Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PBL

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN


PRODUK PADA USAHA KAYU DIFA PERABOT DI KOTA PADANG

OLEH

TIM PENGUSUL KELOMPOK 2

1. CINDY MONICA PUTRI (19101155110095)


2. DEA ANANDA FALSUS (19101155110096)
3. FANI YULANDA DEVARA (19101155110100)
4. JESELIN JANET WIJAYA (19101155110106)
5. MUHAMMAD HAFIDZ FAJAR JONIUS (19101155110112)
6. RIZA PUTRI (19101155110121)

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”


PADANG 2022

ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN


PRODUK PADA USAHA KAYU DIFA PERABOT

OLEH:

1. Cindy Monica Putri (19101155110095)


2. Dea Ananda Falsus (19101155110096)
3. Fani Yulanda Devara (19101155110100)
4. Jeselin Janet Wijaya (19101155110106)
5. Muhammad Hafidz Fajar Jonius (19101155110112)
6. Riza Putri (19101155110121)

Dalam rangka pemenuhan tugas pada pertemuan ke-10 untuk mata kuliah
kewiraswastaan, Jurusan Akuntansi Dimana Kami sebagai anggota Kelompok 2 ditugaskan
untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan strategi pemasaran produk pada usaha kayu
difa perabot. Yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin/12 Desember 2022.
Pukul : 09.00- s/d Selesai.
Tempat : Difa Perabot
Alamat : Jalan Gang Tanjung Parak Karakah.

Mengetahui
Dosen Pengampu

Hari Sriwijayanti, SE, M.Si


NIDN: 1028018901

iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN KEGIATAN

dengan Judul: Pengelolaan dan Pengembangan Strategi Pemasaran Produk Pada Usaha Kayu

Difa Perabot.

Adapun laporan penelitian ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah

kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga

dapat memperlancar laporan penelitian ini.

Namun tidak terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada

kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu

dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang

ingin memberi saran dan kritik kebada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan

penelitian ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat di ambil hikmah

serta manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi dan jawaban dari ketidak tahuan

pembacanya.

Padang, 19 Desember 2021

Tim Penyusun
Padang

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR…..........................................................................................................vi
RINGKASAN.......................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi.....................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra..............................................................................................8
1.3 Tujuan Kegiatan...................................................................................................9
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN......................................................................10
2.1 Solusi..................................................................................................................10
2.2 Target Luaran.....................................................................................................10
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................12
3.1 Tahap Persiapan.................................................................................................12
3.2 Tahap Pelaksanaan.............................................................................................12
3.3 Tahap Pelaporan.................................................................................................13
3.4 Metode Pelaksanaan...........................................................................................14
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI................................................................12
4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi..............................................................................16
4.2 Jenis Kepakaran Diperlukan..............................................................................16
4.3 Kelayakan Tim Pengusul...................................................................................16
BAB V HASIL DAN LUARAN DICAPAI..........................................................................17
5.1 Hasil yang Dicapai.............................................................................................18
3.1 Luaran yang Dicapai..........................................................................................20
BAB VI RENCANA TAHAP SELANJUTNYA..................................................................21
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lini Produk…………………………………………………………………… 6

vi
i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bahan Baku Kayu............................................................................................... 6


Gambar 1.2 Kusen.................................................................................................................. 7
Gambar 1.3 Pintu.................................................................................................................... 7
Gambar 1.4 Jendela................................................................................................................ 7
Gambar 1.5 Lemari................................................................................................................. 8
Gambar 1.6 Meja.................................................................................................................... 8
Gambar 1.7 Kursi................................................................................................................... 8
Gambar 1.8 Ranjang............................................................................................................... 9

vi
ii
RINGKASAN

Problem Based Learning (PBL) diartikan sebagai pembelajran berbasis masalah yaitu

jenis model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam suatu kegiatan (Proyek) untuk

menghasilkan suatu produk. PBL adalah pembelajaran yang menjadikan mahasiswa sebagai

subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir

berupa produk.

Tujuan Problem Based Learning antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah proyek.

2. Memperoleh kemampuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks

dengan hasil produk nyata.

4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengelola bahan

atau alat untuk menyelesaikan tugas proyek.

5. Meningkatkan kolaborasi mahasiswa khususnya pada PBL yang bersifat kelompok.

Pendidikan di perguruan tinggi pada saat ini memerlukan perubahan yang bersifat

mendasar, proses pembelajaran berpusat pada dosen (Teacher Centered Learning) berubah

menjadi berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning). Dan Problem Based

Learning (PBL) adalah salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yang

merupakan cara belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan

pencarian / penggalian informasi untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Dengan metode

pembelajaran ini kemampuan penguasaan materi kuliah pada mahasiswa diharapkan

meningkat. Hubungan PBL dengan jurusan yaitu bertujuan untuk mengetahui gambaran

metode pembelajaran Problem Based Learning dengan penguasaan materi kuliah pada

mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis jurusan akuntansi.

ix
PBL diajarkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiwa

mengenai kewiraswastaan, serta diharapkan dapat menumbuhkan minat mahasiwa untuk

berwirausaha. Pada pembelajaran ini tidak hanya menerapkan teori saja, pada proses

pembelajaran dosen berharap mahasiwa memiliki keterampilan dan keinginan untuk

berwirausaha. Dengan demikian mata kuliah berbasis PBL memiliki peran dan kontribusi

untuk menumbuhkan minat mahasiswa berwirausaha. Dengan model pembelajaran PBL

diharapkan mahasiswa dapat menganalisis, memahami, serta dapat memecahkan masalah

dalam materi mengalisis strategi pemasaran dengan rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan

komunikatif selama penelitian.

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi

Di masa modern sekarang, persaingan kehidupan semakin ketat baik dalam hal

mode maupun gaya hidup. Hal ini dapat menjadi motivasi anak bangsa untuk tetap

berkarya dalam mengembangkan mutu dan kualitas kerajinan lokal. Daya pikir dan

imajinasi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu produk lokal agar tetap

dapat bersaing dengan produk internasional.

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi

oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu

menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya

kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan

tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai

bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,

nangka, dan lain-lain.

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk

meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap

mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah

dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Kerajinan ukir kayu banyak diminati oleh

masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan motif ragam hias pada masing-masing daerah

serta jenis kayu yang berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan

yang bernilai tinggi. Dari kerajinan bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan terjadinya

proses perekonomian antar masyarakat suatu daerah sehingga meninggikan tingkat

kesejahteraan masyarakat.

1
Kayu banyak digunakan untuk berbagai kebutuhaan antara lain karena kayu mudah

ditemukan, coraknya indah, dan dapat diperbaharui. Kebutuhan kayu yang terus meningkat

seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan potensi hutan yang terus berkurang

menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan

limbah kayu gergajian menjadi produk yang bermanfaat. Limbah kayu, yang banyak

dijumpai di tempat penggergajian atau perusahaan meubel, biasanya hanya dijadikan bahan

bakar atau kadang justru dibuang begitu saja. Namun, pada saat ini limbah seperti ini mulai

banyak dimanfaatkan untuk bahan baku kerajinan.

Proses pemasaran dapat diterapkan tidak hanya produk atau jasa saja, tetapi juga pada

segala sesuatu yang dapat dipasarkan seperti ide, kejadian, organisasi, tempatm dan

kepribadian. Namun penting untuk ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan

suatu roduk atau penawaran, tetapi dengan pencarian peluang pasar. Perencanaan

pemasaran strategi memiliki ruang lingkup yang terdiri dari visi, misi, dan tujuan dari

objek usaha yang menjadi pegangan semangat yang harus dipertahankan. Oleh karena itu,

pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga,

promosi dan pendistribusian ide, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan individu dan tujuan usaha.

Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merek atau produk dapat

memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat

diartikan sebagai seleksi atau pasar sasaran menentukan posisi persaingan dan

pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani pembeli

yang dipilih, beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menembus pasar-pasar,

mengembangkan pasar, mengembangkan produk, diserfisikasi, biaya murah dan

pemfokusan pasar. Pemasaran adalah perangkat alat pemasaran factor yang dapat

dikendalikan, produk, price, place bauran promotions, place. Yang dipadukan oleh pemilik
2
usaha untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

1. Strategi Produk (Product)

Produk adalah semua bahan yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapat

perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen pada kualitas produk mencerminkan kemampuan produk

untuk menjalankan tugasnya yang mencakup dalam pengemasan dan reparasi

produk dan ciri-ciri lainnya.

2. Strategi Harga (Price)

Harga adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan

harga sangat penting diperhatikan, mengingat harga adalah salah satu penyebab

laku atau tidaknya produk yang ditawarkan. Adapun tujuan penentuan harga secara

umum yaitu untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, dan untuk memperbesar

market share dan mutu produk.

3. Strategi Tempat (Place)

Tempat adalah penentuan lokasi dan distribusi baik itu untuk kantor cabang, kantor

pabrik, Gudang penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana

pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah

menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa.

4. Strategi Promosi (Promotion)

a. Periklanan

Merupakan semua bentuk berbayar presentasi non pribadi dan promosi, ide,

barang, jasa, dengan sponsor tertentu.

3
b. Promosi Penjualan

Merupakan insentif jangka pendek untuk pembelian atau penjualan produk atau

jasa.

c. Hubungan masyarakat

Merupakan mambangun hubungan yang baik dengan berbagai kalangan untuk

mendapatkan publisitas dan menangani atau menghadapi rumor, berita,

kejadian tidak mengenakkan.

d. Pemasaran Langsung

Merupakan hubungan langsung dengan konsumen individu yang ditargetkan

secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan

pelanggan yang langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi, respon

langsung, internet, dan sarana lain untuk komunikasi secara langsung dengan

konsumen tertentu.

e. Penjualan Personal

Merupakan presentasi pribadi oleh wirausaha perusahaan untuk tujuan

menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

Salah satu cara pemasaran atau strategi pemasaran yang kami ambil adalah
dengan pemasaran secara online atau dengan cara digital yang sering dimanfaatkan
oleh pelaku usaha adalah dengan menggunakan media sosial seperti memasarkan
produk melalui instagram, facebook, twitter dan masih banyak lagi. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat juga menjadikan pemasaran berbasis digital atau on-line
harus dapat dipahami dan dipelajari oleh UMKM.

4
Ada beberapa bentuk pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM
untuk dapat melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut :

1. Publikasi video dan foto produk di akun sosial media secara intensif. Penggunaan
sosial media juga disesuaikan dengan segmen produk yang kita miliki.

2. Memanfaatkan facebook ads, instagram ads, twitter ads, google disply network dll
yang dapat dengan mudah diakses melalui sosial media dan dapat menjangkau
konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya.

3. Membuat video produk pemasaran yang ditayangkan melalui sosial media atau
melakukan live promosi produk. Strategi ini jika dilakukan dengan benar akan
berpengaruh positif terhadap bisnis.

4. Melibatkan konsumen didalam pemilihan produk, melakukan edukasi dan


pengenalan terhadap kualitas produk secara intensif di akun media sosial dan
menggunakan kata-kata kreatif dan menggunakan hastag (#) agar lebih mudah
ditemukan konsumen. Dengan hal ini nantinya terbentuk kesadaran merek dan
dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Dalam melakukan pemasaran digital, pelaku UMKM dituntuk untuk selalu belajar
dan berfikir terbuka terhadap teknologi yang semakin berkembang. Tentunya
pemasaran secara digital juga mempertimbangkan menggunakan media yang cocok dan
cara komunikasi yang tepat yang disesuaikan dengan segmen atau pangsa pasar yang
dipilih. Sehingga pemasaran akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.

Bentuk peningkatan kualitas produk yang bisa dilakukan adalah melakukan


kontrol mutu produk lebih detail dan menjamin kebersihan dan keamanan produk.
Selain itu pelaku UMKM dapat menyesuaikan ketahanan produk dan kemasan karena
penjualan sekarang lebih sering menggunakan penjualan secara online sehingga daya
tahan dan keamanan produk harus lebih ditingkatkan.

Dilihat dari produksi dan penjualan usaha Kayu Difa Perabot ini, bahwa semua
penjualan yang dihasilkan tergantung atas permintaan yang dating dari konsumen
sehingga apabila permintaan konsumen besar maka produksi akan semakin banyak dan
pendapatan akan semakin tinggi, akan tetapi jika permintaan konsumen rendah maka
produksi akan semakin berkurang dan menyebabkan menurunya pendapatkan. Hal ini
apat diketahui dari usaha perabot kayu ini yang mana produk yang dihasilkan memiliki

5
masa produktif hingga sampai 10 tahun masa guna, jadi target permintaan tidak dapat
dirata-ratakan dalam rentang waktu yang singkat, permintaan biasanya dari konsumen
yang baru berumah tangga, dan masyarakat yang baru ingin renovasi rumah atau
bangun rumah baru, sehingga membutuhkan berabotan kayu yang baru seperti : sofa
kayu, lemari kau, konsen kayu, pintu kayu, dan alat-alat perabot kayu lainnya.
Diharapkan nantinya usaha kayu Difa Perabot ini lebih mudah memasarkan dan
meningkatkan penjualannya tidak hanya di sekitar kota Kota Padang akan tetapi juga di
luar wilayah kota Padang.

NO JENIS PRODUK JANGKA WAKTU PENYELESAIAN / UNIT


1 Kusen 2 Hari
2 Pintu 14 Hari
3 Jendela 7 Hari
4 Lemari 21 Hari
5 Meja 5 Hari
6 Kursi 3 Hari
7 Ranjang 10 Hari
Tabel 1.1 Lini Produk

Gambar 1.1 Bahan Baku Kayu

6
Gambar 1.2 Kusen

Gambar 1.3 Pintu

7
Gambar 1.4 Jendela

Gambar 1.5 Lemari

Gambar 1.6 Meja

8
Gambar 1.7 Kursi

Gambar 1.8 Ranjang

1.2 Permasalahan Mitra


Berdasarkan pendekatan awal dengan mitra maka dapat disusun prioritas permasalahan
mitra yang dirumuskan secara bersama yaitu:
1. Apa yang perlu dilakukan pelaku UMKM khususnya usaha Kayu Difa Perabot di Kota
Padang untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan bisnis mereka di tengah
terbatasnya permintaan ?
2. Bagaimana penerapan strategi pemasaran agar mampu mempertahankan dan
meningkatkan penjualan di Kota Padang?

1.3 Tujuan Kegiatan


Tujuan pelaksanaan PBL ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan pembinaan mengenai penerapan strategi pemasaran
agar mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan pada usaha produksi Kayu

9
Difa Perabot di Kota Padang.

2. Memberikan cara penggunaan pemasaran berbasis digital atau on-line, agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan penjualan di Kota Padang.

10
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi

Setelah memahami permasalahan yang ada pada usaha kue kering tradisional yang ada
di Kota Padang ini, kami tim PBL UPI YPTK Padang memberikan sosialisasi penerapan
strategi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Alternative solusi
yang kami berikan adalah:
1. Kami membekali dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan usaha UMKM kue
kering tradisional akan pentingnya penerapan strategi pemasaran produk berbasis digital
/ online di media sosial agar bertahan dalam meningkatkan penjualan.
2. Kami memberikan pengarahan dan menjelaskan langkah-langkah penerapan
strategi bertahan melalui penggunaan media sosial dalam proses promosi produk seperti
Instagram, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Perbaikan Kualitas Produk dan
Pelayanan, sehingga usaha perabot kayu ini mampu terus bertahan dan menjadi lebih
responsif terhadap permintaan yang berkala.
2.2 Target Luaran
Penerapan strategi bertahan sangat diperlukan oleh pelaku bisnis terutama pada era
pandemic Covid-19 ini, agar produksi produk tetap dapat berjalan dan penjualan dapat
ditingkatkan. Sehingga dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat diharapkan kegiatan
ini memberikan manfaat nyata bagi usaha produksi kue kering tradisional di Kota
payakumbuh ini sebagai pelaku usaha.
Dengan begitu, akan melahirkan manfaat kegiatan sekaligus target capaian luaran
kegiatan sebagai berikut:
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Memberikan pemahaman dan memotivasi usaha perabot kayu dalam Pemahaman
strategi pemasaran produk sehingga UMKM ini tetap dapat
bertahan berproduksi dan meningktatkan penjualan.
2. Menggerakan seluruh kemampuan dan potensi karyawan didalam Penerapan
penggunaan media social sebagai sarana pemasaran berbasis
digital. Perbaikan Kualitas Produk dan Pelayanan, agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan penjualan

11
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Secara Umum, tahapan penelitian mengenai strategi bertahan untuk


mempertahankan dan meningkatkan penjualan pada Difa Perabot ini dibagi ke dalam 4
(empat) tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi program dan
tahapan pelaporan. Metode pelaksanaan menyajikan uraian tentang teknik/cara membuat
produk, finising dan memasarkannya sekaligus tahapan pekerjaan dalam pencapaian tujuan
program.

3.1 Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini terdiri dari beberapa kegiatan berikut:

1. Survei, tim PBL melakukan survei lokasi mitra untuk mengetahui dan
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mitra.
2. Pembentukan tim PBL pembentukan tim disesuaikan dengan jenis kepakaran yang
diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan mitra.
3. Pengajuan dan pembuatan proposal yang berisikan solusi dalam menyelesaikan
permasalahan mitra ke UPT Elearning.
4. Koordinasi tim dan mitra, perencanaan pelaksanaan program PBL secara
konseptual berdasarkan proposal yang telah diajukan. Penyusunan jadwal dan
perihal terkait dengan prosedur kegiatan, dan penerbitan surat tugas panitia kegiatan
5. Persiapan media digital dan bahan penelitian sesuai dengan tujuan dari kegiatan
PBL
3.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian mengenai strategi persaingan bertahan untuk mempertahankan dan
meningkatkan penjualan pada Difa Perabot ini akan dilaksanakan melalui penelitian,
pemaparan materi dan diskusi serta tanya jawab dengan memanfaatkan media
telekomunikasi.
a. Lingkup Pelaksanaan
1. Menyediakan materi dan modul tentang kegiatan yang akan dilakukan terkait
penerapan peluang usaha sebagai strategi persaingan pasar agar mampu bersaing
dan meningkatkan penjualan di era digital ini.

12
2. Memberikan pengetahuan bagi usaha Difa Perabot ini bahwa peluang usaha
merupakan sebuah kesempatan untuk memperoleh sebuah keuntungan agar
mampu bersaing dan meningkatkan penjualan.

3. Memberikan wawasan mengenai cara penerapan peluang usaha yang baik dan
hal apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan pada Difa Perabot ini.
4. Mengajukan proposal kegiatan sebagai bahan dasar pelaksanaan kegiatan, serta
acuan untuk mensukseskan kegiatan.

b. Prosedur kerja
Dalam pelaksanaan kegiatan, metode dan langkah yang dilakukan akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Melakukan rapat koordinasi bersama Tim PBL UPI YPTK Padang dalam waktu
yang terukur dan tersistem.
2. Memilih tema dan kebijakan-kebijakan penting terkait bentuk kegiatan yang akan
diselenggarakan
3. Melakukan komunikasi dengan pelaku usaha menggunakan sistem daring.
Komunikasi ini diakhiri dengan membuat kerjasama berupa jadwal kegiatan PBL
4. Merealisasikan seluruh agenda di atas secara tertulis dalam naskah proposal
kegiatan PBL. Kemudian menyerahkannya kepada UPT Elearning Padang sesuai
dengan arahan dan prosedur yang telah ditentukan.
3.3 Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan program
3.4 Metode Pelaksanaan
3.4.1 Metode Pendidikan (jelaskan materi perkuliahan yang berhubungan
dengan penelitian ananda

Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2004 :74) bahwa pendidikan adalah proses
pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan di dalam tingkah laku
dihasilkan di dalam diri orang itu melalui kelompok. Sedangkan John Dewe
mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Jadi
pendidikan dapat mempengaruhi orang, tingkah laku dan cara berfikir UMKM dalam
meningkatkan minat beli konsumen dalam memaksimalkan penjualannya.
13
Kerajinan kayu adalah salah satu kerajinan yang memiliki nilai seni dan
bernilai harga, kerajinan kayu salah satu karya seni dalam bentuk tiga demensi yang
dapat dilihat, diraba dan digunakan.

3.4.2 Metode Sosialisasi

Menurut Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan informasi secara


sistematis dan terkontrol yang didasarkan pada hipotesis dan teori. Penelitian atau riset
sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif,
tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasi, dan
merevisi fakta-fakta. Serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta
reaksinya. Penelitian ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan
dimana individu tersebut berada. Selain itu, penelitian juga ditentukan dari interaksi
pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Penelitian adalah suatu proses
investigasi secara sistematis dengan cara mempelajari berbagai bahan dan sumber
untuk membangun fakta-fakta dan mencapai kesimpulan baru. 
Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk penelitian
kepada mitra pelaku usaha Difa Perabot di kota Padang. Penelitian tersebut berupa
pemaparan materi kepada mitra terkait permasalahan yang dihadapi mitra yaitu
pentingnya penerapan strategi dan peluang usaha untuk bertahan dalam menjalankan
usaha, mempertahankan dan meningkatkan penjualan sehingga penjualan maksimal
masih dapat dicapai. Materi yang disampaikan diharapkan dapat memberikan
peningkatan pengetahuan dan pemahaman untuk selanjutnya dapat diterapkan oleh
mitra dalam kegiatan usahanya.
Setelah materi selesai dipaparkan, dilanjutkan dengan diskusi berupa tanya
jawab antara pemateri dengan peserta. Diskusi dilakukan agar peserta lebih memahami
dan materi yang disampaikan. Melalui diskusi, sosialisasi tidak hanya sekedar transfer
knowledge saja melainkan dapat sharing pengalaman maupun permasalahan yang
sedang dihadapi mitra.

14
3.4.3 Partisipasi Mitra

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka dalam realisasi program


diharapkan mitra dapat berpartisipasi dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Menjadi peserta penelitian berupa: menerima teori, konsep, diskusi. Tanya jawab
serta hal-hal lain yang diberikan selama proses kegiatan berlangsung.
2. Menyediakan tempat dan fasilitas yang dibutuhkan selama proses kegiatan
berjalan.

15
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

a. Hasil yang Dicapai


Kegiatan PBL yang dilaksanakan pada Usaha Kayu Perabot Difa ini kami laksanakan
selama 1 minggu, terhitung mulai tanggal 5 sampai dengan tanggal 13 Desember 2022.
Berkat kerjasama diantara kelompok dan pihak-pihak yang mendukung, kegiatan PBL ini
berjalan lancar dan sukses sesuai dengan perencanaan yang dirancang sebelumnya.
Dukungan besar yang diberikan pelaku usaha Usaha Kayu Perabot Difa ini sangat kami beri
apresiasi karena telah memberikan kesempatan berharga bagi kami untuk melakukan
penelitian.
Kegiatan PBL ini berupa wawancara kepada Usaha Kayu Perabot Difa yang mana hal
ini dapat memberikan data-data yang dibutuhkan oleh tim peneliti. Usaha ini menggunakan
modal pribadi dari pemiliknya sendiri dan memiliki berbagai macam produk yaitu: konsen,
pintu, jendela, lemari, meja, dan kursi. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu banio, timbalun,
bayur, subayan, dan kayu marantih.
Usaha ini memiliki 4 orang karyawan sehingga pemasukan usaha menjadi semakin
maksimal. Namun, hal ini tidak sebanding dengan kendala yang dihadapi oleh usaha ini,
yaitu:
1) Kurangnya modal yang dimiliki oleh pemilik.
2) Menumpuknya stok dari produk sehingga aliran arus uang menjadi terhambat.
3) Keberadaan pembeli tidak pasti.
5.1 Luaran yang dicapai
Luaran yang dicapai dari kegiatan PBL ini adalah menambah wawasan dan
pengetahuan pemilik Usaha Kayu Perabot Difa yang ada di Kota Padang ini mengenai
penerapan strategi pemasaran. Peneliti berharap bahwa pemilik usaha mampu menerapkan
strategi pemasaran. Penelitian ini diharapkan mampu membantu meningkatkan penjualan
pada usaha ini.

16
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Kegiatan PBL bukan hanya kegiatan yang dilakukan sekali saja namun harus

berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga manfaat nyata dari kegiatan ini benar-

benar dirasakan oleh UMKM Produksi Kayu Difa Perabot ini. Manfaat kegiatan ini baru

bisa dirasakan apabila mereka sudah memulai menerapkan strategi bertahan yang sudah

diawarkan untuk bisa mempertahankan produksi dan meningkatkan penjualannya.

Kegiatan PBL ini akan berlanjut dimana cara pemasaran produk dengan digital atau on-

line sudah di terapkan dan di gunakan terhadap target pasar yang diharapkan Rencana

tahap PBL selanjutnya adalah kami merencanakan memperluas jangkaun pasar Produksi

Kayu Difa Perabot ini, untuk menjaga permintaan akan produk yang di tawarkan agar

proses produksi tetap bisa berjalan. Pemfokusan hanya di Kota Padang akan menghambat

tingkat permintaan dan produksinya, karna dapat di ketahui bahwa ketahanan produksi

kayu ini bisa bertahan bertahun-tahun tentu dapat disimpulkan bahwa permintaan akan

produk akan sangat rendah.

17
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan

Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merek atau produk dapat
memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat
diartikan sebagai seleksi atau pasar sasaran menentukan posisi persaingan dan pengembangan
suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani pembeli yang dipilih,
beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menembus pasar-pasar,
mengembangkan pasar, mengembangkan produk, diserfisikasi, biaya murah dan pemfokusan
pasar. Salah satu cara pemasaran atau strategi pemasaran yang kami ambil adalah dengan
pemasaran secara online atau dengan cara digital yang sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha
adalah dengan menggunakan media sosial seperti memasarkan produk melalui instagram,
facebook, twitter dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga
menjadikan pemasaran berbasis digital atau on-line harus dapat dipahami dan dipelajari oleh
UMKM. Dalam melakukan pemasaran digital, pelaku UMKM dituntuk untuk selalu belajar
dan berfikir terbuka terhadap teknologi yang semakin berkembang. Tentunya pemasaran
secara digital juga mempertimbangkan menggunakan media yang cocok dan cara komunikasi
yang tepat yang disesuaikan dengan segmen atau pangsa pasar yang dipilih. Sehingga
pemasaran akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.

7.2. Saran
Adapun saran untuk pengelolaan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh usaha
kerajinan kayu Difa Perabot, diharapkan agar usaha kerajinan kayu Difa Perabot berfokus
pada distribusi dan promosinya. Dan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan dan
strategi pemasaran usaha kerajinan kayu Difa Perabot, agar didapatkan hasil penelitian yang
lebih mendalam serta mampu meningkatkan penjualan pada usaha kerajinan kayu Difa
Perabot di Kec. Padang Timur di Kota Padang.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://ucrus.blogspot.com/2017/05/usaha-kerajinan-kayu-pak-wondo-dsn.html?m=1
http://alghifariahmad.blogspot.com/2016/10/proposal-pembuatan-karya-seni-dari-
kayu.html?m=1
Farida, N., Naryoso, A., & Yuniawan, A. (2017). Model of Relationship Marketing and E-
Commerce in Improving Marketing Performance of Batik SMEs. Jurnal
Dinamika Manajemen, 8(1), 20–29. https://doi.org/10.15294/jdm.v8i1.10408
Hardilawati, W. L.(2019).The Role of Innovation and E-Commerce in Small
Business.373,83–87
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., Indriyani, & Rayendra, A. (2019).
Pengaruh Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti
Gauri di Kecamatan Bantasari Cilacap. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan,
4(1), 53–60. http://www.jurnal.stiks-tarakanita.ac.id/index.php/JAK/article/view/
189/136
Katherine Taken Smith,”Digital Marketing Strategies That Millennials Find Appealing,
Motivatig, Or Just Annoying”. Journal of Strategic Marketing. Vol. 19, No. 6,
October 2011, 489-499

16
LAMPIRAN I : Pertanyaan wawancara

Pertanyaan 1 : Siapa pendiri usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Bapak Sudirman.

Pertanyaan 2 : Sudah berapa lama berdirinya usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : 18 Tahun.

Pertanyaan 3 : Apakah modal usaha kayu Difa Perabot dari investor atau modal sendiri?

Narasumber : Modal Sendiri.

Pertanyaan 4 : Apa saja jenis produk yang diproduksi usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Kusen, Pintu, Jendela, Lemari, Meja, dan Kursi.

Pertanyaan 5 : Apa saja jenis kayu yang digunakan pada usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Biasa, Banio, Timbalun, Bayur, Subayan, dan Marantih.

Pertanyaan 6 : Dimana saja jangkauan penjualan usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Kota Padang (dominan), Batu Sangkar, Pesisir, Jakarta.

Pertanyaan 7 : Berapa omzet per bulan usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : 5 juta-30 juta.

Pertanyaan 8 : Daarimana pasokan kayu yang diperoleh usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Sijunjung dan Mukomuko.

Pertanyaan 9 : Berapa lama proses pembuatan produk pada usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Kusen (2 hari), pintu (14 hari), jendela (7 hari), lemari (21 hari), meja 5hari),

kursi (3 hari), ranjang (10 hari).

Pertanyaan 10 : Berapa jumlah karyawan usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : 2-6 orang.

Pertanyaan 11 : Apa saja kendala usaha kayu Difa Perabot ?

Narasumber : Kekurangan modal, stok menumpuk, permintaan yang tidak stabil.


LAMPIRAN 2: DAFTAR HADIR TIM PKM

DAFTAR HADIR TIM KELOMPOK 2 PBL DI USAHA KAYU DIFA PERABOT DI


KOTA PADANG
Bulan November 2022 – Desember 2022

No Nama NO BP Tanda Tangan

19101155110095
1. CINDY MONICA PUTRI

2. DEA ANANDA FALSUS 19101155110096

3. FANI YULANDA DEVARA 19101155110100

4. JESELIN JANET WIJAYA 19101155110106

MUHAMMAD HAFIDZ FAJAR


5. 19101155110112
JONIUS

6. RIZA PUTRI 19101155110121

1
LAMPIRAN 3 : PPT Presentasi
LAMPIRAN 4 : DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai