1. Sebagai manusia
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Laki-laki dan kaum wanita dicipakan jadi satu jiwa, dari jiwa inilah keduanya
dijadikan pasangan pasangan yang saling membanti seperti digambarkan dalam
surat Al-‘araf ayat 189 berikut ini:
189. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah
Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia merasa berat,
keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami
terraasuk orang-orang yang bersyukur".
Islam memandang bahwa antara kaum lelaki dan kaum wanita sama-sama memiliki
kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu secara umum hukum yang
dikenakan kepada kaum lelaki juga dikenakan kepada kaum wanita. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Menurut ayat ini laki-laki merupakan saudara
permpuan begitu pula sebaliknya rasulullah saw bersabda:
Bahkan kalau kita mau jujur didalam Al-qur’an kesalahan hanya dikaitkan
kepada Adam/laki-laki dan masalah tobatpun dikaitkan kepada laki-lak
i
121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-
daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia[949].
[949] Yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah
karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115
surat ini. dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan
syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran
manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat
Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin
agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang Bagaimanapun kecilnya.
[950] Maksudnya: Allah memilih Nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang
dekat kepada-Nya.
134. itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan
bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta -
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-
baqarah:134
Allah Swt. Menciptakaan makhluq bukan tanpa tujuan apa lagi sia-sia. Bahkan
penciptaan itu memiliki hikmah yang besar intinya supaya manusia mampu
menikmati kehidupan bahagia dunia dan akhirat.
Jika manusia siapapun dia selama hidup didunia ini bertahan membela
statusnya sebagai al-insan/an-nas tidak mau berhijrah menjadi hamba Allah
maka nilai-nilai kehidupannyya akan membuat dirinya binas dihadapan Allah.
Swt
34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
66. dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan
kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-
benar sangat mengingkari nikmat.QS. Al-Hajj:66
1. demi masa.
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. QS. Al-ashr: 1-3
34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).QS. Ibrahi 34
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir, QS. Alma’arij: 19-21
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.QS. Aadz-dariyat:56
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa hal paling awal yang harus di upayakan
oleh manusia adalah menggapai target puncak tertinggi dari tujuan Allah
menciptakan dirinya sebagai manusia yang menjadi ‘abdullah ( pelayan Allah)
Dan inilah syariat pertama yang Allah Swt syariatkan secara individu, dan hal ini
pula yang pertama harus dibangun oleh manusia demi terciptanya jalinan yang
harmonis antara diri manusia dengan sabg pencipta yakni Allah.swt.
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Qs. Al-baqarah :21
Adapun syri’ah ibadah yang Allah swt syariatkan bersifat aplikatif ( At-tasyri’ul
al-ahkamul’amali) segala rinciannya itu diperintahkan setelah manusia menjadi
‘abdullah (mendapat pengakuan secara hukum dari Allah swt. Melalui syahadatain
64. Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah,
bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".Q.
Ali’imron:64
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam
mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
Ibadah bukan hanya pelaksanaan ritual vertikal saja, akan tetapi ibadah
sebagaimana yang yang dinyataakan olei Ibnu Taimiyah yakni segala sesuatu
yang dicintai dan diridhoi Allah baik berupa ucapan dan perbuatan dzohir
maupun bathin . berarti ibadah mencakup seluruh aktivitas dan hubungan baik
secara vertikal dan horizontal selam dalam upaya mencari ridho Allah swt.
99. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).Qs.
Al-Hijr:99
a. Ibadah itu ada yang berhubungan dengan hak Allah swt, seperti tauhid,
berdo’a, tawakkal, sumpah, shalat, zakat, shaum, dan haji.
b. Berhubungan dengan sesama makhluq seperti berniaga, pernikahan,
utang piutang, dan seterusnya.
c. Berhubungan dengan kehidupan bernegara, seperti imamah, bai’at, jihad,
penegakan hukum, dan seterusnya.
Semua ini secara tuntas telah dijelaskan oleh Allah swt. Sebagaimana
firmannya:
89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan
kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. QS. An-
nahl 89
Hadis di atas mengisyaratkan tiga hal penting yang harus diutamakan oleh para
wanita jika ingin mnyempurnakan ibadahnya kepada Allah swt, yaitu:
Lalu apa yang harus dilakukan seorang istri agar suaminya bahagia
memandangnya?,
ada contoh yang baik bagi wanita muslimah pada Ummu sulaim binti
Milham ketika menyambut suaminya Abu Tolhah dengan sambutan yang
baik padahal anak satu-satunya yang masih kecil malam menjelang Abu
tolhah datang telah meninggal dunia, lantas Rosulullah saw. Mendo’akan
keberkahan kepada mereka berdua bengan malam hari yang mereka
telah lalui( berhibungan badan)
Barang siapa yang diberi Allah isteri sholehah, sungguh ia telah dibantu
menyempurnakan separuh agamanya,maka hendaklah ia berkata kepada
Allah , menyempurnakan agamanya separuh lagi.
Mentaati suami adalah kewajiban istri, kehidupan suami istri tidak akan
berjalaan normal tanpa ketaatan istri kepada suaminya karena suami
berposisi sebagai kepala keluarga,
34. kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar QS.. An-Nisa 34
Tidak halal wanita berpuasa ketika suaminya ada tanpa seizin darinya.,
dan tidak halal ia memasukan orang kerumah suaminya kecuali atas se
izinnya.