Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

TELAAH MATEMATIKA KELAS 5 SD

Dosen Pengampu:

SITI QURATUL AIN, S.Pd.,M.Pd

Oleh:

ANDANI JUWANDA ( 216910059 )

PGSD 3 A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A. 2022/2023
TELAAH MATEMATIKA KELAS 6 SD

FASE C

Capaian Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman mengenai urutan bilangan bulat


dan nilai tempat, memperkirakan dan menghitung hasil penjumlahan dan
pengurangannya dengan cara mengelompokkan menurut nilai tempat dan strategi
perhitungan lainnya, serta melakukan operasi perkalian dan pembagiannya dalam
konteks uang.

2. Peserta didik juga dapat memodelkan bilangan pecahan, persen, dan desimal
dalam berbagai bentuk representasi visualnya, menentukan posisinya pada garis
bilangan, menentukan hubungan, membandingkan, mengurutkan, dan
menghitung hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagiannya.
Peserta didik juga dapat menghitung hasil pangkat dua dan pangkat tiga dari suatu
bilangan desimal (satu angka di belakang koma), memodelkan bilangan bulat dan
operasinya dalam berbagai bentuk representasi visual, dan mendeskripsikan
konsep bilangan.

3. Peserta didik dapat menuliskan, menggambarkan, dan menyelesaikan persamaan


dan pertidaksamaan sederhana menggunakan berbagai bentuk representasi visual,
simbol, dan pernyataan matematika serta menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pola obyek atau bilangan, serta menggunakan rasio untuk menentukan
bilangan yang tidak diketahui.

4. Peserta didik dapat menghitung luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga,
segiempat, segibanyak, dan lingkaran) serta gabungannya, menghitung luas
permukaan dan volume kubus dan balok serta gabungannya. peserta didik juga
dapat menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda terkait dengan
kecepatan dan debit serta menggunakan satuannya.

5. Peserta didik dapat mengklasifikasi berbagai bangun datar sesuai dengan ciri-
cirinya dan membandingkan berbagai bentuk bangun ruang dari limas, kerucut,
dan bola. Peserta didik juga dapat menghubungkan bangun ruang sederhana
(kubus dan balok) dengan jaring-jaringnya.

6. Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan


menganalisis data banyaknya benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
gambar, piktogram, diagram batang.
Kelas: 5

A. Hasil Analisis

No Ruang Lingkup Tujuan Pembelajaran Materi Pokok


1. Bilangan 5.1. Memahami nilai tempat Nilai tempat (lebih
bilangan cacah lebih dari dari 6 angka)
1.000.000 (lebih dari
enam angka)
5.2. Menyelesaikan persoalan Penjumlahan dan
penjumlahan dan pengurangan (lebih
pengurangan bilangan dari 6 angka)
cacah sampai lebih dari
1.000.000 (lebih dari enam
angka) berdasarkan nilai
tempat
5.3. Menyelesaikan persoalan Perkalian dan
perkalian dan pembagian pembagian (lebih
bilangan cacah sampai dari 6 angka)
dengan 1000.000
5.4. Menggunakan strategi
kalkulasi mental
(termasuk estimasi) untuk
menyelesaikan persoalan
nyata
5.5. Memahami nilai pecahan Pecahan, Desimal
dan posisinya pada garis & Persen
bilangan, contoh: 0, 1/10,
1/9, 1/8, dst
5.6. Menghitung
Penyederhanaan pecahan

5.7. Menyelesaikan persoalan


penjumlahan dan
pengurangan pecahan
dengan penyebut yang
sama
5.8. Menyelesaikan persoalan
penjumlahan dan
pengurangan pecahan
dengan penyebut yang
berbeda menggunakan
metode perkalian silang
atau metode lainnya
5.9. Menggunakan metode
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) dalam
menyelesaikan
penjumlahan dan
pengurangan pecahan
dengan penyebut berbeda
5.10. Menghitung perkalian
dan pembagian
pecahan dengan bilangan
bulat, contoh 1/2 x 3
5.11. Menjelaskan hubungan
antara pecahan, desimal
dan persen
5.12. Mengelompokan nilai
pecahan, persen dan
decimal, contoh: urutkan
dari kecil ke besar 0,5,
10%, 3/4 = 10%, 0,5, ¾
5.13. Menjelaskan makna
pecahan, persen dan
desimal dalam kehidupan
sehari-hari, contoh:
penggunaan persen pada
tulisan discount di pusat
perbelanjaan
5.14. Menghitung penjumlahan
dan pengurangan pecahan
dengan bilangan desimal
5.15. Menghitung perkalian
dan pembagian
pecahan dengan bilangan
desimal
5.16. Menerapkan penggunaan
pecahan, persen dan
desimal untuk
menyelesaikan
permasalahan kehidupan
sehari-hari, contoh: pada
saat memasak
menggunakan metode
pecahan dalam pembuatan
resep
5.17. Memahami bilangan Bilangan akar dan
pangkat dua dan akar bilangan pangkat
pangkat dua suatu
bilangan cacah serta
hubungannya
5.18. Memahami bilangan
pangkat tiga dan akar
pangkat tiga suatu
bilangan cacah serta
hubungannya
5.19. Memahami penggunaan
pangkat dua dan pangkat
tiga dari suatu bilangan
desimal (satu angka
dibelakang koma)
2. Aljabar 5.20. Menghitung luas bangun Luas dan keliling
datar persegi dan persegi bangun datar
panjang menggunakan
persegi satuan, contoh 1
persegi = 1 persegi satuan,
2 persegi = 2 persegi
satuan
5.21 Menghitung keliling
dengan menggunakan
benang atau tali
5.22. Menjelaskan makna luas
dan bedanya dengan
keliling dengan
menggunakan kata-kata
sendiri
5.23. Menghitung luas berbagai
bangun datar gabungan,
contoh: gabungan segitiga
dan segiempat
3. Pengukuran .- -
4. Geometri 5.24. Menganalisa perbedaan Bangun Ruang
bangun ruang dan bangun (Kubus dan Balok)
datar
5.25. Membuat jaring-jaring
kubus dan balok
5. Data dan Peluang - -
B. Gambaran Materi
Materi Inti: Nilai tempat (lebih dari 6 angka)
Ringkasan Materi:
Suatu bilangan memiliki nilai tempat. Bagaimanakah nilai tempat suatu
bilangan. Perhatikan nilai tempat pada bilangan berikut.

243. 976 = 2 → merupakan nilai tempat ratusan ribu

= 4 → merupakan nilai tempat puluhan ribu

= 3 → merupakan nilai tempat ribuan

= 9 → merupakan nilai tempat ratusan

= 7 → merupakan nilai puluhan

= 6 → merupakan nilai satuan

Nilai tempat pada bilangan di atas jika kita tulis dalam bentuk panjang adalah
sebagai berikut. 243.976 = 200.000 + 40.000 + 3.000 + 900 + 70 + 6

Sumber: Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar
Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan

Materi Inti: Penjumlahan dan pengurangan (lebih dari 6 angka)


Ringkasan Materi:

Penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dapat diselesaikan dengan 2 cara


yaitu cara pendek dan cara panjang, contohnya sebagai berikut :

Cara pendek :

23 tahap 1 = Satuannya = 6+3 = 9


16 + tahap 2 = Puluhannya = 2+1 = 3
39
Jadi 23 + 16 = 39

Cara Panjang :

23 = 20 + 3
16 = 10 + 6 +
= 30 + 9
= 39
Jadi 23 + 16 = 39

Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa penjumlahan dengan cara
bersusun panjang dan pendek mempunyai hasil yang sama.

Sumber :

Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyik Belajar Matematika untuk
SD/MI kelas II. Jakarta : Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Materi Inti: Perkalian dan pembagian (lebih dari 6 angka)


Ringkasan Materi:
43
25 x
1 5 → 5 x 3 = 15
2 0 0 → 5 x 40 = 200
6 0 → 20 x 3 = 60
8 0 0 + → 20 x 40 = 800
1075

Jadi hasil dari 43 x 25 = 1075

Sumber :

Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan

Materi Inti: Pecahan, Desimal & Persen


Ringkasan Materi:

Pecahan dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan dari bagian yang sama
𝑎
dari suatu benda terhadap keseluruhan benda itu. Pecahan dapat ditulis 𝑏 , a disebut
pembilang dan b disebut penyebut, nilai b tidak boleh sama dengan nol.
Untuk mempermudah mempelajari pecahan, kita bisa menggunakan garis
bilangan. Perhatikan garis bilangan berikut!

Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 2 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya 2.

Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya
4

Jika garis bilangan di atas dibagi menjadi 8 bagian yang sama, maka tiap bagian
1
nilainya 8.

Pada garis bilangan jika semakin ke kanan, nilai pecahan semakin besar.

Bilangan desimal adalah pecahan yang ditulis dalam bentuk koma. Tanda “,”
disebut tanda desimal. Angka yang terdapat di sebelah kiri koma, mempunyai nilai
tempat satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Angka disebelah kanan koma,
mempunyai nilai tempat persepuluh, perseratus, perseribu, dan seterusnya.

Persen adalah bentuk lain dari pecahan yang artinya perseratus. Persen adalah
pecahan biasa yang mempunyai penyebut 100. Persen dilambangkan dengan %
dibelakang.

Penyederhanaan pecahan artinya mengubah pecahan menjadi pecahan senilai


yang bentuknya paling sederhana. Cara mengerjakan adalah dengan membagi
bilangan pembilang dan penyebut pecahan dengan bilangan yang sama hingga
paling kecil atau keduanya tidak bisa dibagi lagi. Kita dapat membagi pembilang
dan penyebut dengan menggunakan KPK (Faktor Persekutuan Terbesar) dengan
menggunakan KPK maka akan didapat hasil pembagian yang paling kecil atau
sudah tidak dapat dibagi lagi.
a. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama :
1 3
- Hasil penjumlahan 5+5 =
1 3 (1+3)= 4
Dapat diselesaikan sebagai berikut : 5 + 5 = 5 5

𝑎 𝑏 𝑎+𝑏
Atau dengan kata lain : 𝑐 +𝑐 = 𝑐

4 3
- Hasil pengurangan 7 - 7 =
4 3 (4−3) 1
Dapat diselesaikan sebagai berikut : - = =
7 7 7 7

𝑎 𝑏 𝑎−𝑏
Atau dengan kata lain : 𝑏 - 𝑐 = 𝑐

b. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang berbeda


menggunakan metode perkalian silang :
- Penjumlahan :
12 13
+ =
10 5

12 13
Menggunakan cara kali silang : 10 + =
5

12 ×5 10 ×3
+ 10 ×5 =
10 ×5

60 130
+ =
50 50

190 19
=
50 5

- Pengurangan :
14 5
- =
24 10

14 5
Menggunakan cara kali silang : - =
24 10

14 ×10 24 ×5
- 24 ×10 =
24 ×10

140 120
- 240 =
240

20 2 1
= 24 = 12
240
c. Menggunakan metode kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam
menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut
berbeda
1 1
- Penjumlahan : 1 2 +1 4 =
1 1 1 1
1 2 +1 4 = ( 1 + 1 ) +( 2 + 4 ) pisahkan antara bilangan bulat dan pecahan
2 1
= 2 + ( 4 + 4 ) KPK dari 2 dan 4 adalah 4
3
=2+4
3
=24

1 1 3
Jadi,1 2 + 1 4 = 2 4

1 4
- Pengurangan : 1 3 - 6 =
1 4 4 4
1 3 - 6 = 3 - 6 KPK dari 3 dan 6 adalah 6
8 4
= –
6 6
4 2
=6=3
1 4 2
Jadi, 1 3 - 6 = 3

Untuk menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat


dilakukan dengan menyamakan penyebut dengan mencari KPK dari penyebut
yang akan dijumlahkan atau dikurangkan.

d. Menghitung perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan bulat


- Perkalian :
1
8 x 10 =
8x1 =
1 x 10
8 = 4
10 5

- Pembagian
31 =3:1
5 1 5
= 1 x 5 = 15
3 1
e. Hubungan antara pecahan, desimal dan persen
Bilangan pecahan dan desimal saling berhubungan karena bilangan desimal
didapatkan dari hasil pembagian antara pembilang dan penyebut bilangan
pecahan. Agar menjadi bilangan desimal, pembilang harus bernilai lebih kecil
daripada penyebut, atau mengubah penyebutnya menjadi puluhan. Sebaliknya,
bilangan pecahan merupakan bentuk lain dari bilangan desimal yang diuraikan
menjadi pembagian antara pembilang dan penyebut.

Sumber :

Suparti, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Setyaningsih, Rika. 2017. Matematika untuk SD/MI kelas V. Sidoarjo : Penerbit


PT Masmedia Buana Pustaka

Materi Inti: Bilangan akar dan bilangan pangkat


Ringkasan Materi:

Bilangan berpangkat dapat disebut juga sebagai bilangan eksponen. Pangkat


dilambangkan dengan angka yang berukuran kecil terletak di sebelah kanan atas
angka utama, seperti 23, sedangkan akar dilambangkan dengan √ . Bilangan pangkat
dua dan akar pangkat dua merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.
Contohnya, 22 = 4, nah, berarti √4 adalah 2.
Pangkat
Bilangan pangkat adalah bentuk perkalian bilangan utama sejumlah pangkatnya.
Misalnya, 23, berarti mengalikan angka 2 sebanyak tiga kali, atau dapat ditulis
dengan 2 x 2 x 2.
Pangkat Dua
Bilangan pangkat dua disebut dengan bilangan kuadrat yang secara umum ditulis
dengan a2. a2 berarti mengalikan a sebanyak dua kali. Nah, a 2 dapat disebut dengan
a pangkat dua atau a kuadrat. Supaya tidak bingung, perhatikan contoh berikut.

62 (dibaca 6 kuadrat) = 6 x 6= 36.


42 (dibaca 4 kuadrat) = 4 x 4 = 16.

"Bilangan pangkat dua berarti mengalikan bilangan utama sebanyak dua


kali."
Akar Pangkat Dua
Akar pangkat dua atau akar kuadrat merupakan kebalikan dari pangkat dua.
Artinya, akar pangkat dua adalah angka yang apabila dikalikan dengan dirinya
sendiri akan menghasilkan angka aslinya. Contohnya:

√25 = √5 x 5
Jadi, √25 adalah 5.

Sama halnya dengan pangkat dua atau kuadrat, setidaknya kita harus menghafal
akar pangkat dua dari angka 1 hingga 10.

12 = 1 berarti √1 = 1

Panjang sisi persegi adalah 3 cm. Maka luas persegi tersebut adalah = 3 × 3 = 3 2 =
9 cm2. Perhatikan permasalahan berikut ini.

Diketahui sebuah taman berbentuk persegi yang luasnya 25 cm 2. Berapakah


panjang sisi taman ?
Jawab :
Panjang sisi taman sama dengan panjang sisi persegi. Dalam hal ini kita harus
mencari dua bilangan yang sama dan apalagi dikalikan hasilnya 25.
5 × 5 = 25
Apabila kita kembalikan ke bentuk akar pangkat dua, didapat :
Panjang sisi persegi (s) = akar pangkat dua dari luas persegi (L) atau s = √L.
Panjang sisi taman = √25 = 5
Jadi, panjang sisi taman 5 cm.

Sumber : Jestica Anna-2022.adjar.grid.id

Pangkat tiga
Pangkat tiga sama artinya dengan perkalian berulang dengan bilangan tersebut
sebanyak tiga kali. Jika "b" itu adalah suatu bilangan, maka b pangkat tiga dapat
ditulis sebagai berikut:

b3 = b x b x b
Contoh :
23 = 2 x 2 x 2
=8

Akar pangkat tiga


Untuk mencari akar pangkat tiga, adik-adik harus hafal 13 sampai dengan 93 .
Jika sudah hafal maka mudah bagi adik-adik untuk mencari akar pangkat
tiganya. Nanti akan kita gunakan untuk mencari angka satuan pada bilangan akar
pangkat tiganya. Berikut ini adalah tabel 13 - 93 , yaitu:

Berikut ini adalah tabel untuk mencari angka puluhan pada akar pangkat tiga,
yaitu:

13 = 1
23 = 8
33 = 27
43 = 64
53 = 125
63 = 216
73 = 343
83 = 512
93 = 729
Bilangan dalam akar Angka puluhan hasil akar
pangkat tiga
1.000 – 7.999 1
8.000 – 26.999 2
27.000 – 63.999 3
64.000 – 124.999 4
Dan seterusnya Dan seterusnya

Sumber : Jestica Anna-2022.adjar.grid.id

Materi Inti: Luas dan keliling bangun datar


Ringkasan Materi:
Segi empat Segi empat atau persegi memiliki karakteristik utama yaitu panjang
keempat sisinya sama. Selain sisi yang sama panjang, segi empat juga memiliki
diagonal yang sama panjangnya.
Rumus luas untuk bangun datar segi empat adalah L = s x s s = panjang sisi segi
empat. Untuk rumus kelilingnya adalah: K = s + s + s + s atau K = 4 x s.
Persegi panjang memiliki bentuk yang hampir sama dengan segi empat. Namun
bedanya adalah persegi panjang memiliki dua sisi lebar (l) dan dia sisi panjang (p).
Untuk persegi panjang, rumus luasnya adalah L = p x l
Jika Anda ingin mencari keliling dari persegi panjang maka menggunakan
rumus berikut ini k = 2 x (p + l)

Bangun datar ini memiliki tiga sisi. Segitiga biasanya memiliki dua sisi yang
sama atau memiliki tiga sisi yang sama panjang.
Rumus untuk mencari luas segitiga adalah L = 1/2 x a x t a = alas t = tinggi
Sedangkan rumus untuk mencari keliling dari segitiga adalah K = s + s + s

Lingkaran merupakan salah satu dari jenis bangun datar. Jumlah keseluruhan sudut
lingkaran adalah 360 derajat.

Bangun datar ini memiliki komponen yaitu titik tengah, jari-jari, diameter, serta
garis lengkung dan phi. Phi memiliki nilai 22/7 atau 3,14. Rumus luas dan keliling
lingkaran adalah:

Rumus luas dan keliling lingkaran Jajar genjang Jajar genjang atau jajaran
genjang memiliki dua sisi panjang dan dua sisi lebar yang sama. Rumus luas jajar
genjang adalah L = alas x tinggi. Sedangkan untuk mencari keliling bangun datar
ini menggunakan rumus K = 2 (panjang + lebar).

Sumber: https://lifestyle.kontan.co.id/news/bangun-datar-pengertian-contoh-serta-
rumus-luas-dan-keliling-bangun-datar-kelas5sd

Materi Inti: Bangun Ruang (Kubus dan Balok)


Ringkasan Materi:
KUBUS
Kubus diperoleh dari prisma tegak segiempat yang alasnya berbentuk persegi
dan semua sisi tegaknya berbentuk persegi.
Memiliki 6 bidang sisi yang berbentuk persegi (ABCD, ABFE, BCGF, DCGH,
ADHE, EFGH)
Memiliki 8 buah titik sudut (A, B, C, D, E, F, G, H)
Memiliki 12 rusuk yang sama panjang (AB, BC, DC, AD, AE, BF, CG, DH,
EF, FG, GH, EH)
Memiliki 4 diagonal ruang (garis EC, HB, GA, FD)
Memiliki 12 diagonal bidang sisi (garis AF, BE, AC, BD, BG, CF, DG, CH,
AH, DE)
Memiliki 6 bidang diagonal (bidang ADGF, BCHE, EFCD, HGBA, BDHF,
ACGE)
Volume (V) = s x s x s = s3
Luas permukaan (L) = 6 x s x s = 6 x s2

BALOK
Balok diperoleh dari prisma tegak segiempat yang alasnya berbentuk persegi
panjang
Mempunyai 12 rusuk
Mempunyai 6 bidang sisi
Mempunyai 8 titik sudut
Memiliki 4 diagonal ruang
Memiliki 12 diagonal bidang sisi
Memiliki 6 bidang diagonal
Volume (V) = p x l x t
Luas permukaan (L) = 2 x {(pxl) + (pxt) + (lxt)}

Sumber: http://esterlitapr.blogspot.com/2012/04/ringkasan-materi-bangun-ruang-
prisma.

C. Soal dan Kunci Jawaban


1. Sebuah kolam renang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut-
turut 350cm, 500cm, dan 230cm. maka berapakah volume dari kolam
renang tersebut?

Jawaban:
V=pxlxt
V = 350cm x 500cm x 230 cm
V = 4 0250000 cm 3

2. Bu titik mempunyai toko pakaian. Bu titik membeli 12 lusin celana dan 20 kodi
baju untuk melengkapi tokonya. Berapa buah celana dan baju yang dibeli bu titik
?

Jawaban :

122 + 202 = 144 + 400 = 544

Jadi ada 544 buah celana dan baju yang dibeli bu titik.
D. Daftar Pustaka
Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan

Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyik Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Sumarmi, Mas Titing & Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan

Suparti, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Setyaningsih, Rika. 2017. Matematika untuk SD/MI kelas V. Sidoarjo :


Penerbit PT Masmedia Buana Pustaka

Jestica Anna-2022.adjar.grid.id

https://lifestyle.kontan.co.id/news/bangun-datar-pengertian-contoh-serta-
rumus-luas-dan-keliling-bangun-datar-kelas5sd

http://esterlitapr.blogspot.com/2012/04/ringkasan-materi-bangun-ruang-
prisma.

Anda mungkin juga menyukai