Anda di halaman 1dari 11

Nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat


setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati.
Sebagai
kesatuan masyarakat hukum, Nagari perlu untuk selalu memikirkan bagaimana
kondisi Nagarinya dimasa yang akan datang, sehingga Nagari tersebut bertambah
maju.

Secara geografis Nagari Batipuah Ateh terletak dilereng Gunung Merapi


yang membujur dari arah Timur ke Barat yang dilewati oleh satu buah sungai
besar
yaitu Batang Sabu. Nagari ini terletak di Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah
Datar. Nagari Batipuah Ateh berbatasan dengan Nagari Sabu dan Andaleh di
sebelah utara, berbatasan dengan Nagari Batipuah Baruah di sebelah selatan,
berbatasan dengan sebagian Nagari Andaleh di sebelah barat, dan sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Pariangan dan Nagari Pitalah. Sedangkan batas

wilayah nagari Batipuh Ateh menurut adat adalah berbatas dengan Guguak Batu
dan Sandaran Puti di sebelah utara, berbatas dengan Batipuh Baruh dan Sitapung
Banyak di sebelah selatan, berbatas dengan Samak Balingka, Labuhan Anjing,
Tabek Hitam di sebelah timur, dan di sebelah barat berbatas dengan Kubu
Karikia,
Sawah Ranah dan Anak Kayu. Nagari Batipuah Ateh adalah salah satu nagari dari
delapan nagari yang ada di Kecamatan Batipuh dengan luas + 8230 m2 dan terdiri
dari 5 jorong yaitu : Jorong Balai Mato Aie, Jorong Jambu, Jorong Balai Sabuah,
Jorong Subarang, dan Jorong Sawah Diujung.

Nagari Batipuah Ateh Dengan luas + 8.230 Ha terdiri dari 5 jorong yaitu :

1. Jorong Balai Mato Aie

2. Jorong Jambu

3. Jorong Balai Sabuah

4. Jorong Subarang

5. Jorong Sawah Diujuang

Seperti yang terlihat pada peta diatas, batas-batas Nagari Batipuah Ateh

adalah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Sabu dan Andaleh.

47
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Batipuah Baruah.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Batipuah Baruah dan Andaleh.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pariangan dan Nagari

Pitalah.

Nagari Batipuah Ateh sebagian besar terdiri dari area persawahan dan

sisanya area perkebunan / tanah kering.

Kemudian setelah keluarnya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,

yang direalisasikan dengan PERDA No. 9 tahun 2000 tentang pembentukan

pemerintahan Nagari, maka bentuk pemerintahan desa yang sebelumnya terdapat

di daerah tingkat II, berubah kembali menjadi sistem pemerintahan Nagari.

Namun sistem pemerintahan desa yang terdapat di Kenagarian Batipuah Ateh

tersebut baru bisa berubah menjadi sistem pemerintahan Nagari pada awal Maret

2002 dengan merubah dari 5 desa menjadi 5 jorong kembali.

Dalam menjalankan pemerintahan Nagari Batipuah Ateh ada dua lembaga

yang berperan yaitu Wali Nagari dan Badan Permusyawaratan Nagari (BPRN).

Wali Nagari diangkat berdasarkan hasil perolehan suara, dimana calon Wali

Nagari yang mendapat suara terbanyak dari masyarakat itulah yang dijadikan

sebagai wali nagari, sedangkan BPRN berdasarkan utusan dari masing-masing

jorong.

Dalam rangka menggerakan dan terlaksananya penyelengaraan urusan

Pemerintahan, sangat dituntut tenaga yang professional dari aparat

48
pemerintahan Nagari, baik Perangkat Nagari maupun Kepala Jorong yang

memiliki potensi dan kredibilitas dimata masyarakat. Untuk kuatnya sistem

Pemerintahan Nagari maka Wali Nagari telah mengangkat Perangkat Nagari dan

Kepala Jorong. Adapun data Wali Nagari dan Perangkat Nagari Batipuah Ateh

periode tahun 2013 sampai sekarang dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Bagan 2.1
Struktur Organisasi Pemerintahan Nagari Batipuah Ateh

Wali Nagari

A.Dt.Sinaro Alam Nan Putiah

Sekretaris Bendahara

As.Dt. Majo Basa,SH Delvi Yunita

Kaur Pemerintahan Kaur Umum Kaur Kesra Kaur Pembangunan Kaur Ekonomi

Yuliana Riska Widiana Linda Marlina Ridwandi.A.md Syamsul Arifman

Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong

Balai Sabuah Balai Mato Aie Jambu Subarang Sawah Diujuang

I.Kt.Sati Ade Putra, SE J. St. Batuah K.Kt. Marajo I.St.Panduko Basa

Dalam pemerintahan Nagari Batipuah Ateh, selain terdapat wali nagari

juga terdapat Kerapatan Adat Nagari (KAN). Dalam menjalankan fungsinya,

Kerapatan Adat Nagari (KAN) lebih kepada mengurusi masalah yang

49
berhubungan dengan adat istiadat yang terdapat dinagari. Anggota Kerapatan

Adat Nagari (KAN) terdiri dari ninik mamak yang berasal dari beberapa suku

yang ada dinagari.

Tabel 2.2 Penyebaran Penduduk Berdasarkan Jorong

Penduduk
No Jorong Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Balai Sabuah 365 342 707
2 Balai Mato Aie 484 507 991
3 Jambu 400 408 808
4 Subarang 570 520 1090
5 Sawah Diujuang 450 422 872
Jumlah 2269 2199 4468
Sumber: RPJM Nagari Batipuah Ateh, 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Nagari

Batipuah Ateh lebih di dominasi oleh laki-laki yaitu 2.269 jiwa . Jumlah penduduk

terbesar terdapat pada Jorong Subarang yaitu 1090 jiwa. Sedangkan jumlah

penduduk yang terendah terdapat di Jorong Balai Sabuah yaitu 707 jiwa.

Penduduk Nagari Batipuah Ateh berjumlah 4.468 jiwa yang terdiri dari

1.310 KK. Berdasarkan hasil registrasi penduduk yang dilakukan di seluruh Nagari

dua kali dalam setahun memberikan informasi bahwa pada akhir 2014 jumlah

penduduk Nagari Batipuah Ateh rentang umur 0-15 tahun berjumlah 1.508 jiwa,

16-55 tahun berjumlah 2.391 jiwa dan umur diatas 55 tahun berjumlah 569 jiwa.

Dari data tersebut mayoritas penduduk Nagari Batipuah Ateh berumur 16-55

tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 2.3. Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

50
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
0-15 tahun 695 813 1508
16-55 tahun 1246 1145 2391
Diatas 55 tahun 288 281 569
Jumlah 2269 2199 4468
Sumber: RPJM Nagari Batipuah Ateh, 2015

2.4.2. Pendidikan Penduduk

Di Nagari Batipuah Ateh secara umum pendidikan sudah cukup baik.

Berdasarkan data yang didapatkan dari profil nagari, tingkat pendidikan

masyarakat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.4. Tingkat Pendidikan Masyarakat Nagari Batipuah Ateh

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

1. Belum Sekolah 318

2. Tidak tamat SD 285

3. SD 857

4. SLTP 965

5. SLTA 1205

6. Diploma/Sarjana 625

7. Tdk Pernah Sekolah 213

Jumlah 4468

Sumber: Profil Nagari Batipuah Ateh, 2015

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa penduduk Nagari Batipuah Ateh

sebagian besar berpendidikan dan hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran

orang tua untuk memberikan pendidikan yang formal untuk anak-anaknya bahkan

sampai keperguruan tinggi. Dilihat dari jenjang pendidikan yang pernah

51
ditamatkan oleh penduduk di Nagari Batipuah Ateh, kebanyakan penduduk

Nagari Batipuah Ateh menamatkan pendidikanya di tingkat Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas yaitu 1.205 jiwa, sedangkan yang menamatkan di jenjang SLTP

berjumlah 965 jiwa, yang menamatkan di jenjang SD sebanyak 857 jiwa,

sedangkan yang tidak tamat SD sebanyak 285 jiwa, dan yang menamatkan

samapai ke perguruan tinggi sebanyak 625 jiwa. Namun dari banyak penduduk

yang menamatkan jenjang SLTA masih ada penduduk yang tidak pernah sekolah

sebanyak 213 jiwa. Dari jumlah penduduk yang tidak pernah sekolah tersebut

perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah nagari.

Kelompok kekerabatan yang terdapat didalam masyarakat Batipuah Ateh sama

dengan bentuk masyarakat Minangkabau lainnya yakni terlihat dalam paruik yaitu

kesatuan keluarga luas matrilineal. Paruik berasal dari kata “perut” atau

kandungan ini berarti orang yang dianggap itu berasal dari atau dilahirkan oleh

seorang ibu yang sama.

Pemimpin dari paruik adalah mamak yang diangkat dari laki-laki tertua

dari seluruh anggota paruik terhimpun, dikelompokkan dalam sebuah rumah adat

yang disebut rumah gadang. Gabungan dari beberapa kaum disebut suku. Suku

dikepalai oleh seorang tuo suku yang bergelar “datuak” (penghulu). Antar warga

sepasukuan tidak dibenarkan kawin. Masyarakat Nagari Batipuah Ateh terdiri dari

beberapa suku diantaranya :

1. Koto 3. Panyalai

2. Jambak 4. Sikumbang

52
5. Guci

6. Pisang

7. Melayu

53
2.6 Mata Pencaharian

Secara geografis Nagari Batipuah Ateh memiliki potensi alam yang potensial untuk

dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan terutama dalam bidang pertanian/perkebunan, karena

didukung oleh sumber air yang cukup untuk pertanian. Didukung oleh posisi nagari yang

strategis dan sesuai dengan kondisi alam untuk perkebunan, dimana daerah ini sangat cocok

sekali untuk tanaman - tanaman keras seperti kopi, kulit manis, cengkeh dan lain - lain.

Usaha pertanian di Nagari Batipuah Ateh pada umumnya adalah pertanian tanaman

pangan dan tananaman holtikultura berupa padi sawah, tanaman cabe, perkebunan rakyat berupa

kakao/cokelat dan cengkeh. Setidaknya ada 14 kelompok tani yang terdapat di 5 jorong yang ada

di Nagari Batipuah Ateh.

Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan

karena letak geografis Nagari Batipuah Ateh yang sangat cocok untuk Pertanian. Hal ini perlu

perhatian sehingga pertanian di Nagari Batipuah Ateh dapat meningkat dan menjadi sumber

pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Batipuah Ateh pada masa yang

akan datang.

Tabel 2.5. Mata Pencaharian Masyarakat Nagari Batipuah Ateh

No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)


1 Buruh Tani 467
2 Petani 1556
3 Peternak 122
4 Pedagang 351
5 Tukang Kayu 66
6 Tukang Batu 67
7 Penjahit 25
8 PNS 48
9 Pensiunan 20
10 TNI/Polri 0
11 Perangkat Desa 13

54
12 Pengrajin 18
13 Industri kecil 21
14 Buruh Industri 0
15 Lain-lain 435
Sumber: Profil Nagari Batipuah Ateh, 2015

Dari tabel diatas terlihat bahwa mata pencaharian yang paling banyak dilakukan oleh

penduduk adalah petani yaitu 1556 orang dan buruh tani sebanyak peternak 467 orang. Hal ini

menyebabkan masyarakat di nagari ini mencari alternatif lain yakni bekerja sebagai pedagang

dan peternak sebagai kerja sampingan.

Nagari Batipuah Ateh memiliki sumber daya alam yang cukup potensial dalam

meningkatkan tarap hidup masyarakatnya. Potensi-potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat

Nagari Batipuah Ateh dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.6. Potensi Ekonomi Nagari Batipuah Ateh

No Potensi Ekonomi Komoditas

1. Pertanian

Tanaman Pangan Padi, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Panjang,


Ubi Kayu, Ubi Jalar

Tanaman holtikultura Cabe, bawang merah dan terong

Tanaman Obat Jahe, kunyit, lengkuas dan kumis kucing

Buah- buahan Jeruk, Alpokat, Mangga, Rambutan, Pepaya,


Durian, dan Pisang

2. Perkebunan Kelapa, kopi, kulit manis, cengkeh, coklat

55
3. Peternakan Sapi, Kerbau, Kambing Itik dan Ayam kampung

4. Kehutanan Kayu

5. Perikanan Nila, Mas, Lele dan Mujair


Sumber: Profil Nagari Batipuah Ateh, 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa potensi ekomomi yang sangat potensial di

Nagari Batipuah Ateh adalah pertanian tanaman pangan dan tananaman holtikultura berupa padi

sawah, tanaman cabe, perkebunan rakyat berupa kakao / cokelat dan cengkeh. Setidaknya ada 14

kelompok tani yang terdapat di 5 jorong yang ada di Nagari Batipuah Ateh.

2.7 Sistem Tenurial

Sistem penguasaan tanah pada masyarakat Batipuah Ateh adalah tanah ulayat kaum yang

dipegang oleh kaum atau mamak kepala waris kaum.Tanah ulayat merupakan tanah yang

dimiliki secara bersama-sama kaum kerabat. Dimana penguasaannya ditangan mamak kepala

kaum atau laki-laki tertua dalam keluarga sekaum. Keputusan mamak kepala kaum ini sangat

menentukan yang alam Minangkabau dinamakan “mambiang tambuak mancancang putuih” atau

yang dapat menembus dan memutuskan segala sesuatunya secara tuntas.

Dalam masyarakat Batipuah Ateh, semua harta benda seperti tanah dan rumah merupakan

milik bersama, milik kaum dikerjakan dan dinikmati bersama. Harta benda merupakan milik

perempuan sedangkan pengaturannya dilakukan oleh laki-laki atau mamak yang berfungsi

sebagai pimpinan dalam kaumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa pola pemilikan tanah bagi

masyarakat kaum yang ada di Nagari Batipuah Ateh juga menekankan kepada kepemilikan

bersama (komunal), dimana tanah-tanah tersebut dipergunakan untuk keperluan anggota kaum.

56
Menurut Narullah, Dt. Parpatiah Nan Tuo (2000:8-9) tanah ulayat merupakan hak atas

tanah yang timbul dari keterikatan masyarakat dengan tanah. Sama halnya penguasaan dan

pengelolaan atas tanah yang ada di masyarakat Batipuah Ateh, dapat dibagi atas beberapa status

yaitu:

57

Anda mungkin juga menyukai