Bahan Gambaran Umum
Bahan Gambaran Umum
wilayah nagari Batipuh Ateh menurut adat adalah berbatas dengan Guguak Batu
dan Sandaran Puti di sebelah utara, berbatas dengan Batipuh Baruh dan Sitapung
Banyak di sebelah selatan, berbatas dengan Samak Balingka, Labuhan Anjing,
Tabek Hitam di sebelah timur, dan di sebelah barat berbatas dengan Kubu
Karikia,
Sawah Ranah dan Anak Kayu. Nagari Batipuah Ateh adalah salah satu nagari dari
delapan nagari yang ada di Kecamatan Batipuh dengan luas + 8230 m2 dan terdiri
dari 5 jorong yaitu : Jorong Balai Mato Aie, Jorong Jambu, Jorong Balai Sabuah,
Jorong Subarang, dan Jorong Sawah Diujung.
Nagari Batipuah Ateh Dengan luas + 8.230 Ha terdiri dari 5 jorong yaitu :
2. Jorong Jambu
4. Jorong Subarang
Seperti yang terlihat pada peta diatas, batas-batas Nagari Batipuah Ateh
47
Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Batipuah Baruah.
Pitalah.
Nagari Batipuah Ateh sebagian besar terdiri dari area persawahan dan
tersebut baru bisa berubah menjadi sistem pemerintahan Nagari pada awal Maret
yang berperan yaitu Wali Nagari dan Badan Permusyawaratan Nagari (BPRN).
Wali Nagari diangkat berdasarkan hasil perolehan suara, dimana calon Wali
Nagari yang mendapat suara terbanyak dari masyarakat itulah yang dijadikan
jorong.
48
pemerintahan Nagari, baik Perangkat Nagari maupun Kepala Jorong yang
Pemerintahan Nagari maka Wali Nagari telah mengangkat Perangkat Nagari dan
Kepala Jorong. Adapun data Wali Nagari dan Perangkat Nagari Batipuah Ateh
periode tahun 2013 sampai sekarang dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Bagan 2.1
Struktur Organisasi Pemerintahan Nagari Batipuah Ateh
Wali Nagari
Sekretaris Bendahara
Kaur Pemerintahan Kaur Umum Kaur Kesra Kaur Pembangunan Kaur Ekonomi
Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong Kepala Jorong
49
berhubungan dengan adat istiadat yang terdapat dinagari. Anggota Kerapatan
Adat Nagari (KAN) terdiri dari ninik mamak yang berasal dari beberapa suku
Penduduk
No Jorong Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Balai Sabuah 365 342 707
2 Balai Mato Aie 484 507 991
3 Jambu 400 408 808
4 Subarang 570 520 1090
5 Sawah Diujuang 450 422 872
Jumlah 2269 2199 4468
Sumber: RPJM Nagari Batipuah Ateh, 2015
Batipuah Ateh lebih di dominasi oleh laki-laki yaitu 2.269 jiwa . Jumlah penduduk
terbesar terdapat pada Jorong Subarang yaitu 1090 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk yang terendah terdapat di Jorong Balai Sabuah yaitu 707 jiwa.
Penduduk Nagari Batipuah Ateh berjumlah 4.468 jiwa yang terdiri dari
1.310 KK. Berdasarkan hasil registrasi penduduk yang dilakukan di seluruh Nagari
dua kali dalam setahun memberikan informasi bahwa pada akhir 2014 jumlah
penduduk Nagari Batipuah Ateh rentang umur 0-15 tahun berjumlah 1.508 jiwa,
16-55 tahun berjumlah 2.391 jiwa dan umur diatas 55 tahun berjumlah 569 jiwa.
Dari data tersebut mayoritas penduduk Nagari Batipuah Ateh berumur 16-55
50
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
0-15 tahun 695 813 1508
16-55 tahun 1246 1145 2391
Diatas 55 tahun 288 281 569
Jumlah 2269 2199 4468
Sumber: RPJM Nagari Batipuah Ateh, 2015
3. SD 857
4. SLTP 965
5. SLTA 1205
6. Diploma/Sarjana 625
Jumlah 4468
sebagian besar berpendidikan dan hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran
orang tua untuk memberikan pendidikan yang formal untuk anak-anaknya bahkan
51
ditamatkan oleh penduduk di Nagari Batipuah Ateh, kebanyakan penduduk
Tingkat Atas yaitu 1.205 jiwa, sedangkan yang menamatkan di jenjang SLTP
sedangkan yang tidak tamat SD sebanyak 285 jiwa, dan yang menamatkan
samapai ke perguruan tinggi sebanyak 625 jiwa. Namun dari banyak penduduk
yang menamatkan jenjang SLTA masih ada penduduk yang tidak pernah sekolah
sebanyak 213 jiwa. Dari jumlah penduduk yang tidak pernah sekolah tersebut
dengan bentuk masyarakat Minangkabau lainnya yakni terlihat dalam paruik yaitu
kesatuan keluarga luas matrilineal. Paruik berasal dari kata “perut” atau
kandungan ini berarti orang yang dianggap itu berasal dari atau dilahirkan oleh
Pemimpin dari paruik adalah mamak yang diangkat dari laki-laki tertua
dari seluruh anggota paruik terhimpun, dikelompokkan dalam sebuah rumah adat
yang disebut rumah gadang. Gabungan dari beberapa kaum disebut suku. Suku
dikepalai oleh seorang tuo suku yang bergelar “datuak” (penghulu). Antar warga
sepasukuan tidak dibenarkan kawin. Masyarakat Nagari Batipuah Ateh terdiri dari
1. Koto 3. Panyalai
2. Jambak 4. Sikumbang
52
5. Guci
6. Pisang
7. Melayu
53
2.6 Mata Pencaharian
Secara geografis Nagari Batipuah Ateh memiliki potensi alam yang potensial untuk
didukung oleh sumber air yang cukup untuk pertanian. Didukung oleh posisi nagari yang
strategis dan sesuai dengan kondisi alam untuk perkebunan, dimana daerah ini sangat cocok
sekali untuk tanaman - tanaman keras seperti kopi, kulit manis, cengkeh dan lain - lain.
Usaha pertanian di Nagari Batipuah Ateh pada umumnya adalah pertanian tanaman
pangan dan tananaman holtikultura berupa padi sawah, tanaman cabe, perkebunan rakyat berupa
kakao/cokelat dan cengkeh. Setidaknya ada 14 kelompok tani yang terdapat di 5 jorong yang ada
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan
karena letak geografis Nagari Batipuah Ateh yang sangat cocok untuk Pertanian. Hal ini perlu
perhatian sehingga pertanian di Nagari Batipuah Ateh dapat meningkat dan menjadi sumber
pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Batipuah Ateh pada masa yang
akan datang.
54
12 Pengrajin 18
13 Industri kecil 21
14 Buruh Industri 0
15 Lain-lain 435
Sumber: Profil Nagari Batipuah Ateh, 2015
Dari tabel diatas terlihat bahwa mata pencaharian yang paling banyak dilakukan oleh
penduduk adalah petani yaitu 1556 orang dan buruh tani sebanyak peternak 467 orang. Hal ini
menyebabkan masyarakat di nagari ini mencari alternatif lain yakni bekerja sebagai pedagang
Nagari Batipuah Ateh memiliki sumber daya alam yang cukup potensial dalam
1. Pertanian
55
3. Peternakan Sapi, Kerbau, Kambing Itik dan Ayam kampung
4. Kehutanan Kayu
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa potensi ekomomi yang sangat potensial di
Nagari Batipuah Ateh adalah pertanian tanaman pangan dan tananaman holtikultura berupa padi
sawah, tanaman cabe, perkebunan rakyat berupa kakao / cokelat dan cengkeh. Setidaknya ada 14
kelompok tani yang terdapat di 5 jorong yang ada di Nagari Batipuah Ateh.
Sistem penguasaan tanah pada masyarakat Batipuah Ateh adalah tanah ulayat kaum yang
dipegang oleh kaum atau mamak kepala waris kaum.Tanah ulayat merupakan tanah yang
dimiliki secara bersama-sama kaum kerabat. Dimana penguasaannya ditangan mamak kepala
kaum atau laki-laki tertua dalam keluarga sekaum. Keputusan mamak kepala kaum ini sangat
menentukan yang alam Minangkabau dinamakan “mambiang tambuak mancancang putuih” atau
Dalam masyarakat Batipuah Ateh, semua harta benda seperti tanah dan rumah merupakan
milik bersama, milik kaum dikerjakan dan dinikmati bersama. Harta benda merupakan milik
perempuan sedangkan pengaturannya dilakukan oleh laki-laki atau mamak yang berfungsi
sebagai pimpinan dalam kaumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa pola pemilikan tanah bagi
masyarakat kaum yang ada di Nagari Batipuah Ateh juga menekankan kepada kepemilikan
bersama (komunal), dimana tanah-tanah tersebut dipergunakan untuk keperluan anggota kaum.
56
Menurut Narullah, Dt. Parpatiah Nan Tuo (2000:8-9) tanah ulayat merupakan hak atas
tanah yang timbul dari keterikatan masyarakat dengan tanah. Sama halnya penguasaan dan
pengelolaan atas tanah yang ada di masyarakat Batipuah Ateh, dapat dibagi atas beberapa status
yaitu:
57