Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERTANIAN ORGANIK

PERTANIAN ORGANIK DI AUSTRALIA

Disusun Oleh:

IRA VIKA SANTI 1905101050011


YAYANG FIDIA 1905101050020
TIFFANY EDYNA 1905101050037
RAIHAN RENDI PRATAMA 1905101050074
CAHYO KUMORO BANGUN 1905101050064
ZULFAHMI 1905101050092
MAHMUD RAFLIANSYAH NASUTION  1905101050100

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PERTANIAN ORGANIK
DI AUSTRALIA” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa
saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya
film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Aceh, 21 November 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1. Pertanian di Australia...................................................................................................................6
2.2. Perkembangan Pertanian Organik di Australia............................................................................8
2.3. Kebijakan Pertanian Organik di Australia....................................................................................9
2.4. Kelebihan Pertanian Organik di Australia..................................................................................14
2.5. Kelemahan Pertanian Organik di Australia................................................................................14
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................15
3. 1 Kesimpulan................................................................................................................................15
3. 2 Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Australia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang cukup melimpah. Sekitar
6% daratan di Australia digunakan untuk berbagai kegiatan pertanian meskipun ketersediaan air
merupakan tantangan yang besar bagi sektor pertanian. Pertanian merupakan kegiatan ekonomi
yang sangat penting bagi masyarakat di kawasan regional Australia. Secara keseluruhan, sekitar
60% dari produk hasil pertanian di Australia diekspor dan ekspor produk pertanian mencapai
11% dari total nilai ekspor Australia dari barang dan jasa. Dengan standar internasional,
Australia merupakan salah satu eksportir wol mentah yang terkemuka. Selain wol, Australia juga
mengekspor berbagai komoditas seperti daging sapi, daging domba, gula, kapas mentah dan
produk susu.
Australia saat ini dikenal dengan Negara industri maju berbasis pertanian. Australia
berkembang menjadi negara yang makmur pada tahun 1900-an dengan pertanian sebagai andalan
perekonomiannya. Meskipun jasa dan manufaktur sekarang memberikan kontribusi jauh lebih
besar terhadap pendapatan nasional, pertanian tetap signifikan. Petani menyediakan sebagian
besar makanan negara, dan produk pertanian merupakan ekspor utama di negara ini. Selain itu,
beternak dan bercocok tanam secara simbolis penting bagi negara yang bangga akan ruangnya
yang luas, sumber daya yang melimpah, dan pemukim yang teguh.
Pertanian Australia juga penting secara internasional. Produk pertanian Australia banyak
diminati di negara Amerika Utara, Asia, dan Eropa karena dipanen selama "musim sepi" musim
dingin dan musim semi di Belahan Bumi Utara—yaitu, selama musim panas dan musim gugur
Australia. Australia juga merupakan negara penghasil wol dan anggur terkemuka serta bebrapa
sumber pangan penting lainnya seperti biji-bijian, daging, gula, produk susu, dan buah-buahan di
seluruh dunia.
Pertanian adalah salah satu industri Australia yang paling efisien dan berteknologi maju.
Petani Australia telah mencapai kesuksesan ini meskipun menghadapi tantangan yang signifikan.
Australia adalah benua berpenghuni terkering di Bumi dan memiliki beberapa tanah tertua,
terdangkal, dan paling lapuk di dunia. Petani harus beradaptasi dengan kondisi ini dengan
mengembangkan teknik pertanian yang unik dan efisien. Mereka dibantu oleh kemajuan
teknologi yang telah meningkatkan produksi pertanian meskipun jumlah pekerja pertanian telah
menurun. Namun demikian, pertanian Australia masih rentan terhadap perubahan lingkungan
yang telah berdampak negatif terhadap produksi. Perubahan iklim akibat pemanasan global,
kelangkaan air, dan degradasi lahan penurunan nilai pertanian lahan menjadi perhatian serius.
Masalah-masalah ini mengancam masa depan produksi pangan Australia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun hal yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi pertanian di Australia?


2. Bagaimana perkembangan pertanian organik di Australia?
3. Apa kebijakan pertanian organik yang diterapkan di Australia?
4. Apa kelebihan pertanian organik di Australia?
5. Apa kekurangan pertanian organik di Australia?

1.3 Tujuan
Tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami kondisi
pertanian di negara Australia, perkembangan pertanian organik di Australia, kebijakan pertanian
organik yang diterapkan di Australia, serta kelebihan dan kekurangan dari penerapan pertanian
organik di negara Australia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pertanian di Australia


Sektor pertanian Australia sangat produktif meskipun mereka menhadapi beberapa tantangan
serius, seperti wilayah negara yang kurang scocok untuk pertanian, curah hujan yang lebih
sedikit dibanding benua lainnya. Dengan curah hujan rata-rata tahunan sekitar 16,5 inci (42
sentimeter). Lanskap gurun dan semikering menutupi sebagian besar bagian barat dan tengah
Australia. Daerah dengan air terbaik adalah pantai timur dan selatan daratan dan lereng
Tasmania. Selain itu, sebagian besar tanah negara itu biasa-biasa saja atau buruk menurut standar
dunia. Tidak ada wilayah yang luas dengan tanah yang kaya dan mudah beradaptasi seperti
wilayah pertanian besar di negara besar lainnya. Di Australia kekurangan bahan kimia dalam
tanah sangat umum terjadi. Petani harus sering menggunakan pupuk, termasuk fosfat dalam
jumlah banyak dan sejumlah nutrisi lainnya.
Produktivitas pertanian Australia yang tinggi sebagian besar disebabkan oleh pengembangan
teknologi dan praktik baru. Kunci perkembangan ini adalah investasi dalam penelitian pertanian
sektor publik, termasuk di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO),
lembaga pemerintah negara bagian, dan universitas negeri. Kemajuan yang mendorong
perolehan produktivitas berkisar dari mekanisasi yang lebih besar (penggunaan mesin) hingga
peningkatan efisiensi penggunaan lahan dan penerapan “praktik terbaik” untuk manajemen
pertanian. Ilmuwan dan petani telah mengembangkan teknik baru untuk meningkatkan hasil
panen, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan pestisida dan kehilangan tanah. Ilmuwan
pertanian telah menghasilkan varietas tanaman yang lebih baik seperti tanaman yang lebih tahan
terhadap kekeringan, hama, atau penyakit melalui pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika.
Demikian pula, petani dan ilmuwan telah membiakkan ternak untuk mengembangkan hewan
dengan karakteristik yang diinginkan. Para ilmuwan telah mengembangkan pupuk, pestisida, dan
herbisida baru. Penggunaan mesin pertanian yang lebih canggih, seperti untuk memanen buah
anggur secara mekanis, juga telah meningkatkan produktivitas. Selain itu, petani Australia telah
meningkatkan penggunaan komputer dalam banyak aplikasi. Contohnya termasuk sistem
otomatis untuk mengairi tanaman atau menimbang ternak; traktor yang dipandu GPS; peralatan
pemerah susu sapi robotik, dan drone pemantau tanaman.
Terdapat sekitar 85.483 bisnis pertanian di Australia yang memiliki Estimasi Nilai Operasi
Pertanian (EVAO) sebesar $40.000 atau lebih (per Juni 2018). Lebih dari 99% bisnis pertanian
Australia dimiliki sepenuhnya oleh orang Australia, dengan orang Australia memiliki 88% lahan
pertanian Australia. Bisnis yang sepenuhnya dimiliki Australia juga mengendalikan 87% hak air
pertanian Australia. Impor makanan hanya menyumbang 15 persen dari pasokan makanan harian
Australia. Per Agustus 2019, 318.600 orang bekerja di bidang pertanian, kehutanan, dan
perikanan yang merupakan sekitar 2,5% dari tenaga kerja nasional.
Nilai kotor pertanian Australia pada 2018-19 adalah $62,208 miliar. Tiga komoditas
pertanian teratas yang diproduksi secara nasional berdasarkan nilai ekspor pada 2018-19 adalah:
Sapi dan anak sapi ($9,485 miliar), Wol ($4,159 miliar) dan Gandum ($3,676 miliar). Dari
makanan dan serat senilai $62,2 miliar yang diproduksi petani Australia pada 2018-19, 79
persennya ($49,2 miliar) diekspor ke negara lain. Bisnis pertanian sendiri berhasil menempati
dan mengelola 51% daratan di negara Australia yang menunjukkan bahwa mereka berada di
garis depan dalam memberikan hasil lingkungan.
Dari 394 juta hektar lahan yang dioperasikan oleh bisnis pertanian di Australia, 341 juta
hektar (atau 87%) digunakan untuk penggembalaan yang merupakan peningkatan 9% jika
dibandingkan dengan tahun 2015-16. Diperkirakan 65.000 bisnis pertanian (atau 74%) dari
semua bisnis pertanian melaporkan lahan penggembalaan, proporsi yang hampir tidak berubah
dari tahun sebelumnya.
Industri primer Australia ini telah memimpin negara tersebut dalam mengurangi emisi gas
rumah kaca. Pengurangan besar-besaran sebesar 63% dalam intensitas emisi antara tahun 1996
dan 2013. Aspek kunci dari pertanian modern adalah integrasi sains dan teknologi ke dalam
praktik manajemen. Industri pertanian mengandalkan pengetahuan yang berasal dari berbagai
bidang seperti biologi dan perilaku tanaman dan hewan, kimia, statistik, sumber daya lahan,
genetika, lingkungan dan iklim; dan integrasi pengetahuan ini dengan ekonomi dan teknologi
informasi modern.
Perhitungan oleh ABARES menunjukkan bahwa investasi publik sebesar $1 dalam RD&E
menghasilkan keuntungan sebesar $12 yang dihasilkan petani dalam jangka panjang. RDC secara
kolektif menginvestasikan sekitar $600 juta per tahun ke dalam RD&E, dan memiliki total
anggaran sekitar $800 juta. Pada 2017-18 para petani Australia menginvestasikan $338 juta
untuk penelitian dan pengembangan melalui pungutan industri.
Peningkatan efisiensi melalui teknologi baru dan praktik pengelolaan pertanian, yang dicapai
melalui penelitian dan pengembangan, telah memungkinkan pertanian Australia untuk tetap
selangkah lebih maju dari pesaing internasional mengembalikan pertumbuhan produktivitas rata-
rata sebesar 2,7% per tahun selama periode 30 tahun .

2.2. Perkembangan Pertanian Organik di Australia

1. Luah lahan

Australia memiliki 35,645,000 ha luas lahan pertanian organik bersertifikat atau sebesar 8.8
% dari total lahan pertanian yang ada dan menjadi lahan pertanian organik terbesar di dunia
(Christie, 2008). Peta persebaran lahan pertanian organik di Australia dapat dilihat pada gambar
di bawah.

Gambar 1. Peta persebaran lahan pertanian organik di Australia (Austorganic, 2021)

Berikut adalah tabel mengenai luas lahan dan jumlah kegiatan produksi pertanian organik di
Australia:

Tabel 1. Luas lahan dan jumlah kegiatan produksi pertanian organik di Australia
Sumber; Christie (2018)

Pada tabel 1 terlihat negara bagian Australia Selatan (SA) dan Queensland (QLD) menjadi
negara bagian dengan jumlah area pertanian organik bersertifikat terluas di Australia. Kedua
negara bagian ini memiliki peternakan dengan petak padang penggembalaan yang luas, berdaya
angkut rendah, dan bersertifikat organik (Paull and Hennig, 2018). Gambar 1 menunjukkan jika
Queensland memiliki 860 lahan pertanian organik. Kemudian disamping memiliki peternakan
organik terbesar, pada gambar 1 terlihat bahwa Australia Selatan (SA) juga memiliki 457 lokasi
produksi anggur organik dan pembuatan wine. Selanjutnya pada gambar 1 dijelaskan pula
Victoria (VIC) dan New South Wales memiliki jumlah produksi pertanian organik terbanyak.
Victoria merupakan negara bagian yang memiliki 1,276 lokasi produksi susu dan telur organik
sedangkan New South Wales memiliki 1,115 lokasi lahan pertanian organik.
Negara bagian dengan luas lahan dan produksi pertanian organik terkecil ditempati oleh
Tasmania (TAS) dan Wilayah Ibu Kota Australia (ACT). Kedua negara bagian ini merupakan
negara bagian terkecil sehingga lahan pertanian pun akan menjadi sempit. Pada tabel 1 luas lahan
pertanian organik Tasmania adalah 4,769 ha dan Wilayah Ibu Kota Australia adalah 2,766 ha.
Pada gambar 1 dijelaskan bahwa Tasmanian hanya memiliki 138 lokasi pertanian organik dan
Wilayah Ibu Kota Australia hanya memiliki 11 lokasi pertanian organik.

2. Sertfikasi

Di Australia , sertifikasi organik dilakukan oleh beberapa organisasi yang diakreditasi oleh
bagian Biosecurity dari Departemen Pertanian (Australia) .  Semua klaim tentang status organik
produk yang dijual di Australia tercakup dalam Undang-Undang Persaingan dan Konsumen
2010. 
Di Australia, Federasi Organik Australia adalah badan tertinggi untuk industri organik di
Australia  dan merupakan bagian dari Kelompok Kerja Legislatif Komite Konsultatif Organik
pemerintah yang menetapkan standar organik.
Department of Agriculture accreditation adalah persyaratan hukum untuk semua produk
organik yang diekspor dari Australia. Kontrol Ekspor (Sertifikasi Produk Organik) digunakan
oleh Departemen untuk menilai badan sertifikasi organik dan mengakuinya sebagai organisasi
sertifikasi yang disetujui. Organisasi sertifikasi yang disetujui dinilai oleh Departemen pertanian
untuk pengakuan awal dan setidaknya setiap tahun sesudahnya .
Dengan tidak adanya peraturan domestik, akreditasi DOA juga berfungsi sebagai benchmark
'de facto' untuk produk bersertifikat yang dijual di pasar domestik.  Terlepas dari ukuran dan
pertumbuhan ekonominya, "industri organik di Australia sebagian besar masih mandiri. Tidak
ada undang-undang khusus untuk standardisasi dan pelabelan makanan organik domestik di
tingkat negara bagian atau federal seperti yang ada di AS dan Amerika Serikat. UE". 

Organisasi sertifikasi yang diakui Australia


Departemen pertanian memiliki beberapa organisasi sertifikasi yang disetujui yang
mengelola proses sertifikasi organik dan bio-dinamis di Australia. Organisasi sertifikasi ini
melakukan sejumlah tugas atas nama Departemen pertanian :

 Menilai operator organik dan bio-dinamis untuk menentukan kepatuhan terhadap Standar
Nasional untuk Produk Organik dan Bio-Dinamis dan persyaratan negara pengimpor.
 Menerbitkan Sertifikat Manajemen Mutu (Sertifikat QM) kepada operator organik untuk
mengakui kepatuhan terhadap persyaratan ekspor.
 Menerbitkan Sertifikat Produk Organik (Dokumentasi Ekspor) untuk kiriman produk organik
dan bio-dinamis yang diekspor.

Pada 2015, ada tujuh organisasi sertifikasi yang disetujui: 

 AUS-QUAL Pty Ltd (AUSQUAL)


 Australian Certified Organic (ACO)
 Bio-Dynamic Research Institute (BDRI)
 NASAA Certified Organic (NCO)
 Organic Food Chain (OFC)
 Safe Food Production Queensland (SFQ)
 Tasmanian Organic-dynamic Producers (TOP)

Ada 2567 bisnis organik bersertifikat yang dilaporkan di Australia pada tahun 2014. Mereka
termasuk 1707 produsen utama, 719 pengolah dan produsen, 141 grosir dan pengecer. 
Australia tidak memiliki logo atau stempel nasional untuk mengidentifikasi produk mana
yang bersertifikat organik, melainkan logo dari masing-masing organisasi sertifikasi yang
digunakan.

2.3. Kebijakan Pertanian Organik di Australia


Australia sebagai salah satu negara yang terkategori menjadi negara maju merupakan
pelaku perdagangan yang signifikan di dunia untuk beberapa komoditi dan membuat sektor
pertanian menjadi salah satu sektor penting bagi perekonomian Australia. Lahan pertanian yang
dimiliki Australia merupakan lahan besar. Australia merupakan salah satu negara OECD yang
semakin menurun nilai bantuan sektor pertaniannya. Namun, hal tersebut tidak menurunkan
kinerja pertanian Australia, dimana produktivitasnya mengalami peningkatan dengan rata-rata
pertumbuhan tahunan sebesar 2.8% dalam tiga dekade sebelumnya (Dolman et al, 2005).
Beberapa kebijakan dilakukan pemerintah Australia untuk meningkatkan produktivitas
komoditas pertanian, diantaranya adalah :
a) Penerapan regulasi yang lebih baik. Sebanyak $20.4 juta dikeluarkan untuk mengektifkan
persetujuan terhadap penggunaan bahan kimia untuk produk pertaniandan hewan,
sehingga petani akan mendapatkan akses ke bahan kimia untuk usaha tani lebih cepat
dibanding sebelumnya, sehingga mengurangi biaya dalam menjalankan usaha tani nya.
Selain itu, penerapan pengurangan campur tangan pemerintah dalam kegiatan pertanian,
terutama dalam kegiatan pemasaran juga merupakan faktor pendorong peningkatan
produktivitasnya. Hal ini dilakukan dengan mengurangi peraturan di semua level
pemerintahan yang pada akhirnya akan menekan biaya dan mempermudah petani dan
nelayan menjalankan bisnisnya.
b) Sistem Pajak yang lebih baik bagi Usaha Tani Pemberlakuan kebijakan ini membantu
petani untuk kembali pada penerapan pajak pendapatan rata-rata. Petani yang telah
memilih keluar dari pengenaan pajak pendapatan rata-rata sebelumnya akan
diperbolehkan untuk memasuki kembali system ini setelah 10 tahun.
c) Meningkatkan batas deposit Farm Management Deposits (FMDs) Pemberlakuan
kebijakan ini, petani akan mampu berinvestasi hingga mencapai $800,000 dalam FMDs.
Selain itu, dimungkinkan akun FMD dapat digunakan dalam mengkompensasi bantuan
modal usaha petani. Penggunaan akun FMD ini akan menjadi pinjaman kompensasi yang
meminimalisir biaya bunganya.
d) Pengembangan prioritas orientasi petani yang lebih jelas untuk target pendanaan riset
pedesaan. Peningkatan prioritas riset dan pengembangan (R&D) berdampak langsung
pada aliran dana ke daerah yang akan meningkatkan pertanian sebagai gerbang utamanya.
Semua proyek-proyek penelitian harus mempertimbangkan bagaimana informasi
disampaikan nantinya ke petani dan bagaimana menterjemahkan hal tersebut ke dalam
praktek-praktek nyata, secara on-farm.
e) Meningkatkan efisiensi R&D dengan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih
baik. Kebijakan ini akan membuat petani mendapatkan keuntungan dari fokus
memperluas hasil pertaniannya, dimana biaya administrasi berkurang akan menyisakan
lebih banyak uang untuk kegiatan R&D.
f) Penyediaan dana sebanyak $100 juta untuk perpanjangan R&D pedesaan untuk
keuntungan program pada tahun 2021-2022. Petani akan mendapatkan keuntungan dari
informasi hasil penelitian laboratorium dan ke pertanian, yang merupakan kunci untuk
pertumbuhan produktivitas. Proyek akan memiliki fokus terhadap penyebarluasan
informasi ke para petani
Departemen Pertanian Pemerintah Australia memimpin pengembangan saran kebijakan dan
menyediakan layanan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing dan keberlanjutan dalam
sektor pertanian terkait dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Melalui konsultasi dengan sektor industri, Australia mengembangkan dan melaksanakan
kebijakan program yang membantu menjamin keamanan dan integritas. Khususnya
manajemen on-farm risiko yang berhubungan dengan keamanan pangan.
b) Australia membantu produsen untuk membuat penggunaan pungutan menjadi efektif.
Sebagai contoh, Residu Survei Nasional menggunakan pungutan untuk memfasilitasi
akses ke pasar domestik dan internasional dengan menyediakan layanan pengujian residu
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
c) Australia mendukung petani dan produsen primer dalam mengelola kesulitan pada
periode tertentu dan membantu mereka dalam manajemen risiko, perencanaan masa
depan dan kesiapan mereka dalam proses produksi.
d) Melalui Codex Australia, pemerintah terlibat dalam pengelolaan Codex Alimentarius
Commision International. Codex mengkoordinasi standar makanan yang bertujuan untuk
membantu melindungi kesehatan konsumen dan membantu menjamin perdagangan yang
adil.

Adapun program penerapan dari kebijakan pemerintah Australia adalah sebagai berikut:
1. Inovasi dan Produktivitas Program Regional
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah industri
makanan melalui inovasi dan perbaikan teknologi. Dalam program ini disediakan dana untuk
bisnis makanan dan melaksanakan proyek-proyek kegiatan yaitu berikut:
a. Desain dan implementasi teknologi baru, produksi atau pengolahan teknik
b. Mengadopsi proses produksi atau teknologi pengolahan pangan yang dikembangkan di luar
negeri
c. Membuat desain yang lebih inovatif dalam produksi/pengolahan yang ada untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

2. Mempromosikan Produk Australia


Program ini bertujuan untuk membantu industri pertanian dan makanan Australia dalam
mengembangkan kapasitas mereka untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk
sehingga lebih efektif untuk pasar domestik dan internasional (ekspor). Ruang lingkup program
ini diperluas untuk memasukkan industri pertanian non-pangandalam program ini, dana yang
tersedia digunakan untuk organsasi industri pertanian untuk melaksanakan proyek-proyek
berbasis pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemasaran industri dan kemampuan promosi
b. Mengembangkan strategi baru untuk pemasaran industri
c. Memperoleh wawasan mengenai konsumen
d. Memperkuat hubungan dengan pasar domestik dan internasional
Selain itu untuk mempromosikan produknya ada suatu event besar yang bertujuan untuk
meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dalam industri pertanian Australia. Program ini
mendukung event-event besar nasional yang membawa peserta industri untuk mendorong
pertukaran informasi di seluruh aspek produksi, manufaktur, pemasaran dan distribusi.
Dalam program ini, dana yang tersedia digunakan untuk membantu operasioanl event-
event besar nasional yang diselenggarakan pemerintah Australia atau luar negeri yang secara
keseluruhan bertujuan untuk:
a. Mendorong pengembangan untuk mengadopsi teknologi dan sistem yang dapat
meningkatkan produktivitas dalam mempromosikan produk dan jasa pertanian Australia
b. Mendorong industri melalui rantai kolaborasi untuk secara efektif merespon tantangan yang
dihadapi dalam perubahan iklim dan globalisasi
c. Lebih mempromosikan keunggulan produk berkualitas yang dimiliki Australia ke pasar
internasional.

3. Peraturan dan Keamanan Pangan


Departemen pertanian, perikanan dan pangan bekerja sama dengan industri dan lembaga
pemerintah lainnya khususnya departemen kesehatan dan Food Standars Australia New Zeland
(FSANZ) untuk menjamin bahwa peraturan makanan di Australia dapat melindungi kesehatan
dan keselamatan masyarakat.
Departemen yang saling bekerjasama tersebut memberikan kontribusi untuk kebijakan
yang dirancang untuk:
a. Meminimalkan biaya peraturan untuk industri
b. Mendorong inovasi
c. Menyelaraskan standar pangan domestik dan internasional.
Pemerintah mendorong pelaku industri dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengembangan kebijakan pengaturan standar makanan. Sistem regulasi makanan merupakan
pengaturan dari koperasi yang melibatkan Pemerintah Australia, negara bagian dan Selandia
Baru. Peraturan mengenai standar makanan di Australia melibatkan semua elemen pemerintahan.
Salah satu fitur yang penting dari sistem pengaturan standar makanan ini adalah pemisahan
pengambilan keputusan dari pengembangan standar makanan itu sendiri. Sistem ini bertujuan
untuk:
a. Melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen dengan mengurangi risiko yang
berkaitan dengan makanan
b. Memungkinkan konsumen untuk membuat pilihan yang terbaik dalam memilih makanan
dengan memastikan bahwa mereka memiliki informasi yang cukup untuk mencegah mereka
dari hal-hal yang tidak diinginkan
c. Mendukung tujuan kesehatan masyarakat dengan mempromosikan pilihan mengenai
makanan sehat, memelihara dan meningkatkan kualitas gizi makanan yang dikonsumsi
d. Membantu mengaktifkan industri pangan berkelanjutan yang kuat untuk membantu
mencapai berbagai pasokan makanan dan juga kepentingan umum dari Australia dan
Selandia Baru.

4. Program Standar Pangan Internasional


Program ini memberikan kontribusi untuk pemeliharaan dan pengembangan peluang akses
ke pasar internasional untuk industri makanan dan minuman Australia. Program ini memberikan
masukan teknis tentang berbagai isu standar makanan internasional yang mempengaruhi industri
makanan Australia. Hal ini memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan pemerintah dalam
memfasilitasi akses pasar perdagangan produk pertanian Australia.
Pentingnya standar pangan internasional di Australia adalah untuk mengurangi hambatan
di dalam pasar internasional, serta bertujuan untuk menjamin bahwa standar internasional tidak
mengakibatkan hambatan yang cukup besar dalam perdagangan internasional. Standar ini juga
dapat digunakan sebagai acuan oleh WTO dalam proses penyelesaian sengketa mengenai
pangan.

5. Menghasilkan Produk Organik dan Biodynamic


Peran departemen pertanian dalam industri makanan organik dan biodynamic adalah untuk
mengeluarkan kebijakan mengenai produk organik dalam negeri. Departemen pertanian juga
bertanggungjawab dalam kebijakan ekspor industri organik, termasuk mempertahankan standar
nasional produk organik dan biodynamic serta sertifikasi produk organik di Australia.
Semua makanan yang diproduksi atau diimpor untuk dijual di Australia dan Selandia Baru
termasuk makanan organik, harus diberi label sesuai dengan kode yang diberikan oleh Food
Standars Australia New Zeland (FSANZ). FSANZ melindungi kesehatan dan keselamatan
masyarakat Australia dan Selandia Baru dengan mempertahankan pasokan makanan yang aman.
Ini merupakan otoritas hukum independen yang mengembangkan standar makanan untuk
komposisi, pelabelan dan batas penggunaan zat-zat kimia. Standar ini berlaku untuk semua
makanan yang diproduksi atau diimpor untuk dijual di Australia dan Selandia Baru.

2.4. Kelebihan Pertanian Organik di Australia


2.5. Kelemahan Pertanian Organik di Australia
Selain memiliki kelebihan yang unggul, pertanian organik di Australia juga memiliki kelemahan
yang begitu signifikan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan yang kecil


Kelemahan terbesar yang dimiliki industri pertanian organik di Australia adalah
keuntungan yang kecil. Petani Organik mungkin menyumbang kurang dari setengah dari
satu persen (0,5%) hasil pertanian. Hassall and Associates melaporakan bahwa
keuntungan yang didapat sekitar 0,2% dari nilai penjualan eceran di Australia. Kecilnya
keuntungan pertanian organik membuat industry pertanian organic rentan terhadap
perdagangan dan siklus musiman. Volume kecil produksi dan pasokan yang sering tidak
teratur membuatnya sangat sulit bagi prosesor dan lainnya untuk membuat investasi
komitmen yang serius untuk industri.
2. Pertanian Organik di Australia terfragmentasi
Pertanian Organik di Australia terfragmentasi di semua tingkatan, dalam sektor pertanian,
baik sektor pengolahan, dan pemasaran. Ada lembaga sertifikasi domestik dan
internasional yang bersaing, logo dan merek dagang yang bersaing. Ada berbagai tingkat
sertifikasi. Ada biodinamik versus organik. Ada petani individu yang melindungi ceruk
pasar tertentu yang telah mereka ciptakan. Ada gerakan anti-agribisnis di dalam industri
dan ada pendukung pendekatan yang lebih seperti bisnis dan profesional.
3. Eksklusif
Hal ini dianggap agak eksklusif oleh banyak petani organik dari mereka yang ingin
bergabung. Sementara industri perlu mempertahankan standar organik, cara melindungi
standar ini adalah penting. Jika petani, perusahaan pengolahan, dan pedagang merasa
bahwa mereka mengikuti proses perdagangan dan sertifikasi yang didukung oleh undang-
undang, maka perkembangan industry organik akan berlangsung jauh lebih cepat.
4. Kurangnya dukungan pemerintah
Kurangnya dukungan pemerintah sehingga saat ini hanya sedikit dukungan pemerintah
untuk pertanian organik di Australia. Industri di Australia belum memantapkan dirinya
sebagai bagian serius dari pertanian.
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan makalah pertanian organik di Australia adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan pertanian organik di Australia yaitu keuntungan yang sedikit, terfregmentasi,
eksklusif, dan kurangnya dukungan pemerintah.

3. 2 Saran
Adapun saran pada makalah ini adalah diharapkan ada tambahan saran dan informasi terkait
pertanian organic yang ada di Australia agar mahasiswa lainnya mendapapatkan ilmu lebih
tentang pertanian organic di Australia dan tidak hanya beracuan dari makalah ini saja.
DAFTAR PUSTAKA

Austorganic. 2018. The Australian Organic Market Report 2021.


https://austorganic.com/industry/publications/market-report-2021/. [Diakses pada tanggal
19 November 2022].
Australian Goverment, Departement of Agriculture. 2013. Agricultural and Food. (On-Line).
httpada://www.daff.gov.au/agriculture-food [Diakses pada 17 November 2022].
Australian Goverment, Departement of Agriculture. 2013. Australian Produce. (On-Line).
http://www.daff.gov.au/agriculture-food/food/australian-produce. [Diakses pada 17
November 2022].
Australian Goverment, Departement of Agriculture. 2013. Food Innovation. (On-Line).
http://www.daff.gov.au/agriculture-food/food/foodinnovation. [Diakses pada 17
November 2022].
Australian Goverment, Departement of Agriculture. 2013. Promoting Australian Produce. (On-
Line). http://www.daff.gov.au/agriculture-food/food/promoting-australian-produce-
major-events. [Diakses pada 17 November 2022].
Australian Goverment, Depertement of Agriculture. 2013. Agricultural and Food Policy. (On-
Line).https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CDAQFjAB&url=
http%3A%2F%2Fwww.firb.gov.au%2Fcontent%2F_downloads
%2Fbahasa_may_2013.pdf&ei=7tNsU__eBJeSuAS49IKoAQ&usg=AFQjCNHxjZFNB_
GPtai56BQmhbRjZRhBgQ&sig2=PFYc3SvvPk1vc3kMBoXiXQ. [Diakses pada 17
November 2022].
Christie, R. 2018. Australian Organic Market Report 2018. Queensland: Australian Organic
Ltd.
Paull, J and B. Hennig. 2018. Maps of Organic Agriculture in Australia. Journal of Organic,
5(1), pp.29-39

Anda mungkin juga menyukai