Anda di halaman 1dari 36

UNNES

PENINGKATAN KEMAMPUAAN MEMBACA CEPAT


PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS V SD NEGERI SILIWANGI 01
KECAMATAN SEMARANG BARAT

TUGAS AKHIR

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan


Kelulusan Pada Perkuliahan Program D2 PGKSD

Oleh:
PRAMBUDI ANGGA TRISTONO
NIM : 1402204037

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing tanggal ……….. September

2006

Semarang, September 2006

Mengetahui Penulis Tugas Akhir


Dosen Pembimbing Mahasiswa

Dra. Sumilah, M.Pd Prambudi Angga Tristono


NIP. 131095570 NIM : 1402204037

1
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Penguji pada

Hari :

Tanggal :

Semarang, September 2006

Ketua UPP D2 PGKSD, Dosen Pembimbing,

Drs. J a i n o, M.Pd Dra. Sumilah, M.Pd


NIP. 130875761 NIM : 131095570
MOTTO

1. Belum belajar apabila kita belum mempelajari

2. Kesenangan adalah kesenangan orang yang bodoh kebahagiaan adalah

kesenangan orang bijak

3. Orang yang mau mengikuti nasehat lebih baik dari pada orang yang memberi

nasehat

4. Allah tidak akan merubah nasib umatnya apabila orang tersebut tidak berusaha

merubah nasibnya sendiri.

1
PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibuku yang tercinta

2. Adikku tersayang

3. Teman-teman kontrakan “LASKAR CINTA”

4. Teman-teman satu angkatan dan seperjuangan


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunianNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul

”Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa Kelas V SD Negeri Siliwangi 01 Kecamatan Semarang Barat”.

Tugas Akhir ini disusun untuk menyelesaikan studi Diploma II PGKSD FIP

UNNES. Penulis penyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini belum sempurna

atau jauh dari sempurna.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang ikut membantu dan membimbing penulis selama

penyusunan tugas akhir ini, khususnya kepada :

1. Bapak Drs. Sutaryono, M.Pd, selaku Ketua Program PGKSD yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menempuh pendidikan di D2

PGKSD FIP UNNES.

2. Bapak Drs. Jaino, M.Pd., selaku ketua UPP II Semarang PGKSD yang telah

memberikan bimbingan selama kuliah di D2 PGKSD FIP UNNES.

3. Ibu Dra. Sumilah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dan memberikan arahan selama PPL I dan II serta

penulisan tugas akhir ini.

3
4. Ibu Sri Rahayu Oemiyatun, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Siliwangi 01 yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan PPL

I dan II sebagai bahan pembuatan tugas akhir.

5. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Siliwangi 01 yang telah memberikan data

informasi sehingga menunjang penulis penyusun Tugas Akhir ini.

6. Teman-teman satu angkatan, seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu

hingga terselesainya Tugas Akhir ini.

Dengan segala kerendaan hati penulis menyadari masih belum sempurna dan

masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini. Oleh karena itu dengan

tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

Semarang, September 2006

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan .................................................................... 3

BAB II : LANDASAN TEORI ................................................................... 4

A. Hakekat Membaca.................................................................... 4

1. Pengertian Membaca ............................................................ 4

2. Proses Membaca................................................................... 5

3. Teknik Membaca.................................................................. 7

4. Motivasi ............................................................................... 7

B. Metode Pengajaran Membaca .................................................. 8

C. Manfaat Alat Peraga ................................................................ 9

D. Evaluasi Hasil Belajar .............................................................. 10

5
BAB III : PEMBAHASAN MASALAH ..................................................... 11

A. Identifikasi................................................................................ 11

B. Diagnosis .................................................................................. 13

C. Prognosis .................................................................................. 13

D. Evaluasi .................................................................................... 14

E. Hasil Bimbingan ...................................................................... 14

BAB IV : PENUTUP .................................................................................... 15

A. Simpulan ................................................................................. 15

B. Saran ........................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 16

LAMPIRAN …………………………………………………………………… 17
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Soal Teks Bacaan .................................................................... 17

LAMPIRAN II Soal Teks Bacaan .................................................................... 19

LAMPIRAN III Hasil Tes I dan II..................................................................... 21

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan hal yang paling penting atau hal yang

mendasar dalam dunia pendidikan terutama dalam lingkup sekolah dasar. Karena

membaca merupakan proses memperoleh informasi atau wawasan dari buku

yang dibaca terutama buku mata pelajaran. Jadi tanpa membaca buku tidak akan

memperoleh informasi yang akan menambah wawasan anak didik.

Dalam pembelajaran terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia, untuk

kurikulum berbasis kompetensi evaluasi siswa tidak berdasarkan satu aspek saja

melainkan ada empat aspek yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan

berbicara. Jadi empat kemampuan dalam Berbahasa Indonesia di evaluasikan

kepada siswa.

Tetapi yang paling mendasar dalam Bahasa Indonesia adalah

aspek membaca. Kemampuan anak dalam membaca sangat berbeda-beda.

Ada yang kemampuannya tinggi dan ada yang sedang. Dalam membaca cepat

teks panjang

100-200 kata permenit anak masih banyak ekkurangan atau kesalahan dalam hal

teknik membaca. Contohnya di SD Negeri Siliwangi 01 untuk kelas V

siswa masih banyak sekali kekurangan dalam hal teknik membaca. Anak

belum bisa membaca dengan intonasi, lafal, pemahaman isi, pemanfaatan

atau penggunaan waktu dan lain-lain. Maka penulis yang menemukan


8
hal yang seperti itu,

membuat penulis ingin melakukan pemecahan masalah atau solusi kepada siswa

9
yang kurang tersebut dengan melakukan atau memberikan bimbingan melalui

pembelajaran Bahasa Indonesia yang terpusat pada kegiatan membaca. Agar

siswa dapat terlatih untuk membenahi teknik membaca yang sesuai dengan ejaan

yang benar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka timbul permasalahan sebagai berikut :

Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan membaca dengan teknik yang

benar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi membaca cepat teks

100-200 kata permenit kelas V SD Negeri Siliwangi 01 Kecamatan Semarang

Barat ?

C. Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Memenuhi salah satu syarat menyelesaikan progran studi Diploma II PGKSD

FIP UNNES.

2. Mengetahui kemampuan membaca cepat teks 100-200 kata permenit siswa

kelas V SD Negeri Siliwangi 01 Kecamatan Semarang Barat.

3. Meningkatkan kemampuan membaca cepat teks 100-200 kata per menit

dengan tepat.

10
D. Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara umum untuk mengetahui kemampuan membaca

pada siswa terutama siswa kelas V SD Negeri Siliwangi 01.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, hasil dari penelitian merupakan umpan balik dan hasil nyata

dari penerapan ilmunya selama mengikuti perkuliahan di Universitas

Negeri Semarang.

b. Bagi guru SD, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam

mendidik dan membimbing siswanya.

c. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik

pada SD itu sendiri dalam rangka penelitian pembelajaran.

d. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa

terutama yang mengalami kesulitan membaca cepat sehingga hasil

belajarnya meningkat.

11
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Membaca

1. Pengertian Membaca

Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan

banyak hal, tidak hanya sekedar menghafal tulisan, tetapi juga

melibatkan aktivitas visual, berfikir, prikolinguistik dan meta kognitif.

Sebagai suatu proses befikir, membaca mencakup aktivtas pengenalan

kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis dan pemahaman

kreatif.

Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim (2005: 3)

membaca merupakan gabungan proses perseptual dan kognitif. Membaca

sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis

ke dalam bunyi. Pembaca tahap ini mengidentifikasi tugas membaca untuk

membentuk strategi membaca yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan

menilai hasilnya.

Menurut Klen, dkk., dalam Rahim (2005: 3) mengemukakan definisi

membaca mencakup :

a. Membaca merupakan suatu proses

Maksudnya informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh

pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

b. Membaca merupakan suatu strategis


12
Maksudnya pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi

membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk

13
makna ketika membaca. Strategi bervariasi sesuai dengan jenis teks
dan

tujuan membaca.

c. Membaca adalah interaktif

Maksudnya orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat,

akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang

dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi

interaksi antara pembaca dan teks.

Menurut Nuttall dalam Rofi’uddin (2002: 173) membaca

merupakan upaya menggali informasi dari berbagai jenis teks, sesuai

dengan tujuan membaca. Untuk memperoleh informasi pembaca akan

menggunakan strategi tertentu, yang berupa ketrampilan menangani kata dan

ketrampilan menangani teks itu sendiri.

2. Proses Membaca

Menurut Burns, dkk., dalam Rahim (2005: 12) proses membaca

meliputi sembilan aspek, yaitu :

a. Aspek sensori

Pada tahap ini anak belajar membedakan secara visual simbol-simbol

grafis (huruf atau kata) yang digunakan untuk mempresentasikan

bahasa lisan.

b. Aspek perseptual

Anak mengenali rangkaian simbol tertulis, baik berupa kata, frasa atau

kalimat kemudian memberi makna dengan menginterprestasikan teks yang

14
dibacanya.

15
c. Aspek urutan

Kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear,

yang umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan atau dari

atas ke bawah.

d. Aspek pengalaman

Anak yang mempunyai pengalaman yang banyak akan

mempunyai kesempatan luas dalam mengembangkan pemahaman

kosa kata dan konsep yang dihadapi dalam membaca.

e. Aspek berpikir

Anak emmbuat simpulan berdasarkan isi yang terdapat dalam materi

bacaan untuk dapat memahami bacaan.

f. Aspek pembelajaran

Anak belajar membaca dalam kegiatan pembelajaran.

g. Aspek asosiasi

Anak mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna.

h. Aspek afektif

Kegiatan memusatkan perhatian anak, membangkitkan kegemaran

membaca dana menumbuhkan motivasi ketika sedang membaca.

i. Aspek pemberian gagasan

Anak memberikan gagasan atau pendapat tentang teks yang telah mereka

baca.

16
3. Teknik Membaca

Teknik membaca antara lain membaca pilih, baca lompat, baca tatap

dan baca layap (skipping). Tetapi untuk pembahasan ini lebih ditekankan pada

membaca layap (skipping). Membaca layap (skimming) adalah membaca

dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan.

Teknik membaca layap untuk mendapatkan gagasan yaitu :

a. Baca beberapa kalimat dengan kecepatan biasa.

b. Setelah membaca carilah kata-kata yang menceritakan lebih banyak

tentang gagasan umum, biasanya berada pada awal paragraf atau akhir

paragraf. Ingat, rincian tidak penting.

c. Kerjakan selalu dengan cepat.

4. Motivasi

Sebagian besar pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi

merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku. (Tri Ani,

dkk. 2004: 110)

Motivasi adalah penting karena dapat memunculkan dan

mendorong perilaku, memberikan arahan atau tujuan perilaku. Memberikan

peluang yang sama dan mengarahkan pada perilaku tertentu. Tujuan

pembelajaran akan tercapai jika siswa mendapat motivasi. Motivasi dapat

diperoleh baik dari dalam (intrinsik) maupun luar (ekstrinsik) diri siswa.

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik ada karena siswa merasa bahwa apa yang akan

dilakukan betul-betul berguna dan akan rugi jika tidak melaksanakannya.


17
b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik akan timbul karena adanya sesuatu yang datang

dari luar yang akan menambah semangat dalam belajar. Setelah

mendapat motivasi dalam pembelajaran siswa diharapkan :

- merasa puas terhadap keseluruhan proses dan kegiatan belajar

- merasa senang karena mendapat perolehan nyata pada tiap akhir

pelajaran

- mampu mendayagunakan perolehannya baik bagi dirinya sendiri

maupun orang lain

B. Metode Pengajaran Membaca

Pengajaran membaca yang paling baik adalah pengajaran membaca yang

di dasarkan pada kebutuhan anak dan mempertimbangkan apa yang telah dikuasai

anak di TK Rubin dalam Rofi’uddin (2002: 37) mengemukakan

beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengajaran membaca yaitu :

1) Peningkatan ucapan

Guru perlu mengidentifikasi bunyi-bunyi mana yang sulit diucapkan anak dan

bunyi tersebut perlu dilatih secara terpisah.

2) Kesadaran foremik (bunyi)

Kegiatan difokuskan untuk mengenal anak terhadap bunyi-bunyi yang

membangun suatu kata.

18
3) Hubungan antara bunyi – huruf

Pengetahuan tentang hubungan bunyi huruf merupakan pra syarat dalam

membaca. Guru dipandang perlu mengidentifikasi apakah anak telah

dapat dengan tepat mencocokkan antara bunyi dengan huruf.

4) Membedakan huruf

Maksudnya kemampuan membedakan lambang bunyi. Jika anak masih

mengalami kesulitan membedaan huruf maka dia belum siap untuk membaca.

5) Membedakan bunyi-bunyi

Kemampuan membedakan bunyi-bunyi bahasa merupakan hal penting dalam

pemerolehan bahasa. Latihan membedakan bunyi diarahkan pada bunyi-bunyi

sejenis, baik yang membedakan arti maupun yang tidak membedakan arti.

C. Manfaat Alat Peraga/Media

Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap guru dalam

berkomunikasi dengan para siswa (Natawidjaja, dkk., 1979: 28). Alat peraga

tersebut berguan agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih

mudah dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga digunakan

dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan

efisien. Dengan berbagai alat peraga, maka mata pelajaran akan lebih mudah

dan menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat tenaga dan waktu dan

hasil belajar akan lebih bermakna. Alat peraga dapat berupa benda konkrit,

gambar atau diagram.

19
Untuk alat peraga membaca teks dapat berupa gambar seri, lagu-lagu yang

berkaitan dengan teks, gambar utuh, barang atau benda yang merujuk pada isi

teks bacaan, teks bacaan dan lain-lain.

D. Evaluasi Hasil Belajar

1. Alat Penilaian

Untuk mengetahui hasil belajar digunakan teks sebagai tolok

ukurannya.

Tes adalah latihan ketrampilan dan kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok, menurut Arikunto dalam Nurwati (2004:

67).

Macam-macam tes :

1. Tes awal dilaksanakan sebelum pembelajaran itu untuk menjajaki

kemampuan siswa.

2. Tes dalam proses dilaksanakan pada waktu pembelajaran yang berkaitan

dengan sikap siswa.

3. Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran

mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Cara mengevaluasi

Salah satu cara mengevaluasi membaca yang tidak menakutkan anak

adalah berupa menyuruh anak memilih bagian atau bola-bola tertentu

dari sebuah buku yang disenangi. Selain itu guru dapat juga menyiapkan foto

kopi dan meminta anak-anak membacanya. (Rofi’uddin. 2002: 149)


20
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Identifikasi

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada murid kelas

V SD Negeri Siliwangi 01 Kecamatan Semarang Barat pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia materi membaca cepat teks panjang 100 – 200 kata per

menit ditemukan beberapa kesulitan yaitu :

1. Kurang mengenali huruf

Kesulitan yang berupa ketidakmampuan anak mengenali huruf dalam

alfabetis. Anak masih salah dalam membaca struktur kata.

2. Pemparafrasean yang salah

Dalam membaca, anak seringkali melakukan pemenggalan atau berhenti

membaca pada tempat yang tidak tepat atau tidak memperhatikan tanda baca,

khususnya tanda koma dan titik.

3. Penghilangan

Yang dimaksud penghilangan adalah anak menghilangkan atau tidak

dibaca kata atau frasa dari teks yang dibacanya. Penghilangan kata atau

frasa ini biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan anak mengucapkan

huruf-huruf yang membentuk kata.

4. Pengulangan

Biasanya anak mengulangi kata atau frasa dalam membaca.

21
5. Penyisipan

Kebiasaan anak untuk menambahkan kata dalam kalimat yang dibaca.

6. Penggantian

Kebiasaan mengganti suatu kata dengan kata lain. Contoh : mengunyah

diganti makan

7. Kekurangan waktu

Dalam membaca cepat anak kebanyakan kekurangan waktu. Contoh : anak

diberi waktu 1 menit untuk membaca teks 100 – 200 kata.

8. Kesulitan kluster, diftong dan digraf

Walaupun jumlahnya terbatas, anak masih ada yang kesulitan

kluster (gabungan dua konsonan atau lebih), diftong (gabungan dua

vokal), dan disgraf (dua huruf yang melambangkan satu bunyi).

Contoh :

- Kluster (st, kl, gr dan lain-lain)

- Diftong (ai, ui dan lain-lain)

- Digraf (sy, ng, kh dan lain-lain).

9. Kesulitan vokal

Anak biasanya kesulitan dalam mengucapkan huruf yang melambangkan

beberapa vokal misal huruf i selain melambangkan bunyi i juga

melambangkan bunyi e (dalam kata titik, kancil, dinding, dan sebagainya).

Ada beberapa siswa kelas V SD Negeri Siliwangi 01 yang mengalami

kesulitan-kesulitan yang sudah dipaparkan diatas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa siswa masih belum menguasai cara membaca cepat.


22
B. Diagnosis

Peneliti menduga kesulitan yang dialami siswa dipengaruhi oleh 2 faktor

yaitu dari dalam dan dari luar. Dari dalam yaitu siswa belum dapat berkonsentrasi

dengan baik pada waktu membaca sehingga siswa mengalami kesulitan-kesulitan

dalam membaca. Selain itu minat siswa untuk membaca kurang.

Untuk faktor dari luar yaitu yang berasal dari lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga mempengaruhi proses belajar membaca. Keluarga yang

memfasilitasi anaknya dalam hal membaca akan berpengaruh pada proses belajar

membaca pada anak.

C. Prognosis

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka cara

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam emmbaca cepat teks panjang 100-

200 kata permenit adalah :

1. Dengan pemberian dril teks bacaan pada anak agar anak dapat berlatih untuk

membaca cepat.

2. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek membaca dibuat suatu

permainan agar anak termotivasi untuk belajar membaca cepat.

3. pada waktu pembelajaran anak dibimbing untuk membenari kekurangan atau

kesalahan teknik membaca.

4. Pemilihan bahan bacaan kepada siswa yang menarik dan dengan tingkat

kesulitan tertentu secara bertahap.

23
5. Menanamkan pada siswa untukselalu membaca pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia jadi anak terbiasa untuk membaca.

D. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan untuk materi membaca cepat adalah tes

dalam proses dengan menggunakan lembar pengamatan. Dengan menggunakan

lembar pengamatan peneliti akan mengetahui sejauhmana keberhasilan anak

dalam hal membaca cepat teks panjang 100-200 kata permenit.

Evaluasi ini dilakukan dua kali untuk mengetahui keberhasilan guru dalam

membimbing siswanya yang kesulitan dalam membaca cepat tersebut.

Evaluasi dilakukan secara bertahap dan dilaksanakan pada waktu proses

pembelajaran berlangsung.

E. Hasil Bimbingan

Setelah melakukan bimbingan sebanyak dua kali yang dilakukan oleh

peneliti, dari hasil evaluasi dapat dilihat bahwa pada bimbingan pertama rata-rata

nilai kelas (1,95 atau BC) sedang pada bimbingan kedua rata-rata nilai kelas (2,39

atau AB). Berarti dapat disimpulkan :

1. Setelah dilakukan bimbinga, nilai siswa menjadi meningkat.

2. Kesalahan dalam membaca cepat dapat teratasi.

3. Minat baca anak menjadi meningkat.

4. Tujuan dari pembelajaran tercapai secara optimal.

24
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan landasan teori dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

uraian tersebut, maka hal yang dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan kemampuan membaca pada siswa adalah :

1. Guru melihat sejauh mana keberhasilan siswa dalam membaca cepat.

2. Guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang berhasil membaca

cepat dengan tepat.

3. Guru melihat keberhasilan siswa setelah pemberian bimbingan.

4. Pemberian motivasi agar siswa senang untuk membaca.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka saran untuk guru dalam melakukan

bimbingan adalah :

1. Sebelum melakukan bimbingan pada siswa guru harus mengetahui faktor apa

yang membuat kesulitan siswa dalam membaca pada siswa yang

akan dibimbing.

2. Pemberian motivasi anak harus sesuai dengan apa yang akan diajarkan agar

tujuan pembelajaran tercapai.

25
DAFTAR PUSTAKA

Nata Widjaja, Rochman, dkk. 1979. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan.
Jakarta: Bunda Karya.

Nurwati, Sri Choni. 2004. Meminimalkan Kesalahan Konsep dengan Alat Peraga.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Rofi’uddin, Ahmad dan Zuhdi, Darmiyati. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Surabaya: Universitas Negeri Malang.

Tri Anni, Catharina dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang ; UPT MKK UNNES.

26
Lampiran I

Bacalah teks berikut dengan cepat.

Cara Menggunakan Alat Komunikasi

Kalian sudah mengetahui alat komunikasi yang digunakan masyarakat masa

lalu dan masa kini. Bagaimana cara menggunakan alat komunikasi itu ?

Bunyi kentongan sebagai isyarat untuk suatu kegiatan. Adapun

membunyikannya dengan cara dipukul. Jumlah pukulan memiliki arti yang berbeda

sesuai dengan kesepakatan masyarakat setempat. Misalnya dipukul dua kali-dua kali

sebagai tanda untuk segera berkumpul. Jika dipukul cepat dan berulang-ulang

menandakan adanya bahaya.

Bedug juga merupakan alat komunikasi yang dibunyikan dengan cara dipukul.

Biasanya bedug dibunyikan sebagai isyarat bagi umat Islam bahwa waktu shalat telah

tiba. Bedug biasanya ada di Masjid atau mushola.

Lonceng terbuat dari logam. Pada umumnya lonceng berada di gereja,

kuil, dan klenteng. Membunyikan lonceng dengan cara digerakkan atau dipukul.

Bunyi lonceng biasanya dijadikan isyarat waktu untuk melaksanakan kebaktian

dan acara lainnya bagi umat Kristen, Hindu, Budha.

Lonceng juga biasa terdapat di sekolah. Lonceng dibunyikan sebagai isyarat

tanda pelajaran dimulai, istirahat atau waktu pelajaran selesai.

Telepon merupakan alat komunikasi langsung. Melalui telepon kita dapat

berdialog langsung dengan orang yang kita hubungi. Berbicara melalui telepon harus

seperlunya saja, semakin lama kita berbicara, semakin besar pulsa digunakan berarti

27
semakin besar biaya yang harus dibayarkan. Membatasi pembicaraan melalui telepon

merupakan sikap hidup hemat.

28
Lampiran II

Bacalah teks berikut dengan cepat!

Mengunjungi Pasar Malam

Mereka telah sampai di depan pintu gerbang arena pasar malam. Dimas

berada paling depan. Ia menunjuk papan yang dipajang di atas pintu masuk. Papan itu

rupanya papan pengumuman.

“Bagaimana cara masuk arenanya, Yah?” tanya Dimas.

“Berapa harga karcis masuknya, Yah?” tanya Wita pula.

“Coba kalian baca dulu pengumuman itu. Kalian nanti pasti tahu!” sahut

Ayah.

Dimas membaca pengumuman yang ditujukan kepada pengunjung pasar

malam. Sambil berjalan, mereka berbincang-bincang.

“Mengapa dibuat tata tertib, Yah?” tanya Dimas.

“Ya, agar pengunjung teratur, tertib, dan tidak berdesak-desakan.

Jika pengunjung tertib, tentu tidak terjadi keributan. Pengunjung akan merasa aman

dan nyaman menikmati pasar malam” jelas Ayah lebih lanjut.

“Bagaimana jika ada yang melanggar?”

“Pelanggar akan mendapat sanksi, berurusan dengan petugas keamanan. Jika

pelanggarannya berat, bisa dibawa kepada pihak berwajib,” jawab Ayah.

“Kapan pasar malam ini mulai dibuka, Bu? Sampai kapan?” tanya Wita.

“Mulai dibuka hari Minggu 27 Juni. Berakhirnya hari Minggu 11 Juli,” jawab

Ibu.
29
Di pasar malam, ada berbagai permainan anak, seperti komidi putar,
kereta

gantung, kereta putar, dan sebagainya. Ada juga hiburan berupa pentas musik yang

diselingi lawak.

Hampir tiga jam mereka mengelilingi pasar malam. Dimas sangat

senang Wita juga gembira. Mereka pulang naik angkutan umum bersama-sama

warga desa. Dalam perjalanan pulang, Dimas berguman dalam hati. Ternyata,

pasar malam merupakan hiburan yang murah dan meriah bagi warga desa.

Warga desa pun

membutuhkan hiburan.

30
Lampiran III

NILAI HASIL TES I DAN II

Tes I Tes II
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan
No Nama Siswa Nilai Nilai
Membaca Waktu Intonasi Membaca Waktu Intonasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Angka Huruf 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Huruf Angka
1 Laila Qoriah Waidah    1,33 C    BC 1,67

2 Rizki Samodra    2 B    B 2,33

3 Agus Satrio Nugroho    1,33 C    B 2,33

4 Aditya Pratiwi    2,67 AB    B 2,33

5 Alvino Ryan Davinaldo    1,67 BC    AB 2,67

6 Andarurukmi Kuswidi    1,33 C    AB 2,67

7 Anisa Dea Rismaya    3 A    AB 2,67

8 Arcadia Sulistijo Junior    1 C    BC 1,67

9 Cecilia Agustine    1,67 BC    B 2

10 Danur Ilham Khoiruman    1,33 C    AB 2,67

11 Della Vimukti    1,33 C    B 2

12 Ega Dewi Pancawati    2,67 AB    A 3

13 Erliantri Putri    1,33 C    BC 1,67

14 Faishal Asmar    2 B    B 2

15 Farizki Suryo S.    2 B    B 2

16 Furqon Alfinandatanu S    2,67 AB    A 3

21
Tes I Tes II
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan
No Nama Siswa Nilai Nilai
Membaca Waktu Intonasi Membaca Waktu Intonasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Angka Huruf 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Huruf Angka
17 Gandhis Arine Oktyama    2 B    B 2

18 Indah Putriani Hardianti    1,33 C    AB 2,67

19 Intan Caesar Kurniawati    1 C    BC 1,67

20 Jessa Krisdayanti    3 A    A 3

21 Larissa Riaki    1,33 C    BC 1,67

22 Litta Rahmawati    2 B    B 2

23 Mega Ardisa Hapsari    2 B    AB 2,67

24 Muhamad Faiq Rizal    1,33 C    BC 1,67

25 Muhamad Raditya Daniswara    3 A    A 3

26 Rahayuning Pambajeng    2 B    A 3

27 Reza Primadi Bastian    2,33 B    B 2

28 Ridwan Putranto Utomo    1 C    B 2

29 Rizky Budi Saputri    2,33 B    B 2,33

30 Rizky Agus Wicaksana    2 B    B 2,33

31 Shaiful Rifaan    2,33 B    AB 2,67

32 Taufikurrahman Afif    3 A    A 3

33 Tri Bayu Aji Pamungkas    1,33 C    B 2

34 Wahyu Tri Yuliani    2 B    B 2,33

35 Wahdera Sartika Dewi    2,67 AB    AB 2,67

22
Tes I Tes II
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan
No Nama Siswa Nilai Nilai
Membaca Waktu Intonasi Membaca Waktu Intonasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Angka Huruf 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Huruf Angka
36 Wijokongko Satriyo N    2,33 B    B 2

37 Yudha Andhika Wijaya    1,67 BC    B 2

38 Zulfikar Rahman Sidik    3 As    A 3

39 Azhari Bevarlia    1,67 BC    A 3

40 Ratih Listyorini    1,33 C    AB 2,67

41 Aprilia Nur Adhati Panca    1,33 C    B 2

42 Istiqomah Hanidya Puspa    2 B    A 3

43 M. Ramadhan Zulfikar M    2,33 B    B 2,33

44 Ratit Irwananda    3 A    A 3

Jumlah Nilai 85,97 Jumlah Nilai 105,35

Rata – rata 1,95 BC Rata – Rata AB 2,37

Skala Penilaian Kriteria Penilaian


1 : Kurang 1 – 1,33 =C
2 : Cukup 1,34 – 1,99 = BC
3 : Baik 2 – 2,33 =B
2,34 – 2,99 = AB
3 =A

23

Anda mungkin juga menyukai