Anda di halaman 1dari 17

Pertolongan pertama demam dan

mencegah batuk pilek berulang


pada anak
dr. Rizki Rina Furi
Meskipun sering kali membuat orang tua panik, demam batuk pilek
pada anak tidak selalu berbahaya. Dengan mengetahui penyebab dan
cara mengatasinya, orang tua akan lebih siap dan sigap dalam mengatasi
kondisi ini.
DEMAM
Apa itu demam?
• Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Suhu normal
pada manusia dimana jaringan dan sel tubuh akan berfungsi secara
optimal berkisar dari 36,5 – 37,5 °.
• Ketika demam, suhu tubuh yang meningkat sebenarnya adalah
pertanda akan respon tubuh atau gejala terhadap suatu penyakit,
serta sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus,
bakteri, jamur atau parasit penyebab penyakit.
Kenapa anak bisa Demam?

Secara garis besar infeksi demam pada anak antara lain :

1. Infeksi virus yang merupakan penyebab demam terbanyak. Virus menyebabkan


berbagai penyakit seperti pilek, batuk, flu, diare, dan penyakit lainnya.

2. Infeksi bakteri yang merupakan lebih jarang terjadi dibandingkan infeksi virus.
Akan tetapi infeksi bakteri dapat menyebabkan demam dan biasanya lebih serius.

3. Suhu anak juga dapat meningkat ketika akan tumbuh gigi, setelah di berikan
vaksin-imunisasi, atau ketika kurang minum dan kelelahan.
Bagaimana pertolongan pertama Demam?
• Ukur suhu tubuh anak
Gunakan termometer untuk memeriksa suhu tubuh anak.
Suhu tubuh anak normalnya berkisar antara 36,5–37,5°C. Apabila
suhu tubuh anak lebih dari angka tersebut, maka bisa dikatakan
mengalami demam.
• Berikan kompres air hangat
Untuk membantu menurunkan demam pada anak, Bunda
dapat memberinya kompres di lipatan leher, ketiak dan paha dengan
menggunakan kain/handuk kecil yang sudah direndam di dalam
air hangat.
• Perbanyak asupan cairan
Saat demam, anak bisa kehilangan lebih banyak cairan dengan
cepat. Untuk itu, berikan anak lebih banyak air putih. Selain itu,
usahakan agar ia mengonsumsi makanan yang bergizi dan
mengandung banyak air, seperti buah-buahan, sup atau bubur.
• Cek gejala lain
Perhatikan gejala atau perilaku anak ketika demam. Jika demam
disertai sakit tenggorokan, nyeri telinga, muntah, diare, atau sakit
ketika buang air kecil, periksakan anak ke dokter terdekat untuk
memastikan penyebabnya.
• Biarkan Anak Tidur dengan Tenang
Saat suhu tubuh anak naik, maka pastikan anak untuk
beristirahat cukup dalam ruangan yang tenang.
Tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh ketika sedang
mengalami demam, termasuk di antaranya adalah memungkinkan
tubuh untuk memulihkan energi yang dihabiskan oleh sistem kekebalan
tubuh karena melawan infeksi.
• Menyejukkan tubuh anak

• Menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal


• Tidak menggunakan selimut yang berlapis-lapis saat tidur
• Lap tubuh anak dengan air yang hangat
• Menyalakan ac/kipas untuk menjaga sirkulasi udara di sekitar anak
• Minum air yang sejuk atau bersuhu ruangan.
• Berikan obat penurun panas
Dapat memberikan obat penurun demam berupa paracetamol. Obat ini
tergolong aman dikonsumsi oleh anak-anak selama digunakan sesuai dosis dan
sesuai aturan pakai.
Dosis 10-15mg/kgBB/kali pemberian

Untuk BB <10kg
Sediaan obatnya pasti: 1ml=100mg (0,1ml = 10mg)
=> drop/tetes/pipet

misal, BB 8kg -> 10x8 = 80mg = 0,8ml


<8,4kg (dibulatkan ke 8kg) = 0,8ml
>8,5kg (dibulatkan ke 9kg) = 0,9ml
• Untuk BB >10kg (sediaan botol Sirup)
Ada beberapa sediaan : 5ml = 100mg, 120mg, 160mg (harus jeli lihat
kandungan nya ya moms!)

misal, BB 12kg = 10x12mg = 120mg/kali pemberian


(dosis/sediaan mg) x sediaan ml)
Umumnya obat paracetamol 5ml/120mg
Jadi, (120mg/120mg) x 5ml = 5ml

Diberikan jeda setiap 4-6jam tergantung dari hasil cek suhu


• Hindari memberikan ibuprofen yang belum berusia 3 bulan atau
beratnya kurang dari 5 kg.

• Dosis 10mg/kgBB/kali pemberian


Sediaan sirup 5ml = 100mg
misal, BB 13kg = 13x10mg
(130mg/100mg) x 5ml = 6,5ml
Kapan harus bawa anak ke dokter jika
demam?
• Demam pada bayi yang belum berusia 3 bulan, bahkan jika suhunya
tidak tinggi, karena dapat menandakan infeksi parah
• Demam suhu tinggi lebih dari 40°C
• Demam berulang atau terus menerus dan berlangsung selama lebih
dari 3 hari
• Demam yang disertai tidak buang air kecil setelah 8–12 jam
• Demam pada anak dengan riwayat kejang demam
• Demam yang disertai dengan penurunan kesadaran
Pencegahan batuk pilek berulang
pada anak
• Batuk pilek umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi
hidung dan tenggorokan. Batuk pilek karena infeksi virus dapat sembuh sendiri
dalam waktu beberapa hari, sehingga tidak perlu diobati dengan antibiotik.
Yang perlu diobati dengan antibiotik adalah batuk pilek karena infeksi bakteri.
• Batuk pilek berulang pada anak juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi.
Ketika anak mengalami alergi, terapi utama yang harus dilakukan adalah
menghindari alergen yang dapat memicu reaksi alergi.
• Jika tidak dilakukan, meskipun sudah diberikan obat, termasuk anti alergi, anak
akan tetap mengalami batuk pilek selama terpapar alergen atau pencetus
alergi.
• Imunitas tubuh pada anak belum sempurna, karena itulah daya tahan anak
terhadap penyakit belum kuat.
• Pada anak yang sehat dapat mengalami beberapa kali episode batuk pilek
dalam satu tahun. Bila frekuensi batuk pilek tidak melebihi 6 kali setahun,
maka masih dalam batas wajar. Bila sudah lebih dari 6 kali setahun, maka
sebaiknya dicari penyebabnya agar dapat dicegah sehingga anak tidak perlu
selalu minum obat-obatan.
Bagaimana cara mencegah agar anak tidak
mengalami batuk pilek berulang?
• Sangat dianjurkan semua anak mendapatkan vaksinasi influenza agar
dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat mencegah infeksi
virus flu.
• Minum air putih yang cukup dan perbanyak konsumsi sayur dan buah.
• Jangan berdekatan dengan penderita flu, bila ada orang serumah yang
menderita flu sebaiknya memakai masker untuk mencegah penularan.
• Istirahat yang cukup, membuat daya tahan tubuh tetap terjaga.
• Hindari anak dari makanan dan minuman yang dapat memperparah
batuk dan pantau pemicu alergi.
• Ajarkan anak untuk rajin cuci tangan dengan benar.
Penanganan Batuk Pilek di Rumah
1. Pastikan tidurnya cukup
Saat batuk pilek, tubuh anak membutuhkan lebih banyak energi untuk melawan virus
atau bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, pastikan anak cukup tidur dan istirahat.
Selain untuk memulihkan energi, tidur juga dibutuhkan oleh tubuh anak untuk memulihkan diri.
2. Posisikan kepalanya lebih tinggi saat berbaring
Saat sedang batuk pilek, anak dapat mengalami hidung tersumbat sehingga sulit untuk
bernapas, dan mungkin akan menjadi susah tidur. Agar anak bisa bernapas lebih lega, posisikan
kepalanya lebih tinggi ketika tidur. Gunakanlah bantal tambahan untuk menopang kepala dan
bahunya.
3. Berikan lebih banyak air putih
Air putih akan membantu mengencerkan dahak di saluran pernapasan, sehingga lebih
mudah dikeluarkan. Selain itu, dengan minum air putih yang cukup, anak akan terhindar dari
dehidrasi yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lain.

Anda mungkin juga menyukai