Anda di halaman 1dari 14

GILE (Ginger Latte): Pemanfaatan Jahe menjadi Minuman Kekinian

untuk Pengobatan Flu dan Batuk Siswa MAN IC Gowa


Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas peserta didik pada MAN
Insan Cendekia Gowa

Disusun Oleh:

Andi Humaerah Maharani Istambul

NISN: 0054432820

Anugrah Rezky Nabila

NISN: 0055906350

KEMENTRIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) INSAN CENDEKIA GOWA 2023


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tak bisa dipungkiri bahwa suhu udara pegunungan saat musim hujan adalah suhu
yang cukup rendah. Siswa yang memiliki imun yang lemah ditambah dengan
kegiatan padat serta cuaca yang ekstrim membuatnya rentan terkena flu dan batuk.
Hal ini terjadi di MAN Insan Cendekia Gowa. Sekolah ini terletak di desa
Belapunranga yang kondisi geografisnya adalah pegunungan. Banyaknya pasien
UKS, terutama pasien flu dan batuk terkadang membuat UKS kewalahan untuk
menyediakan obat-obatan yang cukup. Oleh karena itu, penulis berusaha
memaksimalkan potensi jahe sebagai obat flu dan batuk. Jahe mengandung
gingerol dan shogaol yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan bersifat
antiradang. Penulis mengolah jahe menjadi GILE (Ginger Latte), sebuah minuman
kekinian bermanfaat untuk membantu UKS MAN Insan Cendekia Gowa dalam
menangani pasien flu dan batuk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah jahe dapat dimanfaatkan untuk pengobatan flu dan batuk siswa
MAN IC Gowa?
2. Bagaimana memanfaatkan jahe untuk pengobatan flu dan batuk siswa
MAN IC Gowa?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mendeskripsikan cara memaksimalkan potensi jahe sebagai obat flu dan
batuk di UKS MAN Insan Cendekia Gowa.
2. Mendeskripsikan efektivitas GILE (Ginger Latte) dalam membantu UKS
MAN Insan Cendekia Gowa untuk menangani pasien flu dan batuk.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu rujukan untuk penelitian-
penelitian lainnya dalam bidang kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca: Menambah wawasan pembaca terkait cara
memaksimalkan potensi jahe sebagai obat flu dan batuk.
b. Bagi Sekolah: Menyediakan obat flu dan batuk yang kekinian dan
digemari oleh siswa sebagai salah satu cara membantu UKS MAN Insan
Cendekia Gowa dalam menangani pasien flu dan batuk.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pada subbab landasan teori, dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
teori-teori dalam penelitian ini. Adapun teori-teori yang dimaksud sebagai
berikut.

2.1.1 Jahe (Zingiber officinale)


Indonesia sangat kaya dengan sumber daya flora. Di Indonesia,
terdapat sekitar 30.000 spesies tanaman, 940 spesies di antaranya
dikategorikan sebagai tanaman obat dan 140 spesies di antaranya sebagai
tanaman rempah. Dari sejumlah spesies tanaman rempah dan obat,
beberapa di antaranya sudah digunakan sebagai obat tradisional oleh
berbagai perusahaan atau pabrik jamu. Dalam masyarakat Indonesia,
pemanfaatan obat tradisional dalam sistem pengobatan sudah
membudaya dan cenderung terus meningkat. Salah satu tanaman rempah
dan obat-obatan yang ada di Indonesia adalah jahe (Rukmana, 2000).
Nama ilmiah jahe adalah Zingiber officinale. Kata Zingiber
berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali dilontarkan oleh
Dioscorides pada tahun 77 M. Nama inilah yang digunakan Carolus
Linnaeus seorang ahli botani dari Swedia untuk memberi nama latin jahe
(Anonimus, 2007).
Menurut para ahli, jahe (Zingiber officinale) berasal dari Asia
Tropik, yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu, kedua
bangsa itu disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali
memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan minuman, bumbu masakan,
dan obat-obatan tradisional. Belum diketahui secara pasti sejak kapan
mereka mulai memanfaatkan jahe, tetapi mereka sudah mengenal dan
memahami bahwa minuman jahe cukup memberikan keuntungan bagi
hidupnya (Santoso, 1994).

2.1.2 Latte
Caffé latte atau kopi latte adalah campuran 1/3 espresso dengan 2/3
steamed milk. Buih susu hanya tipis di permukaan. Meski komposisinya
mirip dengan cappuccino, foam pada minuman ini hanya sedikit sehingga
rasanya lebih milky dan creamy. Jika Anda memesan ini di cafe, minuman
ini disajikan dengan gambar di permukaannya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya cafe-cafe
bergaya Italia, minuman kopi dengan jenis espresso based menjadi sangat
digemari. Di kalangan pecinta kopi espresso based, latte terkenal dengan
rasanya yang milky, creamy, tidak pahit, dan kental. Sayangnya banyak
cafe di Indonesia yang salah kaprah dalam menyajikannya.
Coffee latte atau caffé latte dalam bahasa Italia memiliki arti “kopi
susu”. Ini merujuk pada bahan campuran yang digunakan sebagai
komposisi coffee latte. Sebagai campuran, susu pada minuman ini harus di-
steam dengan uap panas yang ada di mesin. Proses ini mirip cappuccino,
namun dengan hasil steam yangberbeda, karena foam tidak perlu terlalu
kental.
Rasio campuran espresso dan susu dari kopi latte adalah 1:2. Jadi
misalnya espresso 30 ml maka campuran susunya sebanyak 60 ml. Susu
yang telah di-steam dicampurkan dengan espresso dengan menuang susu
tepat ke tengah kopi secara perlahan.
Dapat gunakan jenis biji kopi apapun sesuai selera, arabika atau
robusta. Tidak ada aturan mutlak untuk jenis biji yang digunakan sebagai
campuran. Namun, profil body dari kopi yang digunakan harus tebal
atau bold agar rasa kopinya tidak kalah dengan susu.

2.1.3 Penyakit Flu


Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung,
tenggorokan, dan paru-paru. Penderita flu dapat mengalami demam, sakit
kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk. Banyak orang mengira flu sama
dengan batuk pilek biasa (common cold). Walaupun gejalanya mirip, kedua
kondisi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Gejala flu lebih parah
dan menyerang secara mendadak, sedangkan gejala batuk pilek biasa
cenderung ringan dan muncul secara bertahap.
Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain,
terutama pada 3-4 hari pertama setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada
beberapa kasus, penderita flu dapat menularkan penyakitnya sebelum gejala
muncul.
a. Penyebab dan gejala flu
Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan
air liur di udara, yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.
Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda
yang terkena percikan air liur penderita, juga bisa menjadi sarana
penularan virus flu.
Gejala flu antara lain demam, pilek, hidung tersumbat, dan sakit
kepala. Meskipun sama dengan gejala batuk pilek biasa, gejala flu
terasa lebih parah dan sering kali menyerang tiba-tiba.
Segeralah berobat ke dokter jika gejala di atas tidak kunjung
membaik setelah dua minggu, atau membaik tetapi kemudian
memburuk. Tindakan darurat perlu dilakukan bila gejala flu disertai
sesak napas atau penurunan kesadaran.
b. Pengobatan dan pencegahan flu
Flu ringan bisa diatasi dengan banyak beristirahat, mengonsumsi
makanan sehat yang mengandung vitamin C, dan banyak minum.
Namun, bila gejalanya berat, segera lakukan pemeriksaan ke dokter
agar diberikan obat untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah
komplikasi.
Cara mencegah flu yang paling efektif adalah dengan
menjalani vaksinasi influenza. Selain itu, Anda juga diajurkan untuk
rajin cuci tangan dan tidak berdekatan dengan penderita flu.
c. Komplikasi flu
Flu yang sembuh kemudian kambuh dan memburuk bisa menjadi
tanda komplikasi serius, seperti paru-paru basah, gangguan
jantung, meningitis, atau infeksi virus pada otak. Komplikasi
tersebut bisa lebih berisiko terjadi pada ibu hamil dan orang yang
memiliki daya tahan tubuh lemah.

2.1.4 Penyakit Batuk


Batuk adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing,
seperti kuman, virus, debu, atau zat iritatif, dari dalam saluran pernapasan.
Meski begitu, batuk juga sering kali menandakan adanya gangguan
kesehatan tertentu, mulai dari ISPA, alergi, asma, hingga kanker paru-paru.
Tenggorokan dan paru-paru normalnya memproduksi sedikit lendir
atau dahak. Lendir ini biasanya akan dikeluarkan melalui batuk dan bersin.
Batuk yang terjadi sesekali dan cepat mereda umumnya masih tergolong
normal, karena membantu menggerakkan dahak yang berfungsi menjaga
saluran pernapasan agar tetap lembap.
Namun, batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau
bahkan berbulan-bulan patut diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala
penyakit yang perlu diobati.
Penanganan untuk batuk perlu segera dilakukan, terutama jika batuk
disertai gejala lain, seperti demam, sesak napas, dan dahak berwarna kuning
kehijauan atau bercampur darah.
Perlu diketahui bahwa batuk juga dapat menjadi salah satu gejala
COVID-19. Jika Anda atau anak Anda mengalami batuk, terutama jika
disertai dengan demam, sakit kepala, atau hilang penciuman, segera lakukan
pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisi tersebut..

a. Gejala dan penyebab batuk


Batuk umumnya disertai dengan gejala lain, seperti pilek atau
hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, dan perut
mulas. Berdasarkan lama terjadinya, batuk dapat berlangsung
kurang dari 3 minggu sampai lebih dari 8 minggu. Batuk bisa
disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan atas maupun saluran
pernapasan bawah. Batuk juga dapat terjadi akibat alergi atau
penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang, seperti
asma, PPOK, dan bronkitis kronis.

b. Pengobatan dan pencegahan batuk


Selain dengan mengonsumsi obat batuk, ada upaya mandiri
yang bisa dilakukan untuk meredakan batuk. Beberapa cara tersebut
adalah dengan beristirahat yang cukup, minum banyak air putih,
dan mengonsumsi madu.
Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, maka konsultasikan
ke dokter terkait penggunaan antibiotik. Konsultasikan juga ke
dokter jika batuk dicurigai karena penyakit asam lambung
atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Cara pencegahan batuk adalah dengan berhenti merokok, rajin
mencuci tangan, tidak melakukan kontak dengan orang yang sakit,
menggunakan masker saat sakit, serta mengonsumsi makanan
bergizi lengkap dan seimbang.
Selain itu, menjalani vaksinasi flu dan pneumonia bisa
mencegah terkena infeksi saluran pernapasan yang dapat
menyebabkan batuk.

2.2 Tinjauan Pustaka


Penyusunan penelitian ini, selain merujuk pada teori-teori atau
pendapat para ahli, penulis juga meninjau hasil penelitian sebelumnya
yang memiliki keterkaitan dengan pemanfaatan jahe. Hasil penelitian yang
dimaksud sebagai berikut.
Pada tahun 2018 Diah Nurlita, Nuri Handayani, dan Lulu Setiyabudi
telah meneliti “Pembuatan Serbuk Jahe sebagai Minuman Kesehatan bagi
Warga Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya”.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jahe memiliki banyak
khasiat dalam dunia pengobatan, diantaranya karminativa (obat kembung),
stimulansia (penambah tenaga), diaforetika (memperbanyak pengeluaran
keringat), ekspektoransia (obat batuk berdahak) dan amara (penambah
nafsu makan).
Kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian Diah Nurlita, Nuri
Handayani, dan Lulu Setiyabudi ialah pada objek penelitian, yaitu jahe dan
pengolahannya menjadi minuman.
Perbedaannya terletak pada orientasi penelitiannya, yaitu peneliti
sebelumnya berfokus pada pengembangan pengobatan tradisional di Kota
Tasikmalaya, sedangkan peneliti berfokus pada pemanfaatan jahe sebagai
obat herbal alternatif untuk pengobatan penyakit flu dan batuk yang
dialami oleh siswa di MAN IC Gowa.
Pada tahun 2021 Medi Andriani, Erinda Rizki Putri, Afdonil
Khomarul Fatta, Anggita Septia Meriza, Dewi Permata Sari, Nada
Anandita, Raiza Nolasari, Sri Puri Rizki, Wita Astari telah meneliti
“Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Jahe (Zingiber Officinale) sebagai
Pengganti Obat Kimia di Dusun Tanjung Ale Desa Kemengking dalam
Kecamatan Taman Rajo Provinsi Jambi” Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa jahe adalah salah satu anggota TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) yang dapat dibudidayakan sebagai apotek hidup.
Kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian Medi Andriani,
Erinda Rizki Putri, Afdonil Khomarul Fatta, Anggita Septia Meriza, Dewi
Permata Sari, Nada Anandita, Raiza Nolasari, Sri Puri Rizki, Wita Astari
ialah pada objek penelitian yakni jahe dan pemanfaatannya sebagai obat.
Perbedaannya terletak pada metode pengolahan jahe masing-masing
penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian


Pada subbab setting penelitian dijelaskan waktu dan tempat penelitian.
Adapun waktu dan tempat penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut.
3.1.1 Waktu Penelitian
Bulan
No. Jenis Kegiatan Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Observasi
3 Penyusunan proposal
4 Ujian proposal
Mengajukan SK
5
pembimbing
Mengajukan surat izin
6
penelitian
Mengajukan instrumen
7
penelitian
8 Melakukan penelitian
9 Seminarisasi

3.1.2 Lokasi Penelitian


Penelitian dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Gowa. MAN
Insan Cendekia Gowa merupakan salah satu sekolah berasrama di
Sulawesi Selatan yang terletak di Desa Belapunranga, Kecamatan
Parangloe, Kabupaten Gowa. MAN Insan Cendekia Gowa penulis pilih
dengan sengaja sebagai lokasi penelitian agar penulis dapat berkontribusi
secara langsung untuk membantu UKS MAN Insan Cendekia Gowa
dalam penanganan penyakit flu dan batuk.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
menurut Sugiyono (2018, hlm. 72) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan.
Kendali kondisi atau kontrol yang dimaksud biasanya dilakukan
melalui bandingan langsung terhadap sesuatu yang tidak diberi perlakuan.
Dengan demikian, dapat dilakukan komparasi secara langsung antara subjek
yang diberi perlakuan dan subjek yang tidak diberi perlakuan. Dengan begitu,
kita dapat benar-benar memastikan dan mencermati lebih dalam bahwa
tindakan hanya benar-benar akan memberikan dampak atau pengaruh apabila
dilakukan pada subjek.
Agar sasaran penelitian yang diterapkan dapat tercapai dengan baik,
maka dalam metode ini diperlukan langkah-langkah yang sistematis,
berencana dan sesuai dengan kaidah keilmuan. Sistematis berarti penelitian
yang dilakukan dengan kerangka tertentu dari yang sederhana hingga yang
kompleks, sehingga tujuan dapat tercapai secara tepat sasaran. Terencana
artinya penelitian sudah diperkirakan sebelum pelaksanaan. Konsep ilmiah
artinya penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan selalu
mengikuti cara yang sudah ditentukan yakni dengan prinsip-prinsip yang
digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian ini, metode eksperimen dilakukan untuk
membandingkan siswa yang telah mengonsumsi GILE dan siswa yang tidak
mengonsumsi GILE.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa instrumen
pengumpulan data antara lain:
3.3.1 Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya
merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan
untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan
emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil
suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk
observasi, yaitu: 1) Observasi partisipasi, 2) observasi tidak terstruktur,
dan 3) observasi kelompok. Berikut penjelasannya:
1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi tidak terstruktur
kepada beberapa siswa. Siswa yang teridentifikasi sering mengalami batuk
dan flu nantinya penulis berikan GILE untuk dikonsumsi. Penulis akan
mengobservasi pengaruh GILE terhadap siswa tersebut.

3.3.2 Wawancara
Ciri utama dari interview adalah adanya kontak langsung dengan cara
tatap muka antara pencari informasi dan pemberi informasi. Untuk mencari
informasi yang tepat dan objektif, setiap interviewer harus mampu
menciptakan hubungan baik dengan narasumber. Teknik wawancara
banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, boleh dikatakan bahwa
teknik ini adalah teknik pengumpulan data utama.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Pihak-pihak yang akan penulis wawancarai adalah beberapa
siswa MAN Insan Cendekia Gowa. Metode ini penulis gunakan untuk
memeroleh informasi tentang keadaan siswa yang sudah mengkonsumsi
GILE dan tidak mengkonsumsi GILE.
3.4 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah proses mengolah dan menyusun secara sistematis
data dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Penulis mengolah data dengan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data yang dihasilkan berupa data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang dilakukan secara
intensif, berpartisipasi lama di lapangan mencatat fenomena yang ada, baik itu
fenomena alamiah maupun fenomena rekayasa manusia, kemudian melakukan
analisis terhadap data yang didapat selama penelitian dan membuat laporan
secara mendetail.
Penulis melakukan pendekatan kualitatif dalam mengolah data observasi
dan wawancara untuk mengambil suatu kesimpulan tentang peran GILE
sebagai penanganan flu dan batuk untuk membantu UKS MAN Insan Cendekia
Gowa.
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, Erinda Trias. 2012. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber officinale


rosc.) var. Gajah terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) yang
Terpapar 2-Methoxyethanol. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Coffe, Sesame. 2023. Tahukah Anda Apa Itu Kopi Latte?.
https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/kopi-latte-adalah/ . (26 Februari 2023).
Pittara. 2022. Flu. https://www.alodokter.com/flu . (8 Februari 2023).
Fadli, Rizal. 2022. Batuk. https://www.halodoc.com/kesehatan/batuk .
(8Februari 2023).
Diah Nurlita, dkk. 2018. Pembuatan Serbuk Jahe sebagai Minuman
Kesehatan Bagi Warga Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota
Tasikmalaya. Journal of Character Education Society. 1(1): 63-67.
Medi Andriani, dkk. 2021. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Jahe
(Zingiber officinale) sebagai Pengganti Obat Kimia di Dusun Tanjong Ale Desa
Kemengking Dalam Kecamatan Taman Rajo. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat. 4(1).
Thabroni, Gamal. 2021. Metode Penelitian Eksperimen: Pengertian,
Langkah, & Jenis. https://serupa.id/metode-penelitian-eksperimen/ . (26 Februari
2023).
Mudija Rahardjo. 2011. Metode Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
(Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pps. UIN Maliki Malang). Makalah.
Hidayah, Nurul. 2014. Manajemen Pembelajaran PAI di Kelas Autis
Pendidikan Dasar SLB Negeri Batang Tahun Pelajaran 2014/2015.Tesis.
Semarang : UIN Walisongo.

Anda mungkin juga menyukai