Anda di halaman 1dari 4

70600119016 - Din Nurul Rasidin Rumi

BONE AND SOFT TISSUE HEALING

1. Bone Healing2
Mekanisme penyembuhan patah tulang adalah proses yang rumit dan lancar.
Proses ini dapat dipecah menjadi empat tahap. Namun, tahapan ini memiliki tumpang
tindih yang cukup besar.

a. Pembentukan Hematoma (Hari 1 sampai 5)


Tahap ini dimulai segera setelah fraktur. Pembuluh darah yang mensuplai
tulang dan periosteum pecah selama fraktur, menyebabkan hematoma terbentuk di
sekitar lokasi fraktur. Hematoma menggumpal dan membentuk kerangka
sementara untuk penyembuhan selanjutnya. Cedera pada tulang menghasilkan
sekresi sitokin pro-inflamasi seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), protein
morfogenetik tulang (BMP), dan interleukin (IL-1, IL-6, IL-11, IL-23). ). Sitokin
ini bertindak untuk merangsang biologi seluler penting di situs, menarik
makrofag, monosit, dan limfosit. Sel-sel ini bekerja sama untuk menghilangkan
jaringan nekrotik yang rusak dan mengeluarkan sitokin seperti faktor
pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) untuk merangsang penyembuhan di tempat
tersebut.

b. Pembentukan Kalus Fibrocartilaginous (Hari ke 5 sampai 11)

Pelepasan VEGF menyebabkan angiogenesis di lokasi tersebut, dan di dalam


hematoma, jaringan granulasi yang kaya akan fibrin mulai berkembang. Sel punca
mesenkim lebih lanjut direkrut ke area tersebut dan mulai berdiferensiasi
(didorong oleh BMP) menjadi fibroblas, kondroblas, dan osteoblas. Akibatnya,
kondrogenesis mulai terjadi, meletakkan jaringan fibrokartilaginosa kaya kolagen
yang membentang di ujung fraktur, dengan lengan tulang rawan hialin di
sekitarnya. Pada saat yang sama, berdekatan dengan lapisan periosteal, lapisan
anyaman tulang diletakkan oleh sel-sel osteoprogenitor.

c. Pembentukan Kalus Tulang (Hari ke 11 sampai 28)

Kalus tulang rawan mulai mengalami osifikasi endokondral. RANK-L


diekspresikan, merangsang diferensiasi lebih lanjut dari kondroblas, kondroklas,
osteoblas, dan osteoklas. Akibatnya, kalus tulang rawan diserap dan mulai
mengapur. Secara subperiosteal, anyaman tulang terus diletakkan. Pembuluh
darah yang baru terbentuk terus berproliferasi, memungkinkan migrasi sel punca
mesenkim lebih lanjut. Pada akhir fase ini, kalus yang keras dan terkalsifikasi dari
tulang yang belum matang terbentuk.
d. Remodeling Tulang (Hari ke 18 dan seterusnya, berlangsung berbulan-bulan
hingga bertahun-tahun)

Dengan berlanjutnya migrasi osteoblas dan osteoklas, kalus keras mengalami


remodeling berulang - disebut 'remodeling berpasangan.' 'Remodelling
berpasangan' ini adalah keseimbangan resorpsi oleh osteoklas dan pembentukan
tulang baru oleh osteoblas. Bagian tengah kalus akhirnya digantikan oleh tulang
kompak, sedangkan tepi kalus digantikan oleh tulang pipih. Remodeling
substansial dari pembuluh darah terjadi bersamaan dengan perubahan ini. Proses
remodeling tulang berlangsung selama berbulan-bulan, yang pada akhirnya
menghasilkan regenerasi struktur tulang yang normal.

2. Soft Tissue Healing1


Proses penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks terdiri dari 3
fase, yaitu: Fase Inflamasi yang dibagi menjadi early inflammation (Fase
haemostasis), dan late inflammation yang terjadi sejak hari ke 0 sampai hari ke 5
pasca terluka. Fase Proliferasi, yang meliputi tiga proses utama yakni:
Neoangiogenesis, pembentukan fibroblast dan re-epitelisasi, terjadi dari hari ke-3
sampai hari ke-21 pasca terluka. Fase Maturasi terjadi mulai hari ke-21 sampai 1
tahun pasca luka.yang bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan dan integritas
struktural jaringan baru pengisi luka, pertumbuhan epitel dan pembentukan
jaringan parut.

Sumber :

1. Primadina, Nova & Basori, Achmad & Perdanakusuma, David. (2019). Proses
Penyembuhan Luka Ditinjau dari Aspek Mekanisme Seluler dan Molekuler. Qanun
Medika - Medical Journal Faculty of Medicine Muhammadiyah Surabaya. 3. 31.
10.30651/jqm.v3i1.2198.
2. Sheen JR, Garla VV. Fracture Healing Overview. [Updated 2022 May 8]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551678/

3. Secara umum, penyembuhan


luka
4. dibagi dalam 3 fase
5. Proses penyembuhan luka
adalah suatu proses
6. yang kompleks terdiri dari 3
fase, yaitu: Fase
7. Inflamasi yang dibagi
menjadi early
8. inflammation (Fase
haemostasis), dan late
9. inflammation yang terjadi
sejak hari ke 0 sampai
10. hari ke 5 pasca terluka. Fase
Proliferasi, yang
11. meliputi tiga proses utama
yakni:
12. Neoangiogenesis,
pembentukan fibroblast dan
13. re-epitelisasi, terjadi dari hari
ke-3 sampai hari
14. ke-21 pasca terluka. Fase
Maturasi terjadi mulai
15. hari ke-21 sampai 1 tahun
pasca luka.yang
16. bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan dan
17. integritas struktural jaringan
baru pengisi luka,
18. pertumbuhan epitel dan
pembentukan jaringan
19. parut.
20. Secara umum, penyembuhan
luka
21. dibagi dalam 3 fase

Anda mungkin juga menyukai