Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AYU FAJRIANI MUHIDIN

KELAS : 2E

NPM : 857026179

QUlZ 1 PERTEMUAN KE-3

Praktikum IPA di SD / PDGK 4202

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tahapan – tahapan perkembangan mental anak
secara berurutan menurut Jean Piaget?
2. Jelaskan secara singkat penerapan model belajar Bruner dalam pembelajaran IPA di
SD?
3. Apa sajakah penerapan Teori Gagne dalam mengajarkan IPA di SD?
4. Jelaskan pengertian belajar secara verbal menurut teori Ausubel?
5. Dari Teori keempat tokoh diatas, teori manakah yang paling tepat diterapkan di
sekolah Bapak/Ibu, jelaskan alasannya?

JAWABAN

1. Tahap Perkembangan mental Anak Menurut Jean Piaget


a. Tahap Sensorimotor
Tahap sensorimotor terjadi pada bayi usia 0-2 tahun. Menurut Piaget,
setiap bayi lahir dengan refleks bawaan dan keinginan untuk mengekplorasi
sekitarnya. Pada usia ini, kemampuan bayi masih sangat terbatas pada gerak
refleks dan panca indra. Gerakan-gerakan refleks pun nantinya akan
berkembang menjadi kebiasaan.
Pada tahapan ini, anak hanya memikirkan keinginannya tanpa memikirkan
orang lain. seperti Ketika anak lapar maka ia akan menangis dan tak akan
berhenti apabila sudah diberi susu oleh ibunya. Selanjutnya pada tahap ini anak
juga memasuki masa pengenalan lingkungan sekitar dan anggota keluarga,
anak akan mengetahui yang mana ayah, ibu, adik, kakak, nenek dll.
b. Tahap Praoperasional
Tahap praoperasional adalah tahap perkembangan bayi usia 2-7 tahun. Pada
masa ini, si anak sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungannya. Anak sudah
dapat berteman dengan teman sebayanya namun masih memiliki egoism yang
sangat tinggi, mereka hanya berpikir melalui sudut pandangnya sendiri Ia juga
bisa mengelompokkan berbagai barang berdasarkan warna, bentuk, dan lain
sebagainya tanpa tau alasannya mengapa.

c. Tahap Operasional Konkret


Ketika si Anak memasuki usia 7-11 tahun, ia sudah memasuki tahap
operasional konkret. Ia mampu mengurutkan dan mengklasifikasikan objek
serta situasi-situasi yang dihadapi. Ia juga sudah mampu mengingat dan
berpikir secara logis. Mereka sudah mengetahui sebab dan akibat dari sebuah
perbuatan. Contohnya gelas yang kosong tidak akan dapat terisi air apa bila
tidak diisi oleh air. Anak-anak di tahapan perkembangan ini mulai memahami
konsep sebab akibat secara sistematis dan rasional. Ini adalah waktu yang tepat
untuk belajar membaca dan matematika. Sikap egoisnya pun menghilang
secara perlahan, karena ia mulai memahami suatu permasalahan dan sudut
pandang orang lain.

d. Tahap Operasional Formal


Tahapan perkembangan ini berkisar dari usia 11 tahun ke atas. Si Anak sudah
mulai mampu berpikir abstrak dan menggunakan nalarnya. Ia sudah bisa
menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang diterima. Ia mulai
memahami konsep abstrak, seperti cinta dan norma-norma. Ia juga mulai
melihat kalau hidup tidak selalu hitam ataupun putih. Tahapan terakhir ini
adalah persiapan si Anak menuju dewasa.
Kelancaran perkembangan kognitif pada anak tergantung pada beberapa faktor,
yaitu:
1) Keturunan. Seorang anak akan memiliki kemampuan berpikir yang mirip
dengan orang tuanya. Tentu kemampuan yang satu ini sangat dipengaruhi
oleh komunikasi antara Mums dan Dads dengan dirinya.

2) Lingkungan. Keluarga dan sekolah mendukung perkembangan kognitif


anak. Penting bagi Mums dan Dads untuk memiliki karakter yang baik
serta sabar pada perkembangan si Anak . Demikian pula ketika memilih
sekolah untuknya.

2. Penerapan model belajar Bruner dalam pembelajaran IPA di SD


model be;ajar yang digunakan dalam teori Bruner adalah model pembelajaran
penemuan (discovery teaching) dimana tujuan pembelajaran ini bukan hanya untuk
memperoleh pengetahuan saja kan tetapi untuk memberikan motivasi kepada siswa,
melatih kempuan berfikir intelektusl dan merangsang kaingin tahuan siswa. Proses
pembelajran yang di anjurkan adalah proses pembelajarn dimana siswa secara aktif
mencari pengetahuan yang diinginkan, peran guru hanya mengarahkan siswa namun
tidak membatasi kebebasan siswa dalam melakukan penemuan sendiri. semua
ditentukan oleh tujuan pembelajaran dan waktu yang tersedia.

3. Penerapan Teori Gagne dalam mengajarkan IPA di SD


Teori gagne menggunakan model pemrosesan informasi ( information processing
model ) yaitu model belajar yang memperoses informasi dari tidak tahu menjadi tahu
dan bersifat tetap. Contohnya seperti anak kelas IV belum mengetahui proses
potosintesis, lalu mereka mempelajarinya. Setelahnya mereka sudah dapat
menjelaskan terkiat fotosintesis dan Ketika mereka sudah naik kekelas VI mereka
masih dapt menjelaskan ap aitu fotosintesis. Nah hal ini yang diharapkan oleh gagne
dalam pembelajran.
4. Pengertian belajar secara verbal menurut teori Ausubel?
Belajar secara verbal menurut teori Ausubel adalah siswa mempelajari pembelajran
dengan mengkaitkan pembeljaran yang telah dipelajari / sebelumnya atau sebaliknya
seorang siswa menemukannya terlebih dahulu dengan apa yang telah di miliki
kemudian dikaitkan dengan pembeljaran yang baru.

5. teori yang paling tepat diterapkan di sekolah , alasannya:


menurut saya teori yang tepat dilakukan di sekolah adalah teori Gagne, dimana Teori
gagne menggunakan model pemrosesan informasi ( information processing model )
yaitu model belajar yang memperoses informasi dari tidak tahu menjadi tahu dan
bersifat tetap. Hal ini lebih tepat dilakukan di sekolah saya karena dengan situasi dan
kondisi yang ada. Kami tidak dapat selalu melakukan praktek, siswa lebih banyak di
berikan gambaran dan diajak berdiskusi mengenai pemahaman dan pengetahuannya
selama pembelajran. Apa yang mereka pahami dan apa yang tidak di pahami. Dan
Ketika mereka sudah paham dan mengetahui dengan pasti materi apa yang di pelajari
di harapakan pengetahuan ini dapan bertahan tetap dalam jangka Panjang. Sehingga
guru tidak perlu mengulang Kembali pembelajaran terkait materi tersebut. Apalagi
sekolah saya berbasis pondok pesatren yang jam beljaran materi umumnya cendrung
lebih sedikit dari pada pembelajaran Agama. Hal ini saya kira lebih cocok dan lebih
menghemat waktu.

Anda mungkin juga menyukai