Anda di halaman 1dari 3

"Pengantar Sistem Tata Udara:"

1 1 1. Pengantar Sistem Tata Udara:


2. Sejarah Tata Udara 3. Kenyamanan melalui Tata Udara 4. Tata
cara perkuliahan, evaluasi, tugas MINGGU KE 1 1. PRINSIP
UMUM SISTEM TATA UDARA 1.1 Sejarah Perkembangan Sistem
Tata Udara 1.1.1 Penemuan Siklus Refrigerasi dan Pengembangan
Sistem Tata Udara  Penemuan siklus refrigerasi dan
perkembangan mesin refrigerasi merintis jalan bagi pembuatan dan
penggunaan mesin penyegar udara. : Cagniard de la Tour
melakukan penelitian tentang tingkat keadaan kritis dari gas eter.
 Setahun (kemudian Humphrey dan M Faraday menemukan cara
mencairkan gas amonia.  Carnot dalam tahun 1824
mengembangkan siklus refrigerasi dan mempublikasikan teori
termodinamika.  Instalasi pendinginan pertama kali dibuat oleh
Joseph Mc. Creaty pada tahun 1897. Waktu itu dinamai air washer.
1.1.2 Definisi Tata Udara  Tata udara adalah suatu proses
mendinginkan udara sehingga dapat mencapai suhu dan
kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap
kondisi udara dari suatu ruang tertentu. Selain itu mengatur aliran
udara dan kebersihan udara  Ada dua penggunaan: (a) Tata
udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk
memberikan kenyamanan kerja bagi orang melakukan kegiatan
tertentu (b) Tata udara untuk industri Menyegarkan udara
ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan dan
barang yang ada di dalamnya. 1

2 DASAR-DASAR SISTEM TATA UDARA


1.2.3 Kemampuan Penyesuaian I. DASAR-DASAR SISTEM TATA
UDARA Fungsi dan Definisi-definisi Sistem Tata Udara mempunyai
dua fungsi utama yaitu : (1) Untuk menciptakan kenyamanan bagi
manusia. (2) Agar proses-proses dalam industri dapat berjalan
secara optimal. Pada hakekatnya, Tata Udara didefinisikan sebagai
upaya untuk mengatur secara serentak temperatur, kelembaban
relatif, pola aliran, dan kualitas dari udara di dalam ruangan yang
dikondisikan, sehingga tercipta keadaan nyaman bagi penghuninya.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tubuh manusia terus
menerus memproduksi kalor, sebagai hasil metabolisme zat-zat
makanan, sebagian digunakan untuk kebutuhan energi di dalam
tubuhnya dan sebagian kalor yang dihasilkan tersebut harus
dibuang ke lingkungan sekitarnya. Besarnya kalor total yang harus
dibuang berkisar antara BTU/hr, yang terutama tergantung pada
aktivitas kerjanya. Mekanisme pembuangan kalor dari tubuh ke
lingkungan, melalui tiga cara, yaitu secara konduksi, konveksi dan
radiasi. Salah satu fungsi dari Sistem Tata Udara adalah untuk
menjaga agar terjadi keseimbangan kalor di dalam tubuh manusia,
yaitu kalor yang diproduksi sama dengan kalor yang dibuang ke
lingkungannya. Temperatur udara mempengaruhi pembuangan
kalor secara konduksi, kelembaban relatif dan aliran udara
mempengaruhi konveksi, sedangkan temperatur permukaan-
permukaan sekeliling mempengaruhi pembuangan kalor secara
radiasi. Dengan demikian Sistem Tata Udara mempunyai peran, I.1.
bukan hanya untuk mendinginkan udara, tetapi juga sekaligus
mengandalikan kelembaban relatif, distribusi udara dan kebersihan
udara, secara serentak. 3

3 Apa yang dimaksud dengan udara yang nyaman ? Perasaan


kepanasan dan
membuang kalor ke lingkungan luar. Tahap berikutnya, refrigerant
mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan
temperatur. Selanjutnya refrigerant mengalami proses evaporasi
(penguapan) dimana proses ini terjadi pada temperatur dan
tekanan konstan, sambil menyerap kalor dari lingkungannya dan
siklus terus berulang seperti semula. Untuk menciptakan
kenyamanan termal, udara di dalam ruangan harus diproses
terlebih dahulu sehingga memenuhi persyaratan untuk
kenyamanan. I.2. Kenyamanan Termal Apa yang dimaksud dengan
udara yang nyaman ? Perasaan kepanasan dan kedinginan bagi
manusia tidak hanya karena temperatur udara saja (temperatur
bola kering) tetapi juga dipengaruhi oleh kelembaban dan aliran
udara. Disamping dipengaruhi oleh factor-faktor udara sekitarnya,
kondisi nyaman juga tergantung peda jenis kelamin, umur dan
aktivitas kerja yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat aktivitas
kerja seseorang, semakin besar alor tubuh yang harus dibuang,
sehingga membutuhkan lingkungan yang lebih “dingin”. Dalam
kaitannya dengan kenyamanan manusia, Sistem Tata Udara harus
mampu mengendalikan besaran-besaran udara, yaitu antara lain
temperatur, kelembaban relatif, pola dan kecepatan udara dan
kebersihannya, secara serentak. Bila salah satu atau lebih dari
keempat besaran tersebut tidak terpenuhi, maka akan timbul
perasaan tidak nyaman. Pada umumnya, temperatur udara
ruangan (temperatur bola kering) yang menciptakan kenyamanan
adalah pada rentang C, dengan RH (relatif humidity) seitar 50-
60%, dengan kecepatan aliran udara berkisar pada 0,1- 0,2 x/det.
Perbedaan temperatur udara luar dan dalam ruangan mempunyai
batasan tertentu, yaitu berkisar antara 6-70C. Apabila lebih besar
dari rentang tersebut, maka pada kebanyakan penghuni akan
timbul “Cold Shock”.

Anda mungkin juga menyukai