Pemanfaatan Serat Kotoran Kuda Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Kertas Daur Ulang
Pemanfaatan Serat Kotoran Kuda Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Kertas Daur Ulang
%.
Latar Belakang Parangtritis dikenal sebagai salah
satu destinasi utama objek wisata jika
Di masa sekarang ini kertas menjadi
berkunjung ke Yogyakarta. Sebagai
salah satu keperluan sehari-hari yang
salah satu pantai tebesar, Pantai
wajib digunakan, hampir setiap
Parangtritis menyimpan pesona
kegiatan manusia membutuhkan kertas
tersendiri, mulai dari sisi mistis,
sebagai salah satu bahan
kuliner, spot-spot berfoto maupun
pendukungnya. Aktivitas manusia
wahana atau fasilitas yang disediakan
mulai dari belajar mengajar, keperluan
seperti dokar atau bendi. Banyaknya
dokumen, dokumentasi foto,
bendi di Pantai Parangtritis berarti
pembungkus makanan, maupun sebagai
diikuti dengan banyaknya kuda yang
wadah saat belanja, serta masih banyak
berada di daerah Parangtritis. Hal ini
lagi aktivitas manusia yang tidak dapat
otomatis diikuti dengan jumlah kotoran
dihindari dari penggunaan kertas.
kuda yang berlebih, biasanya kotoran
Peningkatan pertumbuhan penduduk
kuda dimanfaatkan oleh warga sekitar
juga menjadi salah satu faktor
sebagai pupuk kandang, akan tetapi
dibutuhkannya penambahan
tidak semua kotoran kuda dapat
penggunaan kertas dalam jumlah
dimanfaatkan. Hal ini menyebabkan
banyak, padahal penambahan ini tidak
menumpuknya kotoran kuda di
diimbangi dengan pertumbuhan pohon
kandang-kandang peternak. Perlu
yang memadai sebagai bahan utama
adanya solusi untuk permasalahan ini,
dalam pembuatan kertas, akibatnya
salah satunya adalah dengan
terjadi ketimpangan dimana
memanfaatkan kotoran kuda sebagai
berkurangnya daerah atau zona hijau
bahan pembuatan kertas daur ulang
saat ini, untuk itu dibutuhkan alternatif
karena serat kotoran kuda yang masih
lain sebagai bahan pembuatan kertas.
bisa digunakan.
Salah satu bahan alternatif adalah serat
Tidak dapat dipungkiri jika serat
kayu atau tumbuhan yang dapat diambil
kotoran kuda mengandung bakteri,
dari kotoran hewan, penggunaan
untuk itu diperlukan desinfektan untuk
kotoran hewan selain membantu
meminimalisir bakteri yang ada. Dalam
mengatasi permasalahan berkurangnya
hal ini, daun sirih dapat digunakan
zona hijau juga membantu mengatasi
karena memiliki khasiat sebagai
permasalahan penumpukan kotoran
desinfektan alami dan juga dapat
hewan yang belum dimanfaatkan,
digunakan sebagai pewarna alami.
contohnya adalah serat kotoran kuda.
Daur ulang terhadap 1 ton kertas
Kuda sendiri dikenal sebagai hewan mampu menyelamatkan 17 pohon kayu
non ruminansia karena hanya memiliki sebagai bahan baku kertas, menghemat
satu buah lambung, berbeda dengan 32.000 liter air dan 4200 KWH listrik
sapi yang mempunyai struktur yang setara dengan rata-rata
fermentasi selulosa. Proses fermentasi penggunaan listrik selama 6 bulan dan
pada pencernaan kuda dilakukan oleh mampu mengurangi polutan udara 27
bakteri yang ada di sekum (usus). kg. Kertas HVS saat ini menjadi kertas
Proses di sekum ini tidak seefektif yang paling banyak digunakan. Bidang
seperti yang terjadi di lambung, pendidikan menjadi salah satu bidang
akibatnya kotoran kuda lebih kasar dan pengguna kertas HVS terbesar, baik
berserat dibandingkan dengan kotoran untuk keperluan belajar mengajar
sapi. Kandungan serat kotoran kuda maupun sebagai arsip tugas akhir.
mencapai 22,89%, sedangkan Banyak kertas HVS yang terbuang sia-
sia dan tidak dimanfaatkan, padahal Dusun Mancingan XI, Desa
kertas HVS bisa diolah kembali Parangtritis, Kecamatan Kretek,
menjadi kertas daur ulang. Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Oleh karena itu peneliti Istimewa Yogyakarta.
menggunakan kotoran kuda, daun sirih
dan kertas HVS sebagai komponen daur Variabel Penelitian
ulang kertas. Daur ulang kertas ini Variabel Bebas
bertujuan untuk mengurangi polusi Kontrol = 200gr KB+100gr lem+
yang ditimbulkan oleh kotoran kuda, air
dan kertas HVS serta meminimalisir K1 = 200gr KB+100gr lem+25gr
penebangan pohon sebagai bahan baku SKK+100gr DS+air
dalam pembuatan kertas. Kertas yang K2 = 200gr KB+100gr lem+50gr
akan dibuat adalah kertas seni karena SKK+100gr DS+air
jika melihat dari keterbatasan alat dan K3 = 200gr KB+100gr lem+75gr
fasilitas penelitian, kertas seni SKK+100gr DS+air
merupakan pilihan terbaik. Kertas seni K4 = 200gr KB+100gr lem+100gr
merupakan salah satu kertas daur ulang SKK+100gr DS+air
yang yang dapat digunakan untuk K5 = 200gr KB+100gr lem+125gr
berbagai macam keperluan dan SKK+100gr DS+air
memiliki kelebihan dibanding kertas
K6 = 200gr KB+100gr lem+150gr
lain jika dilihat dari sisi estetika. SKK+100gr DS+air
Berdasarkan uraian di atas penulis
K7 = 200gr KB+100gr lem+175gr
tertarik untuk melakukan penelitian
SKK+100gr DS+air
tentang pengaruh penambahan serat
K8 = 200gr KB+100gr lem+200gr
kotoran kuda sebagai bahan campuran
SKK+100gr DS+air
pembuatan kertas daur ulang terhadap
kuat tarik dan kuat sobek. K9 = 200gr KB+100gr lem+225gr
SKK+100gr DS+air
Catatatan:
METODE PENELITIAN Setiap Perlakuan dilakukan
penambahan air hingga 3 liter.
Lokasi Penelitian
Keterangan :
Waktu penyusunan dan penelitian SKK = Serat Kotoran Kuda
dimulai pada Maret 2018 sampai KB = Kertas Bekas
dengan Agustus 2018. Pembuatan DS = Daun Sirih
kertas daur ulang dilakukan di rumah
Bapak Rajiman dan pengujian kuat tarik Variabel Terikat
dan kuat sobek dilakukan di Variabel terikat yang digunakan
Laboratorium Rekayasa Proses Fakultas adalah Kuat Tarik dan Kuat Sobek
perrdsfdfsdgfhfghfghfghfdghdfhgjkTek
nologi Pertanian Universitas Gadjah Langkah Kerja Penelitian
Mada.
Proses Persiapan Alat Cetak Kertas
Obyek Penelitian Daur Ulang
1. Menyiapkan screen sablon
Obyek penelitian dalam skripsi ini berukuran 20 cm x 30 cm.
adalah serat kotoran kuda yang diambil 2. Menyiapkan bingkai screen
dari daerah Pantai Parangtritis, RT 08, berukuran 20 cm x 30 cm.
3. Menyiapkan kain mori berukuran 4. Menghaluskan kertas dengan blender
200 cm x 100 cm. sampai menjadi bubur kertas yang
4. Menyiapkan kain bekas. halus, lalu memasukkan bubur kertas
5. Menyiapkan rakel sablon berukuran ke bak pencetak masing-masing.
10 cm.
6. Menyiapkan wadah yang akan
digunakan.
Proses Pembuatan Kertas Daur
Ulang
Proses Persiapan Pembuatan Lem 1. Memasukkan bubur serat kedalam
Kanji bak pencetak sesuai dengan
1. Menakar air 2500 ml air. komposisi yang telah ditentukan.
2. Menimbang tepung kanji sebanyak 2. Memasukkan bubur kertas sebanyak
1000 gram. 200 gram kedalam setiap bak
3. Mencampur air dan tepung kanji pencetak.
didalam panci. 3. Memasukkan bubur sirih sebanyak
4. Memanaskan campuran diatas 100 gram kedalam setiap bak
kompor hingga tercampur homogen pencetak.
dan campuran telah mengental. 4. Memasukkan lem kanji sebanyak
5. Menimbang lem 100 gram untuk 100 gram kedalam setiap bak
masing-masing komposisi lalu pencetak.
memasukan lem yang telah 5. Menambahkan air hingga volume
ditimbang ke dalam bak pencetak dalam setiap bak pencetak mencapai
masing-masing. ± 3000 ml.
6. Mengaduk campuran bubur dan lem
sampai tercampur homogen.
Proses Pembuatan Bubur Serat 7. Menyusun screen sablon dan screen
Kotoran Kuda kosong dengan posisi screen kosong
1. Menyiapkan kotoran kuda kurang diatas.
lebih 2,5 kg. 8. Merendam screen sablon dan screen
2. Mencuci kotoran kuda sampai bersih kosong kedalam bak pencetak
hingga air cucian berwarna bening hingga screen kosong terisi dengan
dan tersisa seratnya saja. campuran bubur secara merata.
3. Merebus serat kotoran kuda ± 60 9. Mengangkat tumpukan screen secara
menit pada suhu ± 70-90 °C. perlahan lalu membiarkan air yang
4. Menimbang serat sesuai masing- keluar dari tumpukan screen menetes
masing komposisi. dengan sendirinya dan campuran
5. Menghaluskan satu persatu serat bubur menempel secara merata pada
sesuai komposisi yang telah screen.
ditimbang dengan blender lalu 10. Melepas susunan bingkai screen
memasukan bubur serat ke bak kosong dari screen sablon yang
pencetak masing-masing. telah terisi campuran bubur.
11. Meletakkan campuran bubur yang
telah tercetak pada screen sablon
Proses Pembuatan Bubur Kertas
diatas kain mori, dengan cara
1. Menyiapkan kertas HVS bekas
membalik screen sablon sehingga
sebanyak 1000 gram.
kertas yang menempel pada screen
2. Memotong kertas hingga berukuran
sablon dapat berpindah di atas kain
kecil-kecil.
mori.
3. Menimbang kertas sesuai dengan
komposisi.
12. Menahan posisi screen sablon yang Hasil Uji Kuat Tarik
masih diatas kain mori agar tidak
bergeser, lalu menghilangkan air Tabel Hasil Uji Kuat Tarik
yang masih tersisa pada campuran Kuat
bubur menggunakan rakel sablon No Perlakuan Tarik
dengan cara menggosokkan bagian (MPa)
karet pada rakel sablon pada sisi 1 Kontrol (200 gr KB + 100 gr lem + air) 2,4292
screen sablon yang lain sehingga air K1 (200 gr KB + 100 gr lem + 25 gr
2 1,2582
SKK + 100 gr DS+ air)
yang masih ada dapat dihilangkan
K2 (200 gr KB + 100 gr lem + 50 gr
dan kertas dapat cepat menjadi 3
SKK + 100 gr DS+ air)
0,7649
kering. K3 (200 gr KB + 100 gr lem + 75 gr
4 0,8016
13. Mengangkat screen sablon secara SKK + 100 gr DS+ air)
perlahan sehingga kertas dapat 5
K4 (200 gr KB + 100 gr lem + 100 gr
0,5830
berpindah pada kain mori secara SKK + 100 gr DS+ air)
K5 (200 gr KB + 100 gr lem + 100 gr
sempurna. 6 0,6646
SKK + 100 gr DS+ air)
14. Menjemur kertas yang telah tercetak K6 (200 gr KB + 100 gr lem + 150 gr
dibawah sinar matahari hingga 7 0,9895
SKK + 100 gr DS+ air)
kering. 8
K7 (200 gr KB + 100 gr lem + 175 gr
0,6817
15. Mengangkat kertas yang telah kering SKK + 100 gr DS+ air)
(tidak lembab, tidak basah jika K8 (200 gr KB + 100 gr lem + 200 gr
9 0,3625
SKK + 100 gr DS+ air)
disentuh menggunakan tangan dan K9 (200 gr KB + 100 gr lem + 225 gr
tidak mudah sobek jika diangkat dari 10 0,4590
SKK + 100 gr DS+ air)
kain mori) secara perlahan. Sumber: Data Primer 2018
2.4292
0.5000
2.0000 0.0000
0.7649 0.9895
0.5830
1.0000 0.3625
1.2582
Kuat Tarik
0.8016 0.6646 0.6817 0.4590
0.0000
Sumber: Data Primer 2018
0 50 100 150 200 250
Grafik Hasil Uji Kuat Tarik
Jumlah Serat Kotoran Kuda (gr)
Kuat Tarik (Mpa)
Berdasarkan hasil penelitian pada
Grafik Hubungan Korelasi-Regresi Antara uji kuat tarik kertas diketahui bahwa
Variasi Jumlah Serat Kotoran Kuda kuat tarik paling tinggi pada K1 (200
Terhadap Kuat Tarik gr KB + 100 gr lem + 25 gr SKK +
100 grDS+ air) kertas ini
y = -0,0024x + 0,7048 menghasilkan kuat tarik sebesar
1
R² = 0,7004 1,2582 Mpa dan kuat tarik paling
Kuat Sobek (MPa)
0,7550
0.7662 rendah pada komposisi K8 (200 gr
0.6755 0.4057 KB+ air + 100 gr lem + 200 gr SKK +
0.5
0.2924
0.4416 100 gr DS) dengan rata-rata 0,3625
0.2671 0.2385 0,2550 0.2526 Mpa. Penambahan variasi jumlah serat
0 kotoran kuda justru membuat daya
0 100 200 300
Jumlah Serat Kotoran Kuda (gr) kuat tarik kertas menjadi lemah. Hal
Kuat Sobek (Mpa) ini dapat dilihat pada perbandingan
kontrol (tanpa penambahan serat
Grafik Hubungan Korelasi-Regresi Antara kotoran kuda) yang memiliki kuat
Variasi Jumlah Serat Kotoran Kuda tarik lebih baik daripada kertas daur
Terhadap Kuat Sobek ulang dengan penambahan serat
kotoran kuda.