OLEH
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH:
Dalam rangka pemenuhan tugas pada pertemuan ke-10 untuk mata kuliah
kewiraswastaan, Jurusan Akuntansi Dimana Kami sebagai anggota Kelompok 2 ditugaskan
untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan strategi pemasaran produk pada usaha kayu
difa perabot. Yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin/12 Desember 2022.
Pukul : 09.00- s/d Selesai.
Tempat : Difa Perabot
Alamat : Jalan Gang Tanjung Parak Karakah.
Mengetahui
Dosen Pengampu
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN KEGIATAN
dengan Judul: Pengelolaan dan Pengembangan Strategi Pemasaran Produk Pada Usaha Kayu
Difa Perabot.
Adapun laporan penelitian ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga
Namun tidak terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kebada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan
penelitian ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat di ambil hikmah
serta manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi dan jawaban dari ketidak tahuan
pembacanya.
Tim Penyusun
Padang
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR…..........................................................................................................vi
RINGKASAN.......................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi.....................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra..............................................................................................8
1.3 Tujuan Kegiatan...................................................................................................9
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN......................................................................10
2.1 Solusi..................................................................................................................10
2.2 Target Luaran.....................................................................................................10
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................12
3.1 Tahap Persiapan.................................................................................................12
3.2 Tahap Pelaksanaan.............................................................................................12
3.3 Tahap Pelaporan.................................................................................................13
3.4 Metode Pelaksanaan...........................................................................................14
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI................................................................12
4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi..............................................................................16
4.2 Jenis Kepakaran Diperlukan..............................................................................16
4.3 Kelayakan Tim Pengusul...................................................................................16
BAB V HASIL DAN LUARAN DICAPAI..........................................................................17
5.1 Hasil yang Dicapai.............................................................................................18
3.1 Luaran yang Dicapai..........................................................................................20
BAB VI RENCANA TAHAP SELANJUTNYA..................................................................21
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vi
i
DAFTAR GAMBAR
vi
ii
RINGKASAN
Problem Based Learning (PBL) diartikan sebagai pembelajran berbasis masalah yaitu
jenis model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam suatu kegiatan (Proyek) untuk
menghasilkan suatu produk. PBL adalah pembelajaran yang menjadikan mahasiswa sebagai
subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir
berupa produk.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks
Pendidikan di perguruan tinggi pada saat ini memerlukan perubahan yang bersifat
mendasar, proses pembelajaran berpusat pada dosen (Teacher Centered Learning) berubah
menjadi berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning). Dan Problem Based
Learning (PBL) adalah salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yang
merupakan cara belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian / penggalian informasi untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Dengan metode
meningkat. Hubungan PBL dengan jurusan yaitu bertujuan untuk mengetahui gambaran
metode pembelajaran Problem Based Learning dengan penguasaan materi kuliah pada
ix
PBL diajarkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiwa
berwirausaha. Pada pembelajaran ini tidak hanya menerapkan teori saja, pada proses
berwirausaha. Dengan demikian mata kuliah berbasis PBL memiliki peran dan kontribusi
dalam materi mengalisis strategi pemasaran dengan rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Di masa modern sekarang, persaingan kehidupan semakin ketat baik dalam hal
mode maupun gaya hidup. Hal ini dapat menjadi motivasi anak bangsa untuk tetap
berkarya dalam mengembangkan mutu dan kualitas kerajinan lokal. Daya pikir dan
imajinasi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu produk lokal agar tetap
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi
oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu
menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya
kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan
tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai
bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Kerajinan ukir kayu banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan motif ragam hias pada masing-masing daerah
serta jenis kayu yang berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan
yang bernilai tinggi. Dari kerajinan bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan terjadinya
kesejahteraan masyarakat.
1
Kayu banyak digunakan untuk berbagai kebutuhaan antara lain karena kayu mudah
ditemukan, coraknya indah, dan dapat diperbaharui. Kebutuhan kayu yang terus meningkat
seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan potensi hutan yang terus berkurang
menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan
limbah kayu gergajian menjadi produk yang bermanfaat. Limbah kayu, yang banyak
dijumpai di tempat penggergajian atau perusahaan meubel, biasanya hanya dijadikan bahan
bakar atau kadang justru dibuang begitu saja. Namun, pada saat ini limbah seperti ini mulai
Proses pemasaran dapat diterapkan tidak hanya produk atau jasa saja, tetapi juga pada
segala sesuatu yang dapat dipasarkan seperti ide, kejadian, organisasi, tempatm dan
kepribadian. Namun penting untuk ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan
suatu roduk atau penawaran, tetapi dengan pencarian peluang pasar. Perencanaan
pemasaran strategi memiliki ruang lingkup yang terdiri dari visi, misi, dan tujuan dari
objek usaha yang menjadi pegangan semangat yang harus dipertahankan. Oleh karena itu,
promosi dan pendistribusian ide, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang
Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merek atau produk dapat
memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat
diartikan sebagai seleksi atau pasar sasaran menentukan posisi persaingan dan
pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani pembeli
yang dipilih, beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menembus pasar-pasar,
pemfokusan pasar. Pemasaran adalah perangkat alat pemasaran factor yang dapat
dikendalikan, produk, price, place bauran promotions, place. Yang dipadukan oleh pemilik
2
usaha untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Produk adalah semua bahan yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapat
Harga adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan
harga sangat penting diperhatikan, mengingat harga adalah salah satu penyebab
laku atau tidaknya produk yang ditawarkan. Adapun tujuan penentuan harga secara
umum yaitu untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, dan untuk memperbesar
Tempat adalah penentuan lokasi dan distribusi baik itu untuk kantor cabang, kantor
pabrik, Gudang penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa.
a. Periklanan
Merupakan semua bentuk berbayar presentasi non pribadi dan promosi, ide,
3
b. Promosi Penjualan
Merupakan insentif jangka pendek untuk pembelian atau penjualan produk atau
jasa.
c. Hubungan masyarakat
d. Pemasaran Langsung
langsung, internet, dan sarana lain untuk komunikasi secara langsung dengan
konsumen tertentu.
e. Penjualan Personal
Salah satu cara pemasaran atau strategi pemasaran yang kami ambil adalah
dengan pemasaran secara online atau dengan cara digital yang sering dimanfaatkan
oleh pelaku usaha adalah dengan menggunakan media sosial seperti memasarkan
produk melalui instagram, facebook, twitter dan masih banyak lagi. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat juga menjadikan pemasaran berbasis digital atau on-line
harus dapat dipahami dan dipelajari oleh UMKM.
4
Ada beberapa bentuk pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM
untuk dapat melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut :
1. Publikasi video dan foto produk di akun sosial media secara intensif. Penggunaan
sosial media juga disesuaikan dengan segmen produk yang kita miliki.
2. Memanfaatkan facebook ads, instagram ads, twitter ads, google disply network dll
yang dapat dengan mudah diakses melalui sosial media dan dapat menjangkau
konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya.
3. Membuat video produk pemasaran yang ditayangkan melalui sosial media atau
melakukan live promosi produk. Strategi ini jika dilakukan dengan benar akan
berpengaruh positif terhadap bisnis.
Dalam melakukan pemasaran digital, pelaku UMKM dituntuk untuk selalu belajar
dan berfikir terbuka terhadap teknologi yang semakin berkembang. Tentunya
pemasaran secara digital juga mempertimbangkan menggunakan media yang cocok dan
cara komunikasi yang tepat yang disesuaikan dengan segmen atau pangsa pasar yang
dipilih. Sehingga pemasaran akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.
Dilihat dari produksi dan penjualan usaha Kayu Difa Perabot ini, bahwa semua
penjualan yang dihasilkan tergantung atas permintaan yang dating dari konsumen
sehingga apabila permintaan konsumen besar maka produksi akan semakin banyak dan
pendapatan akan semakin tinggi, akan tetapi jika permintaan konsumen rendah maka
produksi akan semakin berkurang dan menyebabkan menurunya pendapatkan. Hal ini
apat diketahui dari usaha perabot kayu ini yang mana produk yang dihasilkan memiliki
5
masa produktif hingga sampai 10 tahun masa guna, jadi target permintaan tidak dapat
dirata-ratakan dalam rentang waktu yang singkat, permintaan biasanya dari konsumen
yang baru berumah tangga, dan masyarakat yang baru ingin renovasi rumah atau
bangun rumah baru, sehingga membutuhkan berabotan kayu yang baru seperti : sofa
kayu, lemari kau, konsen kayu, pintu kayu, dan alat-alat perabot kayu lainnya.
Diharapkan nantinya usaha kayu Difa Perabot ini lebih mudah memasarkan dan
meningkatkan penjualannya tidak hanya di sekitar kota Kota Padang akan tetapi juga di
luar wilayah kota Padang.
6
Gambar 1.2 Kusen
7
Gambar 1.4 Jendela
8
Gambar 1.7 Kursi
9
Difa Perabot di Kota Padang.
2. Memberikan cara penggunaan pemasaran berbasis digital atau on-line, agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan penjualan di Kota Padang.
10
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
Setelah memahami permasalahan yang ada pada usaha kue kering tradisional yang ada
di Kota Padang ini, kami tim PBL UPI YPTK Padang memberikan sosialisasi penerapan
strategi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Alternative solusi
yang kami berikan adalah:
1. Kami membekali dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan usaha UMKM kue
kering tradisional akan pentingnya penerapan strategi pemasaran produk berbasis digital
/ online di media sosial agar bertahan dalam meningkatkan penjualan.
2. Kami memberikan pengarahan dan menjelaskan langkah-langkah penerapan
strategi bertahan melalui penggunaan media sosial dalam proses promosi produk seperti
Instagram, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Perbaikan Kualitas Produk dan
Pelayanan, sehingga usaha perabot kayu ini mampu terus bertahan dan menjadi lebih
responsif terhadap permintaan yang berkala.
2.2 Target Luaran
Penerapan strategi bertahan sangat diperlukan oleh pelaku bisnis terutama pada era
pandemic Covid-19 ini, agar produksi produk tetap dapat berjalan dan penjualan dapat
ditingkatkan. Sehingga dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat diharapkan kegiatan
ini memberikan manfaat nyata bagi usaha produksi kue kering tradisional di Kota
payakumbuh ini sebagai pelaku usaha.
Dengan begitu, akan melahirkan manfaat kegiatan sekaligus target capaian luaran
kegiatan sebagai berikut:
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Memberikan pemahaman dan memotivasi usaha perabot kayu dalam Pemahaman
strategi pemasaran produk sehingga UMKM ini tetap dapat
bertahan berproduksi dan meningktatkan penjualan.
2. Menggerakan seluruh kemampuan dan potensi karyawan didalam Penerapan
penggunaan media social sebagai sarana pemasaran berbasis
digital. Perbaikan Kualitas Produk dan Pelayanan, agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan penjualan
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Survei, tim PBL melakukan survei lokasi mitra untuk mengetahui dan
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mitra.
2. Pembentukan tim PBL pembentukan tim disesuaikan dengan jenis kepakaran yang
diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan mitra.
3. Pengajuan dan pembuatan proposal yang berisikan solusi dalam menyelesaikan
permasalahan mitra ke UPT Elearning.
4. Koordinasi tim dan mitra, perencanaan pelaksanaan program PBL secara
konseptual berdasarkan proposal yang telah diajukan. Penyusunan jadwal dan
perihal terkait dengan prosedur kegiatan, dan penerbitan surat tugas panitia kegiatan
5. Persiapan media digital dan bahan penelitian sesuai dengan tujuan dari kegiatan
PBL
3.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian mengenai strategi persaingan bertahan untuk mempertahankan dan
meningkatkan penjualan pada Difa Perabot ini akan dilaksanakan melalui penelitian,
pemaparan materi dan diskusi serta tanya jawab dengan memanfaatkan media
telekomunikasi.
a. Lingkup Pelaksanaan
1. Menyediakan materi dan modul tentang kegiatan yang akan dilakukan terkait
penerapan peluang usaha sebagai strategi persaingan pasar agar mampu bersaing
dan meningkatkan penjualan di era digital ini.
12
2. Memberikan pengetahuan bagi usaha Difa Perabot ini bahwa peluang usaha
merupakan sebuah kesempatan untuk memperoleh sebuah keuntungan agar
mampu bersaing dan meningkatkan penjualan.
3. Memberikan wawasan mengenai cara penerapan peluang usaha yang baik dan
hal apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan pada Difa Perabot ini.
4. Mengajukan proposal kegiatan sebagai bahan dasar pelaksanaan kegiatan, serta
acuan untuk mensukseskan kegiatan.
b. Prosedur kerja
Dalam pelaksanaan kegiatan, metode dan langkah yang dilakukan akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Melakukan rapat koordinasi bersama Tim PBL UPI YPTK Padang dalam waktu
yang terukur dan tersistem.
2. Memilih tema dan kebijakan-kebijakan penting terkait bentuk kegiatan yang akan
diselenggarakan
3. Melakukan komunikasi dengan pelaku usaha menggunakan sistem daring.
Komunikasi ini diakhiri dengan membuat kerjasama berupa jadwal kegiatan PBL
4. Merealisasikan seluruh agenda di atas secara tertulis dalam naskah proposal
kegiatan PBL. Kemudian menyerahkannya kepada UPT Elearning Padang sesuai
dengan arahan dan prosedur yang telah ditentukan.
3.3 Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan program
3.4 Metode Pelaksanaan
3.4.1 Metode Pendidikan (jelaskan materi perkuliahan yang berhubungan
dengan penelitian ananda
Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2004 :74) bahwa pendidikan adalah proses
pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan di dalam tingkah laku
dihasilkan di dalam diri orang itu melalui kelompok. Sedangkan John Dewe
mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Jadi
pendidikan dapat mempengaruhi orang, tingkah laku dan cara berfikir UMKM dalam
meningkatkan minat beli konsumen dalam memaksimalkan penjualannya.
13
Kerajinan kayu adalah salah satu kerajinan yang memiliki nilai seni dan
bernilai harga, kerajinan kayu salah satu karya seni dalam bentuk tiga demensi yang
dapat dilihat, diraba dan digunakan.
14
3.4.3 Partisipasi Mitra
1. Menjadi peserta penelitian berupa: menerima teori, konsep, diskusi. Tanya jawab
serta hal-hal lain yang diberikan selama proses kegiatan berlangsung.
2. Menyediakan tempat dan fasilitas yang dibutuhkan selama proses kegiatan
berjalan.
15
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
16
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Kegiatan PBL bukan hanya kegiatan yang dilakukan sekali saja namun harus
berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga manfaat nyata dari kegiatan ini benar-
benar dirasakan oleh UMKM Produksi Kayu Difa Perabot ini. Manfaat kegiatan ini baru
bisa dirasakan apabila mereka sudah memulai menerapkan strategi bertahan yang sudah
Kegiatan PBL ini akan berlanjut dimana cara pemasaran produk dengan digital atau on-
line sudah di terapkan dan di gunakan terhadap target pasar yang diharapkan Rencana
tahap PBL selanjutnya adalah kami merencanakan memperluas jangkaun pasar Produksi
Kayu Difa Perabot ini, untuk menjaga permintaan akan produk yang di tawarkan agar
proses produksi tetap bisa berjalan. Pemfokusan hanya di Kota Padang akan menghambat
tingkat permintaan dan produksinya, karna dapat di ketahui bahwa ketahanan produksi
kayu ini bisa bertahan bertahun-tahun tentu dapat disimpulkan bahwa permintaan akan
17
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merek atau produk dapat
memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat
diartikan sebagai seleksi atau pasar sasaran menentukan posisi persaingan dan pengembangan
suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani pembeli yang dipilih,
beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menembus pasar-pasar,
mengembangkan pasar, mengembangkan produk, diserfisikasi, biaya murah dan pemfokusan
pasar. Salah satu cara pemasaran atau strategi pemasaran yang kami ambil adalah dengan
pemasaran secara online atau dengan cara digital yang sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha
adalah dengan menggunakan media sosial seperti memasarkan produk melalui instagram,
facebook, twitter dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga
menjadikan pemasaran berbasis digital atau on-line harus dapat dipahami dan dipelajari oleh
UMKM. Dalam melakukan pemasaran digital, pelaku UMKM dituntuk untuk selalu belajar
dan berfikir terbuka terhadap teknologi yang semakin berkembang. Tentunya pemasaran
secara digital juga mempertimbangkan menggunakan media yang cocok dan cara komunikasi
yang tepat yang disesuaikan dengan segmen atau pangsa pasar yang dipilih. Sehingga
pemasaran akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.
7.2. Saran
Adapun saran untuk pengelolaan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh usaha
kerajinan kayu Difa Perabot, diharapkan agar usaha kerajinan kayu Difa Perabot berfokus
pada distribusi dan promosinya. Dan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan dan
strategi pemasaran usaha kerajinan kayu Difa Perabot, agar didapatkan hasil penelitian yang
lebih mendalam serta mampu meningkatkan penjualan pada usaha kerajinan kayu Difa
Perabot di Kec. Padang Timur di Kota Padang.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ucrus.blogspot.com/2017/05/usaha-kerajinan-kayu-pak-wondo-dsn.html?m=1
http://alghifariahmad.blogspot.com/2016/10/proposal-pembuatan-karya-seni-dari-
kayu.html?m=1
Farida, N., Naryoso, A., & Yuniawan, A. (2017). Model of Relationship Marketing and E-
Commerce in Improving Marketing Performance of Batik SMEs. Jurnal
Dinamika Manajemen, 8(1), 20–29. https://doi.org/10.15294/jdm.v8i1.10408
Hardilawati, W. L.(2019).The Role of Innovation and E-Commerce in Small
Business.373,83–87
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., Indriyani, & Rayendra, A. (2019).
Pengaruh Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti
Gauri di Kecamatan Bantasari Cilacap. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan,
4(1), 53–60. http://www.jurnal.stiks-tarakanita.ac.id/index.php/JAK/article/view/
189/136
Katherine Taken Smith,”Digital Marketing Strategies That Millennials Find Appealing,
Motivatig, Or Just Annoying”. Journal of Strategic Marketing. Vol. 19, No. 6,
October 2011, 489-499
16
LAMPIRAN I : Pertanyaan wawancara
Narasumber : 18 Tahun.
Pertanyaan 3 : Apakah modal usaha kayu Difa Perabot dari investor atau modal sendiri?
Pertanyaan 4 : Apa saja jenis produk yang diproduksi usaha kayu Difa Perabot ?
Pertanyaan 5 : Apa saja jenis kayu yang digunakan pada usaha kayu Difa Perabot ?
Pertanyaan 8 : Daarimana pasokan kayu yang diperoleh usaha kayu Difa Perabot ?
Pertanyaan 9 : Berapa lama proses pembuatan produk pada usaha kayu Difa Perabot ?
Narasumber : Kusen (2 hari), pintu (14 hari), jendela (7 hari), lemari (21 hari), meja 5hari),
19101155110095
1. CINDY MONICA PUTRI
1
LAMPIRAN 3 : PPT Presentasi
LAMPIRAN 4 : DOKUMENTASI KEGIATAN