SKRIPSI
Mayang Prispiranti
183112351640083
yang baik atau terpuji yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Pernikahan yang baik akan membuat pasangan suami istri menjadi lebih
dimana menurut undang-undang perkawinan yang diatur bahwa pada pasal 6 ayat
(2) usia tersebut dianggap oleh masyarakat belum siap untuk melaksanakan
melaksanakan pernikahan, kasus pernikahan usia dini sampai saat ini masih saja
terus terjadi. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pemberdayaan
2
Berikut 10 Provinsi dengan pernikahan perempuan usia dini tertinggi pada
2020:
Gambar 1.1 10 Provinsi dengan Pernikahan Perempuan Usia Dini Tertinggi pada 2020.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Nasional (SUSENAS) Kor 2020, terdapat 8,19% wanita Indonesia yang menikah
pertama kalinya di usia antara 7-15 tahun. Perempuan yang menikah pertama kali
12,52%. Provinsi dengan wanita yang menikah pertama kalinya di usia 7-15 tahun
3
terbesar berikutnya adalah Jawa Barat, yakni sebesar 11,48%. Diikuti Jawa Timur
sebesar 10,85%, Sulawesi Barat sebesar 10,05%, serta Kalimantan Tengah sebesar
9,11%. Setelahnya ada Bengkulu sebesar 8,81%, kemudian Jawa Tengah sebesar
8,71%, serta Jambi dan Sulawesi Selatan masing-masing sebesar 8,56% dan
8,48%.
Dari data tersebut provinsi jawa barat menempati posisi kedua yang
tertinggi dari 10 provinsi di indonesia yaitu 11,48%. Harus ada kalimat yang
Tabel 1.1 Jumlah Perkawinan Usia 16-19 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin di Jawa
Barat
Setelah dipetakan dalam table, tuliskan alasan obyektif yang membuat kamu memilih
Kabupaten Bogor??? Ada fakta menarik apa. Lalu cari data jumlah perkawinan diri di Kabupaten
Bogor per kecamatan.
4
KABUPATEN BANDUNG WANITA 691 ORANG
KABUPATEN GARUT PRIA 211 ORANG
KABUPATEN GARUT WANITA 876 ORANG
KABUPATEN TASIKMALAYA PRIA 347 ORANG
KABUPATEN TASIKMALAYA WANITA 868 ORANG
KABUPATEN CIAMIS PRIA 217 ORANG
KABUPATEN CIAMIS WANITA 542 ORANG
KABUPATEN KUNINGAN PRIA 205 ORANG
KABUPATEN KUNINGAN WANITA 512 ORANG
KABUPATEN CIREBON PRIA 286 ORANG
KABUPATEN CIREBON WANITA 513 ORANG
KABUPATEN MAJALENGKA PRIA 233 ORANG
KABUPATEN MAJALENGKA WANITA 582 ORANG
KABUPATEN SUMEDANG PRIA 221 ORANG
KABUPATEN SUMEDANG WANITA 552 ORANG
KABUPATEN INDRAMAYU PRIA 414 ORANG
KABUPATEN INDRAMAYU WANITA 1035 ORANG
KABUPATEN SUBANG PRIA 315 ORANG
KABUPATEN SUBANG WANITA 788 ORANG
KABUPATEN PURWAKARTA PRIA 168 ORANG
KABUPATEN PURWAKARTA WANITA 421 ORANG
KABUPATEN KARAWANG PRIA 382 ORANG
KABUPATEN KARAWANG WANITA 954 ORANG
KABUPATEN BEKASI PRIA 380 ORANG
KABUPATEN BEKASI WANITA 949 ORANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT PRIA 178 ORANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT WANITA 442 ORANG
KABUPATEN PANGANDARAN PRIA 81 ORANG
KABUPATEN PANGANDARAN WANITA 204 ORANG
KOTA BOGOR PRIA 46 ORANG
KOTA BOGOR WANITA 366 ORANG
KOTA SUKABUMI PRIA 57 ORANG
KOTA SUKABUMI WANITA 141 ORANG
KOTA BANDUNG PRIA 406 ORANG
KOTA BANDUNG WANITA 922 ORANG
KOTA CIREBON PRIA 67 ORANG
KOTA CIREBON WANITA 168 ORANG
KOTA BEKASI PRIA 55 ORANG
KOTA BEKASI WANITA 132 ORANG
KOTA DEPOK PRIA 34 ORANG
KOTA DEPOK WANITA 94 ORANG
KOTA CIMAHI PRIA 74 ORANG
KOTA CIMAHI WANITA 184 ORANG
KOTA TASIKMALAYA PRIA 56 ORANG
KOTA TASIKMALAYA WANITA 273 ORANG
KOTA BANJAR PRIA 37 ORANG
KOTA BANJAR WANITA 93 ORANG
5
Dari data tersebut yang di dapatkan dari Data Dinas Pemberdayaan
Perkawinan Usia 16-19 Tahun, angka pernikahan dini tertinggi ada di daerah
pernikahan dini, namun peneliti menemukan fakta dari Bapak H. Syaiful Ikhwan,
pernikahan tersebut tidak boleh dilakukan. Fakta tersebut merupakan suatu hal
yang baik, karena masyarakat akan menyadari dan cenderung akan menghindari
Namun masih adanya masyarakat yang tetap melakukan pernikahan. Maka dari itu
Berikut data dispensasi nikah tahun 2019 yang tercatat di KUA Kecamatan
Gunung Putri:
Tabel 1.2 Data Dispensasi Nikah Tahun 2019 di KUA Kecamatan Gunung Putri
Sumber: Data KUA Kecamatan Gunung Putri
NO TANGGAL NAMA UMUR KELURAHAN
NIKAH
1. 20/06/2019 SA dan NA 17 dan 15 BOJONGKULUR
6
Dari tabel diatas data dispensasi nikah tahun 2019 yang tercatat di KUA
Tabel 1.3 Data Dispensasi Nikah Tahun 2020 di KUA Kecamatan Gunung Putri
Sumber: Data KUA Kecamatan Gunung Putri
NO TANGGAL NAMA UMUR KELURAHAN
NIKAH
1. 08/02/2020 AM dan MR 19 dan 19 BOJONGKULUR
2. 08/02/2020 AA dan MY 18 dan 16 BOJONGKULUR
3. 14/03/2020 AI dan L 17 dan 19 CICADAS
4. 15/03/2020 MS dan DS 19 dan 18 CIKEAS UDIK
5. 18/04/2020 R dan AA 18 dan 19 TLAJUNG UDIK
6. 18/04/2020 F dan A 17 dan 18 CIANGSANA
7. 20/06/2020 A dan IK 17 dan 19 BOJONGKULUR
8. 28/06/2020 IH dan HW 18 dan 17 WANAHERANG
9. 5/09/2020 ER dan RP 17 dan 19 BOJONGKULUR
10. 26/12/2020 SM dan R 18 dan 18 BOJONGKULUR
Dari tabel diatas, data dispensasi nikah tahun 2020 di KUA Kecamatan
Gunung Putri cukup meningkat yaitu berjumlah 10 pasangan yang rata-rata berada
Tabel 1.4 Data Dispensasi Nikah Tahun 2021 di KUA Kecamatan Gunung Putri
Sumber: Data KUA Kecamatan Gunung Putri
NO TANGGAL NAMA UMUR KELURAHAN
NIKAH
1. 13/02/2021 AN dan DR 18 BOJONGKULUR
7
6. 21/04/2021 DY & BH 18 CIANGSANA
nikah dan pernikahan di bawah umur yang terjadi di Kecamatan Gunung Putri
mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2019 sampai
tahun 2021. Jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2019
8
hanya terdapat 2 pasangan, tahun 2020 berjumlah 10 pasangan dan meningkat
usia yang masih tergolong dalam kategori belum dewasa sehingga dapat
mempengaruhi pola pikir mereka dalam membina atau menjalin suatu hubungan
rumah tangga yang harmonis. Berdasarkan fakta, seperti yang diungkapkan oleh
periode tahun 2014-2019 bahwa pernikahan dini hanya akan berdampak negatif.
Pernikahan dini rentan terjadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dari
diakibatkan oleh ketidaksiapan baik fisik maupun mental, yang jika dibiarkan
buruk, dan terjadi apabila antara suami-istri sudah tidak mampu lagi mencari cara
4
Alfa Tirza Aprilia. 2016. Fenomena Pernikahan Dini dan Solusinya.
https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20160318142526-322-118315/fenomena-pernikahan-
dini-dan-solusinya. (Diakses 23 Mei 2022)
9
perceraian karena perkawinan tersebut didasari oleh pertimbangan agama, moral,
kandas di tengah jalan dan berakhir pada sebuah perceraian. Namun dalam
realitasnya kasus-kasus perceraian tetap marak terjadi dan seakan tidak pernah
sepi di sidangkan di Pengadilan Agama dengan berbagai sebab dan alasan. Salah
terus menerus, dan pada akhirnya berujung pada perceraian. Hal seperti ini
seringkali dialami oleh pasangan usia muda yang secara mental/psikis belum siap
yang baik menjadi hal yang sangat penting yang harus dilakukan dalam sebuah
keluarga dikatakan tidak harmonis yaitu faktor internal seperti kesulitan dalam hal
keuangan, serta sikap egois dan kurang demokratis. Faktor selanjutnya yaitu
5
Alin, Ariyatna. 2010. Penyesuaian Perkawinan Pada Pasangan Sebelum Terjadi Perceraian.
https://eprints.umm.ac.id/1181/1/PENYESUAIAN_PERKAWINAN_PADA_PASANGAN_SEBE
LUM_TERJADI_PERCERAIAN.pdf
10
berasal dari faktor eksternal seperti campur tangan pihak ketiga seperti halnya
pasangan yang menikah pada usia dini adalah dengan mempunyai landasan yang
kuat dalam menjalankan rumah tangga. Landasan yang paling kuat dalam
membina hubungan ini adalah kasih yang ada pada diri kedua pasangan, dengan
adanya kasih sayang ini memungkinkan keduanya akan saling mengasihi dan
menyayangi, saling pengertian dan tenggang rasa, sehingga hubungan suami istri
dapat terjaga dan terhindar dari segala macam godaan, rintangan dan
kunci utama yang harus diterapkan dalam keluarga agar mampu mewujudkan
keluarga seperti peran orangtua. Peran orangtua terhadap anak yang menikah di
usia dini sangat penting karena anak yang menikah di usia dini tersebut belum
dikarenakan segi umur yang belum matang. Maka dari itu, untuk mempertahankan
dan menjaga harmonisasi dalam keluarga, pasangan harus bisa lebih dewasa agar
6
Willis, S. S.2015. Family counseling. Alphabeta Publisher: Bandung
11
Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses
dengan komponen lainnya. Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola
hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara
Terdapat empat pola komunikasi antar suami dan istri menurut Joseph A.
terjalin antara suami istri sangat terbuka, jujur, langsung, dan bebas), kedua, pola
yang berbeda), ketiga, pola pemisah tidak seimbang (satu orang dalam keluarga si
suami atau istri mendominasi), keempat, pola monopoli (pola monopoli ini
menikah di Kecamatan Gunung Putri, Bogor ialah dapat dilihat dari segi umur
pasangan, mereka yang melakukan pernikahan di usia dini yang masih tergolong
dalam kategori belum dewasa sehingga dapat mempengaruhi pola pikir mereka
dalam membina atau menjalin suatu hubungan rumah tangga yang harmonis.
Menikah dalam usia muda tentu memiliki pola komunikasi yang berbeda
dengan yang menikah dalam usia lebih matang. Ketahanan dalam menghadapi
masalah serta caranya pun juga berbeda, dimana hal-hal tersebut merupakan
7
Devito, 2007. The Interpersonal Communication Book. Boston: Pearson. page 277-278
12
bagian dari terciptanya keharmonisan keluarga. Berdasarkan penjabaran yang
telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini
13
1.4 Manfaat Penelitian
bagi aparatur yang berwenang dalam urusan pernikahan dan juga rumah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari penelitian.
14
Pada bagaian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian
belum terpublikasikan.
15
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Judul Tujuan Penelitian Teori Metodologi Hasil Kesimpulan
Subyek & Obyek Narasumber & Teknik Teknik
Riset, Metode Riset Teknik Keabsaha Analisi
Pengambilan n Data s Data
Data
1. Pola Komunikasi Untuk mengetahui - Subyek: Narasumber: - Reduks Proses komunikasi Proses
Pasangan pasangan pernikahan Pasangan Tokoh i Data, yang terjadi dalam komunikasi yang
Pernikahan Usia usia dini usia dini di masyarakat dan Organis pasangan pernikahan terjadi dalam
Dini Di Desa mempraktekkan pola Desa Tokoh Adat, 3 asi usia dini memiliki Pasangan
Gegarang komunikasi dalam Gegarang Pasangan Data, beberapa pola yaitu: Pernikahan Usia
Kecamatan keluarga. Kecamatan Keluarga Interpre (1) Istri memiliki peran Dini secara
Blangjerango Untuk mengetahui Blangjerang Pasangan Usia tasi. dan kontrol terhadap konseptual pola
Kabupaten Gayo pernikahan usia dini o Kabupaten Dini. segala keputusan komunikasi yang
Lues.8 mengakibatkan pola Gayo Lues. rumah tangga pola ini diterapkan atau
komunikasi yang tidak Obyek: Pola Teknik dan komunikasi di dipraktekkan
ideal. Komunikasi Pengambilan sebut authotarian. tidak ideal atau
Untuk mengetahui Pasangan Data: (2) Karena pasangan tidak efektif.
masalah-masalah yang Pernikahan Wawancara berpandangan bahwa
terjadi dalam pola Usia Dini di mendalam mereka memiliki
komunikasi pasangan Desa (indepth kebebasan dalam
pernikahan usia dini. Gegarang interview). menentukan dan
Kecamatan mengungkapkan
Blangjerang pendapatnya serta
o Kabupaten merasa pendapat
Gayo Lues. masing-masing yang
Metode Riset: paling benar.
8
Kartini. 2017. Pola Komunikasi Pasangan Pernikahan Usia Dini Di Desa Gegarang Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues. Skripsi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara: Medan. (http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/12789/SKRIPSI
%20KARTINI.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
Pendekatan Kualitatif, Dalam pola
Penelitian Deskriptif. komunikasi hal ini
dikategorikan sebagai
pola komunikasi
Permissive.
(3) Pengertian dan
kepedulian terhadap
pasangan satu sama
lain
2. Komunikasi Untuk mengetahui Teori Subyek: Pasangan Narasumber: - Reduks Terjadinya pernikahan Bentuk-Bentuk
Interpersonal gambaran komunikasi Akomodasi Usia Dini Di Desa Imam Desa, i Data, dini di Desa Salenrang Komunikasi
Pada Pasangan interpersonal pada Komunikasi Salenrang Kabupaten orang tua dan Penyaji sangat ditentukan oleh Interpersonal pada
Pernikahan Anak pernikahana anak Usia (Communicatio Maros. remaja di Desa an dorongan atau paksaan Pernikahan Anak
Usia Dini Di Desa dini di Desa Salenrang n Accomodation Obyek: Komunikasi Salenrang Data, orang tua, di mana di Usia Dini di
Salenrang Kabupaten Maros. Theory). Interpersonal Pada Kabupaten Penarik kebanyakan orang tua Desa Salenrang
Kabupaten Untuk mengetahui Pasangan Pernikahan Maros. an menginginkan anaknya Kabupaten Maros
Maros. 9 Faktor-faktor yang Anak Usia Dini Di Teknik Kesimp agar cepat-cepat yaitu Assertive
mempengaruhi Desa Salenrang Pengambilan ulan. melangsungkan Communication
terjadinya pernikahan Kabupaten Maros. Data: pernikahan tanpa (Komunikasi
anak usia dini di Desa Metode Riset: Observasi, memikirkan Asertif),
Salenrang Kabupaten Penelitian Kualitatif wawancara, kematangan umur Nonassertive
Maros. Pendekatan dokumentasi. anaknya karena Communication
Komunikasi. didasari dengan alasan (Komunikasi
bahwa kebutuhan Nonasertif),
keluarga makin hari Aggressive
makin tinggi sehingga Communication
untuk mengurangi (Komunikasi
bebannya. Agresif).
9
Wandi. 2018. Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Pernikahan Anak Usia Dini Di Desa Salenrang Kabupaten Maros. Skripsi. Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Universitas Islam Negeri Alauddin: Makassar. (http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17113/1/SKRIPSI%20WANDY.pdf)
17
3. Pola Komunikasi Untuk mengetahui cara Teori Penetrasi Subyek: Pasangan Narasumber: Triangulasi Reduks Hasil Penelitian ini Penelitian ini
Dalam berkomunikasi yang Sosial Usia Dini di Desa 22 responden Data, i Data, menunjukkan cara mencoba
Mempertahankan dilakukan sehari-hari Cikedunglor dengan Triangulasi Penyaji pasangan muda untuk menyajikan
Hubungan oleh pasangan yang Kecamatan Cikedung komposisi 10 Sumber, an mempertahankan tentang
Perkawinan menikah muda dalam Kabupaten pasangan Triangulasi Data, perkawinannya yaitu bagaimana pola
(Studi Deskriptif mempertahankan Indramayu. suami istri yang Metode. Penarik dengan menggunakan komunikasi
Kualitatif Tentang hubungan perkawinan Obyek: menikah muda, 1 an Bentuk Pola yang dilakukan
Pola Komunikasi di Desa Cikedunglor Pola Komunikasi orang ketua KUA Kesimp Komunikasi Persaman sehari-hari oleh
Dalam Kecamatan Cikedung Dalam Cikedung, dan 1 ulan. (Seimbang) yaitu pasangan suami
Mempertahankan Kabupaten Indramayu. Mempertahankan orang mengenai kewenangan istri yang
Hubungan Untuk mengetahui Hubungan pejabat KesRa di dalam keputusan menikah muda di
Perkawinan Pada polakomunikasi yang Perkawinan (Studi Balai Desa dimana masing-masing Desa
Pasangan Yang dilakukan oleh Deskriptif Kualitatif Cikedunglor. mengerti dan Cikedunglor
Menikah Muda pasangan suami-istri Tentang Pola mengetahui perannya Kecamatan
Di Desa yang menikah muda Komunikasi Dalam Teknik dalam keluarga saat Cikedung
Cikedunglor dalam Mempertahankan Pengambilan mengatasi suatu Kabupaten
Kecamatan mempertahankan Hubungan Data: konflik sesuai dengan Indramayu dalam
Cikedung hubungan Perkawinan Pada Interview, bidangnya masing- mempertahankan
Kabupaten perkawinannya di Desa Pasangan Yang dokumentasi, masing sehingga peran hubungan
Indramayu).10 Cikedunglor Menikah Muda Di observasi. dalam pengambilan perkawinannya.
Kecamatan Cikedung Desa Cikedunglor keputusan di dalam Pola komunikasi
Kabupaten Indramayu. Kecamatan Cikedung rumah tangga menjadi kali ini
Kabupaten adil dan seimbang menjelaskan
Untuk mengetahui
Indramayu). antara suami dan istri. tentang
faktor pendukung dan
Metode Riset: hubungan
penghambat dalam
Kualitatif Deskriptif komunikasi antar
menjalankan pola
suami, istri, dan
komunikasi yang
anak dalam
dilakukan oleh
10
Dewi Anisa Wijayati. 2014. Pola Komunikasi Dalam Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Dalam
Mempertahankan Hubungan Perkawinan Pada Pasangan Yang Menikah Muda Di Desa Cikedunglor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu). Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret: Surakarta. (https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/42568/Pola-Komunikasi-Dalam-
Mempertahankan-Hubungan-Perkawinan-Studi-Deskriptif-Kualitatif-Tentang-Pola-Komunikasi-Dalam-Mempertahankan-Hubungan-Perkawinan-Pada-
Pasangan-Yang-Menikah-Muda-Di-Desa-Cikedunglor-Kecamatan-Cikedung-Kabupaten-Indramayu)
18
pasangan suami-istri lingkungan
yang menikah muda keluarga
dalam yang melakukan
mempertahankan perkawinan usia
hubungan muda, dilakukan
perkawinannya di Desa secara terus
Cikedunglor menerus sehingga
Kecamatan Cikedung terbentuk pola
Kabupaten Indramayu. atau kebiasaan
yang dilakukan
setiap saat atau
setiap waktu.
4. Pola Komunikasi Untuk mengetahui komunikasi - Subyek: 5 pasangan Narasumber: - - Hasil penelitian ini Komunikasi yang
Pasangan interpersonal yang terjadi pada yang menikah pada Pasangan suami menunjukkan bahwa baik, yang bersifat
Menikah Di Usia pasangan pernikahan dini. usia dini. istri berusia pernikahan yang empatik, terbuka,
Dini (Komunikasi Obyek: Pola dibawah 21 dilakukan di usia muda saling memberi
Interpersonal Komunikasi Pasangan tahun. akan tetap berjalan dukungan,
Pada Pasangan Menikah Usia Dini dengan baik jika dalam membangun
Menikah Di Usia (Komunikasi Teknik pernikahan tersebut kedekatan,
Dini di Bengkulu Interpersonal Pada Pengambilan idertai dengan kesiapan berpikir positif
Tengah). 11 Pasangan Menikah Di Data: dari masing-masing dan saling
Usia Dini di Wawancara, pasangan untuk menghargai akan
Bengkulu Tengah). dokumentasi. membina sebuag membuat
Metode Riset: keluarga. hubungan antar
Kualitatif suami dan istri
dalam sebuah
keluarga tidak
disertai degan
kesiapan yang
cukup maka
11
Evadianti Yuli&Suhaimi. 2021. Pola Komunikasi Pasangan Menikah Di Usia Dini (Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Menikah Di Usia Dini di
Bengkulu Tengah). Vol 1 No.2 hal 31-37. (https://jurnal.utb.ac.id/index.php/jmp/article/view/525/403)
19
hubungan tersebut
akan memiliki
banyak
permasalahan.
5. Keharmonisan Untuk mengetahui - Subyek: Pelaku Narasumber: Uji Dedukt Studi kasus di Desa Beberapa
Pasangan kriteria keharmonisan Pernikahan Usia Dini Kepala KUA Desa Kredibilita if Belik Kecamatan Belik pasangan di Desa
Pernikahan Usia pasangan pernikahan Obyek: Belik, Pelaku s (Uji Kabupaten Pemalang Belik Kecamatan
Dini Perspektif usia dini menurut Keharmonisan Pernikahan Usia Validitas tidak mengalami Belik Kabupaten
Maqasidu aturan yang berlaku Pasangan Pernikaha Dini, Tokoh Internal). keharmonisan dalam Pemalang dengan
Syari’ah (Studi agar sakinah, Usia Dini Perspektif Agama Desa Belik berumah tangga. menggunakan
Kasus di Desa mawaddah, warrahmah Maqasidu Syarii’ah 4. Aparatur Desa perspektif
Belik Kabupaten (Studi di Desa Belik (Studi Kasus di Desa Belik maqāṣidu syari’ah
Pemalang)12 Kabupaten Pemalang) Belik Kabupaten yaitu terdapat 5
Teknik
Untuk mengetahui Pemalang) kriteria
Pengambilan
analisis hukum Islam keharmonisan
Data: Observasi, pasangan
terhadap keharmonisan
wawancara, pernikahan usia
pasangan pernikahan
usia dini perspektif dokumentasi. dini, yaitu aspek
(Studi di Desa Belik ekonomi, aspek
Kabupaten Pemalang). agama, aspek
pendidikan, aspek
social, aspek
kesehatan.
12
Ema Siti Nur Halimah. 2020. Keharmonisan Pasangan Usia Dini Perspektif Maqasidu Syari’ah (Studi Kasus di Desa Belik Kabupaten Pemalang). Skripsi.
Fakultas Ilmu Agama Islam Indonesia. Univeristas Islam Indonesia: Yogyakarta.
(https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/30094/13421020%20Ema%20Siti%20Nur%20Halimah.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
20
2.1.1 Research Gap
Kartini.
teori dan juga tidak adanya uji keabsahan data, keabsahan data
Wandi.
Persamaan Penelitian: Subjek yang digunakan dalam penelitian
Kabupaten Indramayu.
Hubungan
22
pasangan usia dini.
berulang kali.
di
Desa Gura Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang karya Nur Sakina.
penelitian.
23
Skripsi Keharmonisan Pasangan Pernikaha Usia Dini Perspektif Maqasidu
Syari’ah (Studi Kasus di Desa Belik Kabupaten Pemalang) karya Ema Siti Nur
Halimah.
Art). Oleh karena itu, dalam penelitian ini diperlukan beberapa penelitian
24
Putri Kabupaten Bogor. Dimana peneliti hendak mengetahui Pola
dicetuskan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor pada tahun 1973. 13
lapisan kepribadian. Jika kita mengupas kulit terluar bawang, maka kita
manusia.15
13
Kadarsih, Ristiana. Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal. 2009. Jurnal Dakwah,
Vol 10 No.1 Hal 53-66. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN).
14
Ibid.
15
Alvin Gus Abdurrahman, dkk. Implementasi Teori Penetrasi Sosial pada Pengguna Aplikasi
Tinder. 2021. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi Vol 5 No.2 Hal 24-38. Jakarta: Universitas
25
Lapisan kulit terluar dari kepribadian manusia adalah apa-apa yang
terbuka bagi publik, apa yang biasa kita perlihatkan kepada orang lain
secara umum, tidak ditutup-tutupi. Dan jika kita mampu melihat lapisan
yang sedikit lebih dalam lagi, maka di sana ada lapisan yang tidak terbuka
Lapisan ini biasanya hanya terbuka bagi orang-orang tertentu saja, orang
terdekat misalnya.
terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang tua, atau
orang terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling
orang tersebut untuk semakin dekat dengan kita. Dalam perspektif teori
sebagai berikut:16
Indonesia.
16
Yearry Panji Setianto. 2008. Teori Penetrasi Sosial.
(https://yearrypanji.wordpress.com/2008/03/29/teori-penetrasi-sosial/) Diakses, 3 Oktober 2022.
26
1. Kita lebih sering dan lebih cepat akrab dalam hal pertukaran pada lapisan
terluar dari diri kita. Kita lebih mudah membicarakan atau ngobrol tentang
hal-hal yang kurang penting dalam diri kita kepada orang lain, daripada
kepribadian yang kita hadapi juga akan semakin tebal dan semakin sulit
terutama pada tahap awal dalam suatu hubungan. Menurut teori ini, pada
awal suatu hubungan kedua belah pihak biasanya akan saling antusias
untuk membuka diri, dan keterbukaan ini bersifat timbal balik. Akan tetapi
tahap awal hubungan mereka. Dan juga semakin tidak bersifat timbal
balik.
3. Penetrasi akan cepat di awal akan tetapi akan semakin berkurang ketika
semakin masuk ke dalam lapisan yang makin dalam. Tidak ada istilah
mudah runtuh sebelum mencapai tahapan yang stabil. Pada dasarnya akan
27
mudah runtuh, mudah goyah. Akan tetapi jika ternyata mampu untuk
melewati tahapan ini, biasanya hubungan tersebut akan lebih stabil, lebih
keduanya akan berusaha semakin menjauh. Akan tetapi proses ini tidak
juga semestinya menjadikan suami istri saling terbuka dalam segala hal
jadi yang wajar disembunyikan hanyalah masa lalu yang telah terkubur.
17
Enung Asmaya. 2007. Komunikasi Terbuka Melanggengkan Keutuhan Dan Keharmonisan
Keluarga. Komunika, Vol 1 No.2 Hal 325
28
Dalam penelitian ini membahas tentang pola komunikasi yang
dilakukan oleh pasangan usia dini yang dimana menjadi subjek penelitian.
Komunikasi interpersonal disini yaitu suami istri pada pasangan usia dini.
awal suatu hubungan kedua belah pihak biasanya akan saling antusias
untuk membuka diri, dan keterbukaan ini bersifat timbal balik. Akan tetapi
tahap awal hubungan mereka. Dan juga semakin tidak bersifat timbal
balik.
hubungan yang sehat, akrab, dekat, hangat, meluas, mendalam, dan tidak
29
2.3 Kerangka Konsep
bahwa pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dikirimkan dan diterima dapat
19
Andrik Purwasito. Komunikasi Multikultural (Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2002), 96.
20
Syaiful Bahri Djamarah. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga Dalam Sebuah
Perspektif Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
30
Menurut Evelyn Suleman (1990:34), komunikasi keluarga
suatu proses komunikasi yang dilancarkan antara bapak, ibu serta anak-
anaknya, antara lain: Masa depan anak, pekerjaan anak, pendidikan anak,
ini menjadikan keluarga bukan saja sebagai unit yang patut diperhatikan
pasangan pernikahan.
sakinah”. Hal ini terungkap jelas dalam Al-Quran tentang tujuan berumah
antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-
21
Suleman Evelyn. 1990. Para Ibu Yang Berperan Tunggal dan Ganda. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
22
QS. Ar Rum [30]: 21
31
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang
hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan
lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang
terus menerus. Pola ini bisa negatif dan bisa juga positif, tergantung
yaitu:24
23
Muchlisin Riadi. 2012. Definisi, Fungsi dan Bentuk Keluarga. Kajianpustaka.com.
(https://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html) Diakses, 23
Oktober 2022
24
Devito, 2001. The Interpersonal Communication Book. Boston: Pearson. Hal 35
32
a. Pola Komunikasi Persamaan (Equality Pattern)
secara merata dan seimbang, peran yang dimainkan tiap orang dalam
lainnya. Dalam pola ini tidak ada pemimpin dan pengikut, pemberi
pendapat dan pencari pendapat, tiap orang memainkan peran yang sama.
tingkah laku nonverbal seperti sentuhan dan kontak mata yang seimbang
keputusan, baik yang sederhana seperti film yang akan ditonton maupun
sebagai ancaman.
sebagai salah satu kurang dari yang lain tetapi sebagai benturan yang tak
33
dari pola ini digambarkan, anak panah yang menandakan pesan individual
pola ini tiap orang memegang kontrol atau kekuasaan dalam bidangnya
pengetahuan yang sama mengenai agama, kesehatan, seni, dan satu pihak
tidak dianggap lebih dari yang lain. Konflik yang terjadi tidak dianggap
menang atau kalah. Sebagai contoh, bila konflik terjadi dalam hal bisnis,
suami lah yang menang, dan bila konflik terjadi dalam hal urusan anak,
istri lah yang menang. Namun tidak ada pihak yang dirugikan oleh konflik
Pattern)
34
Dalam pola ini satu orang mendominasi, satu orang dianggap
sebagai ahli lebih dari setengah wilayah komunikasi timbal balik. Satu
lebih, namun dalam kasus lain orang itu secara fisik lebih menarik atau
keputusan sendiri.
memberi tahu pihak lain apa yang harus dikerjakan, memberi opini dengan
pendapat yang lain kecuali untuk mendapatkan rasa aman bagi egonya
meminta pendapat, dan ia berhak atas keputusan akhir. Maka jarang terjadi
35
perdebatan karena semua sudah mengetahui siapa yang akan menang.
Dengan jarang terjadi perdebatan itulah maka bila ada konflik masing-
dimonopoli.
a. Emotional attachment
25
Ibid. Hal 28
36
karena keduanya saling mencintai satu sama lain dan ingin
mempertahankan hubungannya.
untuk hidup bersama, atau partner bisnis yang lain, atau pengawal
sosial yang lain mungkin membuat lebih yakin untuk tetap bersama
salah, bahwa alasan yang paling menarik adalah anak, atau anak
37
Beberapa hubungan dipelihara karena kelemahan, kecenderungan
masalah.
38
strateginya menurut Frank Ayres (1983:87): 26
a. Menghindar
b. Keseimbangan
emosional.
c. Secara langsung
Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan UU Pasal 7 ayat (1)
26
Ayres, J. (1983). Strategies to Maintain Relationships: Their Identification and Perceived Usage.
Communication Quarterly. Page 26
39
baik untuk pria maupun wanita. Pernikahan yang terjadi di usia kurang
bagi warga Negara Indonesia dengan maksud agar orang yang akan
jiwa dan kekuatan fisik yang cukup memadai, dan yang terpenting dapat
yang dilakukan secara sah oleh seseorang laki-laki atau perempuan yang
mengalami sejumlah resiko yang besar. Resiko besar ini bahkan akan
27
Rosy Dewi Arianti. 2021. Batas Usia Nikah dan Syaratnya Berdasarkan Undang Undang.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/26/110500965/batas-usia-menikah-dan-syaratnya-
berdasarkan-undang-undang?page=all. (Diakses, 3 November 2022)
28
Dewi Cynthia Maharani. 2022. Cegah Pernikahan Usia Dini dan Perusakan Fasilitas Publik
Menurut UU yang Berlaku. https://kkn.undip.ac.id/?p=321369. (Diakses, 3 November 2022)
29
Ani Ramdhani. 2022. 4 Pengertian Pernikahan Dini Menurut Para Ahli, Faktor, dan
Dampaknya. https://www.pinhome.id/blog/pengertian-pernikahan-dini-faktor-dan-dampaknya-
menurut-ahli/. (Diakses, 3 November 2022)
40
Pernikahan Usia Dini, yaitu:30
a. Faktor Ekonomi
diperintahkan orangtuanya.
Faktor ini biasnaya bersifat kaku dan tidak bisa diubah. Bagi
30
DP3A Semarang. 2020. Fenomena Pernikahan Usia Dini.
https://dp3a.semarangkota.go.id/blog/post/fenomena-pernikahan-usia-dini. (Diakses, 3 November
2022)
41
16 tahun.
segala bentuk dan macam sumber di era saat ini. Anak-anak mudah
Harmonisasi Keluarga
a. Religiusitas
dan kepercayaan kepada Tuhan, mereka pasti mempunyai hati untuk rela
42
tingkat religiusitas seseorang terhadap agamanya.
b. Kesehatan
c. Ekonomi
perasaan aman. Hal ini bukan berarti bahwa di dalam keluarga tersebut
tidak ada masalah yang harus diatasi atau perselisihan paham yang tercetus
dalam pertengkaran.
43
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya
dijadikan landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah. Karena menjadi
dasar, kerangka berpikir ini dibuat ketika akan memaparkan konsep-konsep dari
penelitian.
Indonesia, yaitu pernikahan dini. Karena dari banyak kasus yang sudah terjadi,
pernikahan yang dilakukan untuk usia yang belum dianjurkan akan berdampak
pada hal-hal yang negatif terutama bagi kesiapan mental maupun kesehatan.
Namun tidak banyak juga pasangan yang memang berhasil dan mempunya pola
harmonis dan langgeng. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih
jauh bagaimana pola komunikasi yang dilakukan pada pasangan usia dini dalam
oleh pasangan usia dini yang dimana menjadi subjek penelitian. Peneliti
bagaimana keterbukaan pada awal suatu hubungan kedua belah pihak biasanya
akan saling antusias untuk membuka diri, dan keterbukaan ini bersifat timbal
balik. Akan tetapi semakin dalam atau semakin masuk ke dalam wilayah yang
44
pada tahap awal hubungan mereka. Dan juga semakin tidak bersifat timbal balik.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
46
47