Bioprospek
https://fmipa.unmul.ac.id/jurnal/index/Bioprospek
JENIS TUMBUHAN SUMBER NEKTAR LEBAH Apis dorsata Fabr. DARI DESA
BUMI HARAPAN DAN DESA BUKIT RAYA KECAMATAN SEPAKU
KALIMANTAN TIMUR
Terkirim 10 Februari 2016 This research aims to find out what kind of plants that become
Diterima 11 Maret 2016 the source of nectar for Apis dorsata Fabr. in two different
Online 20 April 2016 villages, namely Bumi Harapan village and Bukit Raya village,
in Sepaku Region, East Borneo, and also to identify the pollen
morphology of the nectar found in those plants that contained in
Kata kunci. honey. Based on the identification results of the nectar found
Pollen, Spore, Apis dorsata from both villages there are significantly different number in
Fabr., Identification, Nectar. variety of plants between these two samples. In Bumi Harapan,
27 families and 64 species of plants were found as the source of
nectar, with 7 dominant families.
venom), lilin lebah (bee wax), roti lebah Apis dorsata Fabr. merupakan salah satu
(bee bread), dan madu granulasi (Suranto, lebah yang hidup liar di alam dan sangat
2007). Selain dari produk-produk yang sulit untuk dibudidayakan karena sifatnya
dihasilkannya, lebah madu juga memiliki yang agresif. Oleh karena itu masyarakat
manfaat lain dari segi ekologis, yaitu sekitar lebih memilih mencari sarang lebah
sebagai hewan perantara dalam madu Apis dorsata Fabr. di dalam hutan,
penyerbukan tanaman (pollinator). baik untuk dikonsumsi maupun untuk
Lebah madu dikenal luas sebagai hewan menambah perekonomian mereka.
yang membantu tumbuhan dalam proses Melalui uraian di atas peneliti tertarik
produktivitasnya. Lebah bersimbiosis pada untuk melalukan pengamatan terhadap
tumbuhan dengan mengambil nektar yang jenis polen sebagai sumber pakan lebah
berasal dari bunga dan tanaman mengambil Apis dorsata Fabr. yang berada di
keuntungan dari serbuk sari yang terbawa Kecamatan Sepaku. Pengamatan perbedaan
dan disebarkan oleh lebah tersebut. Sumber jenis dan karakteristik dari polen-polen
pakan pada lebah madu sebagian besar tersebut diharapkan menjadi sumber
dihasilkan dari tanaman, yaitu berupa polen informasi tentang keanekaragaman jenis
(tepung sari) dan nektar. Jenis-jenis tumbuhan yang berada di wilayah tersebut.
tumbuhan yang dapat menghasilkan pakan
bagi lebah dinamakan tumbuhan pakan Lebah Gung (Apis dorsata Fabr.)
lebah (Sumoprastowo dan Suprapto, 1980). Lebah termasuk kelompok serangga
Potensi tanaman pakan lebah madu di bangsa (ordo) Hymenoptera (bersayap
Indonesia diyakini cukup besar, tetapi selaput) yang hampir terdapat di seluruh
belum banyak informasi tentang tanaman- dunia yang ditumbuhi tanaman berbunga.
tanaman tersebut. (Rusfidra, 2006) Lebah madu memiliki tiga genus (Apis,
menyatakan, sekitar 25.000 tanaman Trigona, Melipona) dengan spesies yang
berbunga tumbuh dan berkembang baik di sangat banyak, sedangkan yang paling
Indonesia, dan keragaman jenis tanaman umum dikenal adalah lima spesies, yakni
yang sangat besar itu memungkinkan Apis mellifera, Apis indica, Apis dorsata,
tersedianya nektar sepanjang tahun. Oleh Apis florea, dan Trigona spp. (Sarwono,
karena itu, informasi tentang tanaman 2001).
tersebut baik dari semak, rumput, tanaman Apis dorsata adalah lebah madu yang
pertanian, tanaman perkebunan, maupun hidupnya masih liar. Lebah ini dapat tinggal
pohon sangat diperlukan (Sulistyorini, di dataran 0-1.000 meter dpl dan hanya
2006). berkembang di kawasan subtropis dan
Kecamatan Sepaku merupakan salah tropis Asia seperti Indonesia, Philipina, dan
satu wilayah yang berada di Kabupaten negara-negara Asia lainnya. Di beberapa
Penajam Paser Utara. Wilayah tersebut tempat, jenis lebah ini banyak diambil
memiliki potensi yang besar untuk dapat madunya, seperti di Sumatera, Kalimantan,
memberikan informasi tentang tanaman Sulawesi, dan pulau-pulau di Nusa
karena sebagian besar wilayah di daerah Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur
tersebut terdiri dari hutan, lahan pertanian, (Suranto, 2007).
dan juga perkebunan, khususnya
perkebunan sawit. Tanaman-tanaman Sumber Pakan Lebah Madu
tersebut membutuhkan fauna-fauna Menurut (Sihombing, 1997), sebagian
penyerbuk seperti lebah madu sebagai besar energi yang diperlukan oleh lebah
media perkembangbiakannya. Salah satu madu berasal dari nektar. Selain nektar,
lebah madu yang banyak ditemukan adalah lebah juga mengumpulkan polen. Polen
Apis dorsata Fabr. atau masyarakat sekitar merupakan benih plasma jantan pada
lebih familiar menyebutnya sebagai tawon tumbuhan. Kandungan protein polen sangat
gung. bervariasi, tergantung jenis tanamannya.
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
56
Tabel 4.1 Tabel Pengamatan Morfologi Polen & Spora Sumber Nektar Apis dorsata Fabr.
No. Famili dan Ciri Morfologi
Spesies
Unit Bentuk Kategori Ukuran (µm) P/E Ornamentasi
Ukuran
P E Skulptur Apertur
Polen
1. Acanthaceae
2. Amaranthaceae
3. Araceae
Areca sp.1 Monad Oblate Kecil 22.18 22.81 0.97 Perforate Monosulcate,
speroidal
Trichotomoco
lporate
Areca sp.2 Monad Suboblate Sedang 25.57 33.13 0.77 Perforate Monosulcate,
Trichotomoco
lporate
Areca sp.3 Monad Oblate Kecil 23.16 24.89 0.93 Perforate Monosulcate,
spheroidal
Trichotomoco
lporate
Arenga pinnata Monad Prolate Kecil 24.87 18.30 1.36 Echinate Monocolpate
Sedang Psilate
Bactris sp. Monad Oblate Kecil 24.38 24.52 0.99 Scabrate Tricolporate
spheroidal
Cocos nucifera Monad Perprolat Sedang 44.34 21.55 2.05 Psilate Monocolpate
e
Elaeis Monad Oblate Sedang 31.93 33.00 0.96 Microretic Trichotomosu
guineensis spheroidal ulate lcate
Nypa fruticans Monad Subprolat Sedang 27.79 24.17 1.15 Echinate Monocolpate
e
Sp.1 Monad Oblate Kecil 21.55 22.88 0.94 Psilate Tricolporate
spheroidal
5. Asteraceae
Tecoma stans Monad Prolate Kecil 19.50 18.30 1.07 Psilate Trizonocolpo
spheroidal rate
7. Bombacaceae
Ceiba pentandra Monad Oblate Sedang 45.30 45.70 0.99 Reticulate Trizonocolpo
spheroidal rate
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
59
8. Cucurbitaceae
Cucumis sp.1 Monad Oblate Kecil 24.34 24.42 0.99 Psilate Triporate
spheroi
dal
Cucumis sp.2 Monad Oblate Kecil 23.39 24.39 0.96 Granulate Triporate
spheroi
dal
9. Cyperaceae
Cyperus sp. Monad Prolate Kecil 17.54 16.54 1.06 Scabrate Inaperturate
spheroi
dal
Sp.1 Monad Subprol Besar 63.23 51.43 1.23 Scabrate Inaperturate
ate
10. Elaeocarpaceae
Faboideae
Hibiscus rosa- Monad Spheroi Kecil 24.45 24.25 1.00 Echinate Pantoporate
sinensis dal
15. Moraceae
Artocarpus altilis Monad Prolate Kecil 20.88 18.83 1.10 Psilate Diporate
spheroi
dal
16. Musaceae
Musa acuminata Monad Spheroi Besar 77.57 77.24 1.00 Rugulate Inaperturate
x balbisiana dal
Musa sp.1 Monad Prolate Sangat 117.16 112.60 1.04 Rugulate Inaperturate
spheroi besar
dal
Musa sp.2 Monad Spheroi Sedang 39.56 39.21 1.00 Rugulate Inaperturate
dal
17. Myrtaceae
Pandanus sp.1 Monad Prolate Sedang 28.57 15.11 1.89 Psilate Inaperturate
Pandanus sp.2 Monad Prolate Kecil 21.29 15.20 1.40 Psilate Inaperturate
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
61
Bambusa sp. Monad Prolate Sedang 41.97 30.81 1.36 Psilate Monoporate
Coprosma sp. Monad Prolate Besar 56.97 50.28 1.13 Foveolate Triporate
spheroi
dal
23. Solanaceae
Grewia sp. Monad Subprol Besar 66.65 52.46 1.27 Veruccate Tricolpate
ate
25. Typhaceae
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
62
Kategori Ornamentasi
Unit Bentuk Ukuran (µm)
Ukuran P/E
P E Skulptur Apertur
25. Typhaceae
Typha sp. Tetrad, Perprol Kecil 17.51 5.91 2.96 Psilate Monoporate
Linear ate
26. Ulmaceae
Trema orientalis Monad Prolate Kecil 18.76 17.51 1.07 Psilate Diporate
spheroi
dal
27. Zingiberaceae
Curcuma sp. Monad Subprol Besar 92.77 80.13 1.16 Granulate Inaperturate
ate
Tidak diketahui Tetrahedr Prolate Besar 51.26 49.27 1.04 Psilate Tricolporate
al spheroi
dal
Spora
1. Dennstaedtiaceae
Pteridium sp. Trilete Prolate Kecil 24.73 24.31 1.02 Psilate Triporate
spheroi
dal
2. Pteridaceae Trilete Spheroi Kecil 24.59 24.59 1.00 Psilate Syncolpate
dal
Melalui proses identifikasi dapat diketahui besar dan lahan perkebunan. Berbeda
bahwa sebagian besar polen dan spora dengan lokasi sampel A yang merupakan
bersifat zoophilous (menggunakan hewan hutan dan jauh dari pemukiman penduduk.
sebagai perantara penyerbukan), serta pada Perbedaan jumlah vegetasi ini sangat
beberapa famili seperti cyperaceae dan mempengaruhi waktu dan tempat bagi
poaceae merupakan polen bersifat lebah dalam mencari sumber nektar bagi
anemophilous (menggunakan tumbuhan koloninya. Gojmerac (1983) menyatakan
sebagai perantara penyerbukan). bahwa kelimpahan tumbuhan berbunga di
Selain pengamatan morfologi, dilakukan suatu tempat sangat mempengaruhi variasi
pengamatan mengenai perbandingan waktu dan kunjungan lebah. Free (1982)
jumlah jenis polen pada kedua sampel. menambahkan bahwa lebah dapat
Hasil pengamatan menunjukkan jumlah mengunjugi beberapa ratus bunga untuk
polen dari Desa Bumi Harapan berjumlah mengumpulkan nektar atau polen yang
27 famili dan 16 spesies, serta Desa Bukit banyak sebagai sumber makanannya. Dapat
Raya berjumlah 10 famili dan 15 spesies. disimpulkan bahwa semakin banyak
Dapat diketahui bahwa polen & spora dari vegetasi tumbuhan berbunga di sekitar
sampel A lebih banyak dan beragam jika sarang lebah, maka semakin beragam juga
dibandingkan dengan sampel B dengan jenis polen yang berada di dalam madu.
perbandingan 4:1. Hal tersebut dikarenakan Faktor lain yang menyebabkan sedikitnya
lokasi pengambilan polen pada sampel B jumlah polen pada sampel B adalah
berada di sekitar pemukiman penduduk, penyakit Acarapiasis. Acarapiasis adalah
dimana vegetasi tumbuhan sudah penyakit yang menyerang lebah Apis
bercampur dengan bangunan-bangunan
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
63
dewasa yang disebabkan oleh tungau Bose, A., Biswajit, R. dan N.D., Paria.
tracheal mikroskopis Acarapis woodi. 2012. Study of Pollen Morphology of
Some Dicotyledonous Plants Occuring
in Ballygunge Science College Campus.
Jurnal: Botanical Society of Bengal,
Departement of Botany, University of
Calcutta, India.
Demske, D., Pavel, E.T., dan Takeshi, N.
2012. Atlas of Pollen, Spores and
Further Non-pollen Palynomorphs
Gambar 4.1 Acarapis woodi dewasa (kiri Recorded in The Glacial-Interglacial
dan tengah) dan telur A. woodi (kanan). Late Quaternary Sediments of Lake
Suigetsu, Central Japan. Jurnal:
4. Kesimpulan Elsevier Ltd. and INQUA.
Bentuk morfologi unit polen berasal dari Erdtman, G. 1952. Pollen Morphology and
unit monad, polyad, tetrad dan linear, serta Plant Taxonomy. New York: Chronica
unit trilete pada spora. Sementara bentuk Botanica Co. Inc.
bervariasi dari suboblate-perprolate Erdtman, G. 1969. Handbook of
dengan kategori ukuran dari sangat kecil Palynology, Morphology-Taxonomy-
sampai sangat besar. Apertur terdiri dari Ecology. An Introduction to Study of
inaperturate sampai pantoporate. Skulptur Pollen Grains and Spores. New York:
terdiri dari psilate, reticulate, perforate, Hapner Publishing CO.
echinate, scabrate, microreticulate, Faegri, K. dan Iversen, J. 1989. Textbook of
granulate, gemmate, rugulate, foveolate Pollen Analysis 4th Edition. London:
dan veruccate. Alden Press.
Terdapat 27 famili tumbuhan dengan 71 Free, J.B. 1982. Bees and Mankind.
spesies berbeda yang menjadi tumbuhan London: George Allen & Unwin.
sumber nektar lebah. Famili tersebut Gojmerac, W.L. 1983. Bees, Beekeeping,
meliputi acanthaceae, amaranthaceae, Honey and Pollination. Westport,
arecaceae, asteraceae, bignoniaceae, Connecticut: AVI Publishing Company
bombacaceae, cucurbitaceae, cyperaceae, Inc.
dennstaedtiaceae, elaeocarpaceae, Hesse, M., Halbritter, H., Zetter, R., Weber,
euphorbiaceae, fabaceae, hydrocharitaceae, M., Buchner, R., Frosch-Radivo, A.,
malvaceae, moraceae, musaceae, Ulrich, S. 2009. Pollen Terminology,
myrtaceae, pandanaceae, poaceae, An Illustrated Handbook. New York:
polygonaceae, pteridaceae, rhizophoraceae, Springer Wien.
rubiaceae, solanaceae, typhaceae, tiliaceae, Ibrahim, I.F., S.K., Balasundram, N.A.P.,
ulmaceae dan zingiberaceae. Abdullah, M.S., Alias dan M., Mardan.
2012. Morphological Characterization
Daftar Pustaka of Pollen Collected by Apis dorsata
Al-Quran, S. 2004. Pollen Morphology of from a Tropical Rainforest. Jurnal:
Solanaceae in Jordan. Jurnal: International Journal of Botany, Asian
Department of Biology, Mu’tah Network for Scientific Information,
University, Yordania. Malaysia.
Al-Saadi, S.A.A dan Al-Mayah, A.R.A. Jones, S.E. dan Katharine, G.P. 2014. A
2012. Pollen Morphological Study of Pollen Morphology Study from The
The Dicots Wetland Plants of Southern Kelabit Highlands of Sarawak,
Marshes of Iraq. Jurnal: Department of Malaysian Borneo. Jurnal: Taylor &
Biology, College of Science, University Francis Group, Malaysia.
of Basra, Irak.
Wibowo, E. P. Syafrizal. Susanto, D. / Bioprospek 11 (1) 2016 54-64
64