Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

(RPP 2)

OLEH :

Suanda, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


ANGKATAN 3
TAHUN 2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMKS YP 17 CILEGON


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Pelaksanaan Tatacara Penyelenggaraan Jenazah
Sub Materi : Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit (135 menit)

A. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai  Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan
dengan ketentuan syariat Islam ketentuan syariat Islam
2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja  Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama
sama dalam penyelenggaraan jenazah di dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat
masyarakat  Memiliki kepedulian terhadap jenazah dalam kehidupan
sehari-hari.
3.7 Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan  Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang kepedulian
jenazah terhadap jenazah.
 Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah menurut
hukum Islam.
 Menjelaskan tata cara bertakziah sesuai ajaran Islam.
 Menjelaskan tata cara berziarah sesuai ajaran Islam.
 Mempraktikkan penyelenggaraan jenazah, takziah dan
ziarah sesuai dengan ajaran Islam.
 Menyimpulkan hikmah dan manfaat tatacara
penyelenggaraan jenazah.
4.7 Menyajikan prosedur penyelenggaraan  Menyajikan paparan tentang makna, dalil, dan contoh
jenazah tatacara penyelenggaraan jenazah.
 Menyajikan paparan tentang hikmah dan manfaat tatacara
penyelenggaraan jenazah.
C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta
didik (A) dapat Menerapkan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai dengan ketentuan
syariat Islam dengan baik (D)
2. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A)
Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
3. Melalui diskusi kelompok (C) Peserta didik (A) dapat Menunjukkan sikap kerjasama
saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di dalamkelas (B) dengan baik (D)
4. Melalui Literasi dari segala sumber belajar (C ) diharapkan peserta didik dapat
Menjelaskan kewajiban seorang Muslim terkait pengurusan jenazah (B) sesuai syariat
Islam dengan baik (D)
5. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological,
pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar
(Literasi)
dan mengolah informasi (C), Menunjukkan dalil tentang menyalatkan dan menguburkan
jenazah (B) dengan benar (D)
6. Dari hasil diskusi bersama kelompok(C)diharapkan peserta didik (A)dapat Menyajikan
paparan tentang ketentuan dan tata cara menyalatkan dan menguburkan jenazah (B)
sesuaisyariat Islam dengan benar(D)
7. dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi (C) diharapkan peserta didik (A)
dapat Mempraktekkan tata cara menyalatkan dan menguburkan jenazah(B) dengan benar (D)

A. Materi Pembelajaran

1. Hadist Nabi Muhammad Saw. tentang Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah, Ketentuan
Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah Sesuai Syariat Islam, Ketentuan Menyolatkan dan
Menguburkan Jenazah Covid-19 menurut Fatwa MUI No. 18 Tahun 2020 tentang
Pengurusan Jenazah, Hikmah Pengurusan Jenazah

2. Prosedural :
Tata Cara Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah, (Materi Lengkap Terlampir)

A. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Tanya jawab, penugasan, diskusi, presentasi, dan demonstrasi

B. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat
• Laptop
• LCD Proyektor
2. Bahan Belajar
• Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD
• Bahan Ajar
• PPT
• Video Pembelajaran

C. Sumber Belajar
• Kemendikbud, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI, 2017
• Kementerian Agama RI, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA/SMK Kelas XI, 2019
• Video tatacara menyolatkan jenazah
• Video tatacara menguburkan jenazah
• Sumber dari internet lainnya yang relevan
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan Orientasi 15 menit


 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Allah dan
menanyakan kabar peserta didik (Religius/PPK)
 Memeriksa kehadiran peserta didik
dengan cara menanyakan yang tidak hadir
(Disiplin/PPK)

Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan ini dengan materi
sebelumnya yaitu tata cara memendikan dan
mengafani jenazah
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru.

Motivasi
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
disampaikan
 Memberitahukan kepada peserta didik mengenai
manfaat apa yang akan di dapat dalam kehidupan
sehari hari yang berhubungan dengan materi
terkait
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Pemberian Acuan
 Memberitahukan tentang kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi
 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
 Pre-test dengan memberikan pertanyaan kepada
siswa mengenai pengalaman atau pengamatan
siswa yang berkaitan dengan materi terkait

Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah: 100 menit


 Peserta didik mengamati masalah kontekstual yang
diberikan oleh guru terkait berita tentang
p e l a k s a n a a n sholat jenazah dengan memakai
ruku,guru menyajikan video terkait konteks
tersebut(Saintifik dan TPACK)
 Menanyakan apakah sholat jenazah tersebut sudah
sesuai dengan syariat yang berlaku dalam agama
islam?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:


 Guru menyampaikan:
“Sekarang kita akan mempelajari materi tentang
Pelaksanaan Tatacara Penyelenggaraan Jenazah
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
untuk Sub Materi: Menyolatkan dan menguburkan
Jenazah.”
 Peserta didik dibagi dalam empat kelompok
 Guru memberikan link LKPD interaktif kepada
peserta didik (TPACK)

Membantu investigasi mandiri dan kelompok:


 Peserta didik mencermati video tatacara
menyolatkan jenazah: dan menguburkan jenazah
melalui audio visual
(TPACK dan Saintifik)
 Peserta didik melakukan literasi dari berbagai
sumber belajar untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam LKPD interaktif.
(Saintifik, Literasi, dan TPACK)
 Peserta didik bersama-sama dengan anggota
kelompok mendiskusikan tentang ketentuan dan
tatacara menyolatkan serta menguburkan jenazah
sesuai syariaat dalam agama islam (HOTS dan
Saintifik)
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
apabila diperlukan (Saintifik)
 Guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap
peserta didik dalam berdiskusi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:


 Peserta didik bersama kelompoknya
mengembangkan dan menyajikan jawaban hasil
diskusi pada LKPD ke dalam bentuk tugas yang
akan dipresentasikan dalam bentuk PPT
(TPACK)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah:
 Satu kelompok menyajikan hasil diskusi
berdasarkan jawaban pada LKPD, baik secara
lisan maupun praktek (Saintifik)
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
dengan mengajukan pertanyaan atau memberi
masukan pada kelompok yang menyajikan
hasildiskusi
 Guru memberikan klarifikasi atau penguatan atas
hasil diskusi tentang ketentuan dan tatacara
menyolatkan serta menguburkan jenazah sesuai
syariat Islam
Penutup 1. Refleksi: Mengevaluasi aktivitas pembelajaran 20 menit
2. Memberikan umpan balik terhadap presentasi
setiap kelompok
3. Post-test dengan Google Form (TPACK)
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
4. Menjelaskan tugas di rumah untuk membuat video
menyolatkan jenazah, kemudian mengirimnya
lewat email (TPACK)
5. Menyampaikan rencana materi selanjutnya
6. Menutup dengan berdoa dan salam
(Religius/PPK)

E. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian sikap dan lembar observasi

2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian

3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan

F. Lampiran
- Materi pembelajaran (lampiran 1)
- Instrumen penilaian (lampiran 2)

salatiga, november 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Aan Suhanah,S.Pd,M.Si Suanda,S.Pd.I


NIK.992 007007 NIK.992 004 076
Lampiran 1: Materi Pembelajaran

1. Menyolatkan
Proses ketiga setelah jenazah itu dikafani adalah menyalatkan. Adapun ketentuannya
sebagai berikut:
a. Pihak yang paling utama menyalatkan jenazah
Urutan pihak yang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah adalah:
• orang yang diwasiatkan oleh si jenazah dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli
bid’ah;
• ulama atau pemimpin terkemuka di tempat tinggal jenazah;
• orang tua si jenazah dan seterusnya ke atas;
• anak-anak si jenazah dan seterusnya ke bawah;
• keluarga terdekat, dan
• kaum muslim seluruhnya.

b. Syarat Shalat Jenazah


9 hadats besar
• Syarat shalat jenazah seperti pelaksanaan shalat biasa, yakni: suci dari
dan kecil, suci badan dan tempat dari najis, menutupi aurat dan menghadap kiblat.
• Jika jenazah laki-laki, posisi imam berdiri sejajar dengan kepalanya. Sebaliknya,
jika jenazah perempuan, posisi berdirinya sejajar dengan perutnya.
• Jenazah diletakkan di arah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali shalat di atas
kubur atau shalat gaib.

c. Sunat Shalat Jenazah


• Mengangkat tangan setiap kali takbir.
• Merendahkan suara bacaan (sirr), seperti bacaan pada Shalat Dzuhur atau Ashar.
• Membaca ta’awwudz terlebih dahulu.
• Disunatkan banyak jama’ahnya (makmum), minimal 3 shaf (jika tempatnya
memungkinkan, tetapi jika tidak memungkinkan boleh lebih dari 3 shaf, bahkan jika
jamaahnya sedikit, tetap dibuat 3 shaf).

d. Rukun Shalat Jenazah


• Berniat.
• Berdiri bagi yang mampu (kecuali bila ada udzurnya).
• Melakukan 4 kali takbir (tidak ada ruku’ dan sujud).
• Setelah takbir pertama, membaca Q.S. Al-Fatihah.
• Setelah takbir kedua, membaca shalawat Nabi Saw.
• Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah.
• Salam setelah takbir keempat.

e. Tata Cara Shalat Jenazah


Shalat jenazah dilaksanakan sebagai berikut.
• Berniat (di dalam hati) shalat jenazah. Boleh juga dilafalkan bagi yang terbiasa
melakukannya. Adapun contohnya sebagai berikut:

Artinya: Saya berniat shalat jenazah dengan 4 kali takbir karena Allah.
• Takbiratul Ihram (takbir pertama), setelah itu membaca Q.S. al- Fātihah
• Lakukan takbir yang kedua, lanjutkan membaca shalawat atas Nabi Muhammad
Saw. (usahakan membaca shalawat yang lengkap seperti bacaan shalat pada tahiyyat
akhir).
• Takbir lagi yang ketiga, lalu berdoa kepada jenazah, bacaannya adalah:

Artinya: “Ya Allah ampunilah ia, rahmatilah ia, selamatkanlah ia, maafkanlah ia,
muliakanlah ia, lapangkanlah tempatnya, dan jadikan surga sebagai tempat
kembalinya.”
• Lanjutkan takbir yang keempat, yang diiringi dengan doa:

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk memperoleh pahalanya,
janganlah kami memperoleh fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan ia.
• Diakhiri dengan membaca salam.

2. Menguburkan
Ada beberapa ketentuan terkait dengan menguburkan jenazah, yaitu sebagai berikut:
a. Sunnah menguburkan
• Menyegerakan mengusung/membawa jenazah ke pemakaman, tanpa harus tergesa-
gesa.
• Pengiring tidak dibenarkan duduk, sebelum jenazah diletakkan.
• Disunnahkan menggali kubur secara
mendalam agar jasad jenazah terjaga dari
jangkauan binatang buas, atau agar baunya
tidak merebak keluar. Lubang kubur yang
dilengkapi liang lahat (jenazah muslim),
bukan syaq (jenazah non muslim). Syaq
adalah liang yang dibuat khusus di dasar
kubur pada bagian tengahnya. Berikut ini
bentuk dari keduanya:
• Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang
lahat dari arah kaki kuburan, lalu diturunkan
ke dalam liang kubur secara perlahan.

b. Tata cara menguburkan:


• Waktunya
Menguburkan jenazah boleh kapan saja, namun ada 3 waktu yang sebaiknya
dihindari, yakni:
- Matahari baru saja terbit, tunggu sampai meninggi.
- Matahari saat berada di tengah-tengah (saat panas terik yang menyengat/saat waktu
dzuhur tiba), sampai condong ke barat.
- Saat matahari hampir terbenam, hingga ia terbenam sempurna.

• Urutan dan tahapannya:


- Jenazah diangkat untuk diletakkan di dalam kubur. Lakukan secara perlahan.
- Jenazah dimasukkan ke dalam kubur, dimulai dari kepala terlebih dahulu dan
dilakukan lewat arah kaki. Jika tidak memungkinkan, boleh menurunkannya dari
arah kiblat.
- Di dalam liang lahat, jenazah diletakkan dalam posisi miring di atas lambung kanan
bagian bawah, dan menghadap kiblat.
- Pipi dan kaki jenazah supaya ditempelkan ke tanah dengan membuka kain
kafannya. Begitu pula tali-tali pengikat dilepas.
- Waktu menurunkan jenazah ke liang lahat, hendaknya membaca doa sebagai
berikut:

Artinya: “Dengan (menyebut) nama Allah dan berdasarkan millah (ajaran,


tuntunan) Rasulullah”.

- Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahat, dan tali-temali dilepas,
maka rongga liang lahat tersebut ditutup dengan papan kayu/bambu dari atasnya
(agak menyamping).
- Setelah itu, keluarga terdekat memulai menimbun kubur dengan memasukkan 3
genggaman tanah, yang dilanjutkan penimbunan sampai selesai.
- Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal, sebagai tanda agar tidak
dilanggar kehormatannya.
- Kemudian ditaburi dengan bunga sebagai tanda sebuah makam dan diperciki air
yang harum dan wangi
- Setelah selesai penguburan diakhiri dengan doa yang isinya, antara lain memohon:
ampunan, rahmat, keselamatan, dan keteguhan (dalam menjawab beberapa
pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir).
- Rasulullah Saw. mengingatkan agar tidak membuat bangunan di atas kuburan
tersebut, seperti diberi semen, marmer atau batu pualam yang harganya mahal.

Artinya: Dari ‘Aisyah r.a. bahwa Nabi Saw. bersabda ketika Beliau sakit yang
membawa kepada kematiannya: “Allah melaknat orang-orang Yahudi dan
Nasrani, disebabkan mereka menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai
masjid.” ‘Aisyah r.a. berkata. “Kalau bukan karena sabda Beliau tersebut, tentu
sudah mereka pindahkan kubur beliau (dari dalam rumahnya), namun aku tetap
khawatir nantinya akan dijadikan masjid”(H.R. Bukhari)

Shalat Ghaib: Pengertian, Hukum, Niat, dan Tata Cara Pelaksanaannya


Shalat ghaib adalah salah satu shalat yang dikenal di dalam ajaran Islam.
Sebagaimana sholat pada umumnya, sholat ghaib memiliki ketentuan-ketentuan
yang hendaknya diketahui oleh setiap muslim-muslimah.
Apa saja ketentuan-ketentuan yang hendaknya diketahui tersebut?
Ada beberapa, yaitu:
 Pengertian shalat ghaib
 Hukum shalat ghaib
 Dalil shalat ghaib
 Ulama yang membolehkan shalat ghaib dan alasannya
 Ulama yang tidak membolehkan shalat ghaib dan alasannya
 Niat shalat ghaib
 Tata cara sholat ghaib
Di bawah ini adalah pembahasan dari masing-masing poin di atas. Selamat
membaca!
Pengertian Shalat Ghaib
Sholat ghaib adalah shalat jenazah yang dilakukan ketika jenazah tidak berada
di tempat atau ia sedang berada di tempat lain. Demikian pengertian shalat
ghaib secara singkat.
Setelah membahas pengertian shalat ghaib, selanjutnya mari kita bahas tata cara
sholat ghaib. Namun, sebelum itu, alangkah baiknya kita membahas hukum
shalat ghaib terlebih dahulu.
Hukum Shalat Ghaib
Mengenai hukum shalat ghaib terdapat perbedaan pendapat. Ada pendapat yang
tidak membolehkan, ada pendapat yang membolehkan, ada pula pendapat yang
membolehkan dengan syarat. Untuk memahami alasan di balik penetapan hukum
shalat ghaib tersebut, mari kita simak dalil dari masing-masing pendapat.
Dalil Shalat Ghaib
Ketika di awal Islam, sebagian sahabat pernah melakukan hijrah ke Habasyah
(Ethiopia). Pemimpin Habasyah yang saat itu beragama Nasrani, yaitu Raja
Najasyi, menerima mereka dengan baik. Bahkan sang raja sampai menangis
ketika mendengar sahabat membacakan Al-Quran di hadapan beliau. Setelah
bergaul dengan sahabat, akhirnya beliau masuk Islam, namun beliau
merahasiakan statusnya sebagai muslim, mengingat banyaknya para pastur yang
masih bercokol di sekitar beliau.
Ketika Raja Najasyi ini meninggal, Nabi ‫ ﷺ‬mengumpulkan para sahabat untuk
melakukan sholat ghaib di Madinah. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah radhiyallâhu ‘anhu,
“Bahwa Rasulullah mengumumkan kematian An-Najasyi pada hari
kematiannya. Kemudian beliau keluar menuju tempat shalat lalu beliau
membariskan saf kemudian bertakbir sebanyak empat kali.” (HR al-Bukhari)
Ulama yang tidak Membolehkan
Di antara ulama yang tidak membolehkan ialah Imam Malik dan Imam Abu
Hanifah. Alasannya, sholat ghaib yang dilakukan Nabi ‫ ﷺ‬untuk An-Najasyi
adalah khusus untuk An-Najasyi saja, tidak berlaku umum bagi yang lainnya.
Dalam kata lain, shalatnya Nabi ‫ ﷺ‬kepada An-Najasyi, itu kekhususan beliau ‫ﷺ‬
yang tidak boleh diikuti oleh umat. Mereka berdalil dengan sebuah lafaz dalam
riwayat lain hadis ini…
“Bahwasanya bumi ini telah diratakan sehingga beliau dapat melihat tempat An-
Najasyi berada.” Sehingga keadaan beliau ibarat sedang berdiri di depan
jenazah. Ditambah lagi, tidak ada riwayat lain yang menunjukkan bahwa nabi
melakukan sholat ghaib kepada selain An-Najasyi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa shalat ghaib yang dilakukan nabi untuk An-Najasyi merupakan amalan
yang dikhususkan untuk nabi saja.
Ulama yang Membolehkan
Di antara ulama yang membolehkan ialah Ibnu Taimiyah (661-728 H),
sebagaimana disebutkan oleh Ibn Qayyim al-Jauziyyah (691-751 H) dalam
kitab Zâd al-Ma’âd.
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!

Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100


skor tertinggi 4

2. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna,
skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang
sempurna, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor
50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.

2) Keaktifan dalam diskusi


(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.

3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume


(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

3. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

4. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan
inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat
dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMKS YP 17 CILEGON


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Pelaksanaan Tatacara Penyelenggaraan Jenazah
Sub Materi : Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit (135 menit)

D. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
E. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai  Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan
dengan ketentuan syariat Islam ketentuan syariat Islam
2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja  Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama
sama dalam penyelenggaraan jenazah di dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat
masyarakat  Memiliki kepedulian terhadap jenazah dalam kehidupan
sehari-hari.
3.7 Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan  Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang kepedulian
jenazah terhadap jenazah.
 Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah menurut
hukum Islam.
 Menjelaskan tata cara bertakziah sesuai ajaran Islam.
 Menjelaskan tata cara berziarah sesuai ajaran Islam.
 Mempraktikkan penyelenggaraan jenazah, takziah dan
ziarah sesuai dengan ajaran Islam.
 Menyimpulkan hikmah dan manfaat tatacara
penyelenggaraan jenazah.
4.7 Menyajikan prosedur penyelenggaraan  Menyajikan paparan tentang makna, dalil, dan contoh
jenazah tatacara penyelenggaraan jenazah.
 Menyajikan paparan tentang hikmah dan manfaat tatacara
penyelenggaraan jenazah.
F. Tujuan Pembelajaran

8. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta
didik (A) dapat Menerapkan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai dengan ketentuan
syariat Islam dengan baik (D)
9. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A)
Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
10. Melalui diskusi kelompok (C) Peserta didik (A) dapat Menunjukkan sikap kerjasama
saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di dalamkelas (B) dengan baik (D)
11. Melalui Literasi dari segala sumber belajar (C ) diharapkan peserta didik dapat
Menjelaskan kewajiban seorang Muslim terkait pengurusan jenazah (B) sesuai syariat
Islam dengan baik (D)
12. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological,
pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar
(Literasi)
dan mengolah informasi (C), Menunjukkan dalil tentang menyalatkan dan menguburkan
jenazah (B) dengan benar (D)
13. Dari hasil diskusi bersama kelompok(C)diharapkan peserta didik (A)dapat Menyajikan
paparan tentang ketentuan dan tata cara menyalatkan dan menguburkan jenazah (B)
sesuaisyariat Islam dengan benar(D)
14. dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi (C) diharapkan peserta didik (A)
dapat Mempraktekkan tata cara menyalatkan dan menguburkan jenazah(B) dengan benar (D)

B. Materi Pembelajaran

3. Hadist Nabi Muhammad Saw. tentang Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah, Ketentuan
Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah Sesuai Syariat Islam, Ketentuan Menyolatkan dan
Menguburkan Jenazah Covid-19 menurut Fatwa MUI No. 18 Tahun 2020 tentang
Pengurusan Jenazah, Hikmah Pengurusan Jenazah

4. Prosedural :
Tata Cara Menyolatkan dan Menguburkan Jenazah,

1. Bacaan selawat dalam salat jenazah dibaca setelah takbir yang….


a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat

2. Salah satu hal yang disunahkan dalam mengubur jenazah adalah meninggikan tanah dengan
tujuan….
a. Kebanyakan tanah
b. Agar tidak diinjak-injak orang
c. Agar tidak digali binatang buas
d. Membedakan bahwa itu adalah kuburan

3. Dibawah ini hal-hal yang disunahkan dalam mengubur jenazah, kecuali….


a. Menyirami kubur dengan air
b. Menaruh batu kerikil di atas kubur
c. Menandai kuburan dengan batu nisan
d. Kuburan dibekali atap di atasnya

4. Dalam salat jenazah, jumlah takbirnya sebanyak….

a. 3 kali takbir
b. 4 kali takbir
c. 5 kali takbir
d. 6 kali takbir

5. Di mana posisi imam shalat apabila jenazah perempuan..?


a. di kepala
b. di kaki
c. di tangan
d. di sekitar lambung/perut

Anda mungkin juga menyukai