Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji F (ANOVA) Perlakuan Asam Salisilat dan Manitol
Parameter F-Hitung
M A MxA
Jumlah Ruas 1 Minggu ns ns ns
Jumlah Ruas 2 Minggu ns ns ns
Jumlah Ruas 3 Minggu ns ns ns
Jumlah Ruas 4 Minggu ns ns ns
Jumlah Akar 1 Minggu ns ns ns
Jumlah Akar 2 Minggu ns ns ns
Jumlah Akar 3 Minggu ns ns ns
Jumlah Akar 4 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 5 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 6 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 7 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 8 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 9 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 10 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 11 Minggu ns ns ns
Jumlah Umbi 12 Minggu ns ns ns
19
Pada tabel grafik di atas dapat dilihat bahwa interaksi yang dihasilkan oleh
asam salisilat dan mannitol tidak berbeda nyata pada pertumbuhan ruas , hal ini bisa
terjadi karena manitol merupakan zat osmotikum yang akan meningkatkan secara
perlahan tekanan osmotik sehingga ketersedian air akan berkurang, tentu saja
semakin tinggi manitol akan terhambat pasokan air serta nutrisi sehingga viabilitas
eksplan yang sedang masa pertumbuhan akan menurun. Dewi et al., (2014)
menyatakan bahwa pada dasarnya akumulasi osmoregulator yang berlebihan akan
menurunkan aktivitas enzim. Manitol merupakan senyawa stabilisator osmotik yang
dapat meningkatkan osmolaritas media, sehingga penyerapan nutrisi ke dalam
jaringan terhambat (Tambunan, 2003).
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak maksimalnya pertumbuhan ruas,disebabkan
oleh cekaman yang terlalu tinggi didalam media yang dihasilkan oleh mannitol.
Pada tabel grafik diatas juga dapat dilihat jika kombinasi perlakuan M3A1
dapat menumbuhkan rata rata ruas perminggu paling tinggi ,hal ini bisa terjadi karena
adanya asam salisilat yang berperan sebagai enzim yang dapat memicu pertumbuhan
ruas.
Aspirin atau analog dari asam salisilat dapat memacu proses pembentukan
bunga, ruas ,dan akar pada beberapa tanaman, asam salisilat juga dapat mendorong
ketahanan tanaman, asam salisilat adalah turunan fenolik, di mana fenolik tidak
menghambat biosintesis giberelin tetapi berantagonis dengan giberelin (Wattimena,
1995). Sehingga dengan adanya asam salisilat yang berfungsi sebagai ZPT,dapat
menahan planlet tetap tumbuh meski dalam kondisi cekaman yang tinggi,lalu dengan
masih tersedianya giberelin di planlet dengan adanya asam salisilat, dapat memicu
pertumbuhan ruas planlet kentang di dalam lingkungan cekaman air yang tinggi.
20
tumbuh pada nodus eksplan dan dihitung pada interval waktu 1 minggu sekali sejak
minggu pertama hingga minggu ke 4.
21
mengurangi serapan hara mineral dan air oleh sel atau jaringan yang mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan kultur (Dodds dan Robert, 1985).
22
23