Dosen Pengampu:
Oleh:
PGSD 3 A
T.A. 2022/2023
TELAAH MATEMATIKA KELAS 6 SD
FASE C
Capaian Pembelajaran :
2. Peserta didik juga dapat memodelkan bilangan pecahan, persen, dan desimal
dalam berbagai bentuk representasi visualnya, menentukan posisinya pada garis
bilangan, menentukan hubungan, membandingkan, mengurutkan, dan
menghitung hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagiannya.
Peserta didik juga dapat menghitung hasil pangkat dua dan pangkat tiga dari suatu
bilangan desimal (satu angka di belakang koma), memodelkan bilangan bulat dan
operasinya dalam berbagai bentuk representasi visual, dan mendeskripsikan
konsep bilangan.
4. Peserta didik dapat menghitung luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga,
segiempat, segibanyak, dan lingkaran) serta gabungannya, menghitung luas
permukaan dan volume kubus dan balok serta gabungannya. peserta didik juga
dapat menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda terkait dengan
kecepatan dan debit serta menggunakan satuannya.
5. Peserta didik dapat mengklasifikasi berbagai bangun datar sesuai dengan ciri-
cirinya dan membandingkan berbagai bentuk bangun ruang dari limas, kerucut,
dan bola. Peserta didik juga dapat menghubungkan bangun ruang sederhana
(kubus dan balok) dengan jaring-jaringnya.
A. Hasil Analisis
Nilai tempat pada bilangan di atas jika kita tulis dalam bentuk panjang adalah
sebagai berikut. 243.976 = 200.000 + 40.000 + 3.000 + 900 + 70 + 6
Sumber: Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar
Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan
Cara pendek :
Cara Panjang :
23 = 20 + 3
16 = 10 + 6 +
= 30 + 9
= 39
Jadi 23 + 16 = 39
Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa penjumlahan dengan cara
bersusun panjang dan pendek mempunyai hasil yang sama.
Sumber :
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyik Belajar Matematika untuk
SD/MI kelas II. Jakarta : Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumber :
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan
Pecahan dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan dari bagian yang sama
𝑎
dari suatu benda terhadap keseluruhan benda itu. Pecahan dapat ditulis 𝑏 , a disebut
pembilang dan b disebut penyebut, nilai b tidak boleh sama dengan nol.
Untuk mempermudah mempelajari pecahan, kita bisa menggunakan garis
bilangan. Perhatikan garis bilangan berikut!
Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 2 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya 2.
Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya
4
Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 8 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya 8.
Pada garis bilangan jika semakin ke kanan, nilai pecahan semakin besar.
Bilangan desimal adalah pecahan yang ditulis dalam bentuk koma. Tanda “,”
disebut tanda desimal. Angka yang terdapat di sebelah kiri koma, mempunyai nilai
tempat satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Angka disebelah kanan koma,
mempunyai nilai tempat persepuluh, perseratus, perseribu, dan seterusnya.
Persen adalah bentuk lain dari pecahan yang artinya perseratus. Persen adalah
pecahan biasa yang mempunyai penyebut 100. Persen dilambangkan dengan %
dibelakang.
𝑎 𝑏 𝑎+𝑏
Atau dengan kata lain : 𝑐 +𝑐 = 𝑐
4 3
- Hasil pengurangan 7 - 7 =
4 3 (4−3) 1
Dapat diselesaikan sebagai berikut : - = =
7 7 7 7
𝑎 𝑏 𝑎−𝑏
Atau dengan kata lain : 𝑏 - 𝑐 = 𝑐
12 13
Menggunakan cara kali silang : 10 + =
5
12 ×5 10 ×3
+ 10 ×5 =
10 ×5
60 130
+ =
50 50
190 19
=
50 5
- Pengurangan :
14 5
- =
24 10
14 5
Menggunakan cara kali silang : - =
24 10
14 ×10 24 ×5
- 24 ×10 =
24 ×10
140 120
- 240 =
240
20 2 1
= 24 = 12
240
c. Menggunakan metode kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam
menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut
berbeda
1 1
- Penjumlahan : 1 2 +1 4 =
1 1 1 1
1 2 +1 4 = ( 1 + 1 ) +( 2 + 4 ) pisahkan antara bilangan bulat dan pecahan
2 1
= 2 + ( 4 + 4 ) KPK dari 2 dan 4 adalah 4
3
=2+4
3
=24
1 1 3
Jadi,1 2 + 1 4 = 2 4
1 4
- Pengurangan : 1 3 - 6 =
1 4 4 4
1 3 - 6 = 3 - 6 KPK dari 3 dan 6 adalah 6
8 4
= –
6 6
4 2
=6=3
1 4 2
Jadi, 1 3 - 6 = 3
- Pembagian
31 =3:1
5 1 5
= 1 x 5 = 15
3 1
e. Hubungan antara pecahan, desimal dan persen
Bilangan pecahan dan desimal saling berhubungan karena bilangan desimal
didapatkan dari hasil pembagian antara pembilang dan penyebut bilangan
pecahan. Agar menjadi bilangan desimal, pembilang harus bernilai lebih kecil
daripada penyebut, atau mengubah penyebutnya menjadi puluhan. Sebaliknya,
bilangan pecahan merupakan bentuk lain dari bilangan desimal yang diuraikan
menjadi pembagian antara pembilang dan penyebut.
Sumber :
Suparti, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
√25 = √5 x 5
Jadi, √25 adalah 5.
Sama halnya dengan pangkat dua atau kuadrat, setidaknya kita harus menghafal
akar pangkat dua dari angka 1 hingga 10.
12 = 1 berarti √1 = 1
Panjang sisi persegi adalah 3 cm. Maka luas persegi tersebut adalah = 3 × 3 = 3 2 =
9 cm2. Perhatikan permasalahan berikut ini.
Pangkat tiga
Pangkat tiga sama artinya dengan perkalian berulang dengan bilangan tersebut
sebanyak tiga kali. Jika "b" itu adalah suatu bilangan, maka b pangkat tiga dapat
ditulis sebagai berikut:
b3 = b x b x b
Contoh :
23 = 2 x 2 x 2
=8
Berikut ini adalah tabel untuk mencari angka puluhan pada akar pangkat tiga,
yaitu:
13 = 1
23 = 8
33 = 27
43 = 64
53 = 125
63 = 216
73 = 343
83 = 512
93 = 729
Bilangan dalam akar Angka puluhan hasil akar
pangkat tiga
1.000 – 7.999 1
8.000 – 26.999 2
27.000 – 63.999 3
64.000 – 124.999 4
Dan seterusnya Dan seterusnya
Bangun datar ini memiliki tiga sisi. Segitiga biasanya memiliki dua sisi yang
sama atau memiliki tiga sisi yang sama panjang.
Rumus untuk mencari luas segitiga adalah L = 1/2 x a x t a = alas t = tinggi
Sedangkan rumus untuk mencari keliling dari segitiga adalah K = s + s + s
Lingkaran merupakan salah satu dari jenis bangun datar. Jumlah keseluruhan sudut
lingkaran adalah 360 derajat.
Bangun datar ini memiliki komponen yaitu titik tengah, jari-jari, diameter, serta
garis lengkung dan phi. Phi memiliki nilai 22/7 atau 3,14. Rumus luas dan keliling
lingkaran adalah:
Rumus luas dan keliling lingkaran Jajar genjang Jajar genjang atau jajaran
genjang memiliki dua sisi panjang dan dua sisi lebar yang sama. Rumus luas jajar
genjang adalah L = alas x tinggi. Sedangkan untuk mencari keliling bangun datar
ini menggunakan rumus K = 2 (panjang + lebar).
Sumber: https://lifestyle.kontan.co.id/news/bangun-datar-pengertian-contoh-serta-
rumus-luas-dan-keliling-bangun-datar-kelas5sd
BALOK
Balok diperoleh dari prisma tegak segiempat yang alasnya berbentuk persegi
panjang
Mempunyai 12 rusuk
Mempunyai 6 bidang sisi
Mempunyai 8 titik sudut
Memiliki 4 diagonal ruang
Memiliki 12 diagonal bidang sisi
Memiliki 6 bidang diagonal
Volume (V) = p x l x t
Luas permukaan (L) = 2 x {(pxl) + (pxt) + (lxt)}
Sumber: http://esterlitapr.blogspot.com/2012/04/ringkasan-materi-bangun-ruang-
prisma.
Jawaban:
V=pxlxt
V = 350cm x 500cm x 230 cm
V = 4 0250000 cm 3
2. Bu titik mempunyai toko pakaian. Bu titik membeli 12 lusin celana dan 20 kodi
baju untuk melengkapi tokonya. Berapa buah celana dan baju yang dibeli bu titik
?
Jawaban :
Jadi ada 544 buah celana dan baju yang dibeli bu titik.
D. Daftar Pustaka
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyik Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan
Suparti, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Jestica Anna-2022.adjar.grid.id
https://lifestyle.kontan.co.id/news/bangun-datar-pengertian-contoh-serta-
rumus-luas-dan-keliling-bangun-datar-kelas5sd
http://esterlitapr.blogspot.com/2012/04/ringkasan-materi-bangun-ruang-
prisma.