjadi virus yang utuh.
5. Lisis atau pelepasan, sekitar 25-90 menit setelah infeksi awal, sekitar 200 virion (badan
virus) baru terbentuk. Setelah virion cukup matang dan terakumulasi, protein virus
khusus digunakan untuk melarutkan dinding sel. Sel kemudian akan pecah (lisis) karena
tekanan osmotik internal yang tinggi (tekanan air) yang tidak lagi dapat ditahan oleh
dinding sel. Lisisnya sel inang akan melepaskan virion ke lingkungan sekitarnya, di mana
mereka dapat terus menginfeksi sel lain dan siklus litik lainnya dimulai. Virus yang
menyebabkan lisisnya sel inang disebut virus litik atau virulen. Siklus hidup virus yang
menyebabkan lisisnya sel inang disebut daur litik (Gambar 2).

Gambar 2 Siklus Litik


Sumber: http://www.biologydiscussion.com/biologyarticles

36
Jika sel inang memilik pertahanan yang lebih baik dibandingkan daya infeksi virus maka sel
inang tidak akan segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal maka akan terjadi
siklus lisogenik. Siklus ini merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel
inang, dimana setelah adsobsi dan penetrasi, DNA virus berintegrasi ke dalam DNA bakteri,
integrasi ini disebut profaga (gen asing yang bergabung dengan kromosom bakteri). Dalam hal
ini DNA bakteri tidak langsung mensintesis DNA virus, karena bakteri memiliki imunitas.
Setelah imunitasnya hilang baru DNA virus mengendalikan DNA bakteri, yang tahap
selanjutnya terjadi seperti pada siklus lisis (Gambar 3).

Gambar 3: Siklus Lisogenik


Sumber: http://www.biologydiscussion.com/biologyarticles

Jika kita uraikan lebih rinci, maka tahapan-tahapan siklus lisogenik adalah sebagai berikut.
1. Fase adsorbsi, virus menempel pada tempat yang spesifik
2. Fase penetrasi, virus mengeluarkan DNA-nya ke dalam sel inang.
3. Fase penggabungan, DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri (profage) bersifat laten.
4. Fase replikasi, DNA bakteri melakukan pembelahan bersama DNA virus (perbanyakan).
5. Fase pembelahan, profag ikut membelah bersama bakteri sehingga anakan bakteri juga
mengandung profag di dalam selnya.
6. Tahap pemisahan (memasuki daur litik), Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage
yang semula tenang dan tidak merusak akan menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi

37
oleh kedaaan lingkungan sekitar seperti radiasi ultraviolet. Profage yang aktif akan mulai
memisahkan diri dari DNA sel inangnya, kemudian mulai mengambil alih perananan
DNA dalam hal sintesis protein.
7. Tahap sintesis, sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang
kemudian digunakan untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain
itu, virus akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian
digunakan untuk menggandakan kapsid.
8. Tahap perakitan, sama seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan mulai merakit
tubuh mereka. Selain itu virus juga akan mulai memasukkan asam nukleat (DNA atau
RNA) ke dalam kapsid yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka terbentuklah
virus baru yang telah sempurna.
9. Tahap lisis, tahap lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik sempurna, dimana
virus-virus mulai dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan
enzim lisozim yang digunakan untuk menghancurkan sel inang.

Siklus litik dan siklus lisogenik adalah dua mekanisme replikasi virus, yang dapat terjadi
secara bergantian. Perbedaan utama antara siklus litik dan siklus lisogenik adalah siklus litik
menghancurkan sel inang sedangkan siklus lisogenik tidak menghancurkan sel inang. Pada
siklus litik DNA virus menghancurkan DNA sel inang, namun, dalam siklus lisogenik, DNA
virus bergabung dengan DNA sel inang. Perhatikan table berikut!

Tabel 1: perbedaan siklus litik dan lisogenik pada virus.

Siklus Litik Siklus Lisogenik

Sel inang tidak mengalami kematian pada akhir


Sel inang akan mengalami lisis (mati) pada akhir
siklus, masih dapat menjalankan aktivitas biasa
siklusnya.
seperti membelah, karena mempunyai virulensi.

Tidak terdapat fase penggabungan (DNA virus


Terdapat fase penggabungan dan pembelahan.
dengan DNA sel inang) dan pembelahan.

Bersifat virulen. Bersifat Non Virulen

Waktu relatif singkat (sekitar 25 menit) Waktu relatif lama

Daur litik tidak dapat berubah ke daur lisogenik Daur lisogenik dapat berubah menjadi daur litik
karena sel inang nya rusak/ mengalami lisis dan mati jika virulensi bakteri hilang

38
Siklus Litik Siklus Lisogenik

Reflikasi DNA virus terjadi secara bebas, tidak


Reflikasi DNA virus terikat pada DNA sel inang
terikat pada DNA sel inang

DNA virus menghancurkan DNA sel, mengambil DNA virus menyatu dengan DNA sel dan tidak
alih fungsi sel dan menghancurkan sel merusak sel.

Infeksi virus berlangsung menghasilkan virus ganas


Replikasi berlangsung menghasilkan virus sedang
(virulent)

Ada gejala infeksi virus Tidak ada gejala infeksi virus

Replikasi virus corona dimulai dengan melekatnya protein S dengan reseptor ACE2
(Angiotensin-Converting Enzyme 2) yang ada di permukaan sel-sel pernapasan. Setelah
protein S melekat pada reseptor ACE2 selanjutnya virus akan masuk ke dalam sel mukosa paru-
paru. Setelah virus memasuki sel mukosa selanjutnya terjadi pelepasan selubung virus
(uncoating), replikasi bagian-bagian virus baru, perakitan virus baru, dan pemecahan sel inang
untuk mengeluarkan virus baru.

Gambar 4. Replikasi virus Corona


Sumber: Cornelia, Bergmann, et all, 2020

39
Setelah perakitan, virion diangkut ke permukaan sel dalam vesikel dan dilepaskan oleh
eksositosis. Dalam beberapa coronavirus, protein S yang tidak dirakit menjadi virion akan
transit ke permukaan sel di mana ia memediasi fusi sel-sel antara sel yang terinfeksi dengan
sel yang berdekatan, yang tidak terinfeksi. Ini mengarah pada pembentukan sel raksasa
berinti banyak, yang memungkinkan virus menyebar dalam organisme yang terinfeksi tanpa
terdeteksi atau dinetralkan oleh antibodi spesifik virus.

C. Klasifikasi Virus
Virus dikelompokkan dan diklasifikasi berdasarkan sifat-sifat dan ciri khas virus. Misalnya
jenis asam nukleat (DNA/ RNA) berantai ganda/ tunggal, ukuran & morfologi termasuk tipe
simetri kapsid, adanya enzim spesifik, terutama polimerase RNA & DNA yang penting untuk
replikasi genom, kepekaan thd zat kimia & keadaan fisik, cara penyebaran alamiah, gejala yang
timbul, ada tidaknya selubung, dan banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedarial, serta
diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal. Saat ini telah lebih dari 61 famili virus
diidentifikasi, 21 diantaranya mempunyai anggota yang mampu menyerang manusia dan
hewan. Nama famili ditandai dengan akhiran viridae. Nama subfamili diberi akhiran virinae

Coronaviruses (CoVs) adalah kelompok virus terbesar yang termasuk dalam ordo Nidovirales,
yang meliputi famili Coronaviridae, Arteriviridae, dan Roniviridae. Coronaviridae terdiri dari
dua subfamili yaitu Coronavirinae dan Torovirinae. Coronavirinae kemudian dibagi lagi
menjadi empat kelompok, alfa, beta, gamma dan delta corona virus (Fehr dan Perlman, 2015).
Semua virus dalam urutan Nidovirales adalah virus RNA berselubung (memiliki amplop) yang
tidak tersegmentasi. Perbedaan utama dalam keluarga Nidovirus adalah dalam jumlah, jenis,
dan ukuran protein struktural. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan perubahan signifikan
dalam struktur dan morfologi nukleokapsid dan virion.

Virus korona manusia pertama kali diidentifikasi pada pertengahan 1960-an. Tujuh
coronavirus yang dapat menginfeksi orang adalah:
Virus korona manusia biasa
229E (alpha coronavirus)
NL63 (alpha coronavirus)
OC43 (beta coronavirus)
HKU1 (beta coronavirus)

40
Virus korona manusia lainnya
MERS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah, atau
MERS/Middle East Respiratory Syndrome)
SARS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut, atau SARS/
Severe Acute Respiratory Syndrome)
SARS-CoV-2 (coronavirus baru yang menyebabkan penyakit coronavirus 2019, atau COVID-
19)

Orang-orang di seluruh dunia umumnya terinfeksi dengan virus corona manusia 229E, NL63,
OC43, dan HKU1. Namun terkadang coronavirus yang menginfeksi hewan dapat berevolusi
dan membuat orang sakit dan menjadi virus korona manusia yang baru. Tiga contoh terbaru
dari ini adalah 2019-nCoV, SARS-CoV, dan MERS-CoV.

D. Penyebaran dan Infeksi Virus


Virus tidak bisa hidup sendiri, untuk kelangsungan hidupnya mereka harus menyebar ke inang
lain seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Penyebaran virus terjadi melalui cara-cara berikut
yaitu:
1. Penyebaran langsung dari orang ke orang melalui kontak.
Cara utama penyebaran meliputi infeksi droplet atau aerosol (misalnya, influenza, campak,
smallpox); melalui kontak seksual (contohnya, papillomavirus, virus hepatitis B, herpes
simpleks tipe 2, dan human immunodeficiency virus); melalui kontak tangan-mulut, tangan-
mata, atau mulut-mulut (misalnya, virus herpes simpleks, rhinovirus, virus Epstein Barr),
atau melalui darah yang terkontaminasi (misalnya, virus hepatitis B, Human
Immunodeficiency Virus).
2. Penyebaran tak langsung melalui jalur fekal oral (misalnya, enterovirus, rotavirus, hepatitis
A) atau melalui muntahan (misalnya, virus Norwalk, rhinovirus). Penyebaran dari hewan ke
hewan, dengan manusia sebagal inang. Penyebaran dapat terjadi melalui gigitan (rabies)
atau melalui infeksi droplet atau aerosol dari daerah yang terkontaminasi hewan pengerat
(contohnya, arenavirus, hantavirus).
3. Penyebaran melalui vektor artropoda (misalnya, arbovirus, sekarang terutama
diklasifikasikan sebagai togavirus, flavivirus, dan bunyavirus), (Depkes RI Pusdikes, 1996).

41
Virus Covid-19 menyebar terutama dari orang ke orang. Antara orang yang bersentuhan erat
satu sama lain (dalam jarak sekitar 6 kaki). Melalui droplet atau cairan yang dihasilkan ketika
orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang
yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru. Beberapa penyebaran
mungkin terjadi sebelum orang menunjukkan gejala sakit Covid-19; sudah ada laporan tentang
terjadinya hal ini, tetapi hal ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.
Penyebaran juga dapat terjadi dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus
di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, tetapi ini juga
tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus (Center for Disease Control and
Prevention, 2020).

Virus SARS-CoV-2 menyebar dengan mudah dan berkelanjutan di komunitas “penyebaran


komunitas”. Tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan University of Texas di Austin
menggambarkan keberadaan kunci molekuler kecil pada SARS-CoV-2 yang memberikan jalan
bagi virus masuk ke dalam sel. Kunci ini adalah protein lonjakan berbentuk mahkota atau paku
(Spike/S). Protein S ini akan melekat dan berinteraksi dengan reseptor ACE2 (Angiotensin-
Converting Enzyme 2) yang ada di permukaan sel-sel pernapasan. Jika kita simulasikan bahwa
tubuh manusia sebagai sebuah rumah dan virus SARS-CoV-2 sebagai perampok, maka ACE2
adalah pegangan pintu rumah. Setelah protein S melekat pada reseptor ACE2 maka virus dapat
memasuki sel inang dengan mudah. Setelah virus memasuki sel inang selanjutnya terjadi
pelepasan selubung virus (uncoating), replikasi bagian-bagian virus baru, perakitan virus baru,
dan pemecahan sel inang untuk mengeluarkan virus baru.

Penyebaran cepat virus yang menyebabkan COVID-19 ini telah memicu alarm di seluruh
dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (11/3/2020) akhirnya resmi
menyatakan wabah virus SARS-CoV-2 atau penyakit Covid-19 sebagai sebuah pandemik,
setelah dua bulan sejak wabah ini mulai terdeteksi di Tiongkok. Status pandemik tidak ada
kaitannya dengan perubahan karakteristik penyakit dimaksud, misalnya penyakit yang makin
ganas dibandingkan sebelumnya. Pandemik lebih terkait pada geografis penyebarannya.
Menurut WHO, status pandemik ditetapkan jika sebuah penyakit baru yang belum ada
penangkal kekebalannya menyebar ke berbagai wilayah dunia tanpa diduga. Begitu status
pandemik ditetapkan, pemerintah dan sistem layanan kesehatan harus memastikan bahwa
mereka siap menangani wabah yang meluas. Deklarasi pandemik bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan global terhadap penyebaran suatu penyakit, tetapi juga bisa

42
menimbulkan efek yang tidak diinginkan yaitu kepanikan global.WHO menyerukan kepada
semua negara di dunia untuk “mendeteksi, menguji, merawat dan mengisolasi pengidap Covid-
19, melacak sumber penularannya, dan memobilisasi masyarakat untuk mencegah penularan
lebih lanjut.”

Apa saja gejala COVID-19?


Beberapa orang yang terinfeksi virus ini tidak memiliki gejala. Ketika virus memang
menyebabkan gejala, maka gejala umumnya berupa batuk kering, kelelahan, demam ringan,
sakit tubuh, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun, COVID-19 kadang-kadang
dapat menyebabkan gejala yang lebih parah seperti demam tinggi, batuk parah, dan sesak
napas, yang sering menunjukkan pneumonia. Kehilangan indera penciuman yang dikenal
secara medis sebagai anosmia, juga merupakan gejala COVID-19. Di Jerman, dua dari tiga
kasus COVID-19 yang dikonfirmasi mengalami gejala kehilangan indra penciuman; di Korea
Selatan, 30% orang dengan gejala ringan yang dites positif COVID-19 melaporkan anosmia
sebagai gejala utama mereka (Harvard Health Publishing, 2020).

Berapa lama antara seseorang terpapar virus dan mulai menunjukkan gejala?
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan menemukan bahwa rata-rata, waktu dari paparan
hingga timbulnya gejala (dikenal sebagai periode inkubasi) adalah sekitar lima hingga enam
hari. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa gejala dapat muncul segera setelah tiga hari
setelah terpapar hingga 13 hari kemudian. Temuan ini terus mendukung rekomendasi CDC
(Center for Disease Control) tentang karantina sendiri dan pemantauan gejala selama 14 hari
pasca paparan.

Bagaimana cara melindungi diri Anda?


1. Ketahui bagaimana cara penyebarannya

a. Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit


coronavirus 2019 (COVID-19).
b. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah
menghindari terkena virus ini.
c. Virus diperkirakan menyebar terutama dari orang ke
orang.
 Antara orang-orang yang berhubungan dekat satu
sama lain (dalam jarak sekitar 6 feet atau 182,88cm).
 Melalui droplet atau cairan yang dihasilkan ketika
orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
 Cairan ini dapat mendarat di mulut atau hidung
orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin
terhirup ke dalam paru-paru. 43
2. Ambil langkah-langkah untuk melindungi diri Anda

Sering-seringlah membersihkan tangan Anda


• Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama
20 detik terutama setelah Anda berada di tempat umum, atau
setelah mengusap hidung, batuk, atau bersin.
• Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan
yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Tutupi semua
permukaan tangan Anda dan gosokkan semuanya sampai
kering.
• Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan
tangan yang tidak dicuci.

Hindari berdekatan dengan orang lain


• Hindari berdekatan dengan orang yang sakit
• Beri jarak antara Anda dan orang lain jika COVID-19
menyebar di komunitas Anda. Ini sangat penting bagi
orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk sakit
parah.

3. Ambil langkah-langkah untuk melindungi orang lain

Tetap di rumah

• Tetap di rumah jika Anda sakit, kecuali untuk


mendapatkan perawatan medis. Pelajari apa yang
harus dilakukan jika Anda sakit.
• Tetap di rumah walaupun Anda merasa sehat. Kita
tidak tahu apakah diri kita sudah tertular atau
belum walau tidak ada gejala.

44
Tutupi batuk dan bersin
• Tutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu ketika Anda
batuk atau bersin atau gunakan bagian dalam siku Anda.
• Buang tisu bekas ke tempat sampah.
• Segera cuci tangan Anda dengan sabun dan air setidaknya
selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia,
bersihkan tangan Anda dengan pembersih tangan yang
mengandung setidaknya alcohol 60%

Kenakan masker jika Anda sakit


• Jika Anda sakit: Anda harus mengenakan masker ketika
Anda berada di sekitar orang lain (mis., Berbagi kamar
atau kendaraan). Jika Anda tidak dapat memakai masker
(misalnya, karena menyebabkan kesulitan bernafas),
maka Anda harus melakukan yang terbaik untuk
menutupi batuk dan bersin Anda. Pelajari apa yang harus
dilakukan jika Anda sakit.

Bersihkan dan Sterilisasi

• Bersihkan dan sterilisasi permukaan yang sering disentuh


setiap hari. Ini termasuk meja, gagang pintu, sakelar lampu,
laptop, gagang sapu, kursi, telepon, keyboard, toilet, keran,
dan bak cuci.
• Jika permukaannya kotor, bersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan deterjen atau sabun dan air sebelum
disterilisasi.

45
E. Peranan Virus dalam Kehidupan
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Setiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu pada inangnya. Virus yang
menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit,
virus hepatitis menginfeksi hati, virus rabies menyerang sel-sel syaraf. Begitu juga yang
terjadi pada sel AIDS, yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan
tubuh penderita. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus
menyerang sel darah putih.

Coronavirus adalah patogen penting bagi manusia dan vertebrata. Mereka dapat
menginfeksi sistem pernapasan, pencernaan, hati, dan sistem saraf pusat manusia, ternak,
burung, kelelawar, tikus, dan banyak hewan liar lainnya. Beberapa strain CoV adalah
zoonosis, artinya mereka dapat ditularkan antara hewan dan manusia, tetapi banyak strain
tidak zoonosis (OIE, 2020). Wabah sindrom pernapasan akut (Severe Acute Respiratory
Syndrome /SARS) yang parah pada 2002/2003 dan sindrom pernapasan Timur Tengah
(Middle East Respiratory Syndrome/MERS) pada tahun 2012 telah menunjukkan
kemungkinan penularan CoV yang baru dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia.
Munculnya virus corona baru yang diberi nama SARS-CoV-2 atau virus COVID-19 di
Wuhan sejak Desember 2019 telah menyebar hampir ke seluruh dunia telah mengingatkan
kita bahwa SARS-CoV-2 adalah ancaman kesehatan global yang parah. Sangat mungkin
bahwa wabah SARS-CoV-2 ini tidak dapat dihindari di masa depan karena perubahan
iklim dan ekologi, dan meningkatnya interaksi manusia dengan hewan. Dengan demikian,
ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan terapi dan vaksin yang efektif terhadap
SARS-CoV-2 (Chen, Liu, dan Guo, 2020).

Melalui perkembangan ilmu pengetahuan, beberapa jenis virus dapat dimanfaatkan


mekanismenya untuk menanggulangi jenis penyakit tertentu yang sulit disembuhkan oleh
pengobatan biasa seperti pada penyakit genetis. Melalui terapi gen, gen yang tidak
diinginkan (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue’s School of Science
telah menemukan pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Sanders berhasil menjinakkan
cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel
yang sakit (paru).

46
Contoh lainnya pada penyakit SCID (Severe Combine Immunodeficiency) dimana tubuh
tidak dapat membentuk leukosit akibat tidak adanya enzim adenosin deaminase (ADA).
Dengan memasukkan retrovirus ke dalam sumsum tulang akan mengakibatkan dibentuknya
RNA virus baru, protein virus dan juga ADA oleh enzim transkriptase balik dari virus.
Dengan dibentuknya ADA, leukosit pun dapat diproduksi. Penyakit yang disebabkan oleh
virus dapat dicegah dengan cara vaksinasi. Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat
merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

47
Lampiran 3

HERBAL YANG DAPAT MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH

1. Bawang putih (Allium sativum)


Rempah yang paling sering digunakan sebagai bumbu makanan ini mengandung zat
allicin. Zat ini mampu menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh dengan cara merangsang
aktivitas dan produksi sel darah putih. Selain itu, bawang putih juga mengandung zat
yang dapat membasmi bakteri, virus, dan parasit, serta memiliki sifat antioksidan yang
dapat meredakan peradangan, menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, dan
menjaga tekanan darah tetap normal.

2. Kunyit (Curcuma longa Linn. Syn.)


Rempah ini mengandung kurkumin. Kurkumin merupakan antioksidan yang turut
berperan dalam menunjang fungsi sistem kekebalan tubuh. Zat ini juga memiliki sifat
antiradang yang diyakini dapat membantu mengatasi osteoarthritis dan rheumatoid
artritis. Kunyit juga merupakan salah satu rempah anti-inflamasi paling ampuh untuk
melawan radikal bebas dan menghambat perkembangan sel tumor.Tak hanya itu, kunyit
bahkan memiliki potensi untuk mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit serius,
seperti diabetes, demensia, gangguan jantung, hingga tumor. Rempah untuk
meningkatkan daya tahan tubuh ini lebih efektif saat dipadukan dengan makanan
berlemak tinggi, seperti susu. Anda dapat mengikuti resep minuman golden milk
(turmeric milk) sebagai berikut:
a. Campur 1 sendok makan kunyit, ½ sendok teh jahe, 1 stik kayu manis ke
dalam susu (susu sapi/susu kedelai).
b. Didih dan aduk campuran tersebut sekitar 5-10 menit atau sampai berwarna
kuning dan kental.
c. Tambahkan sedikit lada pada minuman dan saring.
d. Bisa ditambahkan 1 sdm madu atau sirup maple untuk rasa yang lebih manis.
e. Minum 1-2 kali setiap hari.

3. Kayu Manis (Cinnamomum verum)


Rempah kayu manis memiliki aroma khusus sehingga sering digunakan dalam
masakan. Cinnamon adalah nama lain dari kayu manis. Kayu Manis memiliki

48
kandungan zat yang kaya akan magnesium, besi, dan potasium, sehingga kayu manis
masuk ke dalam kategori rempah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat lain
dari kayu manis yaitu dapat menstabilkan gula darah, sehingga cocok untuk penderita
diabetes dan bahkan membantu menurunkan berat badan.

4. Jahe (Zingiber officinale)


Jahe mengandung zat yang ampuh menangkal berbagai virus. Jahe dapat meningkatkan
daya tubuh karena mengandung zat antibakteri dan antimikroba untuk membantu tubuh
melawan infeksi dan virus seperti flu dan batuk. Menurut Profesor Dodik Briawan, ahli
gizi masyarakat IPB, senyawa gingerin pada jahe bisa untuk antiinflamasi atau radang
flu, juga merupakan antioksidan untuk imunitas tubuh. Jika dikonsumsi secara rutin,
jahe juga dapat melawan efek penuaan dan meningkatkan aktivitas otak. Jahe dapat
digunakan dalam bentuk akar, bubuk, maupun suplemen. Berikut ini resep teh jahe
untuk meningkatkan imunitas tubuh.
a. Campur 2 sendok makan jus lemon dengan 450 mililiter (ml) air matang.
b. Tambahkan 2 sendok makan bubuk jahe atau 5 cm akar jahe.
c. Didih air dan tambahkan 1 sendok makan madu.

5. Lada Hitam (Piper nigrum L)


Lada hitam memiliki komponen aktif untuk menjaga sistem imun tubuh. Tubuh kita
rentan terhadap radikal bebas berbahaya dari asap rokok, polusi, maupun sinar
matahari. Kelebihan radikal bebas ini berkaitan dengan inflamasi, penyakit jantung, dan
bahkan kanker. Kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang kaya dalam rempah
lada hitam berpotensi melawan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan pada tubuh.
Anda dapat mulai menaburkan bumbu lada hitam dalam masakan atau minum satu
gelas air lada setiap hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb)


Seperti kunyit, temulawak juga mengandung yang bermanfaat sebagai acnevulgaris,
disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan
empedu). Menurut situs herbalisnusantara.com, zat yang terkandung dalam temulawak
adalah fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Juga
minyak atsiri, kamfer, glukosida dan foluymetik karbinol. Temulawak dapat
menyehatkan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.

49

Anda mungkin juga menyukai