Anda di halaman 1dari 3

PAS AGAMA

1. Nilai-nilai Kristiani yang penting dalam penerapan demokrasi !

a. Kasih (Matius 22: 36-40)

Kasih Allah menempatkan manusia pada :


- Kedudukan dan derajat yang sama
- Tanggung jawab yang sama
- Harkat dan martabat sebagai gambar dan rupa Allah
- Kebebasan untuk menentukan pilihan pribadi

b. Keadilan

Rumusan untuk berlaku dan bertindak adil :


- Unsur kejiwaab : cipta, rasa, dan karsa yang dapat menjalankan fungsi
sebagaimana mestinya tanpa mengganggu satu sama lain
- Disiplin diri dengan perasaan hati yang dikendalikan oleh akal
- Tidak berbuat salah walaupun ada peluang
- Watak yang tulus untuk berbuat adil, bukan sekedar ingin tampak adil
- Memiliki integritas
- Prinsip hidup tidak digoyahkan oleh pertimbangan keuntungan, hasrat, dan
perasaan hati

c. Kebebasan berpendapat
- Kebebasan berpendapat dan berekspresi harus disertai dengan tanggung jawab
- UU No. 9 Tahun 1998 Pasal 6 tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum dengan ketentuan :
a) Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
b) Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
c) Menaati hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d) Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban hukum
e) Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa

d. Harkat dan martabat


- HAM sebagai pilar penegakan demokrasi
- Dalam UUD 45, HAM terdiri dari hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat,
hak kedudukan yang sama dalam hukum, hak kebebasan beragama, hak penghidupan
yang layak, hak kebebasan berserikat dan hak memperoleh pendidikan

2. Peran dan upaya yang bisa dilakukan gereja dalam penegakan HAM di Indonesia
a. Memberikan pengajaran terkait HAM
Contoh: melalui materi khotbah, diskusi, penelaahan Alkitab, seminar
b. Menempatkan manusia sebagai ciptaan Allah yang berharkat martabat mulia
Contoh: melalui kesediaan mendengarkan dan membuka ruang pengaduan
pelanggaran HAM
c. Mencegah dan menyelasaikan permasalahan HAM
Contoh: memediasi, memberi saran, mendamaikan, memulihkan korban

3. Sejarah munculnya kehidupan multikultur

Menara Babel (Kejadian 11)

Setelah air bah, orang-orang mulai tidak mematuhi Allah. Beberapa dari mereka tidak percaya
rencana Allah. Tanpa bertanya kepada Allah, mereka mulai membangun sebuah menara untuk
mencoba mencapai surga. Itu adalah bait suci palsu yang disebut Menara Babel.

Tuhan yang melihat keangkuhan manusia mengacaubalaukan bahasa mereka dan menyerakkan
mereka ke seluruh penjuru bumi. Dia mengubah bahasa mereka sehingga mereka tidak dapat
mengerti satu sama lain (pada awalnya seluruh bumi punya satu bahasa dan logat bahasa).
Karena mereka tidak dapat mengerti satu sama lain, mereka harus berhenti membangun menara
itu. Allah mencerai-beraikan orang-orang itu dan mengirim mereka ke seluruh bumi untuk
tinggal.

4. Tindakan Tuhan Yesus dalam menghargai kehidupan multikultur


1) Allah menciptakan manusia dalam keberagaman dan menganugerahkan hikmat
dan kemampuan untuk saling beradaptasi membangun kehidupan
2) Yesus tidak menutup diri dari kemajemukan kebudayaan. Ia berkenan menerima
semua orang dalam pergaulan multikultural
3) Paulus menegaskan bahwa tidak ada lagi orang Yunani atau Yahudi, tidak ada
lagi orang bersunat dan tidak bersunat. Semua orang sama dihadapan Allah, semua
menjadi satu jemaat dimana kepalanya adalah Yesus Kristus

5. Peran agama kristen (gereja) dalam membangun kerukunan masyarakat dalam keberagaman
6. Tindakan yang bisa dilakukan sebagai remaja Kristen dalam menciptakan kerukunan di
tengah kehidupan multikultural
7. Tantangan yang dihadapi dalam membangun kerukunan di tengah kehidupan multikultural
- Primordialisme
Perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling
unggul, maju, dan baik

- Etnosentrisme
(tolak ukur kebenaran adalah budayanya sendiri)
Sikap atau pandangan yang berpangkal pada kebudayaannya sendiri, biasanya disertai
dengan sikap meremehkan kebudayaan lain
- Stereotip
Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak
tepat hingga membentuk suatu kebencian
- Diskriminatif
Sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan
warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama, dll.

8. Dampak apabila manusia tidak memperdulikan satu sama lain


- Ketidakpedulian akan membuat orang bersikap individualis, mementingkan
kepentingannya sendiri, bersikap egois
- Akibatnya, manusia hidup saling mencurigai, saling menjatuhkan, bahkan menjadi musuh
bagi sesamanya. Istilah ini dikenal sebagai homo homini lupus (manusia menjadi
serigala bagi sesamanya).
Bentuk tanggapan dari homo homini lupus adalah homo homini socius (manusia adalah
kawan bagi sesamanya)
9. Mengapa kisah orang Samaria yang baik hati dijadikan sebagai contoh kerukunan dalam
multikultur?
- Merupakan salah satu asas dasar agama Kristen yaitu cinta kasih sesama.
Penjelasan :
Orang Samaria adalah orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu,
si korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidak mengharapkan pertolongannya, tetapi
dari ketiga orang yang melihatnya, justru orang inilah yang turun tangan dan bersedia
menolongnya.
10. Nilai-nilai Kristiani yang menjadi dasar penerapan kehidupan multikultur
a. Kasih
Sikap dan perilaku menghargai orang lain lahir dari kasih yang sepenuhnya kepada
Tuhan
b. Toleransi
Interaksi dalam kehidupan majemuk/multikultural mendorong kita untuk belajar
menghargai, menerima, dan menghormati orang lain meskipun berbeda
c. Keadilan
Semua perbedaan dalam kehidupan majemuk/multikultural dapat dimanfaatkan untuk
membangun kehidupan lebih baik demi keadilan dan kesejahteraan bersama
d. Kesatuan
Yang menjadi sentral dalam kehidupan manusia adalah manusia yang diciptakan Tuhan
sebagai makhluk bermartabat dan mulia

Anda mungkin juga menyukai