Anda di halaman 1dari 11

Peran dan Fungsi Mar’ah Sholihah

1. Sebagai manusia

Sebelum Muhammad Ibnu Abdillah di utus menjadi Rosul, manusia yang


hidup dimasa itu hanyalah dibawah Kepemilikan (kekuasaan) mereka
yang kuat, kaum wanita tak ubahnya brang dagangan yang murah yang
bisa diwariskan tapi tidak bisa mewarisi, bahkan sering kali dikubur
hidup-hidup karena takut menanggung malu. Sehingga sebagian lain
meragukan wanita itu sebagai manusia. Dan sebagian lain meragukan
kemanusiaanya. Tetapi menganggapnya sebagi ciptaan tuhan yang
ditugaskan untuk melayani laki-laki saja.

          
             
        
           
         
  

58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Al-Islam datang dengan berbagai kelebihannya dalam menghormati


wanita dengan menegaskan sisi kemanusiaannya atas kewajiban , tanggung
jawab, mendapat balasan surga

Demikian juga Al-Islam memandang kaum wanita sebagai manusia terhormat


yang memiliki apa yang dimiliki laki-laki berupa hak-hak manusiawi.

Peran & Fungsi Mar’ah Page 1


         
          
         

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan


kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.

Laki-laki dan kaum wanita dicipakan jadi satu jiwa, dari jiwa inilah keduanya
dijadikan pasangan pasangan yang saling membanti seperti digambarkan dalam
surat Al-‘araf ayat 189 berikut ini:

          
           
         

189. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah
Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia merasa berat,
keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami
terraasuk orang-orang yang bersyukur".

Islam memandang bahwa antara kaum lelaki dan kaum wanita sama-sama memiliki
kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu secara umum hukum yang
dikenakan kepada kaum lelaki juga dikenakan kepada kaum wanita. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Menurut ayat ini laki-laki merupakan saudara
permpuan begitu pula sebaliknya rasulullah saw bersabda:

Artinya: sesungguhnya para perempuan itu saudara kandung laki-laki

Bahkan kalau kita mau jujur didalam Al-qur’an kesalahan hanya dikaitkan
kepada Adam/laki-laki dan masalah tobatpun dikaitkan kepada laki-lak

i           

Peran & Fungsi Mar’ah Page 2


115. dan Sesungguhnya telah Kami perintahkan[947] kepada Adam dahulu,
Maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang
kuat. Qs. Thahaa:115

[947] Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat Al Baqarah

         
         
          
      

120. kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata:


"Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan
kerajaan yang tidak akan binasa?"

121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-
daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia[949].

122. kemudian Tuhannya memilihnya[950] Maka Dia menerima taubatnya dan


memberinya petunjuk. . Qs. Thahaa:120-122)

[948] Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut


syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang
dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist
tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana
tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan
syaitan.

[949] Yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah
karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115
surat ini. dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan
syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran
manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat
Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin
agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang Bagaimanapun kecilnya.

[950] Maksudnya: Allah memilih Nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang
dekat kepada-Nya.

Peran & Fungsi Mar’ah Page 3


Ini semua mengandung arti bahwa laki-lakilah memulai berbuat kemaksiatan
sedang perempuan mengikutinya.

            
    

134. itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan
bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta -
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-
baqarah:134

2. Kedudukan Mar’ah sebagai Hamba Allah

Allah Swt. Menciptakaan makhluq bukan tanpa tujuan apa lagi sia-sia. Bahkan
penciptaan itu memiliki hikmah yang besar intinya supaya manusia mampu
menikmati kehidupan bahagia dunia dan akhirat.

      


 

115. Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan


kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada kami. Qs. Almuminuun:115

Jika manusia siapapun dia selama hidup didunia ini bertahan membela
statusnya sebagai al-insan/an-nas tidak mau berhijrah menjadi hamba Allah
maka nilai-nilai kehidupannyya akan membuat dirinya binas dihadapan Allah.
Swt

Banyak ayat didalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang kondisi manusia


tersebut,

            
    

34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah

Peran & Fungsi Mar’ah Page 4


dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).QS. Ibrahim:34

          


66. dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan
kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-
benar sangat mengingkari nikmat.QS. Al-Hajj:66

    

5. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui


batas,QS.Al-’alaq:6
          .6
      

1. demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. QS. Al-ashr: 1-3

            
    

34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).QS. Ibrahi 34

    

6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada


Tuhannya,QS Adiyaat:6

          


Peran & Fungsi Mar’ah Page 5


66. dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian
menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat. QS.
Al-Hajj :66

    

6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,


QS.Al-‘alaq:6

            
  

19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir, QS. Alma’arij: 19-21

      

56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.QS. Aadz-dariyat:56

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa hal paling awal yang harus di upayakan
oleh manusia adalah menggapai target puncak tertinggi dari tujuan Allah
menciptakan dirinya sebagai manusia yang menjadi ‘abdullah ( pelayan Allah)

Dan inilah syariat pertama yang Allah Swt syariatkan secara individu, dan hal ini
pula yang pertama harus dibangun oleh manusia demi terciptanya jalinan yang
harmonis antara diri manusia dengan sabg pencipta yakni Allah.swt.

        


  

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Qs. Al-baqarah :21

Adapun syri’ah ibadah yang Allah swt syariatkan bersifat aplikatif ( At-tasyri’ul
al-ahkamul’amali) segala rinciannya itu diperintahkan setelah manusia menjadi
‘abdullah (mendapat pengakuan secara hukum dari Allah swt. Melalui syahadatain

Peran & Fungsi Mar’ah Page 6


         
           
          

64. Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah,
bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".Q.
Ali’imron:64

Menjadi ‘abdullah merupakan tujuan utama untuk meraih kebahagiaan dunia


dan akhirat

          
        

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun


perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri
Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.

[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam
mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Beribadah adalah tugas bagi ‘abdullah

Ibadah bukan hanya pelaksanaan ritual vertikal saja, akan tetapi ibadah
sebagaimana yang yang dinyataakan olei Ibnu Taimiyah yakni segala sesuatu
yang dicintai dan diridhoi Allah baik berupa ucapan dan perbuatan dzohir
maupun bathin . berarti ibadah mencakup seluruh aktivitas dan hubungan baik
secara vertikal dan horizontal selam dalam upaya mencari ridho Allah swt.

     

99. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).Qs.
Al-Hijr:99

Peran & Fungsi Mar’ah Page 7


Rincian kategori ibadah

a. Ibadah itu ada yang berhubungan dengan hak Allah swt, seperti tauhid,
berdo’a, tawakkal, sumpah, shalat, zakat, shaum, dan haji.
b. Berhubungan dengan sesama makhluq seperti berniaga, pernikahan,
utang piutang, dan seterusnya.
c. Berhubungan dengan kehidupan bernegara, seperti imamah, bai’at, jihad,
penegakan hukum, dan seterusnya.

Semua ini secara tuntas telah dijelaskan oleh Allah swt. Sebagaimana
firmannya:

           
         
    

89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan
kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. QS. An-
nahl 89

Hakikat pengabdian seorang wanita

Sesungguhnya Allah tidak mewaajibkan zakat, melainkan untuk membersihkan


sisa harta bendamu sekalian dan sesungguhnya diwajibkan waris itu untuk
kepentingan keturunan saudaramu sekalian. Maukah kamu sekalian
kuberitahukan tentang simpanan yang paling baik bagi seseorang? Yakni: wanita
yang baik budinya, bilamana suami memandangnya, menggembirakannya, bila
menyuruhnya ia menuruti dan bilamana suaminya sedang bepergian ia menjaga
kehormatannya, HR. Abu Daud Darulhukmi)

Hadis di atas mengisyaratkan tiga hal penting yang harus diutamakan oleh para
wanita jika ingin mnyempurnakan ibadahnya kepada Allah swt, yaitu:

a. Menjadikan suaminya bahagia ketika memandangnya.

Lalu apa yang harus dilakukan seorang istri agar suaminya bahagia
memandangnya?,

satu-satunya yang harus dilakukan seorang isteri erhadap suaminya


adalah ” smbutan yang baik”

Peran & Fungsi Mar’ah Page 8


isteri yang cerdik ialah yang mampu menunda pengaduan problem rumah
tangga dan anak-anak sampai suami duduk dan istirahat dari
pekerjaannnya

ada contoh yang baik bagi wanita muslimah pada Ummu sulaim binti
Milham ketika menyambut suaminya Abu Tolhah dengan sambutan yang
baik padahal anak satu-satunya yang masih kecil malam menjelang Abu
tolhah datang telah meninggal dunia, lantas Rosulullah saw. Mendo’akan
keberkahan kepada mereka berdua bengan malam hari yang mereka
telah lalui( berhibungan badan)

Ummu Sulaim melahirkan sepuluh anak laki-laki yang kesemuanya hafal


Al-Qur’an, ini sebagai balasan atas kesabaran wanita penyabar itu, dan
Rosulullah saw memberi gelar “rumaisha” ( wanita yang Allah gantikan
musibahnya dengan yang lebih baik), kepada Ummu Sulaim sehingga ia
layak masuk surga karena kebaikan pelayanannya kepada suami serta
jihad yang dilakukannya dijalan Allah.

Rasululloh saw. Nersabda

Aku masuk kesurga ternyata disana aku menjumpai Ar-Rumaisys, isteri


Abu Tolhah. (HR, Bukhori)

Hal lain yang menyebabkan suami senang dan bahagia adalah


sebagaimana sabda Rasulullah saw

‫الدنيا متاع وخير متاعا الدنيا المرأة الصالحة‬


“ Dunia adalah perhiasaan ,dan sebaik sebaik perhiasan adalah wanita shalihah “.
(HR Muslim ).

Barang siapa yang diberi Allah isteri sholehah, sungguh ia telah dibantu
menyempurnakan separuh agamanya,maka hendaklah ia berkata kepada
Allah , menyempurnakan agamanya separuh lagi.

b. Taat kepada suami

Mentaati suami adalah kewajiban istri, kehidupan suami istri tidak akan
berjalaan normal tanpa ketaatan istri kepada suaminya karena suami
berposisi sebagai kepala keluarga,

         
       
        

Peran & Fungsi Mar’ah Page 9


       
         

34. kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar QS.. An-Nisa 34

[289] Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan


harta suaminya.

[290] Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk


mempergauli isterinya dengan baik.

[291] Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari


pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

[292] Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang


dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat,
bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur
mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka
dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah
ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

Jika wanita melaksanakan shalat lima waktunya, puas dibulan Ramadhan


yang menjadi kewajibannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati
suaminya, ia masuk sorga dari pintu maana saja ia sukai”

Tidak halal wanita berpuasa ketika suaminya ada tanpa seizin darinya.,
dan tidak halal ia memasukan orang kerumah suaminya kecuali atas se
izinnya.

Peran & Fungsi Mar’ah Page 10


c. Menjaga kehormatan suaminya

Tidak mungkin seorang istri tega menyakiti suaminya, jika suaminya


membuatnya marah, ia tetap bersabar karena Allah sehingga Rabbnya
Ridha kepadanya. Ia tidak membalasnya dengan balasan yang sama.
Bahkan ia membalasnya dengan cara yang lebih baik kemudian ia menjadi
peredam kemarahan suaminya dan menenangkan emosinya ketika
suaminya marah, sikap seperti ini ternyata terrmotivasi dengan sebuah
hadis yaitu.

“ tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya ketika didunia kecuali


isternya dari baidadari yang bermata jeli (hurun’iin ) berkata:’ celaka
kamu jangan sakiti dia , dia hanyalah pendatang kepadamu dan hampir
saja ia meninggalkan untuk pergi kepadamu”

Peran & Fungsi Mar’ah Page 11

Anda mungkin juga menyukai