UPAYA PENCEGAHAN HAZARD FISIK , KIMIA DAN ERGONOMI
Hazard Keterangan Pengendalian
Fisik Kebisingan 1. Pengurangan kebisingan pada sumbernya:menempatkan peredam pada sumber getarnya, membuat design mesin dengan standar mesin lebih baik, ,menempatkan mesin pada kedudukan yang meredam ke lantai 2. Penempatan penghalang pada jalan transimisi 3. Proteksi dengan sumbatan atau penghalang telinga diperlukan apabila kebisingan lebih dari 100 dB Radiasi: 1. Radiasi gelombang mikro berdampak reaksi fisiologis seperti berubahnya kadar albumin, perubahan jaringan kelenjar gondok. Pengendlaian dnegan dosisi pengguaan gelombang mikro, lamanya digunakan 2. Sinar laser efek pada retina dan kulit. Pengendalian dengan kepatuhan menerapkan tata cara, memiliki pengetahuan lengkap dlm pengunaan, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, pengawasan yang memadai, penempatan alat laser diletakkan dg baik, pengunaan sistem ototmatis bila terkadi bahaya pd alat laser 3. Radiasi sinar infra red: memakai kacamata kobalt biri 4. Radiasi sinar ultra violet: memakai kaca mata yang tidka tembus sinar 5. Radiasi sinar rontgen( kelainan kulit atau jaringan , impotensi , leukimia, cek darah rutin. Perlindungan diri , pengaturan waktu kerja dan pengecekan mesin 6. Sinar radiaktif dan gama dpat menyebabkan kanker. Pencegahannya perlindungan diri, cek kesehatan rutin, mengatur waktu kerja
Getaran Getaran karena disebabkan oleh mesin mekanik
mekanis dapat menyebabkan masalah di ssitem saraf ototnoom, perlindungan perlu batasan paparan getaran. Perlunya pengendalian batas paparan IKLIM Suhu batas pekerja supaya nyaman bekerja 24 – 26. Penggunanaan ac dirumah supaya suhu tetap stabil, pelrunya kamar adaptasi apabila perbedaaan suhu lebih dari 10 oC Tekanan Tekanan udara tinggi seperti penyelam , pekerja udara tinggi tambang. Tekanan udara rendah menyembakan dan rendah decompresi menimbulkan gas nitrogen bebas dlm jaringan : penyakit caisson, pencegahan penyakit dekompresi dg menaikkan pekerja kepermukaan perlahan-lahan. peneranga 1. Perbaikan kontras n 2. Meninggikan penerangan 3. Penempatan tenaga kerja dengan visus setinggi tingginya Kimia 1. Menurunkan kadar debu dan asbestosis utk pencegahan asbes tosis 2. Memelihara kesehatan pekerja dengan pemeriksaan rutin Ergonomi 1. Ergonomi membuat beban pekerjaan menjadi berkurang menggunakan troli 2. Sikapa tubuh dalam melakukan pekerjaan 3. Ukuran mesindanstandarisasi disesuaikan dg antropometri pekerja 4. Standar ukuran meja pekerja yang dilakukan dg berdiri tinggi meja kerja sebaiknya 5-10 cm 5. Dari segi otot posisi duduk paling baik adalah sedikit membungkuk dari aspek tulang duduk tegak agar tidak bungkuk dan otot perut tidak berada dalam keadaan lemas, dianjurkan posisi duduk tegak dan diselingi istirahat dalam bentuk sedikit membungkuk 6. Tempat duduk yg baik memenuhu syarat a. tinggi dataran duduk dapat diatur dg papan injakan kaki sgh susai dg tinggi lultut sedangkan paha dalam keadaan datar b. tinggi paaparan sandaran punggung dapat diatur dan menekan dg baik pada punggung c. lebar alas duduk tidak kurang dari lebar terbesar ukuran antropometris pinggul misalnya lebih dari 40 cm 7. pekerja berdiri sedpat mungkin dirubah menjadi pekerjaan dilakukan dg posisi duduk sebaliknya. 8. Arah penglihatan pada pekerja berdiri adalah 23-37o kebawah dan pekerja duduk 32-44 o ke atas 9. Ruang gerka lengan ditentukan oleh lengan seluruhnya 10.Pembeban kerja mak 50 kg utk indonesis 35 kg 11.Derajat tanjakan pekerja: jaln menanjak 10o , tangga rumah 30o, tangga 70 o 12.Kemampuan seseornag bekerja 8-10 jam 13.Waktu istirahat diperlukan sesuai keperluan 14.Mengurangi beban akibat lingkungan kerja fisik, mental dan psikologis 15.Pemelihraan indera penglihatan dg penerangan yg baik 16.Kondisi mental dg psikologis dg pemberian intensif bekerja, melonggarkan waktu kerja, meningkatkan motivasi kerja,
Psikologi Faktor psikologis menimbulkan kelelahan dan beba
s kerja, kejemuam, agar terbangun kondisi psikologis yg positif perusahaan digerkan dinamika kelompok utk pengendalian mutu terpadu diselenggarakan oleh kelompok secara kompetitif dg insentif yg berhasil mendukung perbaikan dan kemajuan. Rileksasi dg rekreasi rutrin Penguatan etos kerja dg pelatihan pelatihan Peningkatan soft skill