Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran allah SWT atas segala limpahan ramat,inayah,taufik dan hidayahnya

sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir penugasan Bidan PTT dapat

diselesaikan pada waktunya.

Untuk mewujutkan vusi pasaman dibidang pembangunan kesehatan dan untuk mencapai

masyarakat sehat yang mandiri dan berkualitas diperlukan perencanaan program yang memenuhi

kebutuhan kesehatan masyarakat.

Dalam rangka membuat perencanaan yang tepat,diperlukan analisa terhadap kinerja yang sudah

dilakukan,yang dapat dianalisa melalui laporan akhir penugasan bidan PTT ini.

Akhirnya dengan penulisan laporan akhir penugasan bidan PTT ini,kita besharap dapat menjadi

acuan peningkatan kinerja utama tahun berikutnyadan juga kejelasan nasib bidan PTT.

Ladang panjang,desember 2015

Penulis

LENI MARLINA,Amd.Keb

NRPTT:03.4.047.137753
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………

BAB II ANALISA SITUASI ………………………………………..

2.1 GAMBARAN UMUM

2.1.1.Geografi………………………………………………………..

2.1.2 Batas Wilayah dan Transfortasi………………………………..

2.1.3 Demografi……………………………………………………...

2.1.4 tenaga dan sarana………………………………………………

2.1.5 data social dan kemasyarakatan……………………………….

2.1.6 data UKBM …………………………………………………..

BAB III KEGIATAN POSKESKEL BINJAI

3.1.Promosi keehatan……………………………………………….

3.2 PHBS …………………………………………………………….

3.3 UKBM …………………………………………………………..

3.1.2.1 Posyandu balita ……………………………………………

3.1.2.2 posyandu lansia …………………………………………….

3.1.2.3 batra …………………………………………………………

3.1.2.4 toga ……………………………………………………………


3.2 Keshatan lingkungan ……………………………………………….

3.3 Kesehatan ibu dan anak ……………………………………………

3.3.1 rekapitulasi kegiatan KIA ……………………………………….

3.3.2 Program KB……………………………………………………..

3.3.3 deteksi dini tumbuh kembang…………………………………..

3.4 Perbaikan gizi masyarakat ……………………………………….

3.4.1 Kadarzi ……………………………………………………………….

3.4.2 vitamin A …………………………………………………………….

3.4.3 Penimbangan masal………………………………………………….

3.5 penanggulangan penyakit tidak menular ………………………………

3.5.1 imunisasi……………………………………………………………..

3.5.2 penyakit tidak menular……………………………………………….

3.5.3 DBD…………………………………………………………………

3.5.4 TB Paru …………………………………………………………….

3.5.5 H2NI………………………………………………………………

3.5.6 diare…………………………………………………………………

3.6 Upaya pengobatan……………………………………………………..

3.7 SMD dan MMD…………………………………………………………

3.8 Penanggulangan kegawat daruratan…………………………………….

3.9 program pilihan…………………………………………………………….

3.91 UKS……………………………………………………………………
3.9.2 BIAS………………………………………………………………….

3.9.3 UKGS…………………………………………………………………….

3.9.4 UKK……………………………………………………………………..

HAMBATAN………………………………………………………………….

SUKA DUKA………………………………………………………………..

HARAPAN…………………………………………………………………….

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..

4.2 saran……………………………………………………………………….

BAB V PENUTUP…………………………………………………………….

SARAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NAMA : LENI MARLINA,Amd.Keb

NRPTT : 03.4.047.137753

Tempat tanggal lahir : Simpati,11 januari 1963

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jorong binjai,nagari binjai,kec tigo nagari,kab pasaman

Status : Menikah

Jabatan : Bidan PTT

Pengalaman jabatan bidan PTT

2007- 2009 : Bidan desa bungo tanjuang

2009- sekarang : Bidan desa jorong binjai


BAB I

PENDAHULUAN

Bidan desa PTT yang ada dilapangan merupakan ujung tombak kesehatan dasa di masyarakat.Tugas

pokok seorang bidan PTT sangat lah banyak,semua kegiatan serta program kesehatan yang ada

merupakan tanggung jawab bidan PTT agar terselenggaranya pembangunan kesehatan dan promosi

kesehatan diwilayah binaan yaitu jorong nagari saparampek yang berada diwilayah kerja puskesmas

ladang panjang.

Untuk menuju dan mewujutkan masyarakat nagari 1/4 umumnya,khususnya jorong nagari ¼ yang peduli

kesehatan,maka dilaksanakan :

1. Menggerakkan pembangunan joron binjai yang berwawasan kesehatan

2. Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program dalam pelaksanaan program kesehatan

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dengan adanya pos kesehatan nagari ¼

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.merata,dan terjangkau serta

mengoktimalkan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab di wilayah jorong nagari ¼

Memelihara dan meningkatkan ksehatan individu,keluarga,dan masyarakat serta lingkungan yang

bersih dan aman.

Seluruh kegiatan tersebut dijabarkan dalam bentuk upaya kesehatan :

1. Promosi kesehatan (promkes)

2. Kesehatan lingkungan (keeling)

3. Kesehatan ibu dan anak (KIA) dan KB

4. Perbaikan gizi masyarakat

5. Pencegahandan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular

6. Upaya pengobatan
Tujuan yang hendak dicapai dengan terlaksananya kegiatan tersebut adalah :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama golongan rawan kesehatan yaitu

bumil,bayi dan balita dengan mendeteksi secara dini resiko dalam kehamilan dengan ujuan

menurunkan AKI dan AKB.

2. Meningkatkan kualitas SDM dan kader kesehaatan

3. Memudahkan proses pelayanan sehingga dapat diberikan dengan optimal

Sasaran kegiatan yang dilaksanakan secara umum adalah :

1. Bumil,melahirkan,dan nifas

2. Bayi,balita dan batita

3. Anak usia prasekolah dan anak usia sekolah

4. WUS dan PUS

5. Lansia

Dari kegiatan yang telah dilakukan sembilan tahun ini,dapat disusun hasil dari kegiatan tersebut.data

yang terkumpul secara umum kegiatan tersebut cukup berhasil dan masih ada juga yang belum berhasil

dengan baik,sehingga kami mohon partisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan tersebut.

Semoga saha dan partisipasi dengan ddikasi yang tinggi ari bidan PTT termasuk tenaga kesehatan yang

terlibat lansung mencapai hasil yang lebih baik dimasa yang akan datang.
BAB II

ANALISA SITUASI

2.1 Gambaran umum kejorongan

2.1.1 Geografi

Poskeskel jorong nagari ¼ yang merupakan salah satu jorong yang terletak di ujung

nagari an deretan bukit barisan yang mempunyai fotografi di keliling olah perbukitan dan hutan

lindung.luas wilayah jorong nagari ¼ …..Ha.

2.1.2 Batas wilayah dan transportasi

Jorong binjai mempunyai batas batas sebagai berikut :

1. sebelah utara berbatas dengan

2.sebelah selatan berbatas dengan

3.Sebelahbarat berbatas dengan

4. sebelah timur berbatas dengan

Transportasi yang digunakan adalah ojek ….

2.1.3 Demografi

Selama bertugas sembilan tahun sebagai bidan PTT di jorong nagari ¼ .berikut table yang

mengambarkan jumlah penduduk di jorong nagari ¼ tersebut


Table 1

Jumlah penduduk menurut umur

Tahun jorong penduduk jumlah KK

Laki laki Perempuan

2013 nagari ¼ 855 858 1713 386

2014 nagari ¼ 1012 942 1954 330

2015 nagari ¼ 971 938 1909 434

2.1.4 Tenaga dan sarana

2.1.4.1 Tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan yang berda di wilayah puskesmas ladang panjang adalah :

no Tahun petugas

dokter Bidan Petugas gizi perawat AKL Dokter gigi Perawat gigi

1 2013 0 1 0 0 0 0 0

2 2014 0 1 0 0 0 0 0

3 2015 0 1 0 0 0 0 0

TOTAL 0 1 0 0 0 0 0

2.1.4.2 Sarana

Adapun sarana yang mendukung dalam pelayanan kesehatan masyarakat di jorong nagari ¼

adalah
no tempat Plyn

Tahun poskeskel Pustu BPS Posy Posy Posy Sarana pendidikan

balita lansia PTM

1 2013 1 1 0 2 0 0 1

2 2014 1 1 3 0 0 3

3 2015 1 1 3 1 0 3

2.1.5 Data social kemasyarakatan

- Arisan PKK

-Arisan majlis taklim

- ikatan pemuda pemudi jorong nagari ¼

-Club sepak bola jorong nagari ¼

2.1.6 Data UKBM

Tahun Poskeskel Pustu Posy balita Posy lansia Posy PTM

2013 1 1 2 0 0

2014 1 1 3 0 0

2015 1 1 3 1 0
Bidan poskeskel dibantu oleh kader posyandu yang aktif dan bisa diajak kerja sama serta terlibat

lansung dalam pendataan kelapangan yangdidakan rute kemasyarakat untuk penunjangan desa

siaga.
BAB II

KEGIATAN POSKESKEL JORONG nagari ¼

Kegiatan yang telah dilaksanakan bidan PTT diwilayah kerja poskeskel jorong nagari ¼ dapat

dijabarkan dalam upaya kesehatan.

3.1 PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan adalah pengembangan program penyuluhan kesehatan masyarakat

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,kesadaran ,kemauan dan kemampuan masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat dan untuk menngkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk

dunia usaha dalam mewujutkan kesehatan yang optimal.

Tujuan

Tujuan umum

1. Untuk meningkatkan pengetahuan,kesadaran,kemauan dan kemampuan masyarakat tentang

kesehatan

2. Untuk meningkatkan partisipasi setiap kelompok mayarakat dalam menanggulangi masalah

kesehatan yang mereka hadapi dengan kualitas yang baik.

3. Untuk meningatkan peran serta aktif masyarakat dalam upaya mewujudkan kesehatan yang

optimal di jorong nagari ¼

Tujuan khusus

1. Meningkatkan kualitas SDM kader posyandu balita lansia dalam pengelolaan posyandu
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dengan pengobatan

tradisional dalam pengobatan tradisional dan pemamfaatan lingkungan melalui TOGA

3. Meningkatkan kemampuan lansia dalam menolong diri sendiri tanpa tergantun pada

orang lain.

4. Menngkatkan pengetahuan kesehatan ibu balita dan lansia mealui prmosi kesehatan di

posyandu balita dan lansia.

3.1.1 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

PHBS adalah semuaperilaku keshatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga

anggota keluarga dapat menolon dirinya sendiri di bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan di masyarakat .

Rumah tangga ber-PHS adalah rumah tangga yang melakukan10 PHBS di rumah

rumahtangga yaitu:

1. persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. member ASI eklusif

3. menimbang balita setiap bulan

4. menggunakan air bersih

5. mencuci tangan dengan air beersih dan pakai sabun

6. mengunakan jamban sehat

7. menggunakan air bersih

8. memberantas jentik di rumah sekali seminggu

9. makan buah dan sayur setiap hari

10. melakukan aktifitas fisik setiap hari

11. tidak merokok di dalam rumah


table 2

Hasil kgiatan PHBS jorong nagari ¼

TH Rumah Jumlah Indi

kator

KK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2013 266 386 29 16 862 45 15 15 8 286 386 9

2014 475 330 37 28 1137 49 65 45 79 326 330 12

2015 345 434 43 123 2068 1612 203 70 233 431 434 20

Dari pendataan 10 indikatir PHBS yang dilaksanakan,terendah indicator yang sangat kurang

kesadaran masyarakat adalah tidak merokok dalam rumah dan menggunakan jamban sehat

3.1.2 UKBM

3.1.2.1 Posyandu balita

Kegiatan posyandu dilakukan untuk menjaring seluruh balita yang ada diwilayah

kerja posyiandu tersebut untuk ditimbang berat badannya dalam rangka wilayah

kerja posyandu tersebut untuk dapat ditimbang bera badannya dalam rangka

memantau status gizi .dalam pelakasanaannya kegiatan ini dibantu oleh kader

kesehatan.

Tingkat perkembangan posyandu

Untuk menigkatkan kualitas posyandu ,telah dikembangkan kemandirian

posyandu kedalam tingkat perkembangan yaitu posyandu pratama

madya,purnama,dan mandiri.
3.1.2.2 Posyandu pratama

Indicator posyandu pratama meliputi frekuensi penimbangan kurang dari 8

kali,rata rata kader bertugas 5 orang .rata rata cakupan komulatif imunisasi

masing masing kurang dari50% dan tidak ada program tambahan serta cakupan

dana sehat kura dari 50%

3.1.2.3 Posyandu madya

Indicator posyandu madya meliputi frekuensi penimbangan kurang dari 8

kali,rata rata kader bertugas 5 orang,rata rata cakupan D/S,KB,KIA,imunisasi

masing masing kurang dari 50% dan tidak ada program tambahan serta cakupan

dana sehat krang dari 50%

3.1.2.4 Posyandu purnama

Indicator posyandu purnama meliputi frekuensi penimbangan kurang dari 8

kali,rata rata kader bertugas 5 orang,rata rata cakupan D/S,KB,KIA,imunisasi

masing masing kurang dari 50% dan tidak ada program tambahan serta cakupan

dana sehat kurang dari 50%

3.1.2.5 Posyandu mandiri

Indicator posyandu mandiri meliputi frekuensi penimbangan kurang dari 8

kali,rata rata kader bertugas 5 orang,rata rata cakupan D/S,KB,KIA,imunisasi

masing masing kurang dari 50% dan tidak ada program tambahan serta cakupan

dana sehat krang dari 50%


Table 3

Hasil pemantauan gizi ini dapat dilihat pada table berikut

Hasil pemantauan pertumbuhan balita diposyandu wilayah kerja jorong nagari ¼

tahu S K D N T O B D” BGM %D/S %N/D %BGM/D

2013 169 118 72 43 11 14 8 5 3 42,6% 59,7% 4,2%

2014 201 141 95 63 21 24 12 8 2 47,2% 66,3% 2,1%

2015 240 180 156 89 32 22 7 126 3 65,%5 57,1% 1,9%

Ket:

S =sasaran

K= yang punya kartu KMS

D= yang ditimbang

N= yang naik timbangan

Berdasarkan hasil kegiatan posyandu D/S dan N/D sudah mencapai ,BGM target 15%

Adapun target pencapaian program gizi adalah :

D/S :> 80%

N/D :> 75 %

BGM : < 15 %
3.1,2,2 Posyandu lansia

Dalam UU NO 23 tentang kesehatan pada pasal 19 mencantumkan bahwa “kesehatn

manusia lansia diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatandan kemampuan

agar tetap produktif.

Tujuan

Tujuan umum :

Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa

tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai

dengan keberadaannya.

Tujuan khusus

a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.

b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam

menghayati dan mengatasi usia lanjut

c. Menikatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut

d. Meningkatkan mutu pelayanankesehatan usia lanjut .

SASARAN

Pembinaan usia lanjut meliputi beberapa kelompok sasaran yaitu :

a. Sasaran lansung

 Kelompok menjelang usia 45- 59 tahun


 Kelompok usia 60- 69 tahun

 Kelompok usia lanjut resiko tinggi > 70 tahun

b. Sasaran tidak lansung

 Keluarga dimana usia lanjut berada

 Masyarakat dimana usia lanjut berada

 Organisasi sosial yan bergerak dalam pembinaan kesehatan usia lanjut

 Petugas kesehatan yang melayani usia lanjut

 Masyarakat luas

Kgiatan dan hasil kegiatan

Jenis kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Pemeriksaan

2. Pengobatan

3. Penyuluhan

4. Rujukan medic kasus tertentu

5. Olahraga /senam lansia

Hasil kegiatan lansia jorong nagari ¼

No Kegiatan 2013 2014 2015

1 Pemeriksaan 0 0 233

2 Pengobatan 0 0 173

3 Penyuluhan 0 0 12

4 Senam 0 0 6

5 Pelatihan kader lansia 0 0 0


3.1.2.3 BATTRA /pengobatan tradisional

Battra dilakukan oleh Pembina wilayah dan petugas puskesmas,denganmelakukan pendataan di

wilayah jorong nagari ¼ dari semua kampong yang ada di jorong tersebut.

no TH JUMLA BATTRA JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

2 201 0 0 1 3 1 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 11

3 201 0 0 1 3 1 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 11

4 201 0 0 1 3 1 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 11

Metode pengobatan

3= kupuntur 10= battra urut pijat

4= tabit 11= battra ramuan

5= dukun bayi terlatih 12= battra dengan pendekatan agama

6=battra patah tulang 13= battra paranormal

7= Tukang gigi 14= battra tenaga dalam


8= tukang jamu 15= battra tusuk

9= battra urut 16= battra pijat refleksi

17= bio listrik

Target dari battra yang ada memiliki izin pengbatan 100% sedangkan yang ada dilapangan hanya

3 orang battra yang memiliki perizinan tersebut,dengan persentase 9,1 %.

Permasalahan :

Sedikitnya battra yang mermpunyai izin pengobatan

Pemercahan masalah :

Diberikan informasi pada battra yang ada melalui kesehatan dan kader kesehatan yang berada

diwilayah jorong nagari ¼ ,pentingnya izin pengobatan untuk menghindari terjadinya hal hal

yang tidak diinginkan .

3.1.2.2.4 Toga

Pendataan toga dilakukan oleh Pembina wilayah dan kader .

Pendataan toga seperti pendataan yang dilakukan dari rumah kerumah untuk

mengetahui sejauh mana masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan sebagai ramuan

obat untuk kesehatan.

Table 4

Hasil pendataan toga di jorong nagari ¼


no Tahun Jlh KK Jlh KK yg ada toga % Ljh mmnfaatkan toga

1 2013 386 40 10,4 % 40

2 2014 330 73 22,1 5% 73

3 2015 434 165 35,9% 156

Hasil yang didapat dari pendataan TOGA dari jumlah KK yang ada persentase KK punya toga

pencapaian paling tinggi yaitu 35,9%

Permasalahan

Kurangnya pengetahuan tentang pemanfaata toga dan kegunaan toga tersebut bagi

masyarakat ,sehingga tanaman toga yang ada dilingkungan sekitar tidak dimanfaatkan sebagai

mana fungsinya .

Pemecahan masaah

Menghimbau dan mengajak masyarakat agar ikutserta aktif dalam penggunaan dan pemanfaatn

toga,serta diberikan penyuluhan tentang toga agar dapat memanfaatkan toga yang ada

dilingkungan sekitar masyarakat.

3.2 KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)

Latar belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkaan derajak kesehatan dan derajat

dari teori blum bahwa kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor:

1. Lingkungan

2. Perilaku

3. Pelayanan kesehatan

4. Keturunan
Dari keempat factor tersebut yang paling besat pengaruh nya adalah lingkungan,untuk

itu sangat perlu peningkaan mutu lingkungan yang merupakan salah satu usaha

preventif di puskesmas dengan upaya upaya sebagai berikut:

1. Pengawasan penydiaan air bersih

2. Pemeriksaan perumahan dan lingkungan

3. Pengawasan jamban keluarga

4. Pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM)

5. Pemeriksaan tempat tempat umum (TPU)

6. Pengawasan tempat pembuangan sampah sementara

7. Pengawasan industri rumah tangga

3.2.2 Tujuan

3.2.3 hasil kegiatan program kesehatan lingkungan dapat dilihat ditabel berikut :

tahu JLH Sumber air

n rumah   rumah KK bersih   SPAL JAGA     P.SA

ter TDK WC-

  P SP P     dam sgl pma lainya TTP TTP Wc+ST ST DLL Mobil bak

2013       226 386 0 27 0 199 15 1 15 1 210 0 3

2014 325 20 130 475 330 0 27 0 199 40 0 40 0 435 0 4

2015       345 434 0 27 0 199 91 0 91 0 254 0 6

Hasil dari tabel yang tergambar diatas KK masih ada yan tidak menggunakan WC ,ST,buang sampah kekali,

dan saluran terbuka masih banyak

pemasalahan
1. masih ada rumah yang menggunakan WC tanpa septik tenk

2. masih SPAL masih terbuka dan pembuangan masih ada kegot atau ke sungai

3.pembuangan sampah masih ada ke sungai dan kelubang sehingga mencemari sungai dan menimbulkan bau yang tidak

Pemecahan masalah

1. lebih ditingkatkan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan baik dari tenaga kesehatan dan

juga kader dan pemerintah melalui instansi lingkungan

2. dirasa perlu untuk tiap rumah dan juga rumah tangga membuatkan jadwal gotong royong bersama agar tercipta

sehat sehingga berkurang kasus DD untuk tahun mendatang

3. perlunya pendekatan lintas sektor untuk mengajak masyarakat untuk lebih sehat lagi yang ditentukan

Untuk meningkatkan mutu lingkungan sehingga tidak melebihi nilai ambang batas

3.3 KESEHATAN IBU dan ANAK (KIA) dan KB

Tujuan

Tujuan umum

1. Meningkatkan cakupan pelayanan ibu hamil

2. Meningkatkan pelayann ibu bersalin

3. Meningkatkan pelayanaan ibu nifas dan menyusui

4. Meningkatkan cakupan pelayanan ibu hamil resiko tinggi

5. Meningkatkan cakupan pelayanan pada balita

6. Meningkatkan cakupan pelayaan padabalta resiko tinggi

Tujuan kusus

1. Mendeteksi bumil dengan resiko tinggi menanggulangi sedini mungkin

2. Merujuk bumil dengan kasus resiko tinggi ke unit pelayanan yang lebih tinggi
3. Pelayanan ibu hamil dengan 10T

4. memberi penyuluhan dalam bentuk komunikasi,informasi dan edukasi

5. mendeteksi tumbuh kembang balita /anak pra sekolah

6. meningkatkan upaya pencegahan kasus neonatus dan bayi berat badan lair redah

(BBLR)

3.3.1 REKAPITULASI KEGIATAN KIA

Table 5

CAKUPA PWS KIA

JORONG NAGARI ¼

  SASARAN KI   K4 deteksi rsiko dini neonatus linkesa

bumi buli bay Ab

th l n i s % Abs nakes masy        

ab ab ab Ab

              s % s % s % s %

60,5

2013 38 37 37 23 % 26 0 0 0 0 35 94,6% 27 73%

95,6 84,4

2014 46 45 45 44 % 37 0 0 0 0 41 91,1% 38 %

82,6 8,7 106,6 95,5

2015 46 45 45 38 % 36 4 % 0 0 48 % 43 %
Autopsy kematian

Betujuan untuk melihat dan memantau terjadinya kasus kematian baik itu

bayi,balita ibu hami,bu bersaln juga ibu nifas dengan menggali semua data data

baik orang tua ,keluarga,BPS,puskesmas,termasuk RS sehingga dapat ditarik

kesimpulan untuk pelaporan data kematian tersebut.

……….

KI dan K IV sudah ada peningkatan dari tahun ke tahun,karena sudah ada

kesadaran masyarakat untuk memeriksa kehamilan dan bersalin dengan tenaga

kesehatan

3.3.2 PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Tujuan

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi ,keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga dalam rangka

mewujutkan keluarga berkualitas.

Sasaran program ini adalah pasangan usia subur (PUS).kegiatan yang

dilaksanakan adalah memberikan pelayanan dengan sebaik baiknya kepada

akseptor KB

Jenis pelayanan yang diberikan

a. Pemasangan IUD

b. Pemasangan implant

c. Pelayanan suntik
d. Pelayanan kondom

e. Pelayanan pil

Penanggulangan efek samping dan komplikasi dengan sarana yang ada

a. Pemeriksaan calon aseptot

b. KIE dan pembinaan

c. Rujukan aseptor dengan komplikasi berat

Hasil kegiatan KB

Cakupan peserta aktif KB dan pencapaian akseptor baru selama tahun 2015 dapat

dilihat di tabel berikut:

Table 5

Cakupan peserta KB aktif jorong nagari ¼

tahun PUS KB % KB % DO %

baru aktif

2013 121 59 48,8% 250 206,6% 12 9,9%

2014 253 280 110,7% 315 124,55 9 3,5%

2015 182 39 21,4% 246 135,2% 7 3,8%

Pencapaian KB aktif sudah mencapai target dan lebih ditingkatkan pada tahun

yang akan mendatang.

Permasalahan

Kurangnya pencapaian aseptor KB baru disebabkan :


1. Masih rendahnya kesadaran PUS untuk segera ber KB paska melahirkan

2. Masih ada suami yang merasa keberatan kalu istrinya ber KB

Pemecahan masalah

Peningkatan penyuluhan tentang KB pentingnya masyarakat oleh petugas

kesehatan dan kader serta lintas sektoryang terkait tentang resiko dan factor factor

kegagalan suatu jenis KB agar masyarakat lebih paham.

3.3.3 DETEKSI DIN TUMBUH KEMBANG

Tujuan

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan deteksi dini tumbuh kembang pada

bayi dan pada balita untuk pemantauan secara dini tumbuh kembanganya,dalam

rangka untuk mewujutkan bayi dan balita sehat baik pertumbuhan sekaligus

perkembangannya.

Sasaran program ini adalah bayi dan balita yang ada diwilayah .kegiatan yang

dilaksanakan adalah memeriksa dan melakukan pertanyaan sekaligus pemantauan

perkembangan sasaran bayi balita yang di DDTK.

CAKUPAN DDTK KONTAK LENGKAP BAYI DI JORONG nagari ¼

Tahun Sasaran Absolute % Ket

2013 37 30 81,1%

2014 42 34 80,9%

2015 33 38 115,2%

Target kontak bayi lengkap 80%


Pencapaian yang didapat 3 tahun terakhir sudah memenuhi target.ada beberapa

bayi yang tidak berkunjung ke posyandu sehinga pencapaian kontak bayi tidak

memenuhi target.

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA TAHUN 2013-2015

Tahun Sasaran Absolute % Ket

2013 132 118 89,4%

2014 157 126 80,3%

2015 207 172 83,1%

Permasalahan

Sasaran DDTK setiap bulannya tidak terjaring semuanya

Pemecahan masala

1. Diharapkan kader pun ikut dibina untuk bisa memantau dan menjaring sasaran

DDTK untuk dating ke posyandu

2. Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan DDTK ini ke ibu

balita ,agar dapat terdeteksi lebih dini perkembangannya.

3.4 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Latar belakang

Salah satu tujuan millennium development goals (MDGs) adalah menurunkan angka

kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan

melahirkan .upaya tersebut dilakukan dengan pmantauan status gizi dan peningkatan

promosi gizi melalui penyuluhan .


Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyrkat yang penanggulangannya tidak dapa

dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanankesehatan saja .masalah gizi

disamping merupakan masalh sindroma yang eratkaitannya dengan masalah

ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan

perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.

Saat ini di Indonesia masih menghaapi beban ganda masalh gizi ,masalah kurang gizi

seperti masalah kurang gizi seperti kurang energy protein (KEK) gangguan akibat

kurang yodium (GAKY),anemia gizi dan kurang vitamin A (KVA)masih tetap

menjadi masalah gizi utama .sementara gizi lebih semakin banyak diderita sebagian

penduduk khususnya diperkotaan .

Tujuan

Secara umum program gizi dalam rangka mendukung MDGS adalah bertujuan untuk

meningkatkan intelektualitas dan meningkatkan produktivitas sumberdaya

manusia .tujuan khusus program gizi adalah memberikan pelayanan kesehatan gizi

masyarakat terutama masyarakat jorong nagari ¼

3.4.1 Pemantauan keluarga mandiri sadar gizi (KADARZI)

tujuan kegiartan ini agar tergambar situasi kadarzi diwilayah kerja jorong nagari ¼

dan dapat dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu.kegiatan ini dilakukan dengan

sampel KK .

5 indikator kadarzi

1. makam makanan yang beraneka ragam

2. menimbang berat badan setiap bulan


3. asi eklusif

4. garam yodium

5. saplemen gizi

Tahun KK KADARZI Tdk kadarzi %

2013 386 16 370 4,1%

2014 330 28 302 8,5%

2015 434 123 311 28,3%

Pencapaian tertinggi hanya 28,3 % pada tahun 2015

Permasalahan

Belum semua KK yang memenuhi indicator KADARZI

Pemecahan masalah

Memberikan penyuluhan tentang kadarzi dan juga 5 ndikator agar masyarakat

lebih terpapar langsung.

3.4.2 Distribusi kapsul vitamin A

sasaran pemberian kapsul vitamin A in adalah balita yang berumur 6-12 bulan

dengan kapsul vitamin A biru dan yang berumur 1-5 tahun diberi kapsul vitamin

A berwarna merah.
TABEL 6

CAKUPAN DISTRBUSI VITAMIN A

Pada wilayah kerja jorong

nagari1/4

tahun 2013 - 2015

  sasaran   pencapaaian     sasaran pencapaian

6-11 1-5 6-11 1-5

tahun bln th FEB       bln th AGUSTUS

6-11 5-11

      bln % 1-5 th %     bln %

2013 20 196 20 100% 196 100% 20 196 20 100%

2014 50 150 50 100% 150 100% 50 150 50 100%

2015 15 200 15 100% 200 100% 15 200 15 100%

pencapaian vitamin A bayi dan balita sudah tercapai hingga 100% .

permasalahan

masih ada bayi dan balita yang tidak datang ke posyandu,sehingga kader mengantar ke rumah rumah sasaran

pemecahan masalah

memotivasi ibu balita untuk datang ke posyandu baik dari kader ataupun tenaga kesehatan yang ada di lapangan

Kapsul vitamin A ini juga diberikan pada ibu nifas paling lambat sampai masa

nifas habis sebanyak 2 kapsul .hal ini berguna selain untuk memulihkan kondisi

ibu pasca melahirkan juga disebabkan karena ibu menyusui anak secara eklusif

sampai bayi berumur 6 bulan ,maka kebutuhan vitamin A untuk bayi terpenuhi

3.4.3 penimbangan masal balita


kegiatan ini adalah program nasional yang bertujuan untuk mengetahui status gizi

balita yang ada diwilayah kerja jorong nagari ¼ agar balita dengan status gizi

buruk dan kurang dapat ditanggulangi dengan baik.

Dari target sebenarnya100% telah tercapai,tidak didapatkan gizi buruk,namun

masih ada terdapat gizi kurang ,dari 100% pencapaian hanya 0,4 %.

Permasalahan yang di temui

1. masih ada ditemui gizi kurang sekitar BB/TB 1 orang dikarenakan asupan

yang kurang

2. keja sama antar lintas sector terkait dalam menanggulangi gizi dan kelainan /

penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi belum optimal

3. kesadaran masyarakat untuk menerapakan pengetahuan tentang gizi pada

kehidupan sehari hari ,arna itu butuh partisipasi semua pihak dalam

meningkatkan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat

Pemecahan masalah

1. perlu ditingkatkan penyuluhan oleh petugas kesehatan dan motivasi oleh

kader posyandu. Memberikan penyuluhan kepada ibu agar memvariasikan

makanan kepada anak agar ada kemampuan anak untuk mau makan nasi dan

mengurangijajan di luar

2. perlu peningkatan kinerja bagi petugas kesehatan dan kader

3. penigkatan koordinasi lintas program dan kerja sama lintas sector terkait.

3.5 PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

3.5.1 penanggulangan penyakit menular


imunisasi dan sweeping imunisasi

latar belakang

pada bayi yang baru lahir dan beberapa bulan setelah kelahiranya tubuhnya

dilindungi oleh anti body yang dibawa sejak lahir dari ibunya melalui

plasenta .bayi juga mendapatkan kekebalan dari colostrun ASI yang didapatkan

sejak setelah kelahir

kekebalan terdapat beberapa penyakit dapat terjadi bukan hanya karena terinfeksi

bibit penyakit yang bersangkutan tetapi kekebalan dapat terjadi dengan cara

memberi imunisasi

imunisasi merupakan salah satu program utama dalam pemberantasan penyakit

menular .karena dengan adanya pemberian imunisasi diharapkan bayi dapat

terhindar dari penyakit menular. Untuk itu pelaksanaan imunisasi perlu

pemantauan yang cermat dari petugas karena keberhasilan imunisasi merupakan

salah satu indicator meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama

kesehatan ibu dan anak.

Maksud dan tujuan

Diharapkan semua sasaran bayi dan ibu hamil yang ada diwilayah kerja jorong

nagari ¼ mendapat imunisasi lengkap.

Table 7

LAPORAN HASIL IMUNISASI RUTIN BAYI


JORONG NAGARI ¼

TAHUN 2013-2015

    pencapaian              

PT HB polio DPTHB polio

NO TH HB O BCG Polia 1 Polio 2 2 3 3 4 CAMPAK

1 2013 32 39 45 46 38 33 37 37 36

2 2014 39 36 38 26 27 27 24 25 31

3 2015 42 41 35 42 47 47 41 44 47
GRAFIK HAIL PENCAAIAN IMUNISASI BAYI
TAHUN 2013-2015
50

45

40

35
2013
30 2014
2015
25

20

15

10

0
HBO BCG POLIO1 PTHB1 POLIO2 DPTHB2 POLIO3 DPTHB3 POLO4 CAMPAK

3.5.2 penyakit tidak menular

tujuan

untuk mengetahui penyakit secara dini ,untuk meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan derajat kesehatan .memil,iki pengetahuan ,sikap dan keterampilan untuk

melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dal,am usaha

peningkatan kesehatan .

jenis pelayanan yang diberikan

jenis pelayanan yang diberikan ke RT yang ada di wilayah jorong binjai

a. pemeriksaan tekanan darah

b. penyululuhan kesehatan

c. pembinaan kader

d. pemeriksaan gula darah


3.5.3 DBD

DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan

oleh nyamuk aedes aegyti atau spesies aedes lainnya yang sesuai .gejalanya

meliputi demam mendadak (akut) kontinyu 4-7 .sakit kepala ,nyeri ulu hati wajah

memerah ,nyri tulang punggung,yang berlanjut (pada hari kedua ) timbul

pendarahan bawah kulit ,efistaksis yang mungkin lalu timbul malaena DBD berat

bisa berlanjut dengan shock syndrome (DDS) dengan CFR sampau 10%.

Epidemiologi DBD terkait denga factor factor agent (Virden :serotip 1,2,3,dan 4)

manusia dengan viremia dan yang rentan terhadap infeksi Virden ,nyamuk aedes

aegepti dan ae albopictus sebagai vector primer dan sekunder serta factor

lingkungan.

Factor lingkungan antara lain lingkungan fisik ,klimatologis, demografis ,social

ekonomi dan perilaku penduduk yang mempengaruhi kepadatan (densitas)

nyamuk vector DBD .

Tujuan

Tujuan umum

Untuk mencegah dan menurunkan angka kematian yang disebabkan DBD melalui

3M .

Tujuan khusus

1. Meningkatkan penyuluhan DBD pada masyarakat baik diposyandu ,sekolah

dan tempat umum lainnya.

2. Pemantauan oleh tenaga kesehatan dan kader terhadap lingkungan masyarakat

yang rentan hidup jauh dari pola lingkungan .


3. Masyarakat yang positif DBD dipantau kerumah untuk melihat ada tidaknya

jenik nyamuk

4. Bila ditemukan positif jentik nyamuk dilakukan fogging DD/DBD

3.5.4 Paru

TB paru suatu penyakit yang disebabkan oleh micro bacterium tubercolosis yang

menyerang paru paru .penyakit dapat mengakibatkan kematian.

Tujuan

Tujuan umum

Untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh TB paru.

Tujuan khusus

1. Meningkatka penyuluhanTB paru pada masyarakat

2. Pemantauan oleh tenaga kesehatan dan kader baik itu suspek TB paru ataupun

TB paru positif.

Table 8

Pasien TB paru yang ada diwilayah kerja jorong nagari ¼ tahun 2013-2015

No Tahun target Kunjungan Meninggal

Susp.TB Positif

1 2013 2 3 0 0

2 2014 2 15 3 1

3 2015 2 10 3 0

Dari table diatas dapat dilihat ada 1 kasus TB yang meninggal pada tahun 2014
Permasalahan :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat yan suspet TB paru maupun positif TB paru

untuk memeriksakandiri kepuskesmas ataupun ke RS terdekar

2. Kurannya pemantauan konsumsi obat rutin TB paru,baik itu obat maupun

suntik oleh sipendrita dan keluarga dan juga penyuluh pada masyarakat.

Pemecahan masalah

1. Lebih memantau dan memotifasi penderita aik itu saspek ataupun yang posiif

TB paru

2. Member penyuluhan pentingya mengkonsumsi bata/suntik TB paru,jangan

sampai terputus dan juga peningkatan penyuluhan pada masyarakat

3.5.5 H5N1 (flu burung)

Latar belakang

Flu burung yaitu penyakit menulardikalangan hewan (unggas dan babi ) yang

disebabkan oleh virus influenza virus A (H5N1),virus ini juga dapat menyerang

manusia.

Tujuan

Tujuan umum

Mencegah dan menurunkan angka terjangkitnya H5N1 (flu burung )

Tujuan khusus

a. Meningkatkan penyuluhan H5N1 ( flu burung ) pada manusia

b. Pemantauan oleh tenaga kesehatan sekaligus dari masyarakat bila ayam yang

mati mendadak segeradi laporkan pada instansi terkait.


3.5.6 Diare

Latar belakang

Diare yaitu penyakit yang dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh

hingga dapat mengakibatkan kematian bila penangananya terlambat .salah satu

disebabkan ligkungan yang tidak bersih

Tujuan

Tujuan umum

Mencegah dan menurunkan angka terjadinya diare.

Table 9

Hasil kejadian yang berkunjung ke jorong nagari ¼ tahun 2013- 2015

Tahun >1 th 1-5 th >5th Jml Oralit

penderita

2013 10 33 44 87 319

2014 3 19 44 66 280

2015 12 16 11 39 211

Dari table diatas ditemukan kasus diare dan yang terjaring semua di berikan

oralit.

Permasalahan :

Terjadinya kasus diare dikarnakan mengkonsumsi jajanan sembarangan dan juga

lingkungan yang kurang bersih

Pemecahan masalah

1. Diharapkan lebih meningkatan penyuluhan tentangdiare baik dari tenaga

kesehatan dari kader


2. Diharapkan kerja lintas septor dalam penurunan angka diare

3.6 UPAYA PENGOBATAN

Latar belakang

Upaya pengobatan merupakan salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.pengobatan yang tepat merupakan factor yang penting untuk kesembuhan

pasien. Untuk trwujutnya hal ini diperlukan pelayanan yang baik (ramah),peningkatan

diagnose yang tepat dan pengobatan sesuai standar therapy

Tujuan

Member pelayanan kesehatan kepada masyrakat yang datang berobat ke polindes

nagari ¼ dan merujuk pasien yang tidak dapat ditanggulangi karena keterbatasan

peralatan dan obat obatan.

Pelayanan pengobatan kepada pasien

- Memberi pelayanan pengobatan kepada pasien

- Member penyuluhan
grafik penyakit terbanyak yang datang berkun-
jung ke jorong binjai tahun 2013-2015
400

350

300

250 2013
2014
200 2015

150

100

50

0
k tis i ga ur is a i e s
ati sti ns br isp rg ar se
m a r te elin jam fe ale di ab
e g pe t
rh hi kit
sa

Permasalahan

Dari grafik diatas penyakit tertinggi adlah ispa

Pemecahan masalah

1. Memberi penyuluhan kepada masyarakat lebih ditingkatkan

2. Mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan

berperilaku hidup sehat


3.7 SURVEY WAWAS DIRI (SDM)

Survey mawas diri (SDM) adalah kegiatan pengenalan,pengumpulan data dan

pengajian masalah kesehatan oleh toma ,kader dan masyarakat beserta petugas

kesehatan (bidan desa)

Tujuan SDM ini agar masyarakat mengenal mengumpulkan data ,mengaji masalah

kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat dan kesadaran masyarakat untk

mengetahui masalah kesehatan.

SDM dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan kader poskeskel,informasi tentang

masala masalah kesehatan dapat diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner.

Informasi kesehatan yang telah dikumpulkan diolah sehingga diperoleh perumusan

masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan di desa.

Berikut ini laporan hasil kegiatan SDM jorong nagari ¼ tahun 2013 -2015.

Dari SDM yang dilakukan didapat permasalahan :

1. Pembuangan sampah masih ada kesungai dan kelubang ,sehingga mencemari

sungai dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

2. PHBS terendah adalah memberantas jentik di rumas sekali seminggu

Pemecahan masalah

Musyawarah masyarakat desa (MMD) jorong nagari ¼

Musyawarah masyarakat desa adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencari

alternatif dan usaha membangun poskeskel jorong nagari ¼

MMD dilakukan diruang aula kantor walinagari jorong nagari ¼ dihadiri wali

nagari ,kepala puskesmas ,ketua LPM,ketua desa siaga,pemegang program


UKBM puskesmas,pemegang gizi puskesmas ,bokor puskesmas ,kader,bidan

desa,masyarakat desa,serta undangan lainnya,masyarakat serta kader posyandu.

Permasalahan yang dibahas dalam MMD

Diangkat dari permasalahan SDM yang ada

Pemecahan masalah

1. Ketua desa siaga /LPM menyarankan kerjasama denga antar semua pihak

yang terkait

2. Diharapkan adanya gotong royong per jorong ataupun per rumah masing

masing untuk menghindari berjangkitnya lagi kasus DBD untuk masa yang

akan dating

3. Diharapka peningkatan penyuluhan kesling ke masyarakat dari petugas

kesehatan serta kader

4. Diharapkan penyuluhan penyuluhan lain tentang kesehatan lbi ditingkatkan

lagi,agar masyarakat lebih memahami perilaku hidup sehat .

3.8 PENANGGULANGAN KEGAWAT DARURATAN

Penanggulangan kegawat daruratan tentang

1. Upaya pelindungan diri dan pencegahan

2. Penatalaksanaan pra rujukan kegawat daruratan jantung,pembuluh darah dan

pernafasan

3. Penatalaksanaan pra rujukan pendarahan dan syok

4. Penatalaksanaan pertolongan pertama pada cidera akibat trauma,loka

bakar,keracunan,dan gigitan binatang


5. Penatalaksanaan pra rujukan obstetric dan neonatal ditingkat dasar

6. Pelaporan penderita dan lingkungan ke sarana pelayanan rujukan

Tujuan mampu dalam penanganan kegawat daruratan sehari hari dan bencana

Sarana pendukunnya,diantaranya :

1. Ambulan siaga

Pada jorong nagari ¼ tidak ada penunjuk secara resmi mobi ambulan desa,yang

ada ketersediaan mobil dari masyarakat yang dengan sukarela mau mengantar

masyarakat ke sarana kesehatan seperti rumah sakit .

2. Donor darah

Ketersediaan donor darah hanya pada keluatga saja.

3. Tabulin tidak berjalan dikarenakan jaminan kesehatan sudah ada baik itu

jamkesmas,bpjs dan hanya sebagian kecil yang tidak memiliki kartu jaminan

kesehatan.

3.9 PROGRAM PILIHAN

3.9.1. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

TUJUAN

TUJUANUMUM

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta

didik serta menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan

pertumbuhan danperkembangan yang harmonis danoptimal dalam rangka

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Tujuan khusus
1. Memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan untuk melaksanakan

prinsip hidup sehat serta beradaptasi aktifdalam usaha peningkatan

kesehatan disekolah danperguruan agama di rmah tangga maupun

dilingkungan masyarakat

2. Sehat baik dalam arti fisik,mental maupun social

3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk ,penyakit

penggunaan narkoba,obat obat terlarang dan bahan bahan alkohol dan

sebagainya

3.9.2 Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)

Latar belakang

Sekolah sebagai widytamandala perlu memiiliki lingkungan kehidupan

sekolah yang sehat yang menjamin proses belajar mengajar serta

menciptakan kondisi yang mendukung terciptanya kemampuan hidup

sehat ,kemampuan hidup sehat ,khusus bagi murit sekolah dasar.

Untuk itu perlu dilakukan berbagai paya peningkatan derajat

kesehatan murid sekolah dengan berbagai macam kegiatan usaha

kesehatan sekolah. Salah satu upaya untuk mencapai hal iti adalah

dnan diiadakannya BIAS (bulan imunisasi anak skolah ) yang

dlakukan setiap tahun.


Table 14

Hasil kegiatan table bias rutin kelas I,II,dan III jorong nagari ¼

tahun 2013 – 2015

No tahun Kelas I Kelas Kelas KET

II III

sasaran hasil sasaran hasil sasaran Hasil

1 2013 69 68 58 56 46 45

2 2014 65 63 54 43 45 42

3 2015 47 46 60 61 66 64

Table 15

Hasil kegiatan

Table BIAS Campak jorong nagari ¼

No Tahun Kelas Ket

Sasaran Hasil

1 2013 69 65

2 2014

3 2015 47 46

Maksud dan tujuan


Dengan adanya BIAS ini diharap kan semua sasaran murid kelas I s/d

3 SD di jorong binjai mendapatkan imunisasi DT dan campak

sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai.

Sasaran

Muri kelasI s/d 3 di jorong nagari ¼

Tata cara pelaksanaan

1. Pendataan jumlah mired kelas I s/d 3 jorong binjai

2. Pengaturan jadwal pelaksanaanSD tentang pelaksanaan BIAS

3. Persiapan spuit dan vaksin serta obat obatan untuk pelaksanaan

BIAS

4. Petugas imunisasi bersama pembna wilayah melaksanakan BIAS

sesuai jadwal yang ada


HAMBATAN YANG DIHADAPI SELAMA MELAKSANAKAN PENGABDIAN DI

JORONG nagari ¼

Sebagai bidab PTT yang telah mengabdi selama 9 tahun,sejak tahun 2007-

2016(sekarang),banyak hambatan yang dihadapi:

1. Dalam melaksanakan kegiatan penjaringan ibu hamil KI ada beberapa yang terdata

sudah lewat trimester I ,dikarnakan ibu haml tersebut merasa pamali bila awal

kehamilan itu di umbar umbarkan kehamilannya,dan juga pemeriksaan HB dan

pemeriksaan labor lainnya merasa keberatan saat dirujuk dari pustu ke puskesmas

2. Desa siagasudah berjalan,hanya saja kesadaran masyarakat yang tidak menampakan

hasil yang begitu baik

3. Mengenai program imunisasi masih ada bu bayi yang keberatan untkmenimunisasi

bayinya dengan alas an bayi demam,sehingga masih menimbulkan kecemasan bila

teerjadi KLB

4. Kedatangan balita ke posyandu belum 1005 ,sudah diajak dan diberi motifasi ke

masyarakat hanya saja ada sebagian kecil yang lebih mengutamakan rutinitasnya.

5. Penyuluhan unuk erKB khususnya paska bersalin sangat rendah,sudah diberi motifasi

pada saat kunjungan nifas tapi bfas itu masih sbagin kecil yang bersedia.

6. Dalam mengajak masyarakat untuk mau merubah pola perilaku untuk ber PHBS

belun memuaskan,dikarenakan suahnya merubah pola berprilaku masyarakat itu

sendiri

7. Dalam menjaring DDTK pun juga mendapat hambatan yaitu balita dengan

pekembangan yang diragukan,sudah dirujuk tapi ada sebagian ibu baita keberatan
untuk memeriksakan balitanya lebih lanjut

SUKA DUKA DALAM MENGEMBAN TUGAS BIDAN PTT SELAMA 9TAHUN

Banyak suka duka yang dirasakan dalam mengemban tugas bidan PTT

i. SUKA

1. Lebih mengenal mayarakat setiap waktunya kesehatan mulai ari pemasalahan

kehatan ampai permasalahan dasar yang lebih pribadi pun termasuk permasalahan

sosialsasi lainnya

2. Dapat menolong pasien yang membutuhkan uluran tanan bidan PTT yang

terpapar lansung dengan mayarakat setiap waktunya.

3. Bisa menolong oran orang yan membutuhkan penobatan dasar ,sehinga

menimbulkan rasa kebahagian sendiri

4. Permasalahan yan ada dilapangan yan sudah terpecahkan dan dapat dijadikan

pengalaman hidup yang sangaberarti

5. Besosialisasi dengan semua masyarakat yan ada,sehimnga dapat terjalin

hubungan yan baik dengan masyarakat setempat

6. Membantu lansia terlantar sehinga lebih meningkatkan rasa social dalam diri lebih

meningat

ii. DUKA

1. Setelah 9 tahun menjabat kenapa masa masa dpan atau nasip bidan PTT belum

ada kejelasan ,berbeda dengan dokter PTT hanya dengan pengabdian 3 tahun

secaralansun dapat menjai cpns.


2. Banyak permasalahan dilapanan dan pencapaian program di puskesmas ujun

tombaknya bidan PTT I lapangan,kenapa kamiharus dibedakan denan dokter PTT

sedagkan dokter PTT bertugasdi puskesmas,kami diempatkan di desa

HARAPAN

1. Brharap bidan PTT dapat dijadikan cpns lewat jalur kusus

2. Mohon nasip idab PTT yang telah mengabdiunuk Negara lebih diperatikan,jaan

dibedakan antara diban PTT dengan doter karna kami sama sama mengabdi
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari tahun 2007 – 2016 ,pelaksanaan upaya program dasar an pengembangan di polindes nagari

1/4 dilakanakan sesuai jadwal yang telah disusun .ada pun hasil cakupan yang diperoleh

menunjukan adanya peingkatan ,meskipn masih ada beberapa program yang belum meningkat.

Namun demikian pelayanan kesehatan polindes nagari saparampek selayaknya tetap diakukan

secara bekesinambungan dan terus diupyakan untuk ditingkatkan dan disempurnakan.masalah

kesehatan tidak dapat diselasaikan dengan mengandalkan perugas kesehatan di puskesmas

saja,tetapi semua potensi yang ada di puskesmas berkewajiban untuk menyumbangkan

kemampauan dan pikirannya dalam mengatasi kesehatan yang dimaksud dengan tetap

mengupayakan peningkatan pemberdayaan masyarakat olehkarnanya koordinasi yang baik agar

difisi / diagian lingkungan puskesmas dalam rangka perencanaan kegiatan dan penentuan

prioritas penanganan masalah kesehatan,menjadi suatu hal yang sangat peing,sehingga

penanganan masalah tersebut dapat lebih terarah dan dapat berjalan dengan efktif dan efisien

demi kepentingan masyarakat luas

4.2 SARAN.

1. koordinasi yang baik dalam penanganan masalah kesehatan dari lintas sector maupun lintas

program perlu ditingkatkan melalui kebijakan yang dapat mendukung perbaikan pelayaan

keshatan
2. diperlukan suatu langkah antisipasi ,detektif dan soluktif baik semua pihak yang mempunyai

tanggung jawab dalam bidang kesehatan agar masalah kesehatan yang ada maupun yang

mungkin akan timbul,dapat ditangani dengan baik dan biaya yang terjangkau masyarakat luas.

.3.semua pelaksana/petuga puskesmas diharapkan mampu memahami secara mendalam tentang

masalah masalah kesehatan dan dampaknya ,sehingga iya dapat mengantisipasi dan

mengambangkan serta berinofasi guna menurangi dampak tersebut.

Laporan akhir bidan PTT polindes nagari saparampek ini merupakan bahan untuk manganlis

pencapaian kinerja masalah masalah yang ditemui dalam pelaksanan kegitan dan pedoman untuk

tindak lanjut serta perencanaan kedepan.

Penulis berharap dari laporan akhir penugasan ini kita dapat meninkatkan kinerja kedepan

seingga kwalitas dan kwantitas pelayanan kesehatan masyaraka dapat meningkat,serta trwujut

pembangunan kesehatan yaitu meninkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang

Demikian laporan akhir penugsn bidan PTT ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai arah

pedoman,perencanaan untuk tahun brikutnya.

Anda mungkin juga menyukai