Disusun Oleh:
NISN: 0054432820
NISN: 0055906350
KEMENTRIAN AGAMA
2.1.2 Latte
Caffé latte atau kopi latte adalah campuran 1/3 espresso dengan 2/3
steamed milk. Buih susu hanya tipis di permukaan. Meski komposisinya
mirip dengan cappuccino, foam pada minuman ini hanya sedikit sehingga
rasanya lebih milky dan creamy. Jika Anda memesan ini di cafe, minuman
ini disajikan dengan gambar di permukaannya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya cafe-cafe
bergaya Italia, minuman kopi dengan jenis espresso based menjadi sangat
digemari. Di kalangan pecinta kopi espresso based, latte terkenal dengan
rasanya yang milky, creamy, tidak pahit, dan kental. Sayangnya banyak
cafe di Indonesia yang salah kaprah dalam menyajikannya.
Coffee latte atau caffé latte dalam bahasa Italia memiliki arti “kopi
susu”. Ini merujuk pada bahan campuran yang digunakan sebagai
komposisi coffee latte. Sebagai campuran, susu pada minuman ini harus di-
steam dengan uap panas yang ada di mesin. Proses ini mirip cappuccino,
namun dengan hasil steam yangberbeda, karena foam tidak perlu terlalu
kental.
Rasio campuran espresso dan susu dari kopi latte adalah 1:2. Jadi
misalnya espresso 30 ml maka campuran susunya sebanyak 60 ml. Susu
yang telah di-steam dicampurkan dengan espresso dengan menuang susu
tepat ke tengah kopi secara perlahan.
Dapat gunakan jenis biji kopi apapun sesuai selera, arabika atau
robusta. Tidak ada aturan mutlak untuk jenis biji yang digunakan sebagai
campuran. Namun, profil body dari kopi yang digunakan harus tebal
atau bold agar rasa kopinya tidak kalah dengan susu.
3.3.2 Wawancara
Ciri utama dari interview adalah adanya kontak langsung dengan cara
tatap muka antara pencari informasi dan pemberi informasi. Untuk mencari
informasi yang tepat dan objektif, setiap interviewer harus mampu
menciptakan hubungan baik dengan narasumber. Teknik wawancara
banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, boleh dikatakan bahwa
teknik ini adalah teknik pengumpulan data utama.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Pihak-pihak yang akan penulis wawancarai adalah beberapa
siswa MAN Insan Cendekia Gowa. Metode ini penulis gunakan untuk
memeroleh informasi tentang keadaan siswa yang sudah mengkonsumsi
GILE dan tidak mengkonsumsi GILE.
3.4 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah proses mengolah dan menyusun secara sistematis
data dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Penulis mengolah data dengan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data yang dihasilkan berupa data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang dilakukan secara
intensif, berpartisipasi lama di lapangan mencatat fenomena yang ada, baik itu
fenomena alamiah maupun fenomena rekayasa manusia, kemudian melakukan
analisis terhadap data yang didapat selama penelitian dan membuat laporan
secara mendetail.
Penulis melakukan pendekatan kualitatif dalam mengolah data observasi
dan wawancara untuk mengambil suatu kesimpulan tentang peran GILE
sebagai penanganan flu dan batuk untuk membantu UKS MAN Insan Cendekia
Gowa.
DAFTAR PUSTAKA