Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Kelarutan (s) garam dalam air berbeda dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan padatan
dinyatakan sebagai konsentrasi padatan terlarut dalam larutan jenuh, sehingga besarnya konsentrasi
padatan yang dapat larut tersebut berkaitan dengan nilai Ksp. Jika kelarutan garam AgCl dinyatakan
sebagai S, maka ion-ion yang terbentuk pada proses pelarutan, yaitu Ag+ dan Cl– juga akan memiliki
konsentrasi sebesar S (berdasarkan stoikoiometri) [1,2].

Jika diketahui tetapan hasil kali kelarutan AgCl pada 25oC dalam air adalah 1,6 x 10-10, maka banyaknya
AgCl yang dapat larut dalam air (kelarutan AgCl) dapat ditentukan sebagai berikut.

Ksp = [Ag+][Cl-] = (S)(S) = S2 = 1,6 x 10-10


S = 1,26 x 10-5 M = 1,26 x 10-5 mol/L x 143,3 g/mol = 1,8 x 10-3 g/L

Sehingga banyaknya AgCl yang dapat dilarutan dalam 1 L air pada suhu 25oC adalah 1,8 x 10-3 gram.

Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4 :


Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan
kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi perbandingan koefisien reaksinya.
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat dikaitkan dengan nilai
kelarutannya (s), sebagai berikut :
Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan
2s dan konsentrasi ion CrO42- sama dengan s
Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
s 2s s
Ksp = [Ag+]2[ CrO42-]
= ( 2s )2 (s)
= 4s3
Keterangan :
X dan Y = koefisien
x dan y = muatan dari ion
s = kelarutan (mol/L)

Perkiraan Pengendapan
Harga Ksp suatu elektrolit dapat dipergunakan untuk memisahkan dua atau lebih larutan yang bercampur
dengan cara pengendapan. Proses pemisahan ini dengan menambahkan suatu larutan elektrolit lain yang
dapat berikatan dengan ion-ion dalam campuran larutan yang akan dipisahkan. Karena setiap larutan
mempunyai kelarutan yang berbeda-beda, maka secara otomatis ada larutan yang mengendap lebih dulu
dan ada yang mengendap kemudian, sehingga masing-masing larutan dapat dipisahkan dalam bentuk
endapannya.
Syarat terjadinya pengendapan dalam larutan jenuh :
Jika [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy , larutan belum jenuh.
Qsp < Ksp
Jika [Ay+]x [Bx-]y = Ksp AxBy , larutan tepat jenuh atau mulai mengendap.
Qsp = Ksp
Jika [Ay+]x [Bx-]y > Ksp AxBy , larutan lewat jenuh atau sudah mengendap.
Qsp> Ksp
Misalkan suatu larutan garam, AgNO3 ditambahkan larutan garam lain (NaCl), apakah garam AgCl yang
terbentuk akan larut atau mengendap setelah pencampuran kedua garam tersebut? Untuk memperkirakan
apakah garam baru yang terbentuk akan mengendap atau tidak, dapat ditentukan dengan membandingkan
quotient reaksi (Q) dengan Ksp garam tersebut. Quotient reaksi (Q) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion
garam terlarut dipangkatkan koefisien [1,2].

Q < Ksp = larutan belum jenuh; garam larut


Q = Ksp = larutan tepat jenuh; garam belum mengendap
Q > Ksp = larutan lewat jenuh; garam mengendap

Anda mungkin juga menyukai