Anda di halaman 1dari 52

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DOMINO AKSARA

JAWA (DAKWA) DENGAN PENGUATAN KARAKTER KERJA KERAS


UNTUK MENGENALKAN AKSARA JAWA PADA SISWA KELAS III
SDN KARANGTENGAH 4 KOTA BLITAR

DESAIN OPERASIONAL

OLEH
DYAH AYU SUFIDIANA
NIM: 160151601420

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JANUARI 2020
Desain operasional skripsi oleh Dyah Ayu Sufidiana

telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan.

Malang, 9 Januari 2020


Pembimbing I

Dra. Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19570703 198303 2 002

Malang, 9 Januari 2020


Pembimbing II

Drs. Sumanto, M.Pd.


NIP. 19551231 198203 1 036

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dyah Ayu Sufidiana

NIM : 160151601420

Jurusan : KSDP

Fakultas/Program Studi : FIP/S1 PGSD

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa desain operasional yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya, dan bukan merupakan pengambil alihan
tulisan/ pikiran karya orang lain yang saya akui sebagai tulisan/ pikiran saya
sendiri baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan desain operasional ini
hasil plagiasi, baik sebagaian ataupun seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 1 Januari 2020


Yang membuat pernyataan

Dyah Ayu Sufidiana


NIM 160151601420

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya maka terselesaikanlah penulisan desain operasional dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa (Dakwa)
Dengan Penguatan Karakter Kerja Keras Untuk Mengenalkan Aksara Jawa
Pada Siswa Kelas III di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar “. Penyusunan
desain operasional ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulisan desain operasional ini dapat terselesaikan atas dukungan dari
banyak pihak baik moral spiritual maupun material. Oleh karena itu, kepada
semua pihak diucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang.
2. Bapak Dr. H. Sutarno, M.Pd selaku Ketua Jurusan Kependidikan Sekolah
Dasar dan Prasekolah.
3. Ibu Yuniawatika, S.Pd., M.Pd selaku ketua koordinataor kampus 3
Universitas Negeri Malang.
4. Ibu Esti Untari, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji.
5. Ibu Dra. Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing 1.
6. Bapak Drs. Sumanto, M.Pd selaku dosen pembimbing 2.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen PGSD yang telah memberikan pengetahuan yang
sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
8. Bapak Suroso, S.Pd., selaku kepala SDN Karangtengah 4 Kota Blitar yang
telah memberikan izin dan fasilitas pada penelitian yang akan dilakukan.
9. Bapak Sucipto, S.Pd., selaku guru kelas III SDN Karangtengah 4 Kota
Blitar yang telah bersedia menjadi mitra pada penelitian yang akan
dilakukan.
10. Kedua orang tua, Papa Muhamad Arwani dan Ibu Nurul Hafianah yang
telah mendukung baik secara moril maupun materil.
11. Keluarga dan teman-teman yang telah memberi semangat dan membantu
penyelesaian desain operasional ini.

iv
Penulisan desain operasioanl ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga penulisan desain operasional ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 1 Januari 2020


Penulis

Dyah Ayu Sufidiana


NIM. 160151601420

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................1
1.2 TUJUAN PENELITIAN .................................................................4
1.3 SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN ........................4
1.4 MANFAAT PENELITIAN .............................................................5
1.5 ASUMSI DAN KETERBATASAN PENELITIAN........................5
1.6 DEFINISI OPERASIONAL ............................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR......7
2.2 AKSARA JAWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
JAWA DI SEKOLAH DASAR........................................................9
2.3 KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR...............10
2.4 KARAKTER KERJA KERAS.......................................................11
2.5 MEDIA PEMBELAJARAN DOMINO AKSARA JAWA
(DAKWA) .....................................................................................12
2.6 PENELITIAN YANG RELEVAN ................................................15
2.7 KERANGKA BERPIKIR ..............................................................15

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 RANCANGAN PENELITIAN .....................................................18
3.2 DATA PENELITIAN ....................................................................22
3.3 ANALISIS DATA PENELITIAN .................................................23

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................25


LAMPIRAN .....................................................................................................27

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data .....................................................................22
Tabel 3.2 Skala likert.........................................................................................23
Tabel 3.3 Kriteria Kategorisasi Hasil Validasi .....................................................24

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Aksara Jawa Lagena.............................................................................9


Gambar 2.2 Desain Media Domino Aksara Jawa.............................................14
Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir...............................................................16
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian yang digunakan................................19

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara ................................................................................27


2. Angket Validasi Ahli Media ......................................................................28
3. Angket Validasi Ahli Materi......................................................................31
4. Angket Validasi Guru ................................................................................34
5. Angket Respon Siswa ................................................................................37
6. Dokumentasi ..............................................................................................38
7. Surat Permohonan Validasi Ahli Materi....................................................39
8. Surat Permohonan Validasi Ahli Media.....................................................40
9. Surat Permohonan Validasi Guru...............................................................41
10. RIWAYAT HIDUP....................................................................................39

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Adanya pendidikan akan mencetak manusia-manusia berkualitas yang
sangat penting dalam membangun sebuah negara. Dalam Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan
bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian
dari upaya peningkatan kualitas manusia dalam beberapa aspek. Peningkatan
kualitas pembelajaran dapat dilaksanakan melalui bagaimana proses pembelajaran
tersebut berjalan.
Keberhasilan pendidikan juga sangat tergantung pada upaya pembinaan
dan pembangunan karakter manusianya. Pembangunan karakter bertujuan
menguatkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting. Salah satu karakter
yang dianggap penting adalah kerja keras. Kerja keras merupakan usaha atau
kegigihan seseorang dalam mencapai keberhasilan cita-citanya atau tujuannya.
Penanaman sikap kerja keras dalam pendidikan dapat dilakukan dengan
penyelesaian masalah melalui media pembelajaran berupa permainan.
Sejalan dengan hal tersebut, juga dinyatakan bahwa “proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.”
(permendikbud, No.22 th 2016). Dalam hal ini guru dituntut untuk menyiapkan
perencanaan pembelajaran termasuk rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
2

dalam proses kegiatan pembelajaran. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh


guru memiliki komponen-komponen yang sangat penting, termasuk media
pembelajaran.
Media pembelajaran sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran
baik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan maupun pengembangan
karakter, “media pembelajaran adalah berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran.” (permendikbud, No.22 th 2016).
Pengertian lain mengenai media pembelajaran. Kata “media” merupakan bentuk
jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “perantara”.
Pengertian lebih jauh tentang media adalah sesuatu yang membawa informasi dari
sumber untuk diteruskan kepada penerima. “Media pembelajaran” diartikan sebagai suatu
alat atau bahan yang mengandung informasi atau pesan pembelajaran. Penggunaan media
dalam hal ini ditujukan untuk memperlancar jalannya komunikasi dalam proses
pembelajaran. (Marisa dkk, 2016: 1.6).
Pemanfaatan media seharusnya menjadi perhatian yang penting bagi
seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu sangat
diperlukan bagi seorang guru mengetahui tentang kriteria penggunaan media
pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
(DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (1999) (dalam Marisa, dkk. 2016: 1.7))
menuliskan bahwa “penggunaan alat peraga dalam mengawali proses belajar akan
merangsang modalitas visual dan menyalakan jalur syaraf sehingga memunculkan
beribu-ribu asosiasi dalam kesadaran siswa. Rangsangan visual dan asosiasi ini
akan memberikan suasana yang sangat kaya untuk pembelajaran.” Namun, pada
kenyataannya penggunaan media pembelajaran sering terabaikan oleh sebagian
guru karena beberapa alasan.
Penggunaan media dalam pembelajaran sangat penting temasuk dalam
pembelajaran Bahasa Jawa. Arafik (2013: 29) menyatakan “bahasa Jawa
merupakan bagian integral dari kebudayaan Indonesia, dan karenanya pembinaan
dan pengembangannya tetap dalam bingkai keindonesiaan. Artinya pembinaan
dan pengembangan bahasa nasional. Bahasa Jawa tumbuh sebagai identitas diri
dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya…”
3

Menurut Suharti (dalam Arafik, 2013: 29), “ pembelajaran bahasa Jawa selain
mengajarkan bahasa dan sastra Jawa juga perlu diarahkan untuk terjadinya
transfer nilai-nilai budaya di dalamnya”.
Pelestarian bahasa Jawa merupakan salah satu upaya untuk terus
melestarikan tata krama dan sopan santun. Dalam pelestariannya bahasa Jawa
tidak terlepas dari aksara Jawa karena pada dasarnya aksara merupakan simbol
untuk mengungkapkan bahasa itu sendiri. Aksara Jawa dipakai untuk menulis
karya sastra masa lampau yang disebut manuskrip Jawa. Tanpa bekal pengetahuan
tentang aksara Jawa manusia tidak dapat mengungkap isi pesan yang terkandung
dalam karya tersebut. Selain itu aksara Jawa merupakan lambang peradaban
bangsa.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan ketika melaksanakan Kajian
dan Praktik Lapangan (KPL) di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar bahwa pada
pembelajaran Bahasa Jawa kelas III masih banyak siswa yang kesulitan untuk
memahami dan menuliskan aksara jawa dan guru masih menggunakan metode
ceramah untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Selain itu ketiadaan
media menjadikan pelaksanaan pembelajaran yang monoton. Permasalahan yang
muncul bahwa: (1) siswa kesulitan dalam memahami dan menulis aksara jawa, (2)
tidak adanya media pembelajaran yang menunjang untuk mata pelajaran Bahasa
Jawa, dan (3) pembelajaran yang masih monoton dan guru hanya menggunakan
metode ceramah dalam menyampaikan pembelajaran.
Berdasarkan keterangan di atas akan dikembangkan media pembelajaran
Domino Aksara Jawa (DAKWA) untuk kompetensi dasar 3.7 mengenal dan
memahami semua bentuk aksara lagena, dengan tujuan siswa mampu
menyebutkan aksara lagena . Media Domino Aksara Jawa pada umumnya seperti
halnya domino biasa yang memilik 2 sisi namun di sini lingkaran-lingkaran kecil
hitam diganti dengan aksara jawa dan huruf latin. Dalam permainannya siswa
bertugas untuk mencari pasangan-pasangan dari huruf dan tulisan jawa tersebut.
Permainan ini dimainkan secara berkelompok sehingga mengharuskan adanya
sikap kerja keras dan kerja sama dalam kelompok.
Alasan kenapa memilih media Domino Aksara Jawa dikarenakan media
tersebut nantinya berisikan huruf-huruf yang akan dihiasi dengan penuh warna
4

sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran ketika menggunakan media ini anak


akan termotivasi untuk belajar. Melalui pengembangan media pembelajaran
Domino Aksara Jawa ini siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat
bentuk-bentuk aksara jawa. Selain itu seperti yang dituliskan oleh Desmita, “di
usia ini anak memiliki karakter yang cenderung senang bermain, bergerak, dan
bekerja sama.” (Desmita, 2014: 35).
Melihat permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan cara
untuk memecahkan masalah dengan menggunakan media. Media sangat penting
adanya untuk menunjang proses pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan
kemauan dan keinginan siswa untuk belajar aksara jawa. Untuk itu, diangkat
sebuah judul “Pengembangan Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa
(Dakwa) Dengan Penguatan Karakter Kerja Keras Untuk Mengenalkan
Aksara Jawa Pada Siswa Kelas III di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar”.

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan analisis kebutuhan maka tujuan penelitian pengembangan
adalah untuk menghasilkan 1 set produk media Domino Akasara Jawa (DAKWA)
berisi 21 pasang domino dan petunjuk penggunaan yang valid menurut ahli media,
ahli materi, dan pengguna.

1.3 SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN


Media DAKWA ini berupa media visual 2 dimensi yang terbuat dari
triplek yang memili 2 sisi seperti halnya domino pada umumnya. Media domino
aksara jawa benbentuk persegi panjang yang terbuat dari bahan triplek berstiker
dengan warna kuning, putih, dan merah, media domino memiliki ukuran 10 cm x
5 cm x 0,2cm. Media ini terdiri dari dua sisi yang berbeda, sisi kanan bertuliskan
aksara jawa sedangkan sisi kiri bertuliskan huruf latin. Dalam 1 set media domino
ini terdiri dari 21 pasang, domino pertama sebagai pembuka dan domino terakhir
sebagai penutup serta petunjuk penggunaan.
5

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun
praktis khusunya di bidang pendidikan itu sendiri :
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan
mengenai penggunaan media pembelajaran DAKWA (Domino Aksara Jawa)
dalam mata pelajaran Bahasa Jawa kelas III SDN.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini ditujukan agar bermanfaat bagi:
1.4.2.1 Siswa
1. Dapat meningkatkan motivasi siswa dan daya tarik siswa dalam pelajaran
terutama pelajaran Bahasa Jawa.
2. Dapat memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengenai pengenalan
aksara jawa.
1.4.2.2 Guru
1. Meningkatkan motivasi dan kreativitas guru untuk menciptakan pembelajaran
yang menarik.
2. Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru sekolah dasar untuk memperoleh
model dan media pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Bahasa Jawa.
1.4.2.3 Sekolah
1. Sebagai sarana pembenahan dalam rangka mengefektifkan pembelajaran yang
lebih bermakna dalam pelaksanaan pembelajaran.
1.4.2.4 Penulis
1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya media dalam mewujudkan
pembelajaran yang menarik bagi siswa yang nantinya akan dipraktekan ketika
penulis menjadi guru.

1.5 ASUMSI DAN KETERBATASAN PENELITIAN


1.5.1 Asumsi Penelitian
Keberhasilan pembelajaran dapat dicapai dalam kondisi lingkungan belajar
yang kondusif, dan dalam pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pada usia sekolah dasar anak sudah mampu mengoperasikan media pembelajaran
6

konkrit. Adanya media pembelajaran sangat penting bagi proses pembelajaran,


dengan media guru dapat menyampaikan materi kepada anak didik lebih mudah.
1.5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Media Domino Aksara Jawa (DAKWA) hanya terpusat pada materi aksara
Jawa yang diambil dari kompetensi dasar 3.7 mengenal dan memahami semua
bentuk aksara lagena.
2. Uji coba penelitian pengembangan dilakukan di kelas III SDN Karangtengah 4
Kota Blitar yang berjumlah 30 siswa.

1.7 DEFINISI OPERASIONAL


1. Metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
2. Media pembelajaran adalah alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh
siswa.
3. Karakter kerja keras adalah usaha atau kegigihan seseorang dalam mencapai
keberhasilan cita-citanya atau tujuannya.
4. Aksara jawa merupakan simbol yang digunakan untuk menuliskan Bahasa
jawa sebagai bentuk komunikasi pada zamannya. Aksara Jawa pokok
berjumlah 20 buah yang dinamakan dengan aksara lagena.
5. Domino adalah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dan sebagainya)
yang bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap
bidang berisi 0—6 titik
6. DAKWA merupakan singkatan dari Domino Aksara Jawa. Domino Aksara
Jawa ini adalah media pembelajaran aplikatif yang memili banyak warna
menarik, media ini terdiri dari dua sisi yang berbeda, sisi atas bertuliskan
aksara jawa sedangkan sisi bawah bertuliskan huruf, media domino ini terdiri
dari 20 pasang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI Sekolah Dasar


2.1.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar
Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah dasar. Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Jawa Timur Nomor 09
Tahun 2014 pasal 17 ayat 1 menyatakan bahwa bahasa daerah wajib diajarkan
sebagai muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Bahasa jawa
sebagai sarana untuk berkomunikasi sehari-hari serta untuk apresiasi sastra
diwujudkan dalam bentuk muatan lokal dalam mata pelajaran bahasa Jawa di
sekolah dasar. Arafik menytakan (2013: 29), “bahasa jawa merupakan bagian
integral dari kebudayaan Indonesia…”. Artinya bahasa jawa tidak dapat
dipisahkan dengan kebudayaan. Dalam Bahasa jawa terkandung nilai-nilai luhur
yang harus ditanamkan.
Pembelajaran merupakan serangkaian proses penting dalam pendidikan.
“pembelajaran adalah proses interaksi antar siswa dan antara siswa dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar” (permendikbud, No.
103 th 2014). Wibawa (dalam Arafik, 2013: 29) menyatakan “proses
pembelajaran Bahasa Jawa hendaknya dapat dilaksanakan tidak sekedar meaning
getting, tetapi berupa proses meaning making, sehingga akan terjadi internalisasi
nilai-nilai dalam diri siswa”. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk lebih
mengembangkan aspek afektif, karena pada dasarnya dalam bahasa itu sendiri
penuh muatan afektif utamanya pada pembentukan sikap.

Pembelajaran Bahasa Jawa memuat lima aspek, yaitu: (1) mendengar, (2)
berbicara, (3) membaca, (4) menulis, dan (5) apresiasi sastra. Dalam pembelajaran
Bahasa Jawa di SD anak merupakan pusat pembelajaran. Anak-anak dididik atas
dua prinsip, (1) mampu menciptakan pengetahuan mereka sendiri dari
pengalaman di sekitarnya, (2) guru membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak dengan cara terbaik untuk membangun minat, kebutuhan, serta kelebihan
anak. Peran orang tua sangat diperlukan dalam pengembangan Bahasa jawa untuk
memperkuat dan membuat pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah berhasil.
8

Pembelajaran keterampilan berbahas akan berjalan dengan baik apabila


proses pembelajaran tersebut bermakna dan berfungsi. Wibawa (dalam Arafik,
2013: 33) “bahasa Jawa di sekolah setidaknya harus dibawa pada tiga fungsi
pokok, yaitu kominikasi, edukasi, dan kultural”. Pada fungsi komunikasi
diarahkan agar siswa dapat berbahasa jawa dengan baik dan benar, mengandung
nilai sopan santun. Fungsi edukasi diarahkan agar siswa dapat memperoleh nilai
budaya sebagai pembentukan karakter dan identitas bangsa. Fungsi kultural,
diarahkan agar nilai-nilai budaya dapat ditanamkan kembali untuk membangun
identitas bangsa serta memfilter pengaruh budaya luar.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan pembelajaran bahasa
Jawa merupakan usaha guru dalam menyampaikan materi dan nilai yang
terkandung dalam bahasa Jawa sehingga tercapainya kompetensi.

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar


Pembelajaran Bahasa Jawa pada lingkup sekolah dasar memiliki tujuan
untuk melestarikan warisan bangsa, mengajarkan nilai-nilai, dan kepercayaanya.
Pendidikan Bahasa Jawa memiliki tujuan lain yang dikemukakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2005 yaitu : (1) siswa menghargai
dan membanggakan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah dan berkewajian
mengembangkan serta melestarikannya; (2) siswa memahami Bahasa Jawa dari
segi bentuk, makna, fungsi dan menggunakan dengan tepat untuk bermacam
macam tujuan, keperluan, dan keadaan; (3) siswa memiliki kemampuan
menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar untuk meningkatkan
keterampilan intelektual (berfikir kreatif, menggunakan akal sehat menerapkan
kemampuan berguna, menggeluti konsep abstrak, dan memecahkan masalah),
kematangan emosional dan sosial; (4) siswa dapat bersikap lebih positif dalam
kehidupan sehari-hari dalam lingkungan (Arafik, 2013: 33).
Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa
Jawa bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bersikap.
9

2.2 AKSARA JAWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI


KELAS 3 SD
Aksara Jawa berbeda dengan abjad latin yang sering digunakan dalam
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis yang bersifat alphabetic. Menurut
Darusuprapta (dalam Rukminto, 2017), carakan (abjad Jawa) yang digunakan di
dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok yang
bersifat silabik (bersifat kesukukataan).
Sumadji Dwidjahapsara (dalam Rukminto, 2017) juga mengatakan:
Aksara Jawa yang pokok jumlahnya 20, disebut sebagai
Dhentawiyanjana. Dhenta itu gigi. Wiyanjana deretan yang
tertata. Jadi Aksara Jawa itu seperti deratan gigi. Urutan aksara
disebut sebagai Carakan Jawa dan wujud aksara disebut
sebagai Cakrik Jawa. Aksara Jawa itu tanpa sandangan sudah
bisa berbunyi yang disebut sebagai Nglegena. Nglegena artinya
masih telanjang (belum mendapat imbuhan).

Gambar 2.1 Aksara Jawa Lagena

Aksara jawa di kelas 3 terdapat pada tema 7 dengan KD 3.7 mengenal dan
memahami semua bentuk aksara lagena, dan 4.7 menulis kata dengan aksara
lagena sesuai dengan kaidah. Materi aksara Jawa pada pembelajaran bahasa Jawa
kelas III SD diberikan dalam 3 x pembelajaran (6 x pertemuan). Aksara Jawa pada
kelas III diberikan mulai dari pengenalan hingga siswa mampu menulis kata
menggunakan aksara Jawa.
2.2.1 Pentingnya belajar aksara jawa
1. Aksara jawa merupakan lambang peradaban bangsa
10

Aksara merupakan salah satu hasil budaya manusia yang berperan penting
dalam perkembangan kehidupannya. Adanya aksara membuat komunikasi
manusia tak terbatas dan juga mengantarkan manusia ke pada era baru yaitu
era sejarah. Aksara Jawa akan sangat pas jika digunakan untuk menuliskan
Bahasa Jawa. Aksara Jawa mempunyai peran penting dalam peradaban suku
Jawa. Sangat disayangkan apabila saat ini aksara Jawa sudah tidak lagi
diperhataikan keeksistensiannya.
2. Aksara Jawa digunakan untuk menulis karya sastra masa lampau
Nenek moyang kita berkarya membuat manuskrip menggunakan aksara jawa.
Sebenarnya terdapat banyak manuskrip jawa namun tidak banyak orang yang
bisa menulis dan membaca aksara Jawa sehingga banyak manuskrip jawa
yang rusak tetapi belum sempat dibaca dan diketahui isi pesan di dalamnya.
Bahkan di belanda juga banyak terdapat manuskrip dengan aksara jawa untuk
dipelajari karena dinilai berharga. Keadaan seperti ini lah yang disayangkan,
Bahasa daerah bangsa Indonesia yang seharusnya dikuasai oleh rakyat
Indonesia terutama orang Jawa justru dilupakan.
3. Aksara jawa merupakan ikon budaya Yogyakarta
Jika kita berkunjung ke Yogyakarta akan banyak menemui nama-nama jalan
dan bangunan menggunkana aksara Jawa, dan sudah menjadi ketetapan
pemerintah. Hal iniakan meningkatkan eksistensi aksara Jawa itu sendiri.
Tetapi apabila masih banyak orang yang tidak bisa membaca dan menulis
aksara maka akan sangat mungkin terdapat kesalahan dalam penulisan nama-
nama tersebut.
Uraian di atas sudah menjelaskan bahwa mempelajari aksara jawa itu
penting guna mengembalikan eksistensinya dan membangun kembali budaya
bangsa yang mahal harganya ini. Jangan sampai justru negara lain lah yang
menguasai Bahasa daerah kita.

2.3 KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR (SD)


Menurut Desmita (2014: 35) “anak usia sekolah berada dalam dua masa
perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-
kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristis yang
11

berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang
bergerak, bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan
sesuatu secara langsung.” Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan
pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa bergerak,
bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran.
Havighurst (dalam Desmita, 2014: 35) menyatakan tugas perkembangan
anak usia sekolah dasar meliputi:
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan atau aktivitas
fisik.
2. Membina hidup sehat
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
4. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
5. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam
masyrakat
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif
Dilihat dari karakter di atas, anak kelas III SD termasuk dalam usia yang
senang belajar sambil bermain sehingga penggunaan media pembelajaran akan
menunjang proses belajarnya.

2.4 KARAKTER KERJA KERAS


Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (dalam Zainal Aqib
dan Sujak 2011: 2) “karakter mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi,
dan keterampilan”. Kerja keras adalah usaha atau kegigihan seseorang dalam
mencapai keberhasilan cita-citanya atau tujuannya. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa karakter kerja keras adalah sikap gigih seseorang dalam
mencapai tujuannya dan sikap tersebut sudah mengakar dalam dirinya.
Karakter kerja keras dapat ditanamkan melalui pendidikan karakter di
sekolah. Salah satu cara menanamkan karakter kerja keras ialah dengan
memberikan tantangan kepada siswa berupa media permainan yang harus
diselesaikan.
12

2.5 MEDIA PEMBELAJARAN DOMINO AKSARA JAWA (DAKWA)


2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan alat atau perantara, “media pembelajaran adalah berupa
alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.”
(permendikbud, No.22 th 2016). Pengertian lain mengenai media pembelajaran.
Kata “media” merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari
bahasa Latin yang berarti “perantara”. Pengertian lebih jauh tentang media adalah
sesuatu yang membawa informasi dari sumber untuk diteruskan kepada penerima.
“Media pembelajaran” diartikan sebagai suatu alat atau bahan yang mengandung
informasi atau pesan pembelajaran. Penggunaan media dalam hal ini ditujukan
untuk memperlancar jalannya komunikasi dalam proses pembelajaran. (Marisa
dkk, 2016: 1.6).
Menurut Heinich, dkk (dalam Robertus dan Kokasih, 2007: 10) “media
adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak,
computer, dan instruktur.” Sedangkan Gagne (dalam Robertus dan Kokasih, 2007:
10) mengartikan “media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”
Dari beberapa pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah
alat bantu atau perantara untuk memudahkan meyampaikan informasi
pembelajaran kepada anak didik sehingga memunculkan pengetahuan baru.
2.5.2 Fungsi Media Pembelajaran
Memilih media yang tepat dalam pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Sanjaya (dalam Ristawati, 2017: 8) mengemukakan secara
khusus bahwa media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa penting
atau objek yang langka dapat di abadikan dengan foto, film atau direkam
melaui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat di simpan dan
digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan terjadinya proses
gerhana matahari melalui rekaman video.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Melalui media
pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
dan konkret sehingga mudah di pahami dan menghilangkan verbalisme.
13

Misalkan untuk menyajikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah


pada manusi dapat di sajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan media dapat
menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi
pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang populasi, untuk dapat menarik perhatian siswa
terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang
banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan media
sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pemilihan media yang tepat akan
menarik perhatian dan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.
2.5.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Wilkinson (dalam Robertus dan Kokasih, 2007: 14) ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni
1. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling
pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan
kelengkapan dari kriteria utama ini.
2. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting
dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan.
Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak,
maka media film atau video akan lebih tepat.
3. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda
interindividual antar siswa. Misalnya jika siswa tergolong tipe
auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan
media visual dan siswa yang tergolong visual dapat brlajar dengan
media auditif.
14

4. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak
tersedia
5. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendaknya seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.

Uraian di atas menjelaskan bahwa memilih media pembelajaran tidaklah


mudah. Seorang guru harus memperhatikan kriteria media dalam memilih media
yang akan digunakan ketika pembelajaran berlangsung. Kriteria media sangat
penting untuk diperhatikan demi kelancaran dan keberhasilan tujuan
pembelajaran.
2.5.4 Pengertian Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa (DAKWA)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “domino adalah permainan dengan
28 kartu (kayu, tulang, dan sebagainya) yang bermata (bertitik besar), tiap kartu
dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0—6 titik.” Media pembelajaran
Domino Aksara Jawa (DAKWA) adalah media pembelajaran aplikatif yang
memiliki banyak warna menarik, media ini terdiri dari dua sisi yang berbeda, sisi
kiri bertuliskan aksara jawa sedangkan sisi kanan bertuliskan huruf latin, media
domino ini terdiri dari 21 pasang.

Gambar 2.2 Desain Media Domino Aksara Jawa

2.5.5 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran Pembelajaran Domino


Aksara Jawa (DAKWA)
Peran media pembelajaran sangatlah penting terutama bagi siswa. Minat
dan motivasi siswa dapat ditumbuhkan melalui pemanfaatan media dalam
kegiatan pembelajaran. Manfaat media yang terpenting adalah sebagai sarana
15

untuk memudahkan penyampaian materi kepada siswa serta merangsang perhatian


siswa.
Media Domino Aksara Jawa (DAKWA) akan bermanfaat pada
pembelajaran Bahasa jawa di SD. Selain itu dengan banyak warna media
DAKWA akan menarik perhatian siswa untuk belajar tentang aksara jawa. Karena
media DAKWA dipermainkan secara kelompok maka akan sangat bermanfaat
untuk membangun rasa kerja sama di antara siswa. Dengan pengalaman anak
bermain menggunakan media DAKWA maka anak akan terbiasa dengan aksara
yang mereka lihat pada media dan secara otomatis akan dihafal oleh anak.

2.6 PENELITIAN YANG RELEVAN


Pemaparan penelitian terdahulu yang relevan dengan mengembangkan
game board pada mata pelajaran Bahasa jawa seperti berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yovita Febriana Avianto mahasiswi Fakultas
Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, dengan judul
“Pembelajaran Aksara Jawa Untuk Siswa Sekolah Dasar Dengan
Menggunakan Media Board Game”. Dari penelitian
yang yang telah dilaksanakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa, Sejumlah
97,2% setuju terhadap pernyataan bahwa belajar menggunakan board game
Tepok Aksara sangat menyenangkan karena bisa belajar bersama.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Rendana mahasiswi Program Studi
PGMI, Universitas Islam Negeri Raden Intan, dengan judul “Pengembangan
Media Pembelajaran Ipa Berupa Kartu Domino Pada Materi Struktur Dan
Fungsi Tumbuhan Kelas IV SD/MI”. Dari penelitian
yang telah dilaksanakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa, kelayakan
media ini mencapai rata-rata persentase sebesar 91,66% dengan katagori
“Sangat Layak”.

2.7 KERANGKA BERPIKIR


Bahasa jawa sebagai Bahasa daerah merupakan kekayaan yang harus tetap
dilestarikan. Selain itu dalam tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu
memahami dan membaca aksara jawa nglegena. Penggunaan media Domino
16

Aksara Jawa di kelas III SDN Karangtengah 4 digunakan untuk membantu guru
agar lebih mudah menyampaikan materi aksara jawa kepada siswa. Media ini
berupa permainan yang dapat membantu siswa memahami dan menghafal aksara
jawa dengan mudah, berikut merupakan alur kerangka berpikir dari teori yang
ditetapkan.

Kondisi awal Kurangnya media Kemampuan


pembelajaran untuk menghafal siswa
materi aksara jawa rendah

Tindakan Penggunaan
Pembuatan media media secara
Domino Aksara Jawa berkelompok

Siswa lebih memahami aksara jawa


Tujuan akhir
dan kemampuan menghafal meningkat
Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir

Melalui media pembelajaran siswa dapat dengan mudah memahami dan


menghafal aksara jawa yang dampaknya nanti siswa akan mudah membaca aksara
jawa. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran membuat siswa
kesulitan dalam belajar aksara jawa. Masalah yang lain ialah ketika seseorang
memandang Bahasa jawa hanya sebagai muatan lokal yang tidak terlalu penting
untuk dipelajari dibandingkan mata pelajaran yang lain.
Salah satu media pembelajaran Bahasa jawa yang membuat siswa bisa
mempelajarinya dengan mudah adalah Domino Aksara Jawa (DAKWA). Media
Domino Aksara Jawa yang memiliki banyak warna dapat mendorong motivasi
siswa dalam belajar aksara jawa sehingga siswa lebih mudah memahami serta
17

menghafal aksara jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu keefektifan


media Domino Aksara Jawa (DAKWA) dalam pembelajaran Bahasa jawa di kelas
III SDN Karangtengah 4.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN


3.1.1 Model Penelitian dan Pengembangan
Model pengembangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
model dari Dick and Carey. Pengembangan media DAKWA akan menggunakan
10 langkah dari model Dick and Carey. Langkah-langkah yang digunakan, yaitu:
(1) menentukan tujuan pembelajaran, (2) menganalisis pembelajaran, (3) analisis
karakter siswa, (4) merumuskan tujuan khusus, (5) instrumen penilaian, (6)
mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan media, (8)
merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) revisi pembelajaran, dan (10)
merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif (Tegeh, Jampel, & Pudjawan,
2014).

3.1.2 Prosedur Penelitian & Pengembangan


Prosedur pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari
Dick and Carey. Sepuluh langkah penelitian dan pengembangan disajikan seperti
bagan berikut
19

Menganalisis Revisi
2 pembelajaran
9 pembelajaran

Menentukan
1 Merumuskan Instrumen Mengembangkan
tujuan
tujuan khusus penilaian strategi pembelajaran
pembelajaran
4 5 6

Analis karakter Mengembangkan


siswa media
7
3

Merancang dan
melaksanakan evaluasi
8 formatif
v

Merancang dan
melaksanakan evaluasi
sumatif
10

Gambar 3.1 Langkah-langkah Dick an Carey


(Tegeh, 2014: 31)
Prosedur penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti
sebagai berikut.
1. Menganalisis Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan analisis kebutuhan dalam menemukan
akar permasalahan. Analisis kerja dilakukan untuk mengkaji masalah dari akar
permasalahan yang dilakukan dengan cara wawancara. Berdasarkan hasil
wawancara untuk menentukan media yang akan digunakan dan menentukan
tujuan pembelajara. Kegiatan tahap ini meliputi:
a. Menentukan KD pada pembelajaran bahasa Jawa materi aksara lagena
3.7 mengenal dan memahami semua bentuk aksara lagena
4.7 menulis kata dengan aksara lagena sesuai dengan kaidah
b. Menentukan indikator
1. Menyebutkan aksara lagena
20

2. Menulis aksara lagena


c. Menentukan Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melaksanakan praktik siswa mampu menyebutkan aksara lagena
2. Dengan melaksanakan praktik siswa mampu menulis bentuk aksara lagena
2. Menganalisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran disesuaikan dengan indikator yang telah disusun.
Berdasarkan indikator, materi yang dikembangkan adalah materi aksara lagena.
Pada tahap analisis pembelajaran ini akan diuraikan proses pembelajaran pada
saat menggunakan media Domino Aksara Jawa sebagai berikut.
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berisi 4-5 orang tiap kelompok
2. Salah satu siswa maju ke depan untuk mengambil media Domino Aksara Jawa
3. Siswa diberi petunjuk bagaimana cara memainkan media Domino Aksara
Jawa
4. Anggota kelompok bekerja sama menyelesaikan permainan tersebut
5. Anggota kelompok yang selesai terlebih dahulu, maka kelompok tersebut
menjadi pemenang
3. Analisis Karakter Siswa
Menganalisis karakter siswa harus memperhatikan beberapa hal.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa karakter siswa dalam menghafal
“kurang”. Dengan demikian maka akan dikembangkan media yang mampu
mendorong motivasi siswa dan memudahkan siswa dalam menghafal terutama
pada materi aksara lagena.
4. Merumuskan Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini dijabarkan dengan memperhatikan karakter atau
tungkah laku siswa. Berdasarkan karakter siswa, akan dikembangkan media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) yang akan dimainkan oleh siswa sendiri yang
akan menumbuhkan sikap kerja keras serta memudahkan siswa menghafal
sehingga akan memunculkan motivasi belajar.
5. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian terdiri dari 2 karakter, yaitu instrumen untuk menilai
tingkat kevalidan dan instrumen untuk menilai tingkat keefektifan. Instrumen
21

kevalidan berupa instrumen validasi dari ahli media, ahli materi, dan guru.
Instrumen keefektifan berupa angket respon siswa.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Srategi pembelajaran merupakan penjelasan umum suatu perangkat bahan
pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan. Strategi pembelajaran
pada media Domino Aksara Jawa sebagai berikut.
1. Siswa mendengar penjelasan guru tentang cara bermain Domino Aksara Jawa
2. Siswa membagi membagi kelompok secara mandiri yang berisi 4-5 siswa
3. Permainan dimulai dari domino pembuka
4. Permainan dilakukan secara urut dalam tiap kelompok
5. Permainan dilakukan dengan cara mencari pasangan dari domino sisi kanan
untuk dipasangkan dengan domino sisi kiri selanjutnya
6. Apabila salah satu kelompok selesai terlebih dahulu maka kelompok tersebut
menjadi pemenangnya
7. Setelah menyelesaikan permainan guru memberikan angket kepada siswa
7. Mengembangkan Media
Pada saat pembelajaran dan media pembelajaran terpilih, maka akan mulai
disusun untuk mengembangkan media pembelajaran tersebut. Media Domino
Aksara Jawa didesain menggunakan aplikasi canva.
8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
Pada tahap ini dilakukan serangkaian penilaian untuk mengumpulkan data
yang diperlukan sebagai pertimbangan revisi produk (Tegeh, Jampel, &
Pudjawan, 2014). Penilaian ini dilakukan dengan penilaian kelompok kecil dan
penilaian lapangan. Penilaian kelompok kecil akan dilakukan terbatas oleh 12
siswa. Hasil dari kelompok kecil akan digunakan untuk merevisi produk pada
langkah selanjutnya. Setelah produk direvisi akan diujicobakan lapangan pada
siswa kelas III SDN Karangtengah 4 Kota Blitar yang berjumlah 30 siswa.
9. Revisi Pembelajaran
Revisi pembelajaran yang dimaksud adalah langkah terakhir dan langkah
awal dalam daur ulang proses perancangan atau memperbaiki produk media yang
akan digunakan.
10. Meranvang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif
22

Penilaian sumatif dilakukan di luar perancang. Penilaian sumatif dilakukan


oleh para ahli media dan materi, karena dalam kegiatan merancang dan
mengembangkan produk dilakukan dari langkah 1 sampai 9 pada rancangan
model Dick and Carey. Pada tahap ini menghasilkan produk akhir berupa media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) berdasarkan hasil evaluasi dari ahli media, ahli
materi, guru dan respon siswa.

3.2 DATA PENELITIAN


3.2.1 Desain Uji Coba
Uji coba penelitian dilakukan dua kali. Pertama diuji coba secara
perorangan oleh ahli media dan ahli materi. Uji coba dilakukan untuk mengetahui
kelayakan media dan kesesuaian materi dengan kompetensi.
Uji coba kedua dilakukan dengan menguji cobakan kepada siswa. Uji coba
kepada siswa dilakukan bertujuan untuk penyempurnaan produk yang
dikembangkan.
3.2.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba penelitian & pengembangan adalah siswa kelas III SDN
Karangtengan 4 Kota Blitar
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini
menggunakan 2 jenis data yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh
melalui komentar, kritik, dan saran secara umum tentang produk dari ahli media,
ahli materi, dan guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil angket
validasi ahli media, ahli materi, guru, dan angket respon siswa terhadap produk
Domino Aksara Jawa (DAKWA).
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data
No. Sumber Data Validator Instrumen
1. Arda Purnama Putra, S.Pd Ahli media Angket ahli media
2. Drs. Suhel Madyono, S.Pd., Ahli materi Angket ahli materi
M.Pd
3. Kaderi Sucipto, S.Pd Guru wali kelas III Wawancara
Angket uji validitas
4. Siswa Siswa kelas III Angket respon siswa

3.2.4 Instrumen Pengumpulan Data


23

Instrument data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini


adalah instrumen data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui
komentar, kritik, dan saran secara umum tentang produk dari ahli media, ahli
materi, dan guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil angket validasi
ahli media, ahli materi, guru, dan angket respon siswa.
Angket yang diperlukan dalam penelitian adalah: (1) pedoman wawancara, (2)
angket ahli media, (3) angket ahli materi, (4) angket validasi guru, dan (5) angket
respon siswa

3.3 ANALISIS DATA PENELITIAN


Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data angket dan
data uji validitas dan reabilitas adalah secara kuantitatif, untuk data berupa saran
dan masukan dianalisis secara kualitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis
adalah data angket ahli materi, ahli media, guru, respon siswa, dan reabilitas hasil
pengukuran dari tahap 1 dan tahap 2 dengan menggunakan skala linkert yang
memiliki tiga descriptor dengan kriteria penilaian yang berbeda.
Berikut adalah tabel skala likert.
Tabel 3.2 Skor skala likert
Kriteria Skor yang diperoleh
Jika sangat baik 4
Jika baik 3
Jika cukup 2
Jika kurang 1
Sumber: Sugiyono (2015: 135)
Angket yang digunakan untuk siswa, menggunakan skala Guttman.
Menurut Sugiyono (2015: 139) skala Guttman memberikan jawaban “ya-tidak”
dengan skor nilai 1 pada jawaban “ya” dan nilai 0 pada jawaban tidak. Angket
yang nilainya sudah diperoleh akan diolah dengan mengunakan rumus validasi
yang merujuk pada Akbar (2015: 82) sebagai berikut.
Tse
Vah= x 100 %
Tsh
Keterangan :
Vah = validasi ahli
Tse = total skor yang yang dicapai
Tsh = total skor yang diharapkan
24

Hasil perhitungan yang diperoleh akan dimaknai sebagai pada tabel


berikut.
Tabel 3.3 Kriteria kategorisasi hasil validasi
Tingkat Pencapaian Kategori Keputusan Uji
(%)
85,01 – 100,00 Sangat Dapat digunakan tanpa revisi
valid
70,01 – 85,00 CukupVali Dapat digunakan, namun perlu
d direvisi kecil
50,01 – 70,00 Kurang Boleh digunakan dengan revisi
valid besar
01,00 – 50,00 Tidak valid Tidak boleh dipergunakan
Sumber : Akbar (2015)
Berdasarkan tabel 3.3 dapat disimpulkan bahwa instrumen test dapat
dikatakan valid apabila mendapat nilai minimal 70%. Apabila kurang dari 70%
maka diperlukan banyak revisi berdasarkan saran dan masukan dari ahli media,
ahli evaluasi, guru, dan siswa.
DAFTAR RUJUKAN

Akbar, Sa’dun. 2015. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Angkowo, Robertus dan A.Kokasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.


Jakarta: PT. Grasindo.

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter.
Bandung: Yrama Widya.

Arafik, Muh. 2013. PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR


BERBASIS KARAKTER. Malang: FIP UM

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Siswa. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Fitri, Reandana 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Berupa Kartu


Domino Pada Materi Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Kelas IV SD/MI.
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.

KBBI. https://kbbi.web.id/domino. 12 Oktober 2019, jam 18.38.

Marisa, dkk. 2016. Komputer dan Media Pembelajaran. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Perda. 2014. Penyelenggaraan Pendidikan Nomor 9 Tahun 2014.

Permendikbud. 2014. Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan


Menengah Nomor 103 Tahun 2014. Jakarta: Depdiknas.

Permendikbud. 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor


22 Tahun 2016. Jakarta: Depdiknas.

Ristawati. 2017. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar


Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di Smk
Negeri 1 Sinjai. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Rukminto, Endrik. 2017. Kajian Tentang Aksara Jawa (Aksara Nglegena /


Aksara Lagena / Aksara Dhentawiyanjana).
http://kubuskecil.blogspot.com/2017/04/kajian-tentang-aksara-jawa-
aksara.html 03 Januari 2020, jam 20.56

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
26

Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta:


GRAHA ILMU

Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Sistem Pendidikan Nasional No. 20


Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.

Yofita, F.A. Pembelajaran Aksara Jawa Untuk Siswa Sekolah Dasar Dengan
Menggunakan Media Board Game. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
27

Lampiran
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
WAWANCARA
Nama Sekolah : SDN Karangtengah 4 Kota Blitar
Alamat Sekolah :
Narasumber : Kaderi Sucipto, S.Pd
Hari, Tanggal : Jum’at, 3 Januari 2020
Tempat : Ruang guru SDN Karangtengah 4 Kota Blitar

No. Pertanyaan Deskripsi Jawaban


1. Bagaimana pendapat bapak/ibu Bahasa Jawa sangat penting
tentang Bahasa Jawa? untuk pendidikan di sekolah
khususnya yang domisili di Jawa
timur. Kegunaan Bahasa jawa
bisa untuk kehidupan sehari-hari
seperti halnya belajar tata krama
2. Bagaimana pembelajaran Bahasa Pembelajaran di kelas berjalan
Jawa di kelas ini berlangsung? baik, anak-anak senang dengan
bahasa Jawa hanya saja ada
bebarapa materi yang dirasa sulit
3. Materi apa saja yang terdapat Materi bahasa Jaw akelas 3
pada pembelajaran Bahasa Jawa berupa kata dan kalimat bahasa
kelas III? jawa, tembang dolanan, dan
aksara lagena
4. Ketika materi aksara jawa Respon anak-anak bermacam-
diberikan bagaimana respon macam, ada yang senang, ada
siswa? yang diam saja
5. Apakah masih banyak siswa yang Sebagian siswa masih kesulitan
kesulitan dalam menuliskan menulis aksara jawa
aksara jawa?
6. Apakah sudah ada media untuk Ada
aksara jawa?
7. Media apa saja yang sudah Kartu berupa poster aksara yang
tersedia untuk menunjang digantungkan pada dinding
pembelajaran aksara jawa? belakang kelas
8. Bagaimana penggunaan media Media yang digunakan hanya
dalam pembelajaran Bahasa Jawa poster, anak hanya bisa melihat
khusunya materi aksara jawa? tanpa terlibat langsung seperti
halnya media yang bisa
dimainkan
28

Lampiran 2. Instrumen Angket Validasi Media

LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA

Komponen : Media Domino Aksara Jawa


Sasaran : Siswa
Peneliti : Dyah Ayu Sufidiana
Judul Penelitian : Pengembangan Media Domino Aksara Jawa (DAKWA)
untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa Kelas II di
SDN Karangtengah 4 Kota Blitar

A. TUJUAN
Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang
kevalidan media Domino Aksara Jawa (DAKWA).

B. PETUNJUK PENILAIAN
1. Mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) dengan meliputi aspek-aspek yang
diberikan.
2. Mohon diberikan tanda checklist (V) pada skala penilaian yang dianggap
sesuai. Rentang skala penilaian adalah 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan kriteria bahwa
semakin besar bilangan yang dirujuk, maka semakin baik/ sesuai dengan aspek
yang disebutkan.
3. Mohon Bapak/ Ibu memberikan saran revisi/ komentar pada tempat yang telah
disediakan. Keterangan skala penilaian:
1 = tidak relevan/ tidak baik, 2 = kurang relevan/ kurang baik, 3 = cukup
relevan/ cukup baik, 4 = relevan/ baik, 5 = sangat relevan/ sangat baik
4. Peneliti mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi
lembar validasi ini. Masukan yang Bapak/ Ibu berikan menjadi bahan
perbaikan berikutnya.
29

C. Instrumen Angket Validasi


Tabel Penilaian Media
Aspek Skala Nilai Catatan
No. Deskriptor
Penilaian 1 2 3 4
1. Tampilan 1. Media menarik untuk
digunakan
2. Kesesuaian warna
pada background
dengan warna tulisan
3. Ketepatan pemilihan
jenis huruf
4. Ketepatan pemilihan
ukuran huruf
5. Ketepatan penempatan
teks
6. Kemenarikan
penggunaan gambar
7. Ketepatan ukuran
gambar
8. Kesesuaian gambar
dengan materi
9. Kejelasan gambar
10. Ketepatan ukuran
media
2. Penggunaan 11. Terdapat judul dan
Petunjuk penggunaan
dan
media secara jelas
Penyajian 12. Media awet digunakan
untuk jangka waktu
Panjang
13. Media tidak
membutuhkan ruang
yang luas
14. Media jelas dan
sistematis
15. Media mudah
digunakan
16. Memunculkan
interaksi siswa

C. Saran Perbaikan:
30

D. Kesimpulan :
Instrumen ini dinyatakan :
1. Layak untuk diujicobakan tanpa revisi
2. Layak untuk diujicobakan dengan revisi
3. Tidak layak untuk diujicobakan

Malang,

Validator

Arda Purnama Putra, S.Pd., M.Pd


NIP. 19881101 201903 1 007
31

Lampiran 3. Instrumen Angket Validasi Materi

LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MATERI

Komponen : Media Domino Aksara Jawa


Sasaran : Siswa
Peneliti : Dyah Ayu Sufidiana
Judul Penelitian : Pengembangan Media Domino Aksara Jawa (DAKWA)
untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa Kelas II di
SDN Karangtengah 4 Kota Blitar

A. TUJUAN
Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang
kevalidan media Domino Aksara Jawa (DAKWA).

B. PETUNJUK PENILAIAN
1. Mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) dengan meliputi aspek-aspek yang
diberikan.
2. Mohon diberikan tanda checklist (V) pada skala penilaian yang dianggap
sesuai. Rentang skala penilaian adalah 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan kriteria bahwa
semakin besar bilangan yang dirujuk, maka semakin baik/ sesuai dengan aspek
yang disebutkan.
3. Mohon Bapak/ Ibu memberikan saran revisi/ komentar pada tempat yang telah
disediakan. Keterangan skala penilaian:
4. 1 = tidak relevan/ tidak baik, 2 = kurang relevan/ kurang baik, 3 = cukup
relevan/ cukup baik, 4 = relevan/ baik, 5 = sangat relevan/ sangat baik
5. Peneliti mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi
lembar validasi ini. Masukan yang Bapak/ Ibu berikan menjadi bahan
perbaikan berikutnya.
32

C. Instrumen Angket Validasi


Tabel Penilaian Materi
No Aspek Skala Nilai Catatan
Deskriptor
. Penilaian 1 2 3 4
1. Konten atau 1. Media berisi materi
yang mampu
isi
memperdalam
pengetahuan siswa
2. Materi sesuai dengan
kompetensi
3. Media mendorong
siswa untuk saling
bekerja sama
4. Media menumbuhkan
antusias siswa
5. Media mampu
mendorong motivasi
belajar siswa
6. Media memfasilitasi
siswa untuk melakukan
evaluasi

D. Saran Perbaikan:

E. Kesimpulan :
Instrumen ini dinyatakan :
1. Layak untuk diujicobakan tanpa revisi
2. Layak untuk diujicobakan dengan revisi
3. Tidak layak untuk diujicobakan

Malang,
33

Validator

Drs. Suhel Madyono, S.Pd., M.Pd


NIP. 19560621 198203 1 003
34

Lampiran 4. Instrumen Angket Validasi

LEMBAR VALIDASI UNTUK GURU

Komponen : Media Domino Aksara Jawa


Sasaran : Siswa
Peneliti : Dyah Ayu Sufidiana
Judul Penelitian : Pengembangan Media Domino Aksara Jawa (DAKWA)
untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa Kelas II di
SDN Karangtengah 4 Kota Blitar

A. TUJUAN
Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang
kevalidan media Domino Aksara Jawa (DAKWA).

B. PETUNJUK PENILAIAN
1. Mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) dengan meliputi aspek-aspek yang
diberikan.
2. Mohon diberikan tanda checklist (V) pada skala penilaian yang dianggap
sesuai. Rentang skala penilaian adalah 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan kriteria bahwa
semakin besar bilangan yang dirujuk, maka semakin baik/ sesuai dengan aspek
yang disebutkan.
3. Mohon Bapak/ Ibu memberikan saran revisi/ komentar pada tempat yang telah
disediakan. Keterangan skala penilaian:
4. 1 = tidak relevan/ tidak baik, 2 = kurang relevan/ kurang baik, 3 = cukup
relevan/ cukup baik, 4 = relevan/ baik, 5 = sangat relevan/ sangat baik
5. Peneliti mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi
lembar validasi ini. Masukan yang Bapak/ Ibu berikan menjadi bahan
perbaikan berikutnya.
35

C. Instrumen Angket Validasi


Tabel Penilaian Produk
No Aspek Skala Nilai Catatan
Deskriptor
. Penilaian 1 2 3 4
1. Tampilan 1. Media menarik untuk
digunakan
2. Kesesuaian warna pada
background dengan
warna tulisan
3. Ketepatan pemilihan
jenis huruf
4. Ketepatan pemilihan
ukuran huruf
5. Ketepatan penempatan
teks
6. Kemenarikan
penggunaan gambar
7. Ketepatan ukuran
gambar
8. Kesesuaian gambar
dengan materi
9. Kejelasan gambar
10. Ketepatan ukuran
media
2. Konten atau 11. Media berisi materi
yang mampu
isi
memperdalam
pengetahuan siswa
12. Materi sesuai dengan
kompetensi
13. Media mendorong
siswa untuk saling
bekerja sama
14. Media menumbuhkan
antusias siswa
15. Media mampu
mendorong motivasi
belajar siswa
16. Media memfasilitasi
siswa untuk melakukan
evaluasi
3. Penggunaan 17. Terdapat judul dan
Petunjuk penggunaan
dan
media secara jelas
Penyajian 18. Media awet digunakan
untuk jangka waktu
36

Panjang
19. Media tidak
membutuhkan ruang
yang luas
20. Media jelas dan
sistematis
21. Media mudah
digunakan
22. Memunculkan
interaksi siswa

D. Saran Perbaikan:

E. Kesimpulan :
Instrumen ini dinyatakan :
1. Layak untuk diujicobakan tanpa revisi
2. Layak untuk diujicobakan dengan revisi
3. Tidak layak untuk diujicobakan

Malang,

Validator

Kaderi Sucipto, S.Pd


NIP. 19620619 198201 1 004
37

Lampiran 5. Instrumen Angket Respon Siswa


ANGKET RESPON SISWA
Nama :
Kelas :
Hari/ Tanggal :
A. Petunjuk
1. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan berkenaan dengan media
pembelajaran Domino Aksara Jawa (DAKWA), dimana anda diminta untuk
memberikan penilaian.
2. Beri tanda silang pada angka-angka dalam pernyataan berikut sesuai dengan
pendapat anda.
3. Perhatikan pernyataan-pernyataan yang sifatnya negatif, yaitu pernyataan
yang bercetak tebal agar anda tidak salah dalam memberikan penilaian.
4. Pilihlah dari jawaban tersebut sesuai dengan hati anda.

B. Angket Isian

No
Pernyataan Ya Tidak
.
1. Tampilan media Domino Aksara Jawa (DAKWA)
ini menarik
2. Media Domino Aksara Jawa (DAKWA) mudah
digunakan
3. Media Domino Aksara Jawa (DAKWA) ini
membuat saya lebih bersemangat dalam belajar
Bahasa Jawa
4. Dengan menggunkan media Domino Aksara Jawa
(DAKWA) ini membuat pembelajaran Bahasa Jawa
menjadi tidak membosankan
5. Tampilan gambar dan huruf pada media Domino
Aksara Jawa (DAKWA) ini sangat menarik
6. Saya merasa belajara menggunakan media Domino
Aksara Jawa (DAKWA) ini meningkatkan motivasi
belajar saya
7. Saya sangat tertarik menggunakan media Domino
Aksara Jawa ini
8. Pembelajaran Bahasa Jawa dengan menggunakan
media Domino Aksara Jawa (DAKWA) kurang
bermanfaat bagi saya
9. Saya merasa belajara dengan memanfaatkan media
Domino Aksara Jawa (DAKWA) sangat
memudahkan saya dalam menuliskan dan
memahami aksara jawa
38

10.
Belajar dengan media Domino Aksara Jawa
(DAKWA) sangat membosankan
Lampiran 6. Angket Penilaian Diri Karakter Kerja Keras

ANGKET PENILAIAN DIRI


KARAKTER KERJA KERAS
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Asal Sekolah :
Hari/ Tanggal :
A. Petunjuk
1. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan berkenaan dengan penilaian karakter
cinta tanah air setelah menggunakan media Domino Aksara Jawa (DAKWA).
2. Beri (√) pada salah satu kolom “ya” atau “tidak” dalam pernyataan berikut
sesuai dengan pendapat Anda.
3. Tulislah komentar dan saran pada tempat yang telah disediakan!

B. Angket
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya tetap tekun belajar meskipun tugas yang
diberikan guru sulit.
2. Saya tidak mudah putus asa apabila belum
memahami materi yang diajarkan.
3. Saya segera mengerjakan apabila mendapat tugas
dari guru.
4. Saya tidak merasa kecewa apabila tugas saya belum
mendapat nilai baik.
5. Saya akan ikut mengerjakan apabila mendapat
tugas berkelompok dari guru.
6. Saya akan menabung apabila ingin membeli barang
yang saya inginkan.
7. Saya akan membantu apabila ada kegiatan kerja
bakti dilaksanakan.
39

Lampiran 7. Instrumen Dokumentasi

DOKUMENTASI

No Foto Kegiatan Keterangan


.
1. Melakukan wawancara terkait
pelaksanaan pembelajaran serta
analisis KD

2. Media aksara jawa yang tersedi


di kelas 3
40

Lampiran 8. Surat Permohonan Validasi Ahli Materi

SURAT PERMOHONAN VALIDASI INSTRUMEN

Hal : Permohonan Validator Ahli Materi

Kepada
Drs. Suhel Madyono, S.Pd., M.Pd
di
PP3 Universitas Negeri Malang

Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian skripsi pada prodi S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, dilakukan penelitian dan pengembangan media yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa (Dakwa) Dengan
Penguatan Karakter Kerja Keras Untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa
Kelas III di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar.” penelitian dan pengembangan
dilaksanakan oleh:
Nama : Dyah Ayu Sufidiana
NIM : 160151601420
Jurusan : KSDP
Prodi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Untuk melakukan penelitian dan pengembangan ini, diperlukan ahli materi
untuk menilai validitas produk yang dikembangkan. Untuk itu, kami memohon
kesediaan Drs. Suhel Madyono, S.Pd., M.Pd untuk memberikan masukan demi
menghasilkan produk pengembangan yang baik.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak, saya ucapkan terimakasih.

Blitar,
Hormat Saya
Pemohon,

Dyah Ayu Sufidiana


NIM. 160151601420
41

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd. Drs. Sumanto, M.Pd.


NIP. 19570703 198303 2 002 NIP. 19551231 198203 1 036
Lampiran 9. Surat Permohonan Validasi Ahli Media
SURAT PERMOHONAN VALIDASI INSTRUMEN

Hal : Permohonan Validator Ahli Media

Kepada
Arda Purnama Putra, S.Pd., M.Pd
di
PP3 Universitas Negeri Malang

Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian skripsi pada prodi S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, dilakukan penelitian dan pengembangan media yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa (Dakwa) Dengan
Penguatan Karakter Kerja Keras Untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa
Kelas III di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar.” penelitian dan pengembangan
dilaksanakan oleh:
Nama : Dyah Ayu Sufidiana
NIM : 160151601420
Jurusan : KSDP
Prodi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Untuk melakukan penelitian dan pengembangan ini, diperlukan ahli materi
untuk menilai validitas produk yang dikembangkan. Untuk itu, kami memohon
kesediaan Arda Purnama Putra, S.Pd., M.Pd untuk memberikan masukan demi
menghasilkan produk pengembangan yang baik.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak, saya ucapkan terimakasih.

Blitar,
Hormat Saya
Pemohon,

Dyah Ayu Sufidiana


NIM. 160151601420
42

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd. Drs. Sumanto, M.Pd.


NIP. 19570703 198303 2 002 NIP. 19551231 198203 1 036

Lampiran 10. Surat Permohonan Validasi Guru


SURAT PERMOHONAN VALIDASI INSTRUMEN

Hal : Permohonan Validator

Kepada
Kaderi Sucipto, S.Pd.
di
SDN Karangtengah 4 Kota Blitar

Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian skripsi pada prodi S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, dilakukan penelitian dan pengembangan media yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Domino Aksara Jawa (Dakwa) Dengan
Penguatan Karakter Kerja Keras Untuk Mengenalkan Aksara Jawa Pada Siswa
Kelas III di SDN Karangtengah 4 Kota Blitar.” penelitian dan pengembangan
dilaksanakan oleh:
Nama : Dyah Ayu Sufidiana
NIM : 160151601420
Jurusan : KSDP
Prodi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Untuk melakukan penelitian dan pengembangan ini, diperlukan ahli materi
untuk menilai validitas produk yang dikembangkan. Untuk itu, kami memohon
kesediaan Kaderi Sucipto, S.Pd. untuk memberikan masukan demi menghasilkan
produk pengembangan yang baik.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak, saya ucapkan terimakasih.

Blitar,
Hormat Saya
Pemohon,

Dyah Ayu Sufidiana


NIM. 160151601420
43

Mengetahui,

Pembimbing I
Pembimbing II

Dra. Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd. Drs. Sumanto,


M.Pd.
NIP. 19570703 198303 2 002 NIP.
19551231 198203 1 036

RIWAYAT HIDUP
Dyah Ayu Sufidiana, Lahir pada tanggal 9 April 1998, di Kediri Provinsi Jawa
Timur. Penulis merupakan anak ke satu dari tiga bersaudara, dari pasangan M.
Arwani dan Nurul Hafianah.

Pertama kali masuk pendidikan formal di SDN Sumberjo pada tahun 2004 dan
tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke MTsN
Denanyar Jombang dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat dari MTsN,
melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun
2016 terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu
Pendidikan Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Memiliki pengalaman mengikuti Kursus Mahir
Dasar (KMD) yang diselenggarakan oleh Kwarcab Kota Blitar tahun 2018, Kuliah
Kerja Lapangan di KEMENPANRB dan SDN Menteng 02 Jakarta tahun 2019.
Pembaca dapat berinteraksi dengan penulis melalui email:
dyahayu.090498@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai