Anda di halaman 1dari 3

RESUME HASIL RAPAT KOORDINASI TEKNIS PENILAIAN KESESUAIAN SELEKSI PPPK GURU

Jakarta, 21-23 November 2022


Narasumber : Sekretaris Direktorat Jenderal GTK, Direktur GTK, dan Tim Teknis Aplikasi SIM-
PKSG Kemendikbud

PENYELARASAN PEMAHAMAN TERKAIT PENILAIAN KESESUAIAN (OBSERVASI)


Dinas Pendidikan dan BKPSDM bertanggung jawab memastikan calon guru PPPK yang
diobservasi bebas dari 3 hal ini : narkotika, intoleransi, dan seksualisme.
Tim yang akan mengobservasi calon guru PPPK (Pengawas, Kepsek dan Guru Senior)
bertanggung jawab memilih guru PPPK yang benar-benar berkualitas, karena guru berkualitas
tentunya akan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi murid.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENILAIAN KESESUAIAN SELEKSI GURU ASN PPPK 2022 (SIM-
PKSG) adalah sistem yang digunakan untuk memberikan penilaian secara online terintegrasi
terhadap kompetensi dan perilaku seorang guru non ASN yang akan diangkat sebagai ASN
GURU PPPK.
Filosofi dari SIM-PKSG adalah, sistem tidak akan menggeser guru non ASN yang sedang
bertugas saat ini, sistem akan mencegah guru non ASN terdepak dari sekolah tempatnya
bertugas, jika guru yang melamar PPPK sudah sesuai antara mata pelajaran yang akan diampu
dengan kualifikasi pendidikannya (linier) maka sistem secara otomatis akan mencarikan formasi
yang sesuai untuk penempatan guru tersebut.
Hasil observasi bukan serta merta penentu kelulusan, hasil observasi bertujuan menggali
informasi kompetensi dan perilaku dari guru yang diobservasi. Tim Observasi menilai guru calon
PPPK dari kompetensinya sebagai pendidik (profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian),
Dinas Pendidikan dan BKPSDM menilai kelayakan guru non ASN tersebut untuk menjadi ASN
PPPK (kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural). Hasil penilaian dari Tim Observasi,
Dinas Pendidikan dan BKPSDM, akan dihimpun dan dirangking oleh sistem dan guru yang
berada pada rangking pertama dan selanjutnya sesuai formasi yang tersedia yang akan menjadi
guru PPPK.
Sederhananya, cara kerja SIM-PKSG yaitu sistem akan bertanya kepada tim observasi tentang
siapa dan bagaimana guru A. yang menjawab pertanyaan sistem adalah Guru Senior, Kepala
Sekolah, Pengawas, Dinas Pendidikan dan BKPSDM. BUKAN GURU YANG BERSANGKUTAN YANG
MENJAWAB PERTANYAAN TERSEBUT. Jadi, ketika Tim Observasi sedang bekerja, guru yang
diobservasi tidak perlu hadir alih-alih menjawab pertanyaan.
Bagi Tim Observasi yang kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi SIM-PKSG, dapat dibantu
oleh guru/staf tata usaha lain yang TERPERCAYA serta MAMPU MENJAGA KERAHASIAAN DATA
dan BUKAN MERUPAKAN GURU YANG AKAN DIOBSERVASI.

FORMASI DAN KATEGORI PELAMAR


Formasi PPPK Guru yang dibuka sebanyak 200 formasi yang tersebar pada TK, SD dan SMP.
Jumlah pelamar PPPK Guru yang mendaftar pada SSCASN sebanyak 271 orang.
Pelamar yang dinyatakan lolos verifikasi sebanyak 269 orang, tidak lolos 2 orang.
P1 (Prioritas 1)
Adalah Para Peserta yang memenuhi Passing grade pada Tes PPPK 2021, dimana pada P1 ini
berjumlah 50 Orang dan akan dilakukan penempatan secara langsung oleh sistem sesuai jumlah
formasi yang ditentukan pada tahun 2022.
Pelamar kategori P1 = 50 orang

P2 (Prioritas 2)
Adalah Guru non ASN yang termasuk sebagai THK II yang tidak terangkat pada pengangkatan
CPNS tahun 2014 dan tidak lulus Passing Grade pada Tes PPPK Guru 2021.
Pelamar kategori P2 = 1 orang

P3 (Prioritas 3)
Adalah Guru non ASN pada sekolah Negeri dengan masa kerja yang tercatat pada Dapodik
Minimal 3 tahun yang linier antara jabatan, formasi, dan Ijazah.
Pelamar kategori P3 = 159 orang

P4 (Prioritas 4)
Adalah Guru non ASN pada sekolah Negeri kurang dari 3 tahun terdaftar pada Dapodik, Lulusan
PPG, dan individu swasta yang terdaftar pada Dapodik.
Pelamar kategori P4 = 61 orang
TOTAL PESERTA YANG AKAN DIOBSERVASI = 160 orang

PELAKSANAAN OBSERVASI
Proses Observasi secara serentak akan dilakukan pada hari Minggu - Senin, tanggal 27 - 28
November 2022 yang akan dilakukan oleh Guru Senior, Kepala Sekolah, dan Pengawas dan akan
di pandu oleh Dinas Pendidikan dan BKPSDM. selama Tim Observasi bekerja, Dinas Pendidikan
dan BKPSDM akan bertindak sebagai helpdesk. Segala kendala akan segera dianalisis dan
dicarikan solusinya saat itu juga.
Pengawas Binaan Sekolah mengkoordinir pelaksanaan observasi yang menjadi tanggung
jawabnya masing-masing. Pengawas dapat memutuskan untuk mengumpulkan Kepsek dan
Guru Senior pada satu titik lokasi, atau mengobservasi secara mandiri di tempat kedudukan
masing-masing, dengan memperhatikan kelancaran jaringan internet dan kemudahan
komunikasi. Apabila buntu, agar berkomunikasi dengan Tim Dinas Pendidikan dan BKPSDM.
Tim Dinas Pendidikan dan BKPSDM stanby-on duty di Kantor Dinas Pendidikan / BKPSDM untuk
mensupervisi pelaksanaan tugas Tim Observasi, dan akan menyiapkan sarana Zoom untuk
coaching clinic.
PERSOALAN GURU YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMILIH FORMASI DI AKUN SSCASN BKN
Pada dasarnya tidak masalah, karena disini pekerjaan Tim Observasi sudah dibantu oleh sistem.
Tugas Tim Observasi hanya menjawab pertanyaan yang disodorkan oleh sistem, SISTEM YANG
SELANJUTNYA MENENTUKAN PENEMPATAN.

PROYEKSI KASUS YANG AKAN DITEMUKAN SAAT OBSERVASI


KASUS 1
Sekolah yang tidak dibuka formasi PPPK Guru, tetapi di sekolah itu ada calon guru PPPK yang
sudah melamar, maka Pengawas, Kepsek dan Guru Senior sekolah itu tetap melaksanakan
observasi, selanjutnya data hasil observasi guru tersebut akan diolah sistem dan sistem yang
akan menentukan formasinya yang berpindah ke sekolah yang tidak dibuka formasi guru PPPK,
atau guru PPPKnya yang ditempatkan pada formasi yang lowong di sekolah lain.
CONTOH :
SD 001 cemaga tidak dibuka formasi guru, tetapi ada 2 orang guru calon PPPK dari kategori
P2/P3 yang bertugas pada SD 001 cemaga dan melamar pada formasi guru PAI, maka tim tetap
mengobservasi guru tersebut. jika seandainya kedua guru tersebut lulus dan tersedia 2 formasi
guru PAI di sekolah lain maka guru yang lulus tersebut akan ditempatkan di sekolah yang
tersedia formasi dimaksud. Dalam hal kedua guru tersebut tidak lulus, berarti ada guru lain
yang juga di observasi dari sekolah lain yang setelah dilakukan pemeringkatan oleh sistem
mendapat peringkat 1 dan 2.
KASUS 2
Calon guru PPPK pada suatu sekolah yang jumlah calon guru PPPK nya lebih banyak daripada
formasi yang dibuka di sekolah itu, setelah diobservasi dan data sudah masuk ke sistem maka
sistem akan melakukan pemeringkatan, guru yang terpilih menjadi PPPK adalah guru yang
berada pada urutan peringkat 1 dan seterusnya sesuai dengan jumlah formasi yang dibuka pada
sekolah tersebut.
CONTOH :
Indra, Jaya, Budi dan Wira merupakan guru kelas non ASN pada SD 001 Ranai. Pada SD 001
Ranai terdapat formasi PPPK guru kelas yang dibuka sebanyak 2 formasi. setelah Indra, Jaya,
Budi dan Wira diobservasi, sistem menyatakan peringkat 1 dan 2 adalah Indra dan Jaya. oleh
karena itu Indra dan Jaya terpilih untuk mengisi formasi yang tersedia, sedangkan Budi dan
Wira tidak lulus seleksi, dan tetap mengajar di SD 001 Ranai sebagai guru non ASN.
Demikian rangkuman kami, semoga resume ini dapat menjawab pertanyaan dan kebingungan
yang dihadapi dalam memahami materi / slide terkait mekanisme observasi PPPK guru.
Semoga kegiatan observasi berjalan lancar dan sukses dan kebutuhan guru di Kabupaten
Natuna terpenuhi oleh guru-guru berkualitas, demi masa depan Kabupaten Natuna yang lebih
baik.
Pelaksana Perjalanan Dinas,
Budiman (Kabid PTK)
Tri Wira Hadiatma (Kabid PMIK)
Tembusan Yth. Kepala Disdikbud dan Kepala BKPSDM

Anda mungkin juga menyukai