Anda di halaman 1dari 16

Infection Control Risk Assessment

(ICRA)

Dr Arjaty W Daud MARS

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


Matrix Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi untuk
Konstruksi & Renovasi
2
Langkah 1:
Gunakan tabel berikut, identifikasi Tipe Aktifitas Konstruksi (Tipe A-D)

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id 1/8/20


3

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


Langkah 2:
Gunakan table berikut, identifikasi Kelompok Risiko Pasien yang akan terkena dampak.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih kelompok risiko yang lebih
tinggi: 4

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project
by Patient Risk
5
Langkah 3: Cocokkan
• Kelompok Risiko Pasien (rendah, sedang, tinggi, paling tinggi) dengan rencana……
• Tipe Konstruksi (A,B,C,D) pada matrix berikut untuk menemukan……
• Kelas Precaution (I,II,III atau IV) atau level aktifitas pengendalian infeksi yang
diminta.
• Kelas I-IV atau Color-code Precautions akan dijelaskan pada halaman selanjutnya.

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


Description of Required Infection Control Precautions by Class

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


7

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


8

Langkah 4. Identifikasi area sekitar proses konstruksi, ases potensial dampak

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


9

Langkah 5.
Identifikasi ruang khusus, cth ruang pasien, ruang medikasi dll

Langkah 6.
Identifikasi isu terkait: ventilasi, saluran air, listrik seandainya ada gangguan

Langkah 7.
Identifikasi penghalang debu apa yang digunakan. (cth, penghalang tembok) ;
apakah diperlukan HEPA filter?

Langkah 8.
Pertimbangkan potensial risiko kerusakan air. Apakah ada risiko terkait
struktur bangunan (cth, tembok, atap, plafon)

Langkah 9.
Jam kerja: Bisakah konstruksi dilakukan diluar jam perawatan pasien?

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


10

Langkah 10.
Apakah plan membutuhkan ruangan isolasi atau aliran udara negative?

Langkah 11.
Apakah plan membutuhkan tempat cuci tangan (handwashing sinks)?

Langkah 12.
Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan jumlah minimal tempat cuci
tangan untuk proses ini? (lihat pedoman AIA untuk tipe dan area)

Langkah 13.
Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan plan kebersihan ruangan?

Langkah 14.
Plan untuk membicarakan isu berikut terkait proses Cth, alur lalu lintas,
housekeeping, menghilangkan kotoran atau debut (bagaimana dan kapan)

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


11

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


KAJIAN RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI
KONSTRUKSI DAN PERAWATAN DAN FASILITAS
12

Manajemen Risiko IMRK


Arjaty Daud/IMRK/FMS @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id 1/8/20
IJIN KONSTRUKSI PENGENDALIAN INFEKSI

No. Ijin :
Lokasi Konstruksi : 13 Tanggal Mulai Proyek :
Koordinator Proyek : Perkiraan Durasi :
Kontraktor Kerja : Tanggal Ijin Kadaluarsa :
Supervisor : Telepon :
Ya Tidak Aktifitas Konstruksi Ya Tid Kelompok Risiko Pengendalian
ak Infeksi
Tipe A : Inspeksi, Aktifitas Non – Kelompok I : Risiko Rendah
Invansif
Tipe B : Skala kecil, durasi singkat, Kelompok 2: Risiko Sedang
tingkat sedang sampai tinggi
Tipe C : Aktifitas menghasilkan debu Kelompok 3: Risiko Medium/
tingkat sedang sampai tinggi Tinggi
Tipe D : Durasi lama dan aktifitas Kelompok 4: Risiko Paling Tinggi
konstruksi membutuhkan
shift kerja yang berurutan
Kel 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi
as I 2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspkesi sesgera mungkin
3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id


Kelas 2 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer
2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotoongan
3. Segel pintu yang tidak dipakai dengan lakban
4. Tutup dan segel ventilasi udara
5. Seka permukaan dengan pembersih/ disinfektan14
6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
7. Pel basah dan atau vakum dengan alat vakum hefa filter sebelum meningglkan area kerja
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja
9. Isolasi system HVAC pada lokasi berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti semula saat
pekerjaan selesai
Kelas 3 1. Dapatkan ijin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai
2. Isolasi system HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi
system saluran
3. Lengkapi semua barrier kritias atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
Tanggal konstruksi dimulai
1. Pertahankan tekanan udara negative dilokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan Hepa
Filter
1. Jangan menghilangkan barrier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Tim PPI
serta dibersihkan secara menyeluruh oleh layanan lingkungan
Paraf 6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan Hepa Filter
7. Pel basah dengan pembersih/ disinfektan
8. Buang material barrier dengan hati-hati untuk menimalkan penyebaran kotoran dan debris yang
terkait dengan konstruksi
9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
10.Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya
11.Setelah selesai, kembalikan system HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan
Arjaty Daud/IMRK/FMS 1/8/20
Kelas 4 1. Dapatkan ijin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai
2. Isolasi system HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi
system saluran
3. Lengkapi semua barrier kritias atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
konstruksi dimulai
4. Pertahankan tekanan udara negative dilokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan Hepa
Filter 15
5. Segel lubang, pipa saluran atau tusukan dengan benar
6. Buat ruang serambi/ anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga
mereka dapat divakum menggunakan alat alat vakum dengan Hepa filter sebelum meninggalkan
area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dlepaskan setiap
meninggalkan area kerja
7. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu
8. Jangan menghilangkannbarrier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Tim PPI
serta dibersihkan secara menyeluruh oleh layanan lingkungan
9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan hepa filter
10.Pel basah dengan pembersih/ disinfektan
11.Buang material barrier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris
yang terkait dengan konstruksi
12.Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
13.Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya
14.Setelah selesai, kembalikan system HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan

Persyaratan Tambahan :

Pimpinan Proyek Ka. Tim PPIRS

Tanggal Paraf
Tanggal Paraf
Pengecualian/ tambahan terhadap ijin ini tercantum pada memorandum
yang dilampirkan

Ijin diminta oleh : Ijin diberikan oleh :


Arjaty Daud/IMRK/FMS
Tanggal Tanggal 1/8/20
16

Manajemen Risiko IMRK @manajemen risiko.IMRK www.manajemenrisiko-imrk.id

Arjaty Daud/IMRK/FMS 1/8/20

Anda mungkin juga menyukai