Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

KULIAH KUNJUNGAN LAPANGAN


(KKL)
PT. KUTUS-KUTUS TAMBA WARAS

Disusun Oleh:
Kelompok 1
DPL: Edi Wibowo,SE,MM
Anggota:
1. Adelia Nur Aszari (20200023)
2. Farhan Febrian Rahman (20200026)
3. Arvian Nur Aji Risandi (20200027)
4. Aji Fajar Pangestu (20200031)
5. Novia Putri Romadhoni (20200033)
6. Aurel Yulita Pradyasari (20200044)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kuliah Kerja Lapngan
(KKL)
Strategi Pemasaran Pada
PT.KUTUS-KUTUS TAMBA WARAS
Disusun Oleh Kelompok 1:
1. Adelia Nur Aszari (20200023)
2. Farhan Febrian Rahman (20200026)
3. Arvian Nur Aji Risandi (20200027)
4. Aji Fajar Pangestu (20200031)
5. Novia Putri Romadhoni (20200033)
6. Aurel Yulita Pradyasari (20200044)

Surakarta,21 November
2022
Disahkan Oleh,

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok 1


Lapangan

Edi Wibowo,SE,MM Arvian Nur Aji R


NIPY. 0194.0191 NPM.20200027
Menyetujui,

Kepala Program Studi


Manajemen

Drs.Sunarso,MM
NIPY. 0196.0207

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kelompok 1 panjatkan kehadirat Allah SWT,


yang telah melimpahkan rahmat,nikmat, berkat,serta karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) beserta laporannya
dengan lancar.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilakukan oleh Universitas
Slamet Riyadi ini memang bertujuan dalam memberikan pengalaman serta
wawasan kepada para mahasiswa mengenai dunia kerja yang ada pada suatu
perusahaan. Pengalaman belajar yang telah diperoleh dari kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) yang didapatkan mahasiswa dapat memberikan bekal
hidup dalam mengembangkan perusahaan dan mengalisis suatu perusahaan
selepas dari Universitas Slamet Riyadi nanti.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan wujud nyata mahasiswa
pendidikan Manajemen Ekonomi agar dapat berlatih berbisnis dan
mengembangkan suatu usaha. Kegiatan yang dilakukan dari tanggal 7-11
November 2022 dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumntasi.
Masukan dan kritik yang membangun dari pembaca sangan
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, November 2022


Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................ iv
Daftar Tabel ................................................................................................... v
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
BAB II: ANALISIS DAN DIAGNOSIS
A. Sejarah Singkat Objek ................................................................... 2
B. Visi,Misi ........................................................................................ 2
C. Perkembangan Objek .................................................................... 2
D. Lokasi ............................................................................................ 2
E. Tujuan Berdirinya Objek ............................................................... 2
F. Struktur Berdirinya Objek ............................................................. 3
BAB III: HASIL PEMBAHASAN
A. Tahap 1: Tahap Masukan .............................................................. 4
B. Tahap 2: Tahap Pencocokan ......................................................... 6
C. Tahap 3: Tahap Keputusan............................................................. 10
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 12
B. Saran-saran .................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................. 14

iv
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL I ........................................................................................................ 4
TABEL II ....................................................................................................... 5
TABEL III ...................................................................................................... 6
TABEL IV ..................................................................................................... 8
TABEL V ....................................................................................................... 9
TABEL VI ..................................................................................................... 10

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sudah tidak bisa kita pungkiri lagi, sudah
banyak membantu kita dan mencakup hampir disemua bidang, mulai dari
informasi elektronik, komunikasi, kesehatan, bisnis, dan sebagainya. Semua
dipermudah dengan adanya teknologi. Sehingga dalam dunia bisnis
perkembangan teknologi sangat dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu
bisnis tersebut. Perusahaan kutus-kutus sendiri juga menggunakan adanya
perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan bisnis nya.
Dalam CV. Kutus-Kutus Tamba Waras ini, merupakan suatu perusahaan
yang sangat berpotensi untuk berkelanjutan bisnis. Dengan adanya produk
dari perusahaan kutus-kutus maka mengurangi potensi kecenderungan
mengonsumsi obat-obatan kimia. Karena kutus-kutus adalah minyak herbal
yang terbuat dari campuran beragam tanaman jamu yang diolah secara
khusus dengan cara tradisional. Sehingga menghasilkan minyak jamu herbal
yang membantu proses penyembuhan serta aman dan nyaman untuk dipakai
sehari-hari.
Nama kutus-kutus berasal dari bahasa Bali, yang berarti delapan-delapan.
Angka delapan dinilai sebagai bentuk angka yang unik, sempurna, dan
menyerupai simbol infinity yang berarti tanpa batas. Minyak kutus-kutus
terbuat dari bahan rempah-rempah yang jumlahnya 69 jenis rempah lokal
Indonesia. Yang memiliki manfaat yang besar dalam mengatasi berbagai
macam penyakit yang ada pada tubuh manusia. Minyak herbal kutus-kutus
terbukti berkhasiat menyembuhkan kaki yang terkena penyakit kelumpuhan
yang dapat sembuh dalam waktu tiga bulan, menurut pengalaman owner
produk minyak kutus-kutus.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apakah strategi paling tepat yang dipilih untuk
Perusahaan Kutus-Kutus?”
2

BAB II
ANALISIS DAN DIAGNOSIS
A. Sejarah Singkat Objek
Pada tahun 2011 pak Servasius Bambang Pranoto terpleset kemudian
kakinya membengkak hingga lumpuh dan dia berobat akan tetapi tidak
kunjung sembuh. Kemudian beliau berinisiatif membuat minyak herbal
dari tumbuhan dan rempah setelah digunakan selama 3 bulam akhirnya
penyakit lumpuhnya sembuh. Selanjutnya minyak racikan beliau dipakai
oleh teman dan kerabatnya, seperti anaknya yang susah BAB selama 3 hari
dan di beri segala macam obat tidak berhasil lalu diberi minyak yakni
minyak kutus-kutus namanya langsung sembuh dan lancar BAB nya. Pada
tahun 2012 beliau bereksperimen kembali untuk mengembangkan minyak
ini, dikarenakan saat itu minyak kutus-kutus yang kini dikenal baunya
tidak enak membuat kotor dan lengket.
B. Visi: menjadi perusahaan obat tradisional terkemuka dengan inovasi
berkelanjutan dan dedikasi penuh untuk selalu menghasilkan produk
berhasiat serta bermanfaat bagi orang banyak.
Misi: Membuat produk obat tradisional dengan memadukan resep
tradisional dan sentuhan modern sehungga menjadi obat tradisional
sebagai tuan rumah dinegeri sendiri.
C. Perkembangan Objek
Perjalanan kutus-kutus dimulai pada pertengahan tahun 2013, ditahun itu
produksi awal hanya 500 botol dengan packaging yang tidak bagus hingga
pada akhirnya botol tersebut diganti dengan packaging lebih menarik dan
memiliki nilai jual dan promosi melalui sosial media khususnya fanspage,
facebook baru terasa masyarakat mengenal dan membeli guna ingin
menyembuhkan penyakitnya. Naik produksi dari 500 botol ke 600, ke
1000 botol, 1500 dan seterusnya. Seiring suksesnya minyak kutus-kutus
banyak dibeli masyarakat saat itu ternyata dimanfaatkan oleh distributor
utama yang di tunjuk sebelumnya oleh Bambang Pranoto tak lain
temannya meracik ulang minyak tersebut.
D. Lokasi
PT. KUTUS-KUTUS TAMBA WARAS Bakbakan, kecamatan Gianyar
Kabupaten Gianyar Bali, 80515
E. Tujuan Berdirinya Objek
Minyak Kutus-kutus tercipta bukan murni dari niat untuk bisnis. Namun
ditemukan formulanya tersebut saat pak Bambang Pranoto menderita sakit
“kutus-kutus ini ada karena saya sakit, waktu itu saya ingin mencari apa
yang menyembuhkan penyakit saya dan saya akhirnya bisa sembuh dari
apa yang saya buat dan kemudian saya perdadangkan. Mulai dari 2013
diperdagangkan secara komersial sampai sekarang 2018 terus meningkat
penjualannya dengan jumlah reseler lebih dari 3000 orang se indonesia”
ujar bambang pranoto yang pernah menderita lumpuh ini, namun berhasil
sembuh dengan minyak yang diciptakannya.
3

F. Struktur Objek
4

BAB III
HASIL PEMBAHASAN
A. TAHAP 1: TAHAP MASUKAN
1. Evaluasi Faktor Internal (EFI)
FAKTOR-FAKTOR NILAI YANG
BOBOT PERINGKAT
INTERNAL KUNCI DI BOBOT

Kekuatan Internal

1. Komposisi murni tumbuhan


0,15 3 0,45
obat
2. Produk memiliki manfaat
0,10 4 0,4
yang sangat besar
3. Strategi pemasaran
0,05 3 0,15
tergolong efektif
4. Kualitas produk yang sangat
0,05 4 0,2
baik
5. Jangkauan distribusi sudah
0,10 3 0,3
luas
6. Biaya distribusi terjangkau
karena menggunakan
0,10 3 0,3
pengiriman melalui truk
milik PT

Kelemahan Internal

1. Kemasan kurang menarik


0,10 3 0,3
dan modern
2. Harga relatif mahal untuk
kalangan masyarakat 0,10 3 0,3
menengah ke bawah
3. Produk yang dipasarkan
kurang bervariasi dan hanya 0,05 2 0,1
memiliki 5 jenis produk
4. Proses pembuatan produk
masih manual menggunakan 0,10 3 0,3
SDM
5. Pembuatan produk secara
manual membutuhkan 0,10 2 0,2
waktu yang cukup lama
Jumlah 1,00 3,0
TABEL I
5

2. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)


FAKTOR-FAKTOR NILAI YANG
BOBOT PERINGKAT
EKSTERNAL KUNCI DIBOBOT
Peluang
1. Memiliki customer yang
0,10 3 0,3
loyal
2. Jumlah kompetitor yang
menjual produk minyak 0,15 3 0,45
herbal tergolong sedikit
3. Terbukanya pasar ekspor 0,05 4 0,2
4. Memiliki positioning di
konsumen sebagai 0,05 2 0,1
produk yang berkualitas
5. Memiliki sertifikat
0,10 4 0,4
BPOM
6. Memiliki sertifikat halal 0,15 4 0,6
7. Bahan baku dari suplier
tergolong mudah di
0,10 3 0,3
dapat karena tersedia di
alam
8. Memiliki pangsa pasar
0,05 3 0,15
yang luas
Ancaman
1. Adanya produk minyak
0,05 2 0,1
herbal dari negara lain
2. Tingkat brand awareness
Top Of Mind masih 0,10 3 0,3
rendah
3. Tingkat brand recall
0,10 3 0,3
masih rendah
Jumlah 1,00 3,2
TABEL II
6

B. TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN


1. Penyusunan Matrik TOWS

KELEMAHAN - W
KEKUATAN - S
1. Kemasan kurang
1. Komposisi murni
menarik dan modern
tumbuhan obat
2. Harga relatif mahal
2. Produk memiliki
untuk kalangan
manfaat yang sangat
masyarakat menengah
besar
ke bawah
3. Strategi pemasaran
3. Produk yang
tergolong efektif
Selalu dibiarkan dipasarkan kurang
4. Kualitas produk yang
kosong bervariasi dan hanya
sangat baik
memiliki 5 jenis
5. Jangkauan distribusi
produk
sudah luas
4. Proses pembuatan
6. Biaya distribusi
produk masih manual
terjangkau karena
menggunakan SDM
menggunakan
5. Pembuatan produk
pengiriman melalui
secara manual
truk milik PT
membutuhkan waktu
yang cukup lama
PELUANG - O STRATEGI S – O STRATEGI W – O
1. Memiliki customer
yang loyal 1. Meningkatkan 1. Menambah variasi
2. Jumlah kompetitor kualitas produk produk yang
yang menjual dengan beraneka macam
produk minyak memperhatikan agar bisa
herbal tergolong komposisi memenuhi
sedikit tumbuhan obat kebutuhan
3. Terbukanya pasar yang berkualitas konsumen di
ekspor (S1,S4,O1,O4,O8) segala usia.
4. Memiliki 2. Mendistribusikan (W3,O8)
positioning di produk ke berbagai 2. Memperhatikan
konsumen sebagai daerah indonesia aspek
produk yang dan melakukan keamananan
berkualitas ekspor keluar apabila produk
5. Memiliki sertifikat negeri khususnya tersebut
BPOM ke wilayah Asia digunakan dan
6. Memiliki sertifikat dan China (S5,03) memperhatikan
halal aspek kehalalan
7. Bahan baku dari produk
suplier tergolong (W1,W2,W3,O5,
mudah di dapat O6)
karena tersedia di
alam
8. Memiliki pangsa
7

pasar yang luas


STRATEGI S – T STRATEGI W – T

1. Pembuatan produk 1. Meningkatkan


ANCAMAN - T dengan tetap kualitas produk dari
1. Adanya produk menggunakan macam segi kemasan bisa
minyak herbal dari tanaman obat serta dibuat lebih modern
negara lain menjaga kualitas dan lebih menarik
2. Tingkat brand terasa manfaatnya lagi pemilihan bahan
awareness Top Of terhadap konsumen baku yang paling
Mind masih rendah (S1,S2,S4,T2,T3) baik sehingga
3. Tingkat brand menghasilkan
recall masih rendah produk yang
menarik dan
berkualitas
(W1,T2,T3)
TABEL III

2. Penyusunan matrik BCG

Mencari posisi pangsa pasar relatif


Dengan menggunakan data penjualan tahun 2021, dalam mencari posisi
pasar relatif, dengan menggunakan rumus marketshare.
Pendapatan perusahaan :
PT TAMBA WARAS (kutus-kutus) untuk periode tahun terakhir sebesar
Rp. 12.000.000.000,-
PT TAWON JAYA MAKMUR (minyak tawon) periode tahun terakhir
sebesar Rp. 18.000.000.000,-
Perhitungan :

Mencari tingkat pertumbuhan industri


Diketahui :
Volume penjulan tahun terakhir PT INEZ KOSMETIK = Rp.
12.000.000.000,-
Volume penjulan tahun sebelumnya PT INEZ KOSMETIK = Rp.
8.400.000.000,-
8

Perhitungan :

3.
4.

POSISI PANGSA PASAR RELATIF


Tinggi Sedang Rendah
1,0 0,67 0,5 0,0
PERTUMBUHAN INDUSTRI

Tinggi 20

Tanda Tanya I
BINTANG II
0,42

Sedang 0

SAPI PERAH III ANJING IV

Rendah -20
TABEL IV
Terletak di kuadran II, alternatif strategi yang dihasilkan:
1) Integrasi (depan,belakang,horizontal)
2) Penetrasi pasar
3) Pengembangan pasar
4) Pengembangan produk
5) Usaha patungan
3. Penyusunan Matriks BCG
Diketahui:
 Total nilai EFI yang diberi bobot: 3,00
 Total nilai EFE yang diberi bobot: 3,20
9

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT


Kuat Rata-rata Lemah
3 2 1
TOTAL NILAI EFE
YANG DIBOBOT
Tinggi
4 I
II III
3
IV V VI
Sedang 2
Rendah VII VIII IX
1
TABEL V

Berdasarkan nilai analisis matriks IE alternatif posisinya berada di sel II yang


mana alternatif strategi yang dijalankan adalah
1) Penetrasi pasar
2) Pengembangan pasar
3) Pengembangan produk
4) Integrasi kedepan,belakang,dan horizontal

4. Penyusunan matrik GSM


Diketahui : Total nilai EFI : 3,0
Total nilai EFE : 3,2

KUADRAN I KUADRAN II

3,2

3,0

KUADRAN III KUADRAN IV


10

Hasil analisis matrik GSM terletak di kuadran II yang mana menghasilkan


alternatif strategi :
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
4. Integrasi (depan, belakang, horizontal)
5. Diversifikasi konsentris

C. TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN QSPM


Strategi artenatif
Integrasi
Penetrasi Pengemba (kedepan,keb
Faktor kunci
Pasar ngan Pasar elakang,horiz
ontal)
Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
1. Memiliki customer yang
0,10 4 0,4 4 0,4 4 0,4
loyal
2. Jumlah kompetitor yang
menjual produk minyak 0,15 2 0,3 3 0,45 3 0,45
herbal tergolong sedikit
3. Terbukanya pasar ekspor 0,05 2 0,1 4 0,2 3 0,15
4. Memiliki positioning di
konsumen sebagai 0,05 3 0,15 4 0,2 4 0,2
produk yang berkualitas
5. Memiliki sertifikat
0,10 3 0,3 3 0,3 2 0,2
BPOM
6. Memiliki sertifikat halal 0,15 3 0,48 - - 2 0,32
7. Bahan baku dari suplier
tergolong mudah di
0,10 3 0,3 - - 1 0,1
dapat karena tersedia di
alam
8. Memiliki pangsa pasar
0,05 4 0,2 3 0,15 1 0,1
yang luas
Ancaman
1. Adanya produk minyak
0,05 2 0,1 2 0,1 2 0,1
herbal dari negara lain
2. Tingkat brand awareness
Top Of Mind masih 0,10 1 0,1 1 0,1 - -
rendah
3. Tingkat brand recall
0,10 1 0,1 1 0,1 - -
masih rendah
Kekuatan Internal
1) Komposisi murni
0,15 3 0,45 3 0,45 3 0,45
tumbuhan obat
2) Produk memiliki 0,10 4 0,4 4 0,4 3 0,3
11

manfaat yang sangat


besar
3) Strategi pemasaran
0,05 3 0,15 2 0,1 4 0,2
tergolong efektif
4) Kualitas produk yang
0,05 4 0,2 4 0,2 3 0,15
sangat baik
5) Jangkauan distribusi
0,10 3 0,3 3 0,3 3 0,3
sudah luas
6) Biaya distribusi
terjangkau karena
menggunakan 0,10 - - 3 0,3 2 0,2
pengiriman melalui truk
milik PT
Kelemahan Internal
1. Kemasan kurang
0,10 1 0,1 2 0,2 1 0,1
menarik dan modern
2. Harga relatif mahal
untuk kalangan
0,10 2 0,2 1 0,1 2 0,2
masyarakat menengah ke
bawah
3. Produk yang dipasarkan
kurang bervariasi dan
0,05 2 0,1 1 0,05 2 0,1
hanya memiliki 5 jenis
produk
4. Proses pembuatan
produk masih manual 0,10 1 0,1 - - 1 0,1
menggunakan SDM
5. Pembuatan produk
secara manual
0,10 2 0,2 - - 1 0,1
membutuhkan waktu
yang cukup lama
Jumlah 1,00 4,73 4,1 4,22
TABEL VI
12

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa menggunakan matrik QSPM dapat digunakan
perusahaan adalah penetrasi pasar
B. Saran
Didalam strategi penetrasi pasar perusahaan mungkin bisa memenuhi
kebutuhan konsumen di segala usia.
13

DAFTAR PUSTAKA
https://idm.wikipedia.org/wiki/Servasius_Bambang_Pranoto
https://www.google.com/amp/s/mediani.com/bisnis/2021/02/04/36876/peluang-
usaha-minyak-tawon-yang-membawa-keuntungan/
14

LAMPIRAN

Anggota kelompok 1

Setifikat BPOM Sertifikat Halal MUI

Produk minyak kutus-kutus Produk bubuk kutus-kutus


15

Macam-macam produk kutus-kutus

Minyak kutus-kutus Produk sabun kutus-kutus


16

Kemasan produk kutus-kutus Kemasan produk kutus-kutus

Anda mungkin juga menyukai