Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA RISET PERKEBUNAN INDONESIA (LRPI)

Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) merupakan Lembaga yang didirikan oleh
Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) yang beranggotakan PT Perkebunan
Nusantara I s/d XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia . Mandat Lembaga ini adalah
melakukan penelitian sebagai upaya menghasilkan inovasi untuk meningkatkan kinerja
industri perkebunan. Institusi penelitian yang sekarang dikelola oleh LRPI berasal dari
institusi penelitian yang didirikan sejak masa pemerintahan Belanda, yang dibangun oleh
pemerintah Indonesia, dan yang didirikan oleh BUMN Perkebunan sejak tahun 1886
sampai 1981. Pada tanggal 1 Februari 1996 telah dilakukan reorganisasi institusi
penelitian menjadi enam unit kerja.

Pelayanan jasa dan penyediaan produk dilaksanakan oleh lima pusat penelitian dan satu
balai penelitian yaitu :

 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur


 Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan, Jawa Timur
 Pusat Penelitian Teh dan Kina di Gambung, Jawa barat
 Pusat Penelitian Karet di Tanjung Morawa, Sumatera Utara yang memiliki empat
balai yaitu Balai Penelitian Sungei Putih, Balai Penelitian Sembawa, Balai
Penelitian Teknologi Karet Bogor, dan Balai Penelitian Getas
 Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan
 Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan di Bogor.

Dua tugas pokok LRPI adalah : 1) mengelola kegiatan inovasi melalui penelitian, dan
pengembangan untuk komoditas perkebunan yaitu kelapa sawit, karet, teh, kina, tebu,
kopi, dan kakao serta 2) memberikan pelayanan jasa IPTEK kepada para stakeholder -
nya, guna memperoleh dan menyebarkan paket teknologi dan konsepsi yang baru yang
berguna bagi pengembangan dan pembangunan industri perkebunan di Indonesia,
sehingga tetap bertahan dan lestari pada persaingan global.

Dalam melaksanakan tugasnya, LRPI didukung oleh 3.177 orang karyawan. Terdapat 46
orang doktor, 101 master dan 84 sarjana lulusan berbagai perguruan tinggi terkemuka di
dalam dan luar negeri yang merupakan andalan LRPI dalam melaksanakan tugasnya.

Sarana penunjang yang lengkap disediakan untuk menunjang kegiatan penelitian, pe-
ngembangan, pengkajian dan pelayanan jasa. Laboratorium penelitian dilengkapi dengan
berbagai peralatan modern antara lain High Performance Liquid Chromatograph, Gas
Chromatograph, Atomic Absorption Spectrograph, Electron Microscope, RAPD dan
RFLP. Untuk penelitian pengolahan dalam skala pilot disediakan pabrik percobaan agar
diperoleh paket teknologi dan peralatan yang memberikan keuntungan ekonomis yang
tinggi bagi industri perkebunan. Rumah kaca yang dilengkapi dengan peralatan otomatis
dimanfaatkan untuk simulasi pertumbuhan tanaman. Untuk melaksanakan scale-up
terdapat kebun percobaan seluas lebih dari 4.700 ha yang tersebar di 27 lokasi dengan
berbagai ekosistem.

Dalam melayani pengguna, LRPI menyediakan :

 Jasa pelayanan teknis : studi kesesuaian lahan, studi kelayakan usaha perkebunan,
rekomendasi pemupukan, pemetaan tanah detail, konsultansi pemecahan masalah
usaha misalnya pengolahan, pengendalian hama penyakit, pemilihan dan
pemurnian klon, pengendalian limbah, dan sebagainya.
 Analisis dan pengujian teknis : pengujian tanah, jaringan tanaman, pupuk,
pengujian produk kelapa sawit, karet, teh, kina, gula tebu, kopi, kakao. Juga
melakukan pengujian mutu bahan pembantu pengolahan dan agrokimia serta
kalibrasi alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi hasil perkebunan.
 Sertifikasi mutu ekspor : pengambilan contoh dan pengujian terhadap produk
yang akan diekspor lengkap dengan sertifikat mutu sesuai dengan spesifikasi dan
standar ekspor komoditas perkebunan.
 Bahan tanaman unggul : bibit dan benih unggul dari berbagai klon atau varietas
yang telah diuji melalui penelitian, antara lain kelapa sawit, karet, teh, kina, tebu,
kopi, dan kakao, dalam bentuk biji, bibit tanaman dalam polibeg, plantlet , entres,
dan sebagainya.
 Bahan dan sarana produksi lainnya: untuk membantu proses produksi juga
disediakan biakan mikroba, peralatan, dan bahan-bahan lainnya yaitu biofertilizer
, biofungisida, NoBB, perangsang bintil akar, kompos Rhizobium , mikoriza,
feromon, lalat Jatiroto, INOLA 21, mesin pengolahan kopi dan kakao, mesin
pengolahan CPO skala mini, dan sebagainya.

Pusat-pusat penelitian menyediakan jenis jasa dan produk yang khusus yang dicantumkan
pada bab II s/d VII.

Beberapa jenis jasa dan produk yang dapat dilaksanakan dan disediakan oleh kelima
pusat penelitian dan satu balai penelitian dalam lingkup LRPI adalah sebagaimana
tercantum di bawah ini.

1.1. ANALISIS MUTU AIR DAN LIMBAH CAIR

Tarif
analisis
No. Jenis analisis
(Rp /
contoh)

     

1.Kadar besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), timbal (Pb), zinc 58.000
(Zn), dan boron (B), masing-masing
2.Kadar kobalt (Co), chrom (Cr), nikel (Ni), dan cadmium (Cd), 65.000
masing-masing

3.Kadar silikat (Si) dan aluminium (Al), masing-masing 45.000

4.Kadar sodium/natrium (Na), barium (Ba), dan argentum (Ag), 55.000


masing-masing

5.Kadar kalsium (Ca), potassium/kalium (K), dan magnesium 60.000


(Mg), masing-masing

6.Kadar air raksa (Hg) 140.000

7.Kadar arsen (As) 80.000

8.Kadar timah putih / stanum (Sn) dan stibium (Sb), masing- 60.000
masing

9.Kadar khlor (Cl 2 ) 45.000

10.Kadar khlorida (Cl) 33.000

11.Sulfur/sulfat (S/SO 4 ) 40.000

12.Kadar bromide (Br), iodide (I 2 ), fluoride (F), fosfor (P), dan 42.000
fosfat (P 2 O 5 ), masing-masing

13.Nitrogen total 45.000

14.Nitrogen nitrat (N-N0 3 ), nitrit, kadar bikarbonat (HCO 3 ), 40.000


dan bilangan permanganat (KMnO 4 ), masing-masing

15.Nitrogen ammonia (N-NH 3 ) 22.000

16.Bilangan karbonat (CO 3 ) 22.000

17.Hidroksida (OH) 30.000

18.Minyak dan lemak (Oil and grease ) 45.000

19.Karbondioksida (CO 2 ) 30.000


20.Karbon 25.000

21.Biochemical oxygen demand (BOD) 75.000

22.Chemical oxygen demand (COD) 100.000

23.Dissolved oxygen (DO) 40.000

24.Kadar abu dan kadar sisa pemijaran, masing-masing 35.000

25.Kadar padatan terapung, padatan tersuspensi, padatan terlarut, 27.000


dan padatan total sisa penguapan, masing-masing

26.Kesadahan 34.000

27.pH 17.000

28.CO 2 berbahaya 18.000

29.Alkalinitas 25.000

30.Daya hantar listrik 20.000

31.Volatile fatty acid (VFA) 35.000

32.Warna ( Color ) 12.000

1.2. ANALISIS TANAH

Tarif analisis
No. Jenis analisis
(Rp / contoh)

     

1. Analisis mekanis (hidrometer) 23.000

2. Analisis mekanis (pipet) – Tekstur cara pipet 40.000


3. pH (H 2 O) 17.000

4. pH (KCl 1N) 20.000

5. E.C. 25°C (Daya hantar listrik) 12.000

6. C - Organik, N - Kjeldahl, N - NH 4 , dan N - NO 3, 25.000


masing-masing

7. P-Bray I, P-Bray II, P-Olsen, dan P-asam sitrat, 23.000


masing-masing

8. P 2 O 5 - HCl 25 % 25.000

9. K 2 O - HCl 25 %, K 2 O – Oksalat, CaO - HCl 25 28.000


%, dan MgO - HCl 25 %, masing-masing

10. K- exchangeable, Na - e xchangeable , Ca- e  


xchangeable , dan Mg - e xchangeable (NH 4 –
asetat 1 N pH 7,0) :
1 Kation tertukar
  2 Kation tertukar 55.000
3 Kation tertukar 65.000
4 Kation tertukar 75.000
90.000
Cation Exchange Capacity (CEC) – Kapasitas
Tukar Kation (KTK) 80.000

1 Kation tertukar + KTK


2 Kation tertukar + KTK 85.000
3 Kation tertukar + KTK 95.000
4 Kation tertukar + KTK 105.000
115.000

11. Kejenuhan Basa 125.000

12. Al - dapat ditukar dan H - dapat ditukar, masing- 27.000


masing

13. Kadar aluminium (Al), borium (B), kobalt (Co), 50.000


khlor (Cl), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum
(Mo), nikel (Ni), timbal (Pb), zinc (Zn), tembaga
(Cu), sulfur atau sulfat (S-SO 4 ), dan S-total,
masing²

14. Kadar cadmium (Cd) 55.000

15. Sisa pijar 25.000

16. Analisis mineral pasir 60.000

17. Berat volume ( bulk density ) 30.000

18. Permeabilitas 44.000

19. pF (pF1, pF2, pF3, pF4, pF4,2) 125.000

20. Particle density (kerapatan partikel) dan stabilitas 55.000


agregat / stabilitas partikel, masing-masing

21. Kebutuhan kapur cara penyangga SMP 20.000

22. Kebutuhan kapur cara kalsium hidroksida 40.000

23. Porositas 78.000

24. Kadar air 11.000

25. Populasi mikoriza 33.000

1.3. ANALISIS PUPUK

Tarif analisis ( * )
No. Jenis analisis
(Rp / contoh)

     

1. Pupuk tunggal (MOP, UREA, SP, KCl) 160.000

2. Pupuk majemuk (ZA, Kieserit, KNO3, 200.000


Dolomit, Tablet)

3. Pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk 175.000


kompos

4. Kapasitas Tukar Kation (KTK) 80.000

5. pH 17.000

6. Kelarutan pupuk tablet 16.000

( *) Analisis lebih dari tiga unsur dikenakan biaya per unsur sebesar Rp.
50.000,-

1.4 ANALISIS JARINGAN TANAMAN

Tarif analisis
No. Jenis analisis
(Rp / contoh)

    

1. Kadar nitrogen (N), fosfor (P), 33.000


potassium/kalium (K), sodium/natrium (Na),
kalsium (Ca), magnesium (Mg),
khlor/khlorida (Cl), sulfur atau sulfat (S atau
SO 4 ), masing²

2. Aluminium (Al), boron (B), besi (Fe), mangan 44.000


(Mn), tembaga (Cu), dan seng/zinc (Zn),
masing-masing

3. Cadmium (Cd), cobalt (Co), dan stibium (Sb), 57.000


masing²

4. Molibdenum (Mo), chrom (Cr), dan nikel 50.000


(Ni), masing²

5. Timbal (Pb) 85.000


6. Nitrat (NO 3 ) dan silikat (SiO 2 ), masing- 22.000
masing

7. Merkuri (Hg) 140.000

8. Arsen (As) 140.000

9. Timah Putih/stanum (Sn) 95.000

10. Khlorofil 100.000

11. Karbon (C) 25.000

1.5. ANALISIS AGROKIMIA (kandungan bahan aktif)

Tarif analisis
No. Jenis analisis
(Rp / contoh)

     

1. Residu solven, toluen, alkohol masing-masing 220.000

2. Residu pestisida Omyte, residu pestisida 750.000


khlorin, Residu pestisida fosfor masing-
masing

3. Residu o rganoklorin (DDT, Endosulfan, 1.000.000


Lindan, Propargit)

4. Residu organofosfat (Bromofost, Klorpirifos, 1.000.000


Fenitrotion, Metidation, Malation)

5. Residu piretroid (Siflunothrin, Bufrofezin, 1.000.000


Sipermetrin, Fenpropatrin, Fenvalerat)

6. Residu karbamat 1.000.000

 
 

1.6 PELAYANAN JASA TEKNIS 

Pelayanan jasa teknis yang dapat diberikan meliputi jasa konsultansi, inspection service ,
pelatihan, pemetaan tanah detail, studi kesesuaian lahan, studi kelayakan, rekomendasi
pemupukan, bantuan teknis, uji efikasi, dan teknologi pengendalian limbah pabrik.

1.6.1 Jasa konsultansi, Inspection service , bantuan teknis, dan pelatihan

Pelayanan jasa konsultansi, Inspection service , bantuan teknis, dan pelatihan kepada
pengguna dilaksanakan oleh staf ahli yang berpengalaman. Konsultansi tersebut meliputi
penyelesaian masalah budidaya tanaman, pengolahan hasil kebun, manajemen usaha, dan
pengelolaan limbah. Untuk kegiatan pelayanan tersebut, pengguna baik anggota maupun
non-anggota APPI dibebani biaya sebagai berikut:

 berdasarkan tarif per man-day efektif masing-masing sebesar Rp 300.000,- (untuk


anggota APPI) dan Rp 600.000,- (untuk non-anggota APPI). Tarif ini diterapkan
untuk berbagai kegiatan yang memerlukan waktu penyelesaian yang lama, yakni
lebih dari satu minggu.
 berdasarkan tarif man-hour efektif berkisar antara Rp 100.000,- sampai Rp
250.000,- tergantung pada jenis kegiatan dan tingkat kesulitan yang dihadapi.
Tarif ini dikenakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat jangka pendek, yakni
yang penyelesaiannya kurang dari satu minggu.

Tarif yang dikenakan sudah meliputi biaya penggantian hari kerja dan jasa puslit, serta
berlaku baik untuk kegiatan yang bersifat insidental maupun kegiatan yang dilakukan
dalam waktu relatif panjang berdasarkan kontrak.

Jumlah man-day yang dibebankan kepada pengguna dihitung berdasarkan jumlah waktu
yang benar-benar efektif yang dihabiskan untuk penyelesaian tugas, mulai dari persiapan
sampai dengan penyusunan laporan. Selain itu, semua biaya yang timbul karena adanya
kegiatan tersebut menjadi beban pengguna. Biaya tersebut meliputi : biaya transpor,
lumpsum dinas luar, biaya bahan, upah, biaya pengumpulan dan analisis data, biaya
analisis laboratorium, dan biaya penyiapan laporan (ketik, penggandaan, dll), pajak, serta
biaya-biaya lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.

1.6.2 Studi kesesuaian lahan

Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja. Studi ini menghasilkan rekomendasi


apakah suatu lahan cocok dengan komoditas yang diusulkan oleh pengguna, baik dengan
atau tanpa peta tanah semi-detail berskala 1:25.000 hingga 1:50.000. Kegiatan studinya
mirip pemetaan tanah detail hanya pengamatan lapangan dan/atau pengambilan contoh
tanahnya tidak seintensif pemetaan tanah detail. Tarifnya sangat ditentukan oleh kondisi
lahan (landai, bergelombang, bekas kebun, bebas hutan dll.). Biaya-biaya transpor
pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transpor lokal, akomodasi dan konsumsi
surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna.
Jika data pendukung lapangan untuk membuat interpretasi tidak mencukupi, maka perlu
ada tambahan biaya khusus untuk keperluan melengkapi data tersebut.

1.6.3 Pemetaan tanah detail

Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja. Hasil kerjan berupa peta berskala
1:10.000 atau lebih besar, intepretasi peta tanah, peluang pemanfaatan tanah, serta
rekomendasi pengelolaan tanah menurut karakter khas tanahnya. Biayanya ditetapkan
berdasarkan kondisi lahan (bekas kebun atau bekas hutan). Biaya-biaya transpor pulang-
pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transpor lokal, akomodasi, dan konsumsi surveyor
selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna.

No. Jenis pekerjaan Tarif dasar (Rp / ha)

    

1.Studi kesesuaian lahan 5.800

2.Pemetaan tanah detail 10.900

1.6.4 Studi kelayakan kebun

Kegiatan studi kelayakan kebun ini bertujuan untuk memperoleh kepastian kelayakan
pembangunan kebun di areal yang telah dicadangkan baik ditinjau dari aspek teknis
(dalam pengertian agronomis, kesesuaian lahan, tata ruang, penentuan lokasi pabrik,
maupun ekonomis finansialnya). Biaya operasional yang meliputi: biaya analisis
laboratorium, transport pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transport lokal,
serta akomodasi dan konsumsi surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat
menjadi tanggungan pengguna dan di luar tarif di bawah ini. Tarif studi kelayakan kebun
sesuai Tabel berikut dan norma perhitungan adalah secara regresif (500 ha pertama
dengan tarif Rp 12.900,- /ha, ditambah 500 ha ke dua dengan tarif Rp 12.500,- /ha,
ditambah 2.000 ha dengan tarif Rp 12.100,- /ha, dan seterusnya). Minimum kontrak
adalah sebesar Rp. 7.500.000,- di luar biaya operasional.

1.6.5 Rekomendasi pemupukan

Tarif rekomendasi pemupukan ditetapkan per hektar dan biaya rekomendasi ditetapkan
atas dasar luas areal yang direkomendasikan. Tarif tersebut tidak termasuk biaya
operasional. Biaya operasional berupa biaya analisis laboratorium, transportasi,
akomodasi, dan konsumsi petugas, serta upah tenaga lapangan menjadi beban pengguna.
Perhitungan tarif dilakukan secara regresif mengikuti klasifikasi luasan areal. Tarif ini
berlaku umum untuk semua jenis komoditas perkebunan dan semua kelompok pengguna
jasa.

No. Luas areal (ha) Tarif jasa (Rp / ha)

Studi kelayakan Rekomendasi


pemupukan

1.   <   500 12.900 10.000

2. 501 - 1.000 12.500 9.000

3. 1.001 - 3.000 12.100 8.700

4. 3.001 - 6.000 7.700 5.300

5. 6.001 - 10.000 7.200 4.500

6. 10.001 - 20.000 6.600 4.200

7. 20.001 - 30.000 6.300 4.000

8. 30.001 - 40.000 6.000 3.900

9. 40.001 - 50.000 5.500 3.700

10.   >   50.000 5.100 3.400

1.6.6 Uji efikasi

Uji efikasi berbagai produk baru (pupuk, herbisida, insektisida, fungisida,


nematisida), tarifnya disesuaikan dengan kasus dan ditetapkan
berdasarkan kontrak.

1.7 PRODUK LAINNYA

Selain bahan tanaman mandat pusat penelitian, juga disediakan berbagai bahan tanaman
unggul dan jati untuk keperluan hutan industri maupun lainnya. Bibit tanaman jati ini
disiapkan melalui teknologi kultur jaringan dan dapat disediakan oleh semua unit kerja
lingkup LRPI. Berbagai produk atau bahan tanaman unggul yang dapat disediakan adalah
sebagai berikut:

HARGA BAHAN DAN BEBERAPA TANAMAN UNGGULAN

No. Macam Bahan / Tanaman Unggulan Harga (Rp)

      

1.Bibit Jati Kultur Jaringan 10.000per bibit

2.Planlet Jati 5000per planlet


Bibit pisang siap tanam:   
3.
a. Pisang Abaca 3.300per polibag

b. Pisang Ambon Kuning 3.300per polibag

c. Pisang Cavendish 3.300per polibag

d. Pisang Barangan 3.300per polibag

e. Pisang Kepok 3.300per polibag

f. Pisang Raja 3.300per polibag

g. Pisang Susu 3.300per polibag

h. Pisang Agung/Tanduk 3.300per polibag


Planlet Pasca Aklimatisasi:   
4.
a. Pisang Abaca 2.200per planlet

b. Pisang Ambon Kuning 2.200per planlet

c. Pisang Cavendish 2.200per planlet

d. Pisang Barangan 2.200per planlet

e. Pisang Kepok 2.200per planlet

f. Pisang Raja 2.200per planlet


g. Pisang Susu 2.200per planlet

h. Pisang Agung/Tanduk 2.200per planlet

5.Biakan Murni Beauveria bassiana 1.375per gram


(padat)

6.Biakan Beauveria bassiana (padat) 30.000per kg

7.Mikoriza 110.000per kg

  

1.8 PUBLIKASI

Setiap pusat dan balai penelitian dilengkapi dengan perpustakaan yang menyediakan
berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, baik hasil penelitian para
peneliti lingkup LRPI maupun terbitan dari institusi lain dalam bentuk majalah, jurnal,
buku, monografi, dokumentasi foto, dan produk audiovisual lainnya. Perpustakaan
terbuka untuk umum dengan membawa surat pengantar dari instansi atau perguruan
tinggi.

Hasil-hasil penelitian secara berkala dipublikasikan dalam bentuk ilmiah yaitu Jurnal
Penelitian dan dalam bentuk semi populer yaitu Warta Pusat Penelitian masing-masing
tiga kali setahun. Pedoman teknis diterbitkan dalam bentuk buku, booklet , atau leaflet .
Setiap selesai mengadakan pertemuan ilmiah, pusat penelitian menerbitkan prosiding atau
kumpulan makalah, beberapa diantaranya ditulis dalam bahasa Inggris.  
Rencana CBD Polonia
Pemkot Medan Diminta Lakukan Studi Kelayakan Mendalam

Laporan Wartawan KCM Angelina Maria Donna

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta pemerintah Kota


Medan melakukan studi kelayakan mendalam terkait penggunaan lahan eks Bandara
Polonia, Medan. Demikian salah satu hasil rapat interdep (antardepartemen) terkait
Bandara Polonia di Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Kamis (3/8).

"Pada prinsipnya semua mendukung (rencana pembangunan Central Business


District/CBD di eks Bandara Polonia-red). Bappenas minta studi kelayakan diperdalam,"
kata Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Hukum Iswara Natanegara usai
pertemuan tersebut.

Iswara menambahkan, Bappenas meminta perencanaan pembangunan di kawasan


tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Medan. "Jadi, jangan hanya dari sisi
pemerintah saja," kata Iswara.

Perkantoran

Menurut rencana Pemerintah Kota Medan, pada lahan eks Bandara Polonia akan
dibangun CBD . Pada lahan seluas 591 hektare itu pun akan dibangun perkantoran,
perumahan, pusat perdagangan dan sebagainya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Abdillah, di tempat sama, mengatakan pihaknya sudah
mengadakan studi kelayakan meski belum detail. Yang pasti, kata Abdillah,
pembangunan di eks Bandara Polonia tidak akan dilakukan terlebih dahulu sebelum
proses pemindahan ke bandara baru di Kuala Namu selesai.

Dipaparkan Abdillah, dari 591 hektare tanah di eks Bandara Polonia sebanyak 300-an
hektare sudah selesai sertifikasinya. Sementara, sisa tanah lainnya masih dikuasai
masyarakat.

Sampai kini, jelas Abdillah, belum ada investor untuk pembangunan CBD. "Itu masih
adalah pembahasan," demikian Abdillah.
Penulis: primus

Oleh :
Rizki Afriyanto 02610393

Anda mungkin juga menyukai