0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Pertemuan ketiga mata kuliah ini membahas nation building dan imperialisme di Amerika Latin. Topik ini dipilih karena diversitas etnis di kawasan ini yang beragam dan perlu proses integrasi nasional. Revolusi melawan kolonialisme Spanyol dan Portugis terjadi karena nasionalisme, pengaruh revolusi Amerika, dan elit lokal yang tidak suka dominasi asing. Namun, proses nation building masih dihadapkan pada konflik antara negara dan gereja, serta kekuasaan caudillo yang memunc
Pertemuan ketiga mata kuliah ini membahas nation building dan imperialisme di Amerika Latin. Topik ini dipilih karena diversitas etnis di kawasan ini yang beragam dan perlu proses integrasi nasional. Revolusi melawan kolonialisme Spanyol dan Portugis terjadi karena nasionalisme, pengaruh revolusi Amerika, dan elit lokal yang tidak suka dominasi asing. Namun, proses nation building masih dihadapkan pada konflik antara negara dan gereja, serta kekuasaan caudillo yang memunc
Pertemuan ketiga mata kuliah ini membahas nation building dan imperialisme di Amerika Latin. Topik ini dipilih karena diversitas etnis di kawasan ini yang beragam dan perlu proses integrasi nasional. Revolusi melawan kolonialisme Spanyol dan Portugis terjadi karena nasionalisme, pengaruh revolusi Amerika, dan elit lokal yang tidak suka dominasi asing. Namun, proses nation building masih dihadapkan pada konflik antara negara dan gereja, serta kekuasaan caudillo yang memunc
Weekly Review 3 Pada pertemuan ketiga kelas Amerika Latin ini, terdapat sedikit perubahan tema dimana yang awalnya dijadwalkan akan belajar mengenai “Geopolitik di Amerika Latin”, menjadi “Nation Building and Imperialism in Latin America”. Sebagai penjelasan awal, regional Amerika Latin merupakan daerah dengan diversitas etnis yang sangat beragam, seperti Argentina dan Brazil dengan mayoritas Eropa hingga Mulatto, Peru yang didominasi oleh Native American, Haiti dan Meksiko yang mayoritas merupakan orang-orang Mestizo, serta masih banyak lagi. Selain adanya paradigma bahwa komposisi etnis menentukan ‘perpolitikan’ suatu negara, diversitas ini memunculkan problematika kolektif tersendiri, sehingga diperlukan proses dan usaha nation building yang dapat mewujudkan integrasi negara-bangsa. Dalam sejarahnya, revolusi terjadi hampir di seluruh negara Amerika Latin terhadap kekuatan kolonial (mostly Spanyol dan Portugis). Beberapa faktor yang mendasari terjadinya revolusi tersebut, misalnya : (1). Nasionalisme, (2). Pengaruh kesuksesan revolusi di Amerika Utara, (3). Elit negara di Latin Amerika yang tidak menyukai dominasi Spanyol-Portugis, serta (4). Elit Creole negara-negara Latin Amerika dipengaruhi oleh Enlightenment; pentingnya ekualitas, hak kebebasan, dan sebagainya. Bahkan pasca berakhirnya kolonialisasi, kemerdekaan Latin America masih mengalami problematika dalam nation-building, diantaranya : (1). Perang demi kemerdekaan berdampak pada kerugian mendalam, (2). Negara baru yang saling berkonflik dalam borders disputes, dan (3). Kondisi geografis yang rumit berdampak pada sulitnya penyatuan masyarakat. Selain beberapa hal diatas, dinamika masalah yang terjadi di Amerika Latin adalah konflik Gereja versus Negara dan Caudillo rule. Konflik antara Gereja dan Negara ini bermaksud bahwa dengan kuatnya pengaruh-kuasa Gereja bagi masyarakat, kelompok liberal menginginkan adanya pembatasan terhadap power Gereja, sementara kelompok konservatif yang menginginkan sebaliknya. Sementara Caudillo yang memimpin dengan kekuatan militer plus “landed elites” juga memunculkan konflik kekerasan serta problematika ekonomi dalam proses nation- building di Amerika Latin, seperti kemiskinan (bagi yang tidak memiliki tanah), perang sipil, konflik antar kelas, dan sebagainya.. Menurut saya, problematika di masa kolonialisme hingga setelahnya tentu mempunyai relasi erat dengan munculnya konflik-konflik lain di regional Amerika Mardhatillah Aflyandri - 17/414878/SP/28005 Tugas Mata Kuliah The Making of Latin America Latin saat ini. Konflik berkepanjangan antara Inggris dan Argentina berkaitan dengan kepulauan Malvinas tentunya tidak lepas dari pengaruh era imperialisme dan rasa nasionalisme (contohnya Latin Pride). Maraknya kasus dimana bandar-bandar narkoba yang menguasai wilayah-wilayah tertentu sekilas mirip dengan kasus landed elites di masa lampau. Budaya kekerasan yang marak terjadi di Amerika Latin pun tak lepas dari bagaimana proses nation-building yang dilakukan oleh masyarakat-etnis (terutama mayoritas) sebagai identitas di suatu negara. Dengan ini, diperlukan mempelajari sejarah demi mengetahui titik permasalahan sehingga kemudian dapat diselesaikan hingga ke akar-akar konflik tersebut dan menciptakan keamanan- perdamaian di regional Amerika Latin.
REFERENSI Mas’oed, Mohtar, and Riza Noer Arfani. “Nation Building and Imperialism in Latin America.” presented at the The Making of Latin America, Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada, February 28, 2019.