Kelompok :
1. Nasirman Sutardi
2. Eko Puji Lestari
3. Sry Hepti Apriani
4. Yeta Herlena
1. Tugas
a) Gagasan the founding father (bapak bangsa Indonesia) dalam merumuskan dasar
negara Indonesia pada siding BPUPKI adalah :
1) Mr. Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan tentang Indonesia yang akan dibentuk.
Pertama Yamin menguraikan tentang E’tatnation atau Nasional Staat (negara
kebangsaan). Berikut Mr. Moh. Yamin membahas tentang ketuhanan yang diuraikan
sebagai peradaban Indonesia itu mempunyai ketuhanan Yang Maha Esa. Pada uraian
berikutnya beliau menguraikan dasar-dasar yang tiga, (1) permusyawaratan (Qur’an)-
mufakat (adat), (2) perwakilan (adat) dan (3) kebijaksanaan (rationalisme)
2) Mr. Soepomo (31 Mei 1945) mengusulkan hal-hal sebagai berikut :
- Pendirian negara nasional yang bersatu dalam arti totalites sebagaimana yang
diuraikan yaitu negara tidak akan mempersatukan diri dengan golongan terbesar,
akan tetapi yang mengatasi semua golongan, baik golongan besar atau kecil
- Agar para warga takluk kepada Tuhan, supaya tiap-tiap waktu ingat kepada Tuhan
- Untuk menjamin supaya pimpinan negara, terutama kepada kepala negara terus-
menerus bersatu jiwa dengan rakyat dalam susunan pemerintahan negara
Indonesia harus dibentuk sistem badan permusyawaratan. Kepala negara akan
terus bergaul dengan badan permusyawaratan supaya senantiasa mengetahui dan
merasakan rasa keadilan dan cita-cita rakyat.
- Dalam lapangan ekonomi, negara akan bersifat kekeluargaan juga, oleh karena
kekeluargaan itu sifat masyarakat timur yang harus dipelihara sebaik-baiknya.
- Mengenai hubungan antar bangsa, membatasi diri dan dianjurkan supaya negara
Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya, anggota dari kekeluargaan Asia Timur
Raya.
3) Ir. Soekarno (1 Juli 1945) mengusulkan dasar negara yang terdiri atas 5 prinsip yang
perumusannya adalah sebagai berikut :
- Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
- Internasionalisme (peri kemanusiaan)
- Mufakat (demokrasi)
- Kesejahteraan social
- Ketuhanan Yang Maha Esa (ketuhanan yang berkebudayaan)
b) Kesimpulan tentang sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
adalah
- Dasar negara merupakan fondasi berdirinya sebuah negara
- Dasar negara sebagai pedoman hidup
- Perumusan dasar negara Indonesia tidak di inspirasi oleh ideology liberalis-
individualis atau ideology social komunis, melainkan diilhami oleh nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai
religious.
- Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan usulan dasar negara yang
dinamai pancasila
- Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesiasudah final karena telah
menjadi kesepakatan nasional yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat
Indonesia.
c) Penjelasan yang dapat diberikan kepada siswa tentang lima sila Pancasila digali dari
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia adalah dengan memberikan contoh pada poin-
poin dari kelima sila diatas adalah
1) Nilai ketuhanan dan ketaqwaan
Sila pertama pancasila mengandung nilai ketuhanan dan ketaqwaan, dapat kita
tunjukkan dengan cara menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Contoh nilai ketuhanan dan ketaqwaan :
a) Hidup rukun dan damai dalam setiap antar umat beragama
b) Tidak memaksakan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain
c) Memberikan kebebasan dan juga kesempatan dalam beribadah sesuai agamanya
masing-masing
d) Tidak membedakan agama atau kepercayaan dalam bergaul
e) Sikap percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Nilai kemanusiaan, keberadaban dan kesetaraan
Sila kedua Pancasila secara jelas mengandung nilai kemanusiaan, keberadaban,
kesetaraan dan keselarasan, dapat kita tunjukkan dengan cara mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban asasinya tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan agamadan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
social, warna kulit. Contoh nilai kemanusiaan, keberadaban, kesetaraan, dan
keselarasan :
a) Mengakui persamaan derajat antara sesama manusia
b) Senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan
c) Memiliki sikap dan perilaku berani dalam membela kebenaran dan keadilan
d) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
e) Menghormati orang lain
f) Tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain
3) Nilai persatuan dan kesatuan
Nilai persatuan dan kesatuan adalah keadaan yang menggambarkan masyarakat
majemuk bangsa Indonesia yang terdiri atas beranekaragam komponen namun mampu
membentuk suatu kesatuan yang utuh, dapat kita tunjukkan dengan cara menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Contoh Nilai Persatuan dan Kesatuan adalah :
a) Cinta tanah air dan bangsa
b) Memiliki sikap yang rela berkorban demi tanah air
c) Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau
golongan
d) Persatuan dengan berdasar Bhineka Tunggal Ika
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social
4) Nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan yang mengandung makna nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat,
dengan cara menunjukkan sikap persamaan kedudukan hak dan kewajiban. Contoh
nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat adalah :
a) Ikut serta dalam pelaksanaan pemilu
b) Menjalankan musyawarah mufakat
c) Mendahulukan kepentingan umum
d) Mengembangkan sikap hidup yang demokratis
e) Tidak memaksa kehendak individu terhadap individu lainnya
2. Tugas
a) Apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup maka bangsa tersebut akan menjadi
bangsa yang rapuh karena tidak memiliki arah dan tujuan jelas yang hendak dicapai, tidak
memiliki pedoman, pandangan dan pegangan hidup sehingga mudah terombang-ambing
dalam menghadapi berbagai persoalan yang sering muncul seiring gerak masyarakat yang
dinamis.
Keberadaan pandangan hidup ini sangat penting sebab dengan pandangan hidup ini sebuah
bangsa bisa membangun diri dan negaranya lebih terarah dalam menyusun suatu
pemerintahan.
b) Daftar tentang contoh perilaku masyarakat yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai
pancasila
No Sila Ke Perilaku yang sesuai Perilaku yang tidak sesuai
1 1 Melaksanakan ibadah sesuai dengan Tidak mau melaksanakan ibadah
agama dan kepercayaan masing-
masing
2 2 Bergotong royong dilungkungan Tidak perduli terhadap orang yang
masyarakat mengalami musibah
3 3 Saling membantu sesame Mencaci maki orang lain
Bab. I Pendahuluan
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kita masih sering bertemu
dengan masyarakat yang berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dalam pengamatan
ini, akan disebutkan factor penyebab perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang dengan nilai-
nilai pancasila.
Adapun factor penyebab perilaku menyimpang tersenut adalah :
1) Factor sosialisasi
Perilaku menyimpang terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma dan nilai
yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain.individu yang
mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal tersebut
menyimpang, dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk dilaukan.
2) Factor anomie
Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah,
sehingga dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan social yang
ada. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai, tetapi
nilai dan norma itu saling bertentangan.
3) Factor Differential Association
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi akibat adanya differential
association yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula kemungkinan orang
tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang.
4) Factor labeling
Factor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul karena adanya cap, julukan,
atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap menyimpang.
Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang, maka secara
tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong orang itu untuk berperilaku
yang menyimpang pula.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa factor penyebab perilaku masyarakat yang
tidak sesuai atau menyimpang dengan nilai-nilai pancasila adalah adanya beberapa factor,
mulai dari salah pemahaman menyampaikan informasi, tidak tercipta kesesuaian antara
kenyataan yang diharapkan, asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan dan label (adanya
cap, julukan atau sebutan) atas individu yang melakukan perbuatan menyimpang.
B. Saran
Untuk bisa melakukan tindakan yang sesuai dengan sila-sila pancasila, maka setiap individu
diharuskan memahami fektor-faktor yang tidak sesuai dengan pancasila. Agar tidak menjadi
kesalahpahaman yang berkelanjutan.
d) Upaya yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai pancasila untuk menciptakan keharmonisan social
LAPORAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerukunan dalam masyarakat baru akan tercipta apabila sikap – sikap semacam
toleransi, tenggang rasa, tidak diskriminatif tidak mudah terprovokasi senantiasa
berpikiran baik dan mengedepankan musyawarah tertanam dalam baik dalam diri masing-
masing anggota masyarakat. Kesadaran ini tentu tidak muncul dengan sendirinya
melainkan dengan usaha.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sepanjang sejarah kehidupan manusia, pertikaian ini sulit
dihindari. Kerukunan sulit diciptakan lantaran manusia belum menyadari bahwa musuh
sesungguhnya adalah dirinya sendiri dan bukan siapa yang ada dihadapannya.
Sebagai manusia modern hendaknya kita bisa menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
Kita tidak bisa hidup secara individual. Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti berinteraksi satu
sama lain dan saling membutuhkan. Apalah jadinya bila tidak ada siapapun disaat kita
membutuhkan bantuan. Sehebat apapun kita, semua itu ada batasnya. Inilah pentingnya
berkomunitas dalam masyarakat. Dengan bersosialisasi dan membaur dalam lingkungan
masyarakat diharapkan tercipta sebuah kondisi yang rukun dan damai.
Terkadang, era modernisasi tidak serta merta membuat manusia menjunjung tinggi
pentingnya kerukunan. Mereka mempunyai pola pikir sendiri, yang kadang menimbulkan konflik
dan saling bersitegang. Sifat egois, menang sendiri atau bahkan tidak peduli dengan sekelilingnya
kerap menghantui kehidupan manusia modern saat ini.
Ada 4 (empat) hal yang harus dijalankan agar kehidupan manusia itu rukun dan harmonis
yaitu :
1. Kerukunan Dalam Rumah Tangga
Indonesia terdiri dari beranekaragam suku, ras, budaya dan agama. Kadang
keberagaman ini memicu timbulnya konflik. Untuk itulah diperlukan sikap toleransi,
kesabaran dan kerendahan hati dalam hidup bermasyarakat. Kerukunan hendaknya
dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. Bila sikap saling toleransi dijunjung tinggi
dalam sebuah keluarga, tentunya akan berimbas dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Kerukunan Dalam Beragama
Demikian halnya dalam menciptakan kerukunan beragama. Masyarakat Indonesia
memeluk agama yang berbeda, sudah barang tentu diperlukan toleransi sesama umat
beragama demi meminimalisir pertikaian. Jika kerukunan antar umat beragama terjalin
dengan baik, maka kehidupan dalam masyarakat pun akan terjalin dengan harmonis.
Masyarakat akan merasa aman dan damai hidup di Negara sendiri.
KESIMPULAN
Ada 4 (empat) hal yang harus dijalankan agar kehidupan manusia itu rukun dan harmonis
yaitu :
1. Kerukunan Dalam Rumah Tangga
2. Kerukunan Dalam Beragama
3. Kerukunan Dalam Bermasyarakat
4. Kerukunan Dalam Berbudaya
3. Tugas
a) Perilaku penyelenggara negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila, buat
laporan hasil diskusi.
LAPORAN
Bab. I Pendahuluan
B. Tujuan Pengamatan
Untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai pancasila. Selanjutnya menerapkan nilai-nilai
pancasila tersebut kedalam penyelenggara negara terutama dalam mengatasi penyimpangan-
penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila
b. Korupsi investif
Yaitu melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung
dengan keuangan tertentu bagi pemberi selain keuntungan yang diharapkan akan diperoleh
dimasa datang.
c. Korupsi ekstotif
Yaitu bentuk-bentuk paksaan tertentu dimana pihak pemberian dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang mengancam dirinya.
d. Korupsi nepotistic
Yaitu berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman atau mereka yang mempunyai
kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan public
e. Korupsi autogenetic
Yaitu korupsi yang dilakukan individu karena memiliki kesempatan untuk mendapat
keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahui
seorang diri.
f. Korupsi suportif
Yaitu korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang kondusif untuk melindungi atau
mempertahankan kelangsungan tindak korupsi.
Itulah bentuk-bentuk korupsi yang dapat kita ketahui, peran serta mesyarakat dalam
mambantu pencegahan dan pemberantasan tindak pidana tersebut sangat diharapkan.
Bab. III
A. Kesimpulan
Bahwa korupsi merupakan masalah yang sangat serius, karena korupsi sangat merugikan
bagnsa dan negara karena itu korupsi harus diberantas dengan berbagai cara serta peran serta
dari masyarakat agar dapat mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang adanya
tindakan korupsi
B. Saran
Dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan bangsa dan negara diperlukan adanya
kesamaan visi, persepsi, dan misi dari seluruh penyelenggara yang sejalan dengan tuntutan hati
nurani rakyat yang menghendaki terwujudnya penyelenggara yang mampu menjalankan tugas
dan fungsinya secara sungguh-sungguh, penuh rasa tanggung jawab, efisien, efektif, bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
b) Kliping berita tentang perilaku menyimpang menyimpang dari penyelenggara
negara
TENTANG
PENYIMPANGAN PARA PENYELENGARA
NEGERA DARI NILAI-NILAI PANCASILA
DISUSUN OLEH :
NASIRMAN SUTARDI
SRY HEPTI APRIANI
YETA HERLENA
EKO PUJI LESTARI
DAFTAR ISI
2.3. Penyimpangann
Nilai-nilai pancasila ………………………………………………………………………………...
BAB 3 PENUTUP
a. Kesimpulan ………………………………………………………………………………...
MAKALAH PANCASILA DAN PENYIMPANGANNYA (TUGAS)
BAB IPENDAHULUAN
Tidak jauh dari hal tersebut, pancasil a membuat Indonesia tetap teguh dan
bersatu did a l a m keberagaman budaya dan menjadikan
p a n c a s i l a s e b a g a i d a s a r k e b u d a y a a n y a n g menyatukan budaya
satu dengan yang lain. karena ikatan yang satu itulah, pancasila menjadi
inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. apa saja nilai - nilai yang terkandung dalam sila - sila Pancasila?
3. apa saja contoh nyata penyimpangan nilai-nilai Pancasila?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila.
3. Untuk mengetahui contoh nyata penyimpangan nilai-nilai Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Lima sendi utama penyusun pancasila adalah Ketuha nan /Yang Maha Esa,
kemanusiaan y a n g a d i l d a n b e r a d a b , p e r s a t u a n I n d o n e s i a
k e r a k y a t a n y a n g d i p i m p i n o l e h h i k m a t kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragra2 ke-3 !
Pancasila dirumuskan bukan semata tampa arti. Dalam setiap sila dalam
pancasila mengandung nilai-nilai luhur, nilai-nilai inilah yang jika diterakan
secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi
pendorong untuk kemajuan bangsa.
Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Curup tampaknya tak mau main
– main dalam menangani perkara dugaan tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadaan
Komputer Laboratorium Bahasa Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong tahun
anggaran 2010 lalu.
Pasalnya, terhadap 7 Aparatur Sipil Negara (ASN) tersangka (Tsk) yang saat ini
statusnya telah dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri Tipikor Bengkulu pada tanggal 27
Mei 2019 lalu tersebut, JPU berencana akan mendakwa para tsk dengan pasal 2 dan pasal 3
Undang undang no. 31 tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang undang no. 20 tahun
2001 dengan ancaman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Curup, Edi Utama SH melalui Kasi Pidsus, Agustian
SH beberapa waktu lalu mengatakan, pasca dilakukan penahanan terhadap ke tujuh tsk
pada 23 Mei 2019 lalu, para tsk langsung dititipkan di rutan Malabero Bengkulu.
Ditambahkan Kasi Pidsus, ke tujuh tsk dijadwalkan akan menajalani sidang perdana
di pengadilan negeri Tipikor Bengkulu pada minggu ketiga bulan Juni 2019.
“Jika tidak ada halangan, sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan
terhadap para tsk akan digelar 18 atau 19 Juni mendatang. JPU akan mendakwa para tsk
dengan pasal 2, pasal 3 UU No.31/1999, telah diubah dengan UU No.20/2001, tentang
Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara,” jelasnya.
Seperti dilansir sebelumnya, setelah sempat mengalami dua kali penundaan oleh
pihak Kejaksaan Negeri Curup, Berkas Perkara (BP) penyidikan tipikor pengadaan
komputer laboratorium bahasa dinas pendidikan Rejang Lebong tahun anggaran 2010
yang telah digarap sejak tahun 2012 lalu oleh Penyidik unit tindak pidana korupsi (tipikor)
Sat Reskrim Polres Rejang Lebong akhirnya dilaksanakan tahapan pelimpahan tahap 2
(pelimpahan tersangka dan barang bukti) kepada tim Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Kejaksaan Negeri (Kejari) Curup, Kamis (23/5) di Kantor Kejaksaan Negeri Curup.
Usai menjalani pemberkasan diruang Seksi Pidsus Kejari Curup, ketujuh tersangka
yaitu Ha, Al, Yu, Za dan As yang saat itu bertugas sebagai panitia lelang proyek tersebut dan
Su selaku PPTK proyek itu sendiri serta SD yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas
Pendidikan Rejang Lebong langsung dilakukan penahanan oleh jpu dan dititipkan di Rutan
Malabero Bengkulu. Untuk ketahui, BP tipikor pengadaan korupsi pengadaan komputer
tahun anggaran 2010 ini sempat berulang kali bolak balik lantaran tidak dinyatakan
lengkap atau P19 oleh JPU.
Kini Ambyah telah mendekam di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Purworejo. Merasa
diperlakukan tidak adil, mantan petinju nasional yang pernah menjuarai kelas bantam
yunior tahun 2000 itu pun melakukan aksi mogok makan. "Mulai tanggal 11 Mei 2019 saya
sudah mogok makan," kata Ambyah saat ditemui detikcom di Rutan Purworejo, Senin
(13/5/2019).
Ambyah meminta bupati Purworejo, Agus Bastian, untuk melakukan penghitungan nilai atas
kegiatan-kegiatan realisasi pengelolaan dana desa di Ketangi tahun 2015 - 2017 baik yang
terencana di APBD desa maupun yang tidak masuk dalam perencanaan. "Saya meminta
bahwa dalam penghitungan nilai atas kegiatan-kegiatan tahun 2015 sampai 2017 di Desa
Ketangi dilaksanakan tidak sepihak tapi juga melibatkan pihak kami," imbuhnya. Mogok
makan tersebut, Ambyah melanjutkan, akan terus dilakukannya sampai batas waktu yang
tidak ditentukan hingga tuntutannya itu dipenuhi.
"Mogok makan ini mau seminggu dua minggu atau mau sampai kapan akan saya lakukan
sampai tuntutan saya dikabulkan. Saya juga keberatan, tertulis kerugian negara Rp
522.972.838 kalau dihitung dengan benar nggak sampai segitu dan dananya juga sudah saya
realisasikan untuk pembangunan, ini hanya kesalahan administrasi saja," lanjutnya Dengan
wajah yang lesu dan tubuh sedikit lemas, Ambyah berpesan agar pihak keluarga terus
mendukung perjuangannya. Selain itu ia juga mengingatkan para kades agar berhati-hati
dalam mengelola dana desa agar tidak terjadi kesalahan administrasi sehingga bernasib
seperti dirinya. Menurut Ambyah, kerugian negara sebagai dasar sangkaan, dakwaan dan
tuntutan terhadap dirinya diperoleh dengan cara yang tidak profesional yang kemudian
merugikan masyarakat Desa Ketangi serta dirinya.
Atas klaim aksi yang sudah dijalani selama hampir 3 hari tersebut, pihak Rutan mengaku
belum pernah mendatangkan tim medis untuk memeriksa kondisi kesehatan Ambyah. "Dari
pihak yang bersangkutan belum ada keluhan, jadi sampai sekarang belum kami periksa
kesehatannya. Sepertinya juga masih sehat-sehat saja," kata Humas Rutan Purworejo, Wisnu
Priyo Budi Utomo, kepada detikcom.
"Status OH kita naikkan jadi di tahan, artinya resmi kita tahan," kata Kasat Narkoba AKBP
Erick Frendiz, Kamis (27/9/2018). Kanit II Satuan Narkoba Polres Jakbar AKP Arif Oktora
mengatakan Oktavianus ditahan seusai menjalani pemeriksaan intensif. Hasil tes urine
menunjukkan Iktavianus positif mengkonsumsi sabu dan ekstasi.
"Pelaku sudah kita lakukan pemeriksaan intensif dan terbukti, bahkan diperkuat dari hasil
tes Urine bersama teman wanitanya tersebut menunjukkan bahwa yang bersangkutan positif
mengandung Methaphetamine dan MDMA," kata Arif.
Oktavianus sebelumnya ditangkap di salah satu hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat,
Senin (24/9) malam. Dia diamankan bersama seorang teman wanitanya berinisial HH (23).
Polisi juga menangkap UR alias Umay yang menjual sabu ke Oktavianus. Selain itu, pemasok
narkoba berinisial YI turut ditangkap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa korupsi merupakan masalah yang sangat serius, karena korupsi sangat merugikan bagnsa dan
negara karena itu korupsi harus diberantas dengan berbagai cara serta peran serta dari masyarakat
agar dapat mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang adanya tindakan korupsi
4. Tugas
a) Usulan tindakan kelompok kami dalam mengatasi perilaku generasi muda yang
menyimpang termasuk siswa yaitu :
1. Pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah, mengunjungi
tempat ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
2. Remaja harus mampu mendapatkan figure-figur orang dewasa sebanyak mungkin yang
memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dengan baik.
3. Remaja harus pintar-pintar memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik sehingga
tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku yang menyimpang.
4. Remaja atau siswa harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun
sepergaulan.
5. Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi
keluarga sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan
komunikatif.
6. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam
bentuk apapunn.
7. Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang misalnya orang tua boleh
membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar.
b) Rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai pancasila melalui kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
No Kegiatan Sub kegiatan ekstra Karakter positif yang dibentuk dan
ekstrakurikuler diperkuat
1 Pramuka 1. Perkemahan 1. Untuk mengevaluasi hasil
latihan digugus depan
2. Pameran 2. Kegiatan memamerkan hasil
karya pramuka penggalang
kepada masyarakat
3. Karnaval 3. Kegiatan pawai yang
menampilkan hasil kreativitas
4. Pentas seni budaya 4. Kegiatan yang menampilkan
kreasi seni budaya pramuka
c) Telaah tentang kehidupan masyarakat yang makmur, berkeadilan, dan kehidupan yang adil
berkemakmuran
1. Pengertian
Keadilan menurut kami adalah ketika seseorang mendapatkan apa hak dan
kewajibannya karena pada zaman sekarang sangat jarang kita saksikan keadilan
ditengah carut marutnya dunia peradilan di Indonesia.
Kemakmuran menurut kami adalah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa
kekurangan. Dan sekali lagi nyatanya memang sangat terkait dengan yang namanya
keadilan.
2. Kriteria masyarakat yang adil dan makmur
- Negara kaya tapi masyarakatnya juga kaya (makmur)
- Negara miskin tapi masyarakatnya miskin
- Negara miskin tapi masyarakatnya kaya
- Negara kaya tapi masyarakatnya juga
3. Cara mewujudkan masyarakat adil makmur
Ada 4 hal yang mendasar untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran berdasarkan
cita-cita yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu :
- Asas kepercayaan
- Asas kerjasama (gotong royong)
- Asas keadilan
- Asas kemakmuran
4. Pokok pikiran yang berhubungan dengan keadilan dan kemakmuran
- Pemerintah yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
- Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat
- Segala sesuatu berdasarkan undang-undang dasar negara
- Nilai-nilai pancasila
5. Kesimpulan
- Adil adalah suatu keadaan dimana semua orang mendapatkan hak menurut
kewajibannya
- .Makmur berarti banyak hasil serba kecukupan, tidak kekurangan.
- Empat hal yang mendasar untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran
berdasarkan cita-cita yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
- Pancasila merupakan ideology negara. Dengan demikian sebagai ideology pancasila
dapat memberi pedoman untuk melakukan kegiatan disegala bidang demi
tercapainya kemakmuran dan keadilan rakyat Indonesia.