Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA

PEMASANGAN KATETER PADA Tn. S


DENGAN TINDAKAN LAPARASCOPY LAR (CA. RECTI)
DI RUANG IBS RSDK KOTA SEMARANG

OLEH :

IMRAN PASHAR

G3A017255

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019


A. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 59 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Temanggung
Diagnosa Medis : Ca Recti
Jenis operasi : Laparasopy LAR
Tanggal dilakukan tindakan : 08 Januari 2019

B. Data Fokus
Pasien masuk RSDK Kota Semarang pada tanggal 3/1/19 dengan keluhan
ketika setiap kali buang air besar disertai darah dan lendir, dengan konsistensi
fesesnya encer dan dari hasil pemeriksaan lab, MSCT abdomen pasien
diadiagnosa ca recti. Sebelum melakukan tindakan operasi laparascopy lar,
pasien di pasang keteter urin karena pasien akan mengalami hambatan
mobilitas fisik dan tidak dapat melakukan eliminasi di toilet secara mandiri.

C. Diagnosa Keperawatan
“ Definisi perawatan dini : tindakan post op operatif/pembedahan

D. Tindakan Keperawatan dan Rasional


- Tindakan keperawatan yang dilakukan : pemasangan keteter urin
- Rasional : pemasangan keteter urin pada umumnya bertujuan untuk
mengosongkan kandung kemih yang dilakukan pada pasien-
pasien dengan gangguan atau hambatan dalam memenuhi
kebutuhan eliminasi. Pasien pada tindakan ini yang akan
dilakukan operasi laparascopy LAR, dimana pasien tersebut
akan mengalami hambatan mobilitas fisik karena di ajurnkan
untuk bed rest 24 jam post op operasi yang mengakibatkan
pasien sulit untuk beraktifitas atau bahkan hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan adalah dengan pemasangan keteter urin
dapat membantu mengurangi pergerakan sehingga tidak
menganggu proses penyembuhan dan membantu menghilankan
distensi kandung kemih.

E. Tujuan Tindakan
Tujuan pemasangan keteter urin:
1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Sebagai penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
3. Untuk mendapatkan sperimen urin steril
4. Sebagai pengkajian jumlah residu urine, bila kandung kemih tidak mampu
untuk dikosongkan secara lengkap.
5. Memantau pengeluaran urine pada pasien yang mengalami gangguan
hemodinamik.

F. Analisa Tindakan
Ca Recti
Tindakan operatif/pembedahan
Insisi jaringan
Luka bekas post op

Penurunan mobilitas fisik

Definisi perawatan dini (eliminasi)

Pemasangan keteter urin

G. Prinsip-prinsip Tindakan

1. Pemasangan keteter dengan teknik steril

2. Pemasangan ketetr dilakukan dengan lembut


3. keteter yang digunakan disesuaikan dengan kondisi pasien

4. Lubrikasi harus adekuat

5. Memastikan balon fiksasi sudah berada di kandung kemih sebelum di isi air

6. Tidak memaksakan masuknya keteter jika ada tekanan saat akan


memasukanya

H. Bahaya yang dapat terjadi dari tindakan keperawatan dan pencegahannya

Prinsip steril yang tidak terjaga selama pemasangan kateter akan meningkatkan

risiko masuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya kedalam saluran kemih

dan menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih. Selain itu, pemasangan

kateter yang tidak dilakukan dengan lembut dan hati-hati akan menyebabkan

luka disaluran kemih dan area genitalia. Sehingga untuk menghindari hal

tersebut hendaknya benar-benar memperhatikan prinsip steril dan

melakukannya dengan lembut dan berhati-hati

I. Evaluasi
S : pasien mengatakan tidak merasa nyeri
O : -. tampak keluar urine dari kateter yang sudah disalurkan dengan urine bag
-. Urine berwarna kuning
-. Tidak ada darah dalam urine
-. Pasien kooperatif
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai