Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Sebagian besar
Sumber Daya Alam di Indonesia terdapat di hutan. Hutan adalah suatu wilayah yang
memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-
pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas.
Hutan sangatlah bermanfaat karena hutan merupakan paru-paru dunia, maksudnya hutan
berperan untuk menghasilkan oksigen untuk makhluk hidup bernafas. Hutan juga
berfungsi sebagai habitat hewan dan tumbuhan. Ada berbagai jenis hutan yaitu Hutan
Lindung, Hutan Suaka Alam, Hutan Wisata, dan Hutan Produksi. Hutan produksi
adalah hutan yang dikelola untuk tujuan produksi, misalnya sebagai dolok, kayu untuk
pulp dan kertas, kayu bakar, serta kayu gergajian.
Kayu gergajian dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan.
Kerajinan tangan yang dibuat dapat berupa meubel dan patung. Dalam proses
pembuatan kerajinan tangan tersebut banyak menghasilkan limbah seperti potongan
kayu kecil dan serbuk kayu. Limbah tersebut jarang dimanfaatkan karena produsen
pembuatan kerajinan kayu enggan mengumpulkan limbah tersebut atau limbah tersebut
langsung dibakar. Jika limbah kayu tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, maka
akan mencemari lingkungan, baik di darat, air, maupun di udara. Limbah serbuk kayu
sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket.
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyalaapi. Briket yang paling
umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan
briket biomassa. Penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat
menghemat penggunaan serbuk gergaji sebagai limbah produksi yang gampang di
jumpai. Selain itu penggunaan briket dari sebuk gergaji dapat menghemat pengeluaran
biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji
sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah
hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji
kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.

Berdasarkan latar belakang tersebut, , peneliti mencoba untuk memanfaatkan


Serbuk kayu sebagai bahan dasar pembuatan Briket yang diperoleh dari limbah serbuk
kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket yang sering dimanfaatkan sebagai bahan
bakar oleh masyarakat. Dengan memperhatikan uraian masalah tersebut maka penulis
melakukan suatu penelitian dengan mengangkat judul “Pemanfaatan limbah serbuk
kayu sebagai bahan bakar alternative dalam bentuk briket arang”

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana proses pengolahan limbah serbuk kayu sebagai bahan dasar
pembuatan briket arang serbuk kayu?

1.2.2 Bagaimana kualitas briket arang serbuk kayu sebagai bahan bakar alternative
tekstur, warna, dan lama pembakaran ?

1.2.3 Bagaimana efektifitas briket arang serbuk kayu sebagai bahan bakar alternative?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui proses pengolahan limbah serbuk kayu sebagai bahan dasar
pembuatan briket arang.
1.3.2 Untuk mengetahui kualitas briket arang terkait tekstur, warna, dan lama
pembakaran
1.3.3

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis

Menambah wawasan penulis tentang pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai


bahan yang memiliki nilai guna.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Dapat memperluas wawasan masyarakat tentang pemanfaatan limbah serbuk kayu


sebagai bahan dasar pembuatan briket arang.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 SERBUK KAYU

Serbuk gergaji berbentuk butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu


dipotong dengan gergaji. Jumlah serbuk gergaji yang dihasilkan dari pengrajin-
pengrajin kayu seperti produksi perabotan rumah tangga. Sebanyak 10 persen dari
limbah penggergajian tersebut merupakan serbuk gergaji. Seperti namanya,
serbuk gergaji merupakan limbah dari aktivitas atau industri menggergaji kayu.
Karena pada awalnya limbah ini dianggap menimbulkan masalah seperti
membusuk dan mengganggu keindahan lingkungan. Akhirnya beberapa orang
mencoba memanfaatkannya dan mulai menjadikannya segabai media tanam.
Meskipun sebelumnya serbuk gergaji lebih sering dimanfaatkan untuk menjadi
campuran dalam membuat kayu olahan. Selain itu serbuk gergaji juga biasanya
dijadikan bahan campuran untuk membuat kertas.
Meminimalisir pemanfaatan kayu seoptimal mungkin merupakan salah satu
kebijakan Departemen Kehutanan. Industri penggergajian kayu skala industri
kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan, limbah
tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah serbuk gergaji yang
dihasilkan dari industri penggergajian masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, diantaranya sebagai media tanam, bahan baku furnitur dan bahan baku
briket arang. Salah satu usaha meningkatkan nilai tambah dari serbuk gergajian ini
adalah dibuat karbon aktif.
2.2 BRIKET

Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan.
Briket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus
untuk dikembangkan. Karena, selain dari proses pembuatannya yang mudah,
ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak dari kondisi tersebut,
peneliti berupaya membuat arang briket dengan kombinasi bahan arang serbuk
kayu dengan tepung kanji. Untuk mengetahui kualitas yang baik pada briket arang
dengan pengujian indrawi terhadap tekstur, warna dan lama pembakaran (Anonim
2009).

Pada dasarnya briket arang serbuk kayu adalah salah satu inovasi energi
alternatif sebagai pengganti arang konvensional. Bahan dasarnya dapat di ambil
dari limbah pembuangan pengrajin kayu. Keuntungan yang diperoleh dari briket
arang serbuk kayu ini antara lain, dapat menghasilkan panas pembakaran yang
tinggi, asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga
meminimalisir  pencemaran udara, bentuknya lebih seragam dan menarik, karena
dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana, pembuatan bahan baku tidak
menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, pada
kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah sebagai sumber energi
bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, lebih murah bila dibandingkan
dengan minyak tanah, dan masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.

2.3 HAKIKAT PEMBAKARAN TAK SEMPURNA DAN PEMBAKARAN


SEMPURNA

2.4 HAKIKAT BAHAN BAKAR ALTERNATIF


.

2.5 KERANGKA BERPIKIR

Limbah Kayu

Dibuang Dimanfaatkan

Mencemari Sebagai Serbuk kayu


Lingkungan

Briket arang sebuk


kayu

Briket arang ramah


lingkungan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


Kayu selama ini telah dimanfaatan dan diolah menjadi berbagai macam
kerajinan tangan dan kemudian menghasilkan limbah serbuk kayu. Sementara
disisi lain pada limbah serbuk kayu hanya dibuang dan mencemari lingkungan.

Berdasarkan manfaatnya, serbuk kayu semestinya masih bisa


dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang memiliki nilai guna yang tinggi.
Pemanfaatan kembali serbuk kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket akan
memberikan dampak positif terhadap lingkungan, karena briket yang dihasilkan
dapat mengurangi beban lingkungan terhadap sampah.

2.6 HIPOTESIS
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Limbah serbuk kayu dapat DIJADIKAN
BRIKET ARANG BERKUALITAS DAN EFEKTIF YANG DAPAT
DIJADIKAN BRIKET ARANG YANG BERKUALITAS DAN EFEKTIF
SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF dimanfaatkan kembali sebagai
bahan dasar pembuatan briket arang yang berkualitas.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2016 sampai tanggal


28 Juli 2016 Bertempat di Banjar Dlodtunon, Desa Batuan untuk aplikasi
eksperimen.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian ini adalah serbuk kayu gergaji yang selama ini
merupakan limbah pada usaha-usaha yang menggunakan bahan dasar kayu.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Briket arang serbuk kayu sebagai bahan bakar
alternatif.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data


a. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mendapat data tentang


efektifitas dan efisiensi pemanfaatan arang serbuk kayu sebagai
bahan dasar pembuatan Briket arang serbuk kayu sebagai bahan
bakar alternatif.

b. Teknik Eksperimen

Teknik Eksperimen dilakukan untuk mendapat data tentang


proses pembuatan briket arang serbuk kayu.

3.4 Sumber Data

3.4.1 Sumber Primer

Data sumber primer adalah data yang diperoleh secara langsung


dari hasil observasi percobaan.

3.4.2 Sumber Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui catatan,


dokumentasi, Internet dan Kajian Pustaka.

3.5 Metode Pengolahan Data

Data penelitian ini, baik data dari sumber primer maupun sumber sekunder
dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan
secara rinci hasil pengumpulan data secara triangulasi. Data dari teknik observasi,
direkrontruksi selanjutnya dipaparkan sesuai dengan masing-masing
permasalahan yang dibahas.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama


adalah melakukan percobaann pembuatan Briket dan tahap kedua adalah
uji kualitas dan uji efektivitas Briket
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengolahan limbah serbuk kayu menjadi Briket sebagai bahan
bakar alternatif

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Briket dari
Serbuk kayu adalah :

4.1.1 Alat

(1) Panci bekas


(2) Sendok kayu
(3) Baskom
(4) Gelas
(5) Botol air mineral bekas

4.1.2 Bahan

(1) Serbuk Kayu (500 gram)


(2) Tepung Kanji (100 gram)
(3) Air (50ml)
4.1.3 Proses Pengolahan Serbuk Kayu Dan Proses Pembuatan Briket Arang
Serbuk Kayu

Adapun proses pengolahan limbah serbuk kayu agar dapat dijadikan bahan
alternatif pembuatan Briket arang serbuk kayu adalah sebagai berikut :

A. Proses Pengolahan Limbah Serbuk Kayu

Serbuk kayu Serbuk kayu dibakar


hingga menjadi arang

Gambar 4.1 Bagan Pengolahan Serbuk Kayu

B. Proses Pembuatan Briket dari Arang Serbuk Kayu

Berdasarkan bagan yang disajikan dapat dijelaskan proses


pengolahan arang serbuk kayu sehingga bisa dijadikan bahan alternatif
pembuatan Briket. Adapun tahapan prosedur pembuatan terhadap arang
serbuk kayu disajikan secara skematis diuraikan sebagai berikut :

Pertama-tama ambil 500 gram serbuk kayu yang benar-benar


kering kemudian masukan kedalam panci bekas lalu lakukan pembakaran
tidak sempurna sehingga menjadi arang serbuk kayu. Arang serbuk kayu
kemudian dicampur dengan campuran 100 gram tepung kanji dan 50 ml
air didalam baskom. Setelah tercampur rata sediakan botol bekas air
mineral yang sudah dipotong bagian bawahnya sebagai cetakan. Kemudian
masukan adonan arang serbuk kayu kedalam bagian bawah botol bekas
yang telah dipotong. Ratakan permukaan adonan arang serbuk kayu yang
berada dalam cetakan lalu keringkan dibawah sinar matahari sampai
benar-benar kering. Setelah kering keluarkan adonan arang serbuk kayu
dari cetakan dan Briket arang serbuk kayu pun siap digunakan.

Serbuk Kayu Tepung Kanji

Dibakar hingga Dicampur dengan air


menjadi arang hangat

Dicampur hingga
rata

Dituangkan kedalam
cetakan

Adonan dikeringkan

Briket yang sudah


kering lalu
dikeluarkan dari
cetakan
Briket siap
digunakan

Gambar 4.2 Bagan Pembuatan Briket arang serbuk kayu

4.2 Kualitas Briket dari Arang Serbuk Kayu


Sesuai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
maka berikut ini adalah data yang khusus untuk menjawab tentang kualitas Briket
dari arang serbuk kayu, terkait dengan warna bara, banyak asap, dan lama
menyala.

4.2.1 Desksripsi data hasil Eksperimen


Hasil Eksperimen yang didapatkan peneliti dengan melakukan percobaan
yang terkait dengan kualitas Briket Arang Serbuk kayu meliputi warna bara,
banyak asap, dan lama membara.

Tabel 4.2.1 Hasil Eksperimen terhadap Briket dari Arang Serbuk Kayu

No Briket Warna bara Banyak asap Lama membara


1 1 butir (10 gram) Merah Sedikit 10 menit
2 1 butir (30 gram) Merah Sedikit 25 menit
3 1 butir (50 gram) Merah Sedikit 45 menit

4.2.1 Pembahasan
Eksperimen yang dlakaukan sebanyak tiga menggunakan Briket serbuk
kayu dengan ukuran massa yang berbeda. Hal tersebut diakukan untuk
memastikan kualitas warna bara Briket, keadaan asap pembakaran dan lamanya
bara api setiap Briket. Berdasarkan hasil observasi/pengamatan peneliti terhadap
hasil uji kualitas Briket dari serbuk kayu diperoleh petunjuk bahwa Briket yang
dihasilkan secara umum mudah membara dengan bara yang hampir sama
kualitasnya ini berarti warna bara tidak dipengaruhi oleh ukuran Briket. Demikian
pula asap yang dihasilkan dari ketiga percobaan dengan ukuran briket yang
berbeda tidak mempengaruhi keluaran asap. Dan ternyata keluaran asap sedikit ini
berarti pembakaran briket baik karena dapat menekan volutan berupa asap.
Pengamatan terkait lamanya setiap briket membara bervariasi tergantung
ukuran ,dan secara umum cukup lama. Rata waktu membara 80 menit per 90 gram
Briket atau 0,89 menit/gram Briket. Berdasarkan teori pembakaran baik
pembakaran tak sempurna maupun pembakaran atak sempurna maka kualita
Briket serbuk kayu tersebut tergolong baik.

4.3 Efektivitas Briket dari Serbuk Kayu sebagai bahan bakar alternatif

4.3.1 Deskripsi data Eksperimen


Percobaan yang dilakukan pada uji coba efektivitas Briket serbuk kayu
yaitu pemanasan 350 ml air menggunakan bahan bahan bakar elpiji (kompoer gas)
sebagai control/pembanding dan pemnasan 350 ml air dengan menggunakan
bahan bakar Briket Serbuk kayu. Data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Uji Efektivitas Briket dari Serbuk Kayu

Perlakuan Vol air Bahan bakar Waktu Keterangan


(ml) sampai air
mendidih
Control 350 Elpiji 4 Menit Massa Gas LPG
tidak diukur.
Eksperimen 350 100 g Briket 7 Menit Tetapi volume
kompor setengah
4.3.2 Pembahasan

Berdasarkan data hasil eksperimen (tabel 4.3), menunjukan bahwa


pemanasan 350 ml air dengan menggunakan bahan bakar LPG (kompor gas LPG),
saat pemanasan volume gas pada kompor gas yaitu ½ , ternyata memerlukan
waktu 4 menit sampai air mendidih (suhu 100 oC). Pada perlakuan eksperimen,
untuk memanaskan 350 ml air sampai mendidih (suhu 100 oC) memerlukan
waktu 7 menit. Pada Percobaan control dan eksperimen hanya selisih waktu 3
menit, hal ini tidak terlalu signifikan perbedaaannya. Sehingga dengan demikian
menurut penulis bahwa pemanfaat 100 gram briket serbuk kayu, memiliki
efektivitas yang hampir sama dengan bahan bakar LPG dari kompor gas dengan
volume keluaran gas ½ nya. Oleh karena itu efektivitas Briket sebagai bahan
bakar alternative sangat baik.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian


maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembuatan briket dari serbuk kayu…..


2. Kualitas briket arang serbuk kayu tergolong baik, hal ini ditunjukan
oleh keadaan warna bara merahyang baik, sedikit mengeluarkan asap
dan waktu membaranya rata 0,89 menit/gram Briket.
3. Briket arang serbuk kayu efektif sebagai bahan bahan bakar alternatis,
karena 100 gram Briket memiliki daya pemanas yang hampir sama
dengan pemanasan dengan LPG dengan volume gas pada kompor ½,
sampai air mendidih 100 oC.

5.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna maka perlu


diperhatikan dalam proses pembakaran tak sempurna, serbuk kayu harus dalam
kondisi benar-benar kering. Dan dalam proses pencetakan disarankan untuk
menggunakan air hangat

5.3 Rekomendasi

Dari kesimpulan dan saran diatas, untuk lebih bisa mengefektifkan


pemanfaatan serbuk kayu maka penulis merekomendasikan kepada masyarakat
khususnya produsen kayu untuk memanfaatkan limbah serbuk kayu untuk
dijadikan bahan dasar briket agar dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.

Anda mungkin juga menyukai