Disusun Oleh :
NIM : 855772258
Kelas : 3 A
Dosen :
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
Modul 1 : Pembelajaran Matematika di SD
Kegiatan Belajar 1
Anak usia SD sedang mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya. Ini karena tahap berpikir
mereka masih belum formal,malahan para siswa SD di kelas- kelas rendah bukan tidak mungkin sebagian
dari mereka berpikirnya masih berada pada tahapan ( pra konkret). Matematika bagi siswa SD berguna
untuk kepentingan hidup pada lingkungannya,untuk mengembangkan pola pikirnya dan untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian.Kegunaan atau manfaat bagi para siswa SD adalah sesuatu yang
jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih pada era pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Jean Peaget dan teman-temannya menunjukkan bahwa anak tidak
bertindak dan berpikir sama seperti orang dewasa.Lebih-lebih pada pembelajaran matematika di SD,
sesuatu yang abstrak dapat saja dipandang sederhana menurut kita yang sudah formal,namun dapat
saja menjadi sesuatu yang sulit dimengerti oleh anak yang belum formal.
Jean Peaget dengan teori belajar yang disebut Teori Perkembangan Mental Anak (mental atau
intelektual atau kognitif) atau ada pula yang menyebutnya Teori Tingkat Perkembangan Berpikir Anak
telah membagi tahapan kemampuan berpikir anak menjadi empat tahapan yaitu tahap sensori motorik
(dari lahir sampai usia 2 tahun), tahap operasional awal/pra operasi (usia 2 sampai 7 tahun), tahap
operasional/operasi konkret (usia 7 sampai 11 atau 12 tahun) dan tahap operasional formal/operasi
formal (usia 11 tahun ke atas).
Bila anak telah memahami kekekalan bilangan maka ia akan mengerti bahwa banyaknya benda-benda
itu akan tetap walaupun letaknya berbeda-beda. Misalnya mereka akan berpendapat bahwa banyaknya
pensil yang disimpan secara berdekatan dengan yang lebih renggang dan dijajarkan sama.Konsep
kekekalan bilangan umumnya dicapai oleh siswa usia sekitar 6 sampai 7 tahun.
c. Kekekalan Panjang
Anak yang belum memahami kekekalan panjang akan mengatakan bahwa dua utas tali (kawat) yang
tadinya sama panjangnya menjadi tidak sama panjang, bila yang satu dikerutkan dan yang satunya lagi
tida. Hukum Kekekalan ini sekitar 8-9 tahun.
d. Kekekalan luas
Anak yang belum memahami kekekalan luas cenderung untuk berpendapat bahwa luas daerah yang
ditutupi oleh benda-benda disebelah kanan lebih luas, padahal keduanya sama luasnya,hanya cara
menyimpannya saja berbeda sehingga kelihatannya berbeda. Siswa usia sekitar 8-9 tahun baru dapat
memahami hukum kekekalan luas.
e. Kekekalan berat
Anak yang sudah memahami hukum kekekalan berat ia mengerti bahwa berat itu tetap walaupun
bentuknya, tempatnya,dan atau alat penimbangannya berbeda-beda.
f. Kekekalan Isi
Usia sekitar 14-15 tahun atau kadang-kadang sekitar 11-14 tahun anak sudah memiliki hukum kekekalan
Isi.
g. Tingkat Pemahaman
Anak bukan bentuk mikro dari orang dewasa. Anak-anak mempunyai kemampuan intelektual yang
sangat berbeda dengan orang dewasa. Cara-cara berpikir anak berbeda dengan cara-cara berpikir orang
dewasa.