Anda di halaman 1dari 10

Penanganan Batuk Pilek pada Anak : Penanganan

Secara Tradisional
Masalah batuk pilek sangat sering dialami oleh anak, bahkan terkadang menjadi penyakit
langganan anak jika musim kemarau datang atau saat pergantian musim. Sebelum ke dokter
dan mengkonsumsi obat-obatan kimia alangkah baiknya kita lakukan penanganan secara
tradisonal di rumah. Penanganan batuk pilek pada anak secara tradisional akan lebih aman
dan menghindarkan anak dari konsumsi obat secara berlebihan.

Berikut ini adalah beberapa penanganan Batuk Pilek pada anak :

1. Usahakan anak minum air putih hangat sesering mungkin untuk membantu proses
pengeluaran lendir/dahak.
2. Berikan Jus jeruk dan madu dengan royal jelly dua kali sehari ( pagi ketika perut
kosong untuk yang biasa makan buah pagi dan malam sebelum tidur)
3. Bimbing anak untuk menghirup uap air panas yang dicampur beberapa ramuan herbal
pada pagi dan sore hari selama 10-15 menit. Ramuan Herbal dibuat dengan cara
mendidihkan 1 liter air lalu masukkan ke dalamnya 1 ruas ibu jari jahe, sejumput
cengkih, 1 sdm garam, sedikit daun mint atau essens mint jika ada. uap air ini untuk
melonggarkan saluran nafas dan mengeluarkan lendir/dahak.
4. Kompres dengan air hangat menggunakan handuk kecil di sekitar hidung, kening,
muka dan bagian dada.
5. Memijat bagian muka, terutama pada sekitar mata dan kening dengan minyak bayi.
Pijat juga pada bagian dada dan punggung belakang dengan minyak hangat.
6. Minum obat batuk alami buatan sendiri. ( ada di psting selanjutnya ya…..)
7. Bila anak tidak berselera makan berikan air madu hangat sesering mungkin ditambah
jus buah-buahan secukupnya.

Hampir setiap anak sering sekali mengalami penyakit batuk dan pilek. Batuk dan pilek
sebenarnya tidak selalu reaksi negatif tubuh. Batuk dan pilek kemungkinan adalah reaksi
positif tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang menumpuk pada saluran pernafasan
manusia yang sering sekali terjadi. Ketika kita mengalami batuk dan pilek, sering disertai
dengan dahak/lendir (slem) yang merupakan reaksi positif tubuh untuk mengeluarkan racun.
Proses seperti ini memang tidak membuat kita nyaman. Tetapi kita bisa membantu tubuh agar
tidak terlalu lama berada dalam ketidaknyamanan ini. Dengan tips-tips yang benar, batuk dan
pilek bisa disembuhkan dengan cepat.

Berikut ini adalah Cara penanganan batuk dan pilek yang sering terjadi pada anak : 

1. Berikan minum pada si anak dengan air putih yang hangat sesering mungkin. Hal ini
untuk membantu dalam pengeluaran dahak saat batuk dengan lebih cepat.
2. Berikan jus jeruk ditambahkan dengan madu royal jelly sehari dua kali, yaitu di waktu
pagi saat perut masih kosong dan waktu malam sebelum anak tidur.
3. Cobalah para orang tua untuk mengajari anak menghirup uap air panas yang telah
dicampur dengan beberapa ramuan herbal di waktu pagi dan sore hari selama kurang
lebih 10-15 menit atau semampu si anak. Ramuan herbal ini bisa dibuat dengan cara
mendidihkan 1 liter air, kemudian dicampur dengan potongan jahe sebesar ibu jari,
sejemput cengkeh, satu sendok makan garam dan sedikit mint bila ada. Uap air dari
ramuan herbal ini yang akan dimanfaatkan sebagai obat inhalasi yang berguna untuk
melonggarkan saluran pernafasan serta mengeluarkan dahak saat batuk dan pilek
menyerang.
4. Kompreslah dengan air hangat di sekitar muka, kening, hidung dan dada selama
kurang lebih 30 menit - 1 jam. 
5. Lalu pijatlah bagian muka anak, terutama di sekitar kening dan mata dengan baby oil.
Dan jangan lupa untuk memijat anak pada bagian punggung belakang dan di sekitar
dada dengan minyak hangat.
6. Berikan kepada si anak yang mengalami batuk dan pilek dengan obat batuk yang
berasal dari ramuan tradisional. Ramuan ini bisa dibuat sendiri dengan cara
mendidihkan empat gelas air, kemudian dicampurkan dengan satu iris jahe, laos dan
kayu manis sebesar ibu jari, dua batang serai, semua bahan tadi diiris kecil-kecil,
selanjutnya ditambahkan dengan enam lembar daun sirih yang telah dipotong-potong
dan sejumput cengkih. Biarkan sisa air dari ramuan tradisional tadi hingga sekitar dua
gelas, kemudian berikan pada si anak yang batuk untuk diminum di pagi dan sore hari
sebanyak masing-masing 1 gelas yang ditambahkan dengan 2 sendok makan madu. 
7. Batuk pilek sering berakibat pada penurunan nafsu makan. Ketika ini terjadi maka
berikan saja air madu hangat sesering mungkin dan bisa ditambah dengan jus buah-
buahan secukupnya. 

Semoga cara penanganan penyakit batuk dan pilek ini dapat membantu dalam penyembuhan.
dan bila batuk tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu alangkah baiknya segera
diperiksakan ke dokter. Karena ditakutkan penderita mengalami TBC (Tuberkulosis) yang
menular dan sangat berbahaya.
Siapa yang belum pernah terkena batuk pilek? Rasanya jarang ada orang yang kebal batuk
pilek. Penyakit ini mudah menyerang setiap orang, tak pandang usia maupun jenis kelamin.
Datangnya pun bisa lebih dari sekali dalam setahun, terlebih pada anak-anak. Bagi sebagian
orang, penyakit ini malah sudah dianggap penyakit langganan yang selalu datang setiap kali
terjadi perubahan musim.

Batuk Pilek Beda dengan Influensa

Biasanya geala batuk pilek dimulai 2-3 hari setelah terjadinya infeksi. Gejalanya sangat khas,
yaitu bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, batuk, suara serak. Hal ini bisa
berlangsung kurang lebih seminggu. Biasanya hanya 2-3 hari bila gejalanya ringan, tapi bisa
sampai 2 minggu bila gejalanya tergolong parah. Namun bila sudah lebih dari 2 minggu
gejala pilek belum hilang juga, bisa jadi penyebabnya adalah alergi.

Terkadang muncul juga gejala lain seperti sakit kepala, demam, otot kaku dan nyeri, lelah
dan hilang nafsu makan. Munculnya gejala demam, rasa lelah, dan kehilangan nafsu makan,
disebabkan oleh bahan kimia cytokines yang dilepaskan oleh sel darah putih. Dengan cara
itu, tubuh berusaha membuat kita beristirahat dan menghemat energy supaya bisa melawan
infeksi. Namun gejala ini biasanya hanya muncul pada batuk pilek yang berat atau pada
influenza.

Umumnya orang sering terkecok, menyamakan batuk pilek dengan influenza. Gejala awalnya
memang mirip, tapi gejala batu pilek lebih ringan dibandingkan influenza. Influenza
cenderung menimbulkan demam, otot kaku, dan batuk yang lebih parah. Tetapi gejala
influenza yang ringan, bisa saja mirip dengan batuk pilek. Memang cukup sulit membedakan
berdasarkan gejala.

Baik batuk pilek maupun influenza sama-sama disebabkan oleh virus, namun jenis virus
penyebabnya berbeda. Jenis virus penyebab gejala batuk pilek dan influenza jumlahnya bisa
lebih dari 200 macam. Itu sebabnya sulit bagi tubuh kita untuk membangun kekebalan.
Karena setiap kali virus yang menyerang bisa berbeda-beda.

Pilek Terjadi Karena Kedinginan?

Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa kedinginan bisa menyebabkan pilek.
Berdasarkan penelitian, ternyata tidak pernah terbukti bahwa terpapar cuaca dingin,
kedinginan, atau kepanasan bisa menyebabkan pilek jika kita terinfeksi virus. Namun Dr.
Elson M. Haas, seorang dokter Amerika yang menggabungkan pengobatan konvensional dan
alami, dalam artikelna Staying healthy with Dr. Elson Haas menjelaskan bahwa virus bukan
satu-satunya penyebab batuk pilek. Menurut dia, kekebalan tubuhnya lemah cenderung lebih
mudah terkena penyakit infeksi. Dan hal-hal yang menyebabkan lemahnya kekebalan tubuh,
diantaranya adalah pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, stress, dan kurang tidur.

Nampaknya kita memang perlu lebih mewaspadai stress yang kita alami sehari-hari. Karena
berdasarkan penelitian, stress menekan kekebalan tubuh sehingga mudah terkena penyakit
infeksi. Ketika kita stress, terjadi peningkatan pelepasan hormone kortikosteroid, jenis
hormone yang telah diketahui bisa menekan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Kehidupan modern yang cenderung menimbulkan stress diduga merupakan salah satu
penyebab tingginya kasus penyakit batuk pilek di kota-kota besar.
Mengenai pilek yang terjadi setiap perubahan musim, menurut Dr. Haas kemungkinan yang
kita alami adalah gejala detoks alami yang gejalanya memang mirip pilek. Ketika udara
menjadi lebih dingin dan lembab, tubuh cenderung membuang sisa-sisa metabolisme dan
membersihkan lendir yang berlebihan dan menyumbat jaringan sel untuk melancarkan
sirkulasi darah. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan diri dengan cuaca di luar.

Tingkatkan Imunitas Tubuh

Karena belum ada obat yang bisa membunuh virus, maka penderita batuk pilek biasanya
cenderung membiarkan saja atau minum obat yang dijual bebas bila gejalanya ringan.
Mereka baru datang ke dokter jika gejala yang dialami tergolong berat dan sangat
mengganggu. Namun, dokter pun biasanya hanya member vitamin dan obat penekan gejala
batuk pilek. Obat demam diberikan jika memang ada gejalanya.

Antibiotika terkadang juga diberikan dokter. Sebenarnya antibiotika bukanlah obat yang tepat
untuk virus, tetapi lebih cocok untuk bakteri. Tetapi jika sampai terjadi komplikasi seperti
infeksi bakteri di bagian tengah telinga atau sinusitis, antibiotika dalam hal ini memang
diperlukan.

Nampaknya, upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada usaha pengobatan.


Berdasarkan penelitian, 95% orang normal akan terinfeksi jika ada virus yang masuk ke
dalam hidungnya. Namun dari setiap orang yang terinfeksi, hanya 75% yang mengalami
gejala batuk pilek. 25% sisanya meski terinfeksi virus, ternyata tidak mengalami gejala
apapun. Diduga hal ini disebabkan karena tubuhnya memiliki system kekebalan yang lebih
baik.

Jadi jika ingin mencegah terjadinya batuk pilek, maka tindakan yang paling bijaksana
pertama adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Caranya yaitu dengan memperbaiki pola
makan, berolah raga teratur, mengatasi stress dan tidur cukup.

Kita perlu mengurangi konsumsi dan minuman olahan yang mengandung gula. Juga makanan
dan minuman yang mengandung aneka pengawet serta pewarna buatan, karena bisa
menurunkan jumlah sel-sel darah putih dalam tubuh kita dan melemahkan kemampuan sel
darah putih melawan virus. Sebaiknya tiap hari kita mengkonsumsi makanan yang sehat,
bergizi seimbang, dan dengan menu yang bervariasi. Usahakan jangan sampai kekurangan
protein, vitamin A, vitamin C dan Seng.

Cegah Terjadinya Penularan

Untuk mencegah terjadinya penularan, kita perlu memahami cara virus ini memperbanyak
diri dan menimbulkan infeksi. Yang menarik dalam hal ini, virus penyebab batuk pilek hanya
memperbanyak diri di dalam sel hidup. Di luar sel hidup, virus tersebut tidak bisa
memperbanyak diri, tetapi bisa hidup lebih sampai lebih dari tiga jam. Dan jika sampai
terhirup bersama udara hingga masuk ke dalam hidung bisa langsung menimbulkan infeksi.

Virus batuk pilek juga bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita lewat mulut, hidung,
atau mata. Biasanya kita memang mudah terkena batuk pilek ketika berada di dekat orang
yang batuk atau bersin-bersin. Namun yang lebih sering, virus masuk dengan perantara jari-
jari kita karena kebetulan menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi virus seperti
pulpen yang terletak di meja, tombol start pada mesin fax atau alat fotokopi, gagang telepon,
pegangan tangga atau pintu di tempat umum, atau ketika memencet tombol untuk
menyalakan lampu. Sedikit virus saja sudah cukup untuk menimbulkan infeksi.

Pada anak-anak, penularannya bisa lebih gampang lagi karena baik di sekolah maupun di
taman bermain, kemungkinan terjadinya kontak pada waktu bermain bersama sangat besar.
Juga kalau mereka bermain bersama dengan menggunakan mainan yang sama. Jika salah satu
terinfeksi, mudah sekali menularkan pada anak-anak yang lain.

Langkah-langkah berikut ini mencegah terjadinya penularan:

Jika kondisi tubuh anda atau anak anda sedang kurang fit, hibdari terlalu banyak kontak
dengan penderita batuk pilek.

 Sehabis kontak dengan penderita atau dengan benda-benda serta permukaan tempat yang
sekiranya telah terkontaminasi virus, segera cuci tangan. Mencuci tangan bisa melepaskan
virus penyebab batuk pilek dari tangan dan jari-jari. Gerakan mencuci tangan tersebutlah
yang melepaskan virus tersebut dari tangan dan jari-jari. Sabun dan detergen biasa yang kita
gunakan memang tidak bisa membunuh virus tetapi bisa melepaskannya dari tangan dan
jari-jari kita.
 Jauhkan jari-jari anda dari mata, mulut, atau hidung.
 Usahakan menghindar jika ada orang yang batuk atau bersin ke arah anda.
 Bersihkan permukaan benda-benda keras di sekeliling anda dengan desinfektan.

Atasi Dengan Cara Alami

Jika kita telah telanjur mengalami gejala batuk pilek, berikut ini ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan:

 Pastikan tubuh anda mendapat cukup istirahat di tempat tidur, lepaskan sejenak rutinitas
sehari-hari dan usahakan untuk menghalau stress. Tubuh anda perlu istirahat supaya
mampu memerangi penyakit ini.

 Minumlah banyak cairan, terutama air putih, jus buah segar atau teh herbal panas.

 Mengkonsumsi sup sayuran dengan bumbu bawang putih akan sangat membantu. Karena
bawang putih banyak mengandung bahan kimia yang berfungsi antimikroba, antivirus dan
antiprotozoa.
 Echinacea adalah herba yang telah dikenal bisa membantu mengatasi batuk pilek. Namun
herba ini hanya efektif jika dipergunakan saat kita baru terinfeksi virus.
 Vitamin C dalam dosis tertentu, meskipun tidak bisa mengobati, setidaknya bisa mengurangi
keparahan penyakit atau memperpendek selang waktu terjadinya gejala.
 Minyak esensial yang mengandung eucalyptus dan menthol telah lama digunakan untuk
mengatasi batuk pilek dan flu. Menthol banyak terdapat pada minyak peppermint, sedang
eucalyptus terdapat pada minyak eucalyptus.
 Untuk mengatasi batuk, buat ramuan madu dan jeruk nipis. Jika cukup parah buatlah
ramuan lidah buaya dan madu.

Agar anda tidak menjadi sumber penularan, jangan lupa untuk sementara waktu kurangi
kontak dengan orang lain. Tutp hidung dan mulut ketika bersin dan batuk. (Sumber Nirmala).
Cara Mengatasi Batuk dan Pilek Pada Anak

Menurut ilmu Naturophaty, batuk dan pilek tidak selalu berarti reaksi negatif tubuh, bahkan
itu merupakan bagian dari reaksi positif tubuh untuk mengeluarkan kelebihan toksik atau
racun yang bertumpuk pada saluran pernafasan yang kerap terjadi. produksi
slem/lendir/dahak ketika kita mengalami batuk dan pilek merupakan proses membuang
toksik, walaupun prosesnya selalu tidak nyaman. tugas kita adalah membantu tubuh agar
proses ketidak nyamanan itu tidak berlangsung terlalu lama. Apabila gejala ini diatasi dengan
baik, batuk dan pilek akan lebih cepat sembuh.

CARA PENANGANAN BATUK DAN PILEK PADA ANAK :

1. usahakan minum air putih hangat sesering mungkin. Ini akan membantu proses
pengeluaran slem lebih cepat.
2. berikan jus jeruk ditambah madu dua kali dalam sehari. Pagi kala perut kosong dan malam
sebelum tidur.
3. ajari anak untuk menghisap uap air panas yang dicampur beberapa ramuan herbal pagi dan
sore hari selama 10 – 15 menit atau semampunya (cara buat : didihkan 1 liter air + 1 ibu jari
jahe + sejumput cengkeh + 1 sendok makan garam + sedikit mint kalau ada) berfungsi
sebagai oabat inhalasi untuk melonggarkan saluran nafas dan mengeluarkan slem.
4. kompres hangat sekitar hidung, kening, muka dan bagian dada selama 30 menit sd 1 jam.
5. berikan ramuan herbal bikinan sendiri : didihkan 4 gelas air + 1 ibu jari jahe, 1 ibu jari
laos, + ibu jari kayu manis, 2 batang serai, di iris iris, tambahkan 6 lembar daun sirih yang
dipotong potong dan sejumput cengkih. Biarkan hingga air tinggal 2 gelas. Berikan 1 gelas
dipagi hari dan 1 gelas disore hari. Ditambah dengan 2 sdm madu.
6. ketika anak tidak selera makan, tak usah cemas apalagi dipaksa makan. Berikan air madu
hangat sesering mungkin ditambah jus buah buahan secukupnya.

Sumber : DR Husen A. Bajri, M.D., Ph.D

Catatan :

Kapan menghubungi dokter?


Persistent cough, fever > 72 hours
Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)

Ingat: Tidak ada obat pilek kimia yang efektif untuk bayi dan anak

Jika kita membaca literaratur kedokteran, sering diungkapkan bahwa batuk merupakan suatu
mekanisme tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran nafas kita, seperti
dahak, riak, benda asing (kacang, dsb). Batuk sebagai anugerah terindah dari Tuhan sering
disikapi dengan tidak bijak oleh mereka yang tidak memahaminya.
Andaikan kita perhatikan sejenak para pada penderita stroke misalnya. Karena adanya
gangguan dalam otak, refleks batuknya terganggu. Akibatnya dahak menumpuk di paru2 dan
ybs umumnya mengalami pneumonia. Hingga berefek fatal kematian pada penderita tsb.
Batuk bukanlah momok. Melalui batuk, kita tetap dapat bernafas, karena lendir yang
mengganggu saluran nafas akan dikeluarkan saat batuk. Dengan batuk, kita terhindari dari
bahaya tersedak benda asing yang masuk ke saluran nafas kita.
Yang terpenting yang harus kita lakukan adalah mencari tahu apa penyebab batuk. Infeksi
kah atau bukan infeksi.
Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau oleh alergi.
Batuk akibat infeksi virus flu misalnya bisa berlangsung sd 2 minggu. Bahkan lebih lama lagi
bila anak kita sensitif atau alergi, atau bila di rumah ada anak lain yang lebih besar yang juga
sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama
pencetus alerginya tidak diatasi. Alergi yang dimaksud bisa dalam bentuk alergi hidung
(Allergic rhinitis), asma, alergi suatu zat dari lingkungan. Penyebab lainnya adalah sinusitis,
reflux, pneumonia.
Mengapa Anak Terus Panas, Batuk, Pilek?
author : K. Tatik Wardayati
Monday, 28 February 2011 - 04:23 pm
Seorang bayi seharusnya jarang sakit karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu
dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panas, batuk,
pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini
telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seseorang penderita
campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena
penyakit yang sama, bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Sampai orang tuanya tidak tahu
harus bagaimana lagi. Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan karena dapat
bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di
rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu
dingin, membuat hidung anak mampet sehingga ia harus bernapas lewat mulut. Kipas angin
dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi
penularan virus di sekolah dan tempat-tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang
batuk dan pilek. Tak langka pula kejadian sakit gara-gara mengonsumsi makanan ringan
tidak sehat yang membuat tenggorokan tergelitik.

Batuk dan pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan sebenarnya masih
dinilai wajar. Tetapi, observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2
- 3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan
kesalahkaprahan dalam penanganannya.

Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan
batuk dan pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat
membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan
efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak,
karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa
antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol berulang kali sejak ditemukannya
antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi
kebenarannya.

Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh yang berfungsi menjaga
keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi
imunitas si anak sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya, anak jatuh sakit setiap 2 - 3
minggu dan perlu berobat lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotek atau
pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan ini: sakit - antibiotik - imunitas menurun - sakit lagi, akan membuat si anak
diganggu panas, batuk, dan pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga
sering akan terjadi yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk dan pilek
yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan, si anak tidak akan gampang terserang penyakit
flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik.

Salah kaprah kedua ialah gejala batuk dan pilek yang tidak diobati secara benar, artinya siasat
pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat
mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan, sering terjadi batuk dan pilek malah menjadi
lebih parah dan berkepanjangan.
Suatu perubahan yang mendasar dan individual dalam resep, perlu dilakukan untuk memutus
lingkaran setan panas, batuk, dan pilek ini. Yang utama ialah menghentikan antibiotik, tidak
memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan
batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang
baru. Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - merupakan obat pilek
terbaik. Sementara, semua obat yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan.

Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal tulisan
ini. Bila ditemukan, hindarilah. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat
karena flu! Selamat mencoba!

Anda mungkin juga menyukai