PENDAHULUAN
untuk membantu manusia memahami dunianya dalam mencari arti atau makna
kehidupan. Lalu, berteater juga dapat membantu kita dalam membentuk persepsi
Secara etimologi, Teater berasal dari kata Theatron, kata yunani yang
bukit yang berfungsi sebagai tempat duduk penonton ketika drama Yunani klasik
(2011: 1) bahwa teater bisa juga diartikan mencakup gedung, pekerja (pemain dan
ada juga yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik
Salah satu unsur esensial dalam pertunjukan teater adalah naskah drama.
Naskah drama adalah titik berangkat dari sebuah pertunjukan teater. Iswantara
(2016: 9) menjelaskan bahwa naskah drama adalah karya seni dengan media
1
2
memindahkan karya seni ke media bahasa kata ke dalam media bahasa panggung.
Artinya, tanpa naskah drama, produksi teater tidak memiliki fondasi yang kuat.
menyadari bahwa isu serupa masih terjadi hingga saat ini. Perselingkuhan telah
menjadi semakin marak di lingkungan masyarakat saat ini, baik dalam kategori
remaja maupun hubungan rumah tangga. Bahkan hal ini sering terjadi di sekitar
kesetiaan, kepercayaan serta ketaatan bisa menjadi rapuh saat tidak adanya
(2012: 103) pada umumnya hubungan antara anggota keluarga merupakan jenis
hubungan yang sangat dekat atau memiliki intesitas yang sangat tinggi.
3
Keterikatan antara pasangan, orang tua-anak, atau sesama saudara berada dalam
tingkat tertinggi dalam hal kelekatan, baik afeksi maupun komitmen. Ketika
masalah yang serius muncul dalam sifat hubungan yang demikian, perasaan
positif yang selama ini dibangun secara mendalam dapat berubah menjadi
atas, maka dapat disimpulkan bahwa naskah Titik-titik Hitam tergolong ke dalam
pertunjukan seni teater. Dalam kaitan ini dapat dilihat apa yang dikemukakan
Dikarenakan Adang seorang tentara yang selalu siap dalam situasi apapun saat
ditugaskan oleh negara, jadi Adang memiliki jiwa nasionalis dan patriot yang
kuat. Adang juga mempunyai seorang adik bernama Trisno yang berprofesi
sebagai seorang seniman dengan gaya pembawaan yang santai, tenang dan selalu
berfikir ke depan.
4
Di dalam naskah Titik-titik Hitam karya Nasyah Djamin ini, setiap peran
memiliki psikologi yang unik dan kompleks. Tokoh Adang adalah seorang tentara
yang memiliki watak tegas, keras kepala, tidak suka bertele-tele, sedangkan
Trisno adalah seorang seniman yang santai, tenang, selalu berfikir kedepan saat
menyikapi sesuatu. Hartati adalah seorang wanita yang haus akan kebutuhan
biologis, Rahayu seorang wanita muda yang memiliki hidup bebas. Dr. Gun
adalah seorang dokter yang profesional saat menangani pasien dalam situasi
apapun. Tokoh terakhir adalah Ibu yang memiliki watak yang suka memantau dan
pemeran beranggapan bahwa tokoh Trisno merupakan tokoh yang memiliki watak
yang menantang untuk diperankan. Sebagai seorang seniman, tokoh Trisno adalah
lelaki yang humanis dan memiliki cara pandang yang visioner. Namun, dia tidak
mampu mengendalikan nafsunya kepada istri dari kakaknya. Selain itu, tokoh
sebenarnya.
dan strategi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk keperluan itu, maka
Sejak abad ke-16 hingga abad ke-20, naskah drama menjadi hal yang
sangat penting bagi produksi teater. Tidak hanya dihafal dan dimainkan, naskah
drama juga menjadi dasar penciptaan teater dan panduan kerja bagi seluruh unsur
yang terlibat dalam produksi teater (Riantiarno, 2011, 43). Berdasarkan pendapat
Riantiarno di atas dapat dipahami bahwa naskah adalah sebuah karangan yang
memuat suatu atau lebih kejadian dalam kehidupan manusia yang dituangkan
kedalam sebuah cerita, baik ditulis maupun diketik yang memiliki alur, latar, plot
dan struktur cerita yang dramatik untuk diproduksi kedalam pertunjukan teater.
Dengan demkian naskah merupakan unsur pokok yang harus ada dalam
memilih peran yang ingin diperankan. Melalui beberapa studi kepustakaan seperti
buku Lajos Egri yang berjudul The Art Of Dramatic Writing (2020), buku
Yudiaryani yang berjudul Panggung Teater Dunia (2002), buku Harymawan yang
disukai atau sesuai dengan kepribadian pemeran menjadi amat penting dalam
vokal, emosi dan tubuh. Pengolahan tiga kekuatan tersebut dikelola melalui
program kerja pemeranan yang dikenal dengan metode akting. Maka dari itu,
metode akting yang tepat. Setelah metode akting dipilih maka langkah selanjutnya
data yang jelas tentang tokoh. Analisis tokoh difokuskan pada tiga dimensi watak,
ialah ciri-ciri kejiwaannya. Dari pemahaman tiga dimensi ini, pemeran akan
serta kebiasaan tokoh Trisno ke dalam diri pemeran yang akan memerankan tokoh
tersebut.
lagi dalam menghidupkan tokoh. Menurut Riantiarno (2011: 118) ada beberapa
hal yang harus dilakukan seorang pemeran saat mendapat atau menerima peranan.
Antara lain, Membaca naskah dengan seksama, Mengetahui identitas tokoh yang
akan diperankannya (usia, jenis kelamin, marital status, pendidikan, maupun asal
(cara bicara, logat), dan segala atribut yang menyertainya. Seperti, cara
berpakaian, sikap dan pandangan hidupnya, serta nilai moral/sosial budaya dan
Mengetahui alasan dan tujuan serta keberadaan tokoh yang diperankan. Dari
Tujuan dari proses penciptaan peran ini adalah mewujudkan tokoh Trisno
capai adalah akting yang natural dan wajar, sesuai dengan konsep dari teater
realisme. Tokoh Trisno diwujudkan dengan menekankan pada dua aspek, yaitu
fisik dan psikologis. Setiap laku yang disusun, didasari analisis atas naskah Titik-
Hasil analisis yang didapatkan memiliki manfaat untuk para peneliti baik
Pendidikan, Universitas Jambi dan laporan karya ini dapat membantu peneliti,
8
dramaturg, aktor dan sutradara untuk melakukan proses kreatif atas naskah Titik-
titik Hitam.
akting Stanislavsky dan menawarkan wujud akting dari tokoh Trisno yang
akting di atas panggung, sang aktor harus mampu untuk meyakinkan penonton
bahwa yang ia lakukan saat itu mampu menampilkan ilusi atas realistas.
berada di atas panggung, sang aktor harus rajin dalam melatih instrumen
utamanya di dalam setiap proses yang ia lakukan. Alat utama dari seorang aktor
adalah vokal, tubuh dan sukma. Ini lah yang harus diasah terus menerus agar siap
para aktor untuk mampu memanfaatkan “Memori Afektif”. Memori afektif adalah
ingatan tentang pengalaman emosi pribadi aktor, seperti senang, sedih, bingung,
marah, malu, bahagia, takut dan berbagai ingatan emosi lainnya. Memori emosin
9
yang sedang aktor lakukan bisa meyakinkan penonton, karena perasaan yang
mengalir dari dalam diri seorang aktor lahir dari pengalaman pribadinya.